NIM : P07120118075
PRODI : D3 Keperawatan 2A
Jawab :
Cara bayi menyusu satu jam pertama setelah lahir dengan usaha sendiri
dengan kata lain menyusu bukan disusui. Cara bayi melakukan inisiasi menyusu dini
ini dinamakan The Breast Crawl atau merangkak mencari payudara (Roesli Utami,
2008).
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah proses bayi menyusu segera setelah
dilahirkan. Bayi dibiarkan mencari puting susu ibu sendiri dan tidak disodorkan
langsung ke puting susu Ibu. Inisiasi Menyusui Dini sangat membantu dalam
keberlangsungan pemberian ASI eksklusif dan lama menyusui.
Manfaat ASI telah terbukti berperan penting sebagai sumber makanan utama
dan membantu memperkuat sistem kekebalan bayi baru lahir untuk melindunginya
dari berbagai penyakit. Proses menyusui ini sebenarnya dapat dimulai dan dikuatkan
dengan inisiasi menyusui dini.
Jawab :
a) Tahapan I Dalam 30’ pertama : Bayi setelah lahir dalam kondisi siaga. Mata
terbuka lebar dan sesekali memandang ibunya.
b) Tahapan II: bayi mulai mengeluarkan suara kecapan dan gerakan menghisap pada
mulutnya. Pada menit ke 30 sampai 40 ini bayi memasukkan tangannya ke mulut.
c) Tahap III: Bayi mengeluarkan air liur sebagai pengenalan adanya makanan (ASI)
d) Tahap IV: Dengan kaki menekan perut ibu, bayi bergerak ke arah payudara.
Areola sebagai sasaran. Menghentak-hentakan kepala ke dada ibu, menoleh ke
kanan kiri, menyentuh puting susu dengan tangannya.
e) Tahap V: bayi menjilat kulit ibunya, bakteri yg masuk menjadi bakteri baik bagi
pencernaan bayi
f) Tahap VI: bayi menemukan puting susu ibunya. Bayi membuka mulut lebar dan
melekat dengan baik. Bayi menyusu untuk pertama kalinya
3. Apakah manfaat IMD bagi ibu dan bagi janin ?
Jawab :
Jawab :
a) Begitu lahir, bayi diletakkan di perut ibu yang sudah dialasi kain kering.
b) Keringkan seluruh tubuh bayi termasuk kepala secepatnya, kecuali kedua
tangannya.
c) Tali pusat di potong lalu diikat.
d) Vernix (zat lemak putih) yang melekat di tubuh bayi sebaiknya tidak dibersihkan.
e) Tanpa dibedong, bayi langsung ditengkurapkan di dada atau perut ibu dengan
kontak kulit bayi dan kulit ibu.
Jawab :
Nyeri persalinan merupakan rasa sakit yang ditimbulkan saat persalinan yang
berlangsung dimulai dari kala I persalinan, rasa sakit terjadi karena adanya aktifitas
besar di dalam tubuh ibu guna mengeluarkan bayi, semua ini terasa
menyakitkan bagi ibu.
Rasa sakit kontraksi dimulai dari bagian bawah perut, mungkin juga
menyebar ke kaki, rasa sakit dimulai seperti sedikit tertusuk, lalu mencapai puncak,
kejadian itu terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi untuk mendorong bayi keluar
dari dalam rahim ibu (Danuatmaja, 2004, dalam Adriana, 2012, hal. 14)
Nyeri persalinan merupakan rasa sakit yang ditimbulkan saat persalinan yang
berlangsung dimulai dari kala I persalinan, rasa sakit terjadi karena adanya aktifitas
besar di dalam tubuh ibu guna mengeluarkan bayi, semua ini terasa
menyakitkan bagi ibu.
Suatu sensori yang tidak menyenangkan dari satu pengalaman emosional yang
disertai kerusakan jaringan secara actual/potensial (Medical Surgical Nursing )
Nyeri merupakan perasaan menderita secara fisik dan mental atau perasaan
yang dapat menimbulkan ketegangan.
Rasa sakit kontraksi dimulai dari bagian bawah perut, mungkin juga
menyebar ke kaki, rasa sakit dimulai seperti sedikit tertusuk, lalu mencapai puncak,
kejadian itu terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi untuk mendorong bayi keluar
dari dalam rahim ibu (Danuatmaja, 2004, dalam Adriana, 2012, hal. 14)
Nyeri persalinan kala-I adalah akibat dilatasi seviks dan sagmen uterus
bawah dengan distensi lanjut, peregangan, dan trauma pada serat otot dan
ligamen.
Faktor penyebab nyeri persalinan adalah :
Nyeri kala II disebabkan oleh tekanan kepala janin pada pelvis, distensi
struktur pelvis regangan pada organ dasar panggul (kandung kemih, uretra, rectum,
vagina, perineum) dan tekanan pada pleksus lumbo sakralis. Impuls-impuls nyeri
tersebut di bawa dari perineum ke sacrum 2, 3, 4 melalui syaraf pudendal.
Jawab :
Berikut ini adalah cara-cara mengatasi rasa sakit saat persalinan normal
dengan bantuan medis.
a) Obat antinyeri
Obat ini dapat diberikan untuk membantu mengurangi rasa nyeri saat
persalinan tanpa menyebabkan mati rasa di bagian tubuh tertentu. Untuk
mengurangi rasa nyeri yang sangat berat, dapat diberikan obat golongan opioid
seperti morfin atau fentanyl.
Namun pemberian obat golongan ini perlu diwaspadai karena morfin dapat
menyebabkan efek samping berupa gangguan pernapasan dan mengantuk. Obat
antinyeri lain seperti ketorolac, naproxen, dan aspirin juga dapat mengurangi nyeri
dengan baik.
b) Anestesi regional
Cara seperti ini paling umum dipilih oleh ibu hamil karena efektif mengurangi
rasa sakit atau nyeri persalinan. Anestesi atau pembiusan bisa membuat bagian-
bagian tubuh tertentu menjadi mati rasa dan kebal pada rasa sakit.
Ada dua jenis anestesi yang bisa dipilih, yaitu epidural atau spinal. Namun,
kombinasi dari dua pembiusan tersebut juga bisa diterapkan.
Pembiusan secara epidural berbeda dengan spinal. Dengan epidural, obat akan
disuntikkan di luar lapisan yang menyelimuti saraf tulang belakang. Anda akan
mati rasa setelah 10 hingga 20 menit kemudian. Sementara spinal, obat akan
disuntikkan lebih dalam dan mendekati saraf tulang belakang.
Berbeda dengan epidural, efek pembiusan spinal bisa langsung terasa setelah
penyuntikan dan juga menggunakan obat dalam dosis lebih rendah.
Menurut penelitian, kedua anestesi ini aman untuk ibu dan bayi. Meski begitu,
metode ini memiliki efek samping meski jarang terjadi, antara lain menurunkan
tekanan darah, sakit kepala, gatal-gatal ringan saat persalinan, kaki terasa berat,
kesemutan, dan kesulitan buang air kecil.
c) Anestesi lokal
Anestesi ini dapat meringankan rasa sakit sekitar jalan lahir saat persalinan.
Anestesi lokal bermanfaat ketika dokter melakukan penyayatan atau episiotomi di
area perineum, yaitu antara vagina dan anus.
Selain itu, juga bermanfaat saat dokter menjahit vagina Anda setelah
melahirkan. Obat anestesi disuntikkan ke dalam jaringan perineum.
Meski jarang terjadi, metode ini bisa menimbulkan alergi dan menurunkan
tekanan darah Anda. Teknik ini aman, baik untuk ibu maupun bayi.
Selain pengobatan di atas juga terdapat cara lain untuk mengatasi nyeri pada
saat persalinan yaitu dengan pemberian obat petidin dan gas entonox. Tetapi kedua
cara ini relatif jarang digunakan di Indonesia.
Selain dengan cara medis, mengatasi nyeri persalinan juga bisa dilakukan
dengan metode sederhana seperti di bawah ini :
a) Menaruh botol berisi air hangat yang dibungkus dengan handuk ke bagian tubuh
yang terasa nyeri.
b) Memijat bagian tubuh yang sakit. Cara mengatasi nyeri persalinan ini diduga dapat
merangsang tubuh untuk melepaskan obat penghilang rasa sakit alami.
c) Berendam di dalam bak berisi air hangat.
d) Melakukan teknik relaksasi seperti menarik napas dalam, mendengarkan musik
yang menenangkan atau menggunakan aromaterapi.
e) Minta ditemani oleh suami, orang tua, saudara, atau teman.
f) Duduk di tempat tidur dengan tumpukan bantal menyanggah punggung. Atau jika
dokter mengizinkan, cobalah berdiri dan menekuk lutut berkali-kali sambil tangan
memegang tepi tempat tidur, atau dinding bersandar di dinding.
g) Berjalan tiap kali kontraksi selesai diduga bisa memperpendek waktu persalinan
dan mengatasi nyeri persalinan.
h) Terakhir, jangan lupa mengonsumsi makanan berenergi, karena proses persalinan
bisa memakan waktu hingga berjam-jam.