Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sistem penggajian dapat digolongkan dalam dua sistem, yaitu sistem skala
tunggal dan sistem skala ganda. Sistem skala tunggal adalah system penggajian
yang memberikan gaji yang sama kepada pegawai yang berpangkat sama dengan
tidak atau kurang memperhatikan sifat pekerjaan yang dilakukan dan beratnya
tanggung jawab pekerjaannya. Sistem skala ganda adalah sistem penggajian yang
menentukan besarnya gaji bukan saja didasarkan pada pangkat, tetapi juga
didasarkan pada sifat pekerjaan yang dilakukan, prestasi kerja yang dicapai dan
beratnya tanggung jawab pekerjaannya. Selain kedua sistem penggajian tersebut
dikenal juga sistem penggajian ketiga yang disebut sistem skala gabungan, yang
merupakan perpaduan antara sistem skala tunggal dan sistem skala ganda.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah
sebagai berikut :
 Apa Definisi Gaji?
 Bagaimana manfaat, fungsi, dan tujuan dari gaji?
 Bagaimana Prosedur Penggajian Pegawai negeri sipil?
 Mengapa ada Tunjangan?

1.3. Maksud dan Tujuan


 Menjelaskan definisi gaji
 Memahami manfaat, fungsi, dan tujuan dari gaji
 Menjabarkan Prosedur  Penggajian Pegawai Negeri Sipil
 Menjelaskan alasan adanya tunjangan

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Gaji
Menurut Pasal 7 UU 8/74 jo. Pasal 7 UU 43/99,“Setiap Pegawai Negeri
berhak memperoleh gaji yg layak sesuai dengan pekerjaan dan tanggung
jawabnya.” Gaji adalah balas jasa atau penghargaan atas  prestasi kerja, yang
harus dapat memenuhi kebutuhan hidup bersama keluarganya secara layak,
sehingga ia dapat memusatkan perhatiannya dan kegiatannya untuk melaksanakan
tugas yang dipercayakan kepadanya.
Gaji adalah salah satu hal yang penting bagi setiap karyawan yang bekerja
dalam suatu perusahaan, karena dengan gaji yang diperoleh seseorang dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya. Hasibuan (2002) menyatakan bahwa “Gaji adalah
balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai
jaminan yang pasti” (p. 118). Pendapat lain dikemukakan oleh Handoko (1993),
“Gaji adalah pemberian pembayaran finansial kepada karyawan sebagai balas jasa
untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivasi pelaksanaan kegiatan di
waktu yang akan datang” (p. 218). Selain pernyataan Hasibuan dan Handoko, ada
pernyataan lainnya mengenai gaji dari Hariandja (2002), yaitu Gaji merupakan
salah satu unsur yang penting yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, sebab
gaji adalah alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan pegawai, sehingga
dengan gaji yang diberikan pegawai akan termotivasi untuk bekerja lebih
giat. Teori yang lain dikemukakan oleh Sastro Hadiwiryo (1998), yaitu:
Gaji dapat berperan dalam meningkatkan motivasi karyawan untuk bekerja lebih
efektif, meningkatkan kinerja, meningkatkan produktivitas dalam perusahaan,
serta mengimbangi kekurangan dan keterlibatan komitmen yang menjadi ciri
angkatan kerja masa kini. Perusahaan yang tergolong modern, saat ini banyak
mengaitkan gaji dengan kinerja.

2
2.2. Peranan, Fungsi dan Tujuan Gaji
Menurut Poerwono (1982) peranan gaji dapat ditinjau dari dua pihak,
yaitu            :
a) Aspek pemberi kerja (majikan) adalah manager
Gaji merupakan unsur pokok dalam menghitung biaya produksi dan komponen
dalam menentukan harga pokok yang dapat menentukan kelangsungan hidup
perusahaan. Apabila suatu perusahaan memberikan gaji terlalu tinggi maka, akan
mengakibatkan harga pokok tinggi pula dan bila gaji yang diberikan terlalu
rendah akan mengakibatkan perusahaan kesulitan mencari tenaga kerja.
b) Aspek penerima kerja
Gaji merupakan penghasilan yang diterima oleh seseorang dan digunakan untuk
memenuhi kebutuhannya. Gaji bukanlah merupakan satu-satunya motivasi
karyawan dalam berprestasi, tetapi gaji merupakan salah satu motivasi penting
yang ikut mendorong karyawan untuk berprestasi, sehingga tinggi rendahnya gaji
yang diberikan akan mempengaruhi kinerja dan kesetiaan karyawan.
Menurut Komaruddin (1995) fungsi gaji bukan hanya membantu manajer
personalia dalam menentukan gaji yang adil dan layak saja, tetapi masih ada
fungsi-fungsi yang lain, yaitu (p. 164)  :
1. Untuk menarik pekerja yang mempunyai kemampuan ke dalam
organisasi.
2. Untuk mendorong pekerja agar menunjukkan prestasi yang tinggi.
3. Untuk memelihara prestasi pekerja selama periode yang panjang
Menurut Hasibuan (2002) tujuan penggajian, antara lain:
a)      Ikatan kerja sama
Dengan pemberian gaji terjalinlah ikatan kerja sama formal antara majikan
dengan karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugas - tugasnya dengan baik,
sedangkan pengusaha atau majikan wajib membayar gaji sesuai dengan perjanjian
yang disepakati.
b)      Kepuasan kerja

3
Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik,
status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari
jabatannya.
c)      Pengadaan efektif
Jika program gaji ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan
yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah.
d)     Motivasi
            Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah
memotivasi bawahannya.
e)      Stabilitas karyawan
Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal
konsistensi yang kompentatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena
turnover relatif kecil.
f)       Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin
baik. Karyawan akan menyadari serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku.
g)      Pengaruh serikat buruh
Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan
dan karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.
h)      Pengaruh pemerintah
Jika program gaji sesuai dengan undang-undang yang berlaku (seperti batas gaji
minimum) maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.

2.3. Penggajian Pegawai Negeri Sipil


A.    Sistem Penggajian
Pada dasarnya terdapat dua sistem penggajian, yaitu sistem skala tunggal dan
sistem skala ganda.
1)      Sistem skala tunggal adalah sistem penggajian yang memberikan gaji sama
kepada pegawai yang berpangkat sama dengan tidak  atau kurang memperhatikan
sifat pekerjaan yang dilakukan dan beratnya tanggung jawab yang dipikul dalam
melaksanakan pekerjaan itu.

4
2)      Sistem skala ganda adalah sistem penggajian yang menentukan besarnya gaji
bukan saja didasarkan pada pangkat tetapi juga berdasarkan sifat pekerjaan yang
dilakukan, prestasi kerja yang dicapai, dan beratnya tanggung jawab yang dipikul
dalam melaksanakan pekerjaan itu.
3)      UU 43/99 jo PP 6/2000 : menetapkan penggajian berdasarkan gabungan skala
tunggal dan skala ganda, yaitu: pegawai  yang berpangkat sama diberi gaji pokok
yang sama, disamping itu diberikan tunjangan kepada pegawai  yang
melaksanakan pekerjaan yang sifatnya memer lukan pemusatan perhatian &
pengerahan tenaga.

Sistem Penggajian Keuntungan Kerugian


Sistem Penggajian Skala  Sederhana Dirasa tidak adil
Tunggal  Cukup dengan karena   faktor resiko

satu peraturan bahaya, kesibukan dan


lain-lain tidak
menjadikan
pertimbangan.
Sistem Penggajian Skala Memberikan motivasi Menimbulkan
Ganda bagi  Pegawai Negeri ketidakadilan pada saat
Sipil yang memikul pensiun bagi pegawai
tanggung jawab yang yang memiliki pangkat
berat, resiko dan lain-lain. pendidikan yang sama
tetapi berbeda dengan
sifat pekerjaan.

Gaji pegawai negeri sipil


Ketentuan mengenai gaji untuk pegawai negeri sipil diatur oleh peraturan
pemerintah. Antara lain sebagai berikut :
 PP No.7/ Tahun 1977 :
·         Gaji Pokok antara Rp.12rb – Rp.120rb  (1:10)
 PP No.15/ Tahun 1985 :
·         Gaji Pokok antara Rp.33.200-Rp.265.600 (1:8)

5
 PP PP No.15/ Tahun 1993 :
·         Gaji Pokok antara Rp.78rb – Rp.537.600 (1:7)
 PP No.6/ Tahun 1997 :
·         Perbandingan gaji pokok terendah dan tertinggi adalah  1 : 6
 PP No.6/ Tahun 2000 :
·         Perbandingan Gaji pokok terendah dan tertinggi adalah 1 : 4

C.    Gaji pokok
1)      Kepada pegawai negeri sipil yang diangkat dalam suatu pangkat diberikan gaji
pokok berdasarkan golongan ruang yang ditetapkan untuk pangkat itu sebagai
tersebut dalam Peraturan pemerintah no. 15 tahun 1993
2)      Gaji pokok untuk calon pegawai negeri sipil adalah sebesar 80% (delapan puluh
persen) dari gaji pokok yang diperuntukan untuk pegawai negeri sipil.
3)      Apabila calon pegawai negeri sipil tersebut telah mempunyai masa kerja
sebelumnya yang dapat diperhitungkan untuk menetapkan gaji pokok, diberikan
gaji pokok yang segaris dengan pengalaman kerjanya yang diakui sebagai masa
kerja golongan
4)      Pemberian gaji pokok tersebut diatas setingginya berdasarkan gaji pokok
maksimum dalam golongan ruang yang bersangkutan dikurangi 2 (dua) kali
kenaikan gaji berkala yang terakhir dalam golongan ruang tersebut
5)      Kepada pegawai negeri sipil yang diangkat dalam suatu pangkat yang lebih
tinggi dari pangkat yang lebih lama, diberikan gaji pokok yang baru berdasarkan
pangkat yang baru yang segaris dengan gaji pokok dan masa kerja golongan
dalam golongan ruang menurut pangkat lama.
6)      Kepada pegawai negeri sipil yang diturunkan pangkatnya kedalam suatu
pangkat yang lebih rendah dari pangkat semula, diberikan gaji pokok berdasarkan
pangkat baru yang segaris dengan gaji pokok dan masa kerja golongan dalam
golongan ruang menurut pangkat lama.
7)      Kepada pengsiunan pegawai negeri sipil yang diangkat menjadi pegawai
bulanan disamping pension diberikan gaji pokok berdasarkan pangkat dan masa
kerja golongan yang dimiliki pada saat dia pension

6
8)      Masa kerja yang dapat diperhitungkan untuk menetapkan gaji pokok bagi calon
pegawai negeri sipil adalah :
a.       masa selama menjadi pegawai negeri sipil kecuali masa selama cuti diluar
tanggungan negara.
b.      masa selama menjadi pejabat negara.
c.       masa selama menjalankan tugas pemerintahan.
d.      masa selama menjalankan kewajiban untuk membela negara.
e.       masa selama menjalankan wajib kerja
f.       masa selama menjadi pegawai/karyawan perusahaan milik negara
g.      masa kerja sebagai pegawai/karyawan badan hukum diluar badan-badan hukum
pemerintah.
Standar minimal penghasilah yang harus diterima PNS
·       Gaji pokok, tunjangan keluarga, dan tunjangan pangan.
·       Tunjangan jabatan diberikan bagi PNS yang memangku jabatan
·       Tunjangan jabatan struktural merupakan jabatan berdasarkan “span of
control” terhadap lingkungan tugas pekerjaan, sedangkan jabatan fungsional
merupakan jabatan atas keahlian seorang PNS.

D.    Pola Dasar Penghitungan Gaji PNS


Pemerintah hingga saat ini belum memberikan gaji PNS berdasarkan hidup layak
walaupun besarnya gaji PNS yang diberikan rata-rata sudah di atas UMR Sistem
penggajian saat ini secara implisit menganut kriteria produktivitas, karena pada
hakekatnya gaji adalah sebagai balas jasa atau penghargaan atas hasil kerja
seseorang.
Terlepas dari sistem penggajian yang dianut, faktor kemampuan anggaran masih
sangat dominan dalam menentukan sistem penggajian di Indonesia.
Pola dasar perhitungan gaji yang cukup fleksibel hendaknya
mencerminkan 5 (lima) hal pokok, yaitu :
1.      Upah/gaji harus mencerminkan nilai pekerjaan/tugas
2.      Kenaikan gaji hendaknya sebanding dengan peningkatan produktivitas kerja

7
3.      Peningkatan gaji hendaknya diperhitungkan dengan keuntungan negara dan
penampilan individu PNS
4.      Peningkatan gaji tidak diberikan dalam basis yang permanen
5.      Adanya ukuran yang stabil dari penghasilan kerja.
Standar minimal penghasilan yang harus diterima PNS :
 Gaji pokok, tunjangan keluarga, dan tunjangan pangan.

 Tunjangan jabatan diberikan bagi PNS yang memangku jabatan

 Tunjangan jabatan struktural merupakan jabatan berdasarkan “span of


control” terhadap lingkungan tugas pekerjaan, sedangkan jabatan fungsional
merupakan jabatan atas keahlian seorang PNS.
E.     Kenaikan gaji
Kenaikan gaji berkala dan kenaikan gaji istimewa (pasal 11 peraturan pemerintah
no. 7 tahun 1977)
1)      Kepada pegawai negeri sipil diberikan kenaikan gaji berkala apabila dipenuhi
syarat-syarat :
a)        Telah mencapai masa kerja golongan yang ditentukan untuk kenaikan gaji
berkala.
b)        Penilaian pelaksanaan pekerjaan dengan nilai rata-rata sekurang-kurangnya
“cukup”
2)      Pemberian kenaikan gaji berkala sebagaimana dimaksud diatasa dilakukan
dengan surat pemberitahuan oleh kepala kantor / satuan organisasi yang
bersangkutan atas nama jabatan yang berwenang.
3)      Pemberitahuan kenaikan gaji berkala sebagaimana dimaksud dalam point 2.
Diterbitkan 2 (dua) bulan sebelum kenaikan gaji berkala itu berlaku
4)      Apabila pegawai negeri sipil yang bersangkutan belum memenuhi syarat
sebagaimana dimaksud dalam point b nomor 1, maka kenaikan gaji berkala
ditunda paling lama untuk waktu satu tahun.
5)      Apabila sehabis waktu penundaan sebagaimana dimaksud diatas, pegawai
negeri sipil yang bersangkutan belum memenuhi syarat, maka kenaikan gaji
berkala ditunda lagi tiap kali paling lama untuk 1 (satu) tahun.

8
6)      Apabila tidak ada alasan lagi untuk penundaan maka kenaikan gaji berkala
tersebut diberikan mulai bulan berikutnya dari masa penundaan itu.
7)      Penundaan kenaikan gaji berkala dilakukan dengan surat keputusan pejabat
yang berwenang.
8)      Masa penundaan kenaikan gaji berkala dihitung penuh untuk kenaikan gaji
berkala berikutnya.
9)      Kepada pegawai negeri sipil menurut daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan
menunjukan nilai dalam “amat baik” sehingga ia patut dijadikan teladan, dapat
diberikan kenaikan gaji istimewa sebagai penghargaan dengan memajukan saat
kenaikan gaji berkala yang akan datang dan saat-saat gaji berkala selanjutnya
dalam pangkat yang dijabatnya pada saat pemberian kenaikan gaji istimewa.
10)  Pemberian kenaikan gaji istimewa sebagaimana dimaksud diatas, dilakukan oleh
menteri/pimpinan lembaga yang bersangkutan[1]

2.4. Tunjangan
1)      Dalam gaji pokok kepada Pegawai Negeri Sipil, dapat diberikan tunjangan
keluarga, tunjangan jabatan, tunjangan pangan dan tunjangan lain-lain
2)      Tunjangan keluarga terdri dari tunjangan istri dan anak
3)      Tunjangan jabatan terdiri dari tunjangan jabatan structural dan tunjangan
fungsional
4)      Tunjangan pangan diatur oleh Menteri keuangan setelah mendengar
pertimbangan kepala BAKN
5)      Dalam hal-hal tertentu apabila ada alasan yang kuat kepada Pegawai Negeri
Sipil dapat diberikan tunjangan lain yang diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah
atau Keppres
6)      Pegawai Bulanan disamping pension yang menduduki jabatan structural atau
fungsional diberi tujangan jabatan dan tunjangan lain yang berlaku bagi Pegawai
Negeri Sipil sesuai dengan peraturan Perundang-undangan.
BAB III
PENUTUP

9
3.1. Kesimpulan
•       Sistem penggajian di Indonesia saat ini adalah Pegawai yang berpangkat sama
diberikan gaji yang sama ditambah tunjangan kepada Pegawai yang melaksanakan
pekerjaan tertentu yang sifatnya terus menerus.
•       Komposisi: gaji pokok + tunjangan (-) potongan yang sah.
•       UU 8 Tahun 1974 menyatakan bahwa setiap Pegawai berhak memperoleh gaji
yang layak sesuai dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya.
•       Kemampuan Negara: Faktor Keuangan negara masih mendominasi dalam
penentuan penghasilan Pegawai Negeri Sipil.
•       Bagi PNS Pusat dibebankan pada APBN
•       Bagi PNS Daerah dibebankan pada APBD

Daftar Pustaka

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/05/gaji-definisi-peranan-fungsi-dan-
tujuan.html

10
http://sumartiningsih01.blogspot.com/2012/03/sistem-penggajian-pns.html
http://www.sdm.depkeu.go.id/manajemen.cfm?id=2
LAN RI. 1997. Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia. Jakarta. Toko
Gunung Agung.

11

Anda mungkin juga menyukai