Disusun Oleh:
NURFA HAISI
N201901199
A. Keluhan Utama:
Nenek klien mengatakan bahwa cucunya bernama AB usia 15 tahun
sudah 1 minggu ini menangis terus-menerus karena orang tuannya
meninggal akibat kecelakaan kapal laut pada saat akan menjenguk
anak mereka
B. Riwayat alergi: Tidak ada riwayat alergi apapun
C. Pemeriksaan fisik: composmentis
D. Psikososial
Genogram
E. Faktor predisposisi
Riwayat penyakit fisik: Klien tidak mengalami penyakit fisi
Status nutrisi: klien status nutrisinya terpenuhi
Riwayat prosedur pembedahan efektif: klien tidak pernah
melakukan prosedur pembedahan
Kemampuan verbal: tidak ada gangguan pada verbal
Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan: klien
kehilangan orang tuannya
Riwayat pekerjaan: klien belum bekerja
Riwayat status maritel: klien belum menikah
Hubungan sosial: Klien mudah bergaul
F. Psikososial Lanjutan
Citra tubuh:
Klien menyukai seluruh tubuhnya
Identitas diri:
klien menerima dirinya sebagai seorang perempuan
Peran:
Peran klian sebelum sakit adalah sebagai seorang pelajar dan
melakukan peran sebagai seoarang anak seperti biasanya
Harga diri:
klien mengatakan sedih dan merasa bersalah karna telah menyebabkan
orang tuannya meninggal dunia
Hubungan sosial: klien masih berinteraksi kepada keluarganya
G. Status mental
Penampilan: Penampilan klien rapih dan bersih
Pembicaraan: Klien berbicara dengan nada sedih dan marah
Aktivitas motorik: Klien nampak gelisah
Alam perasaan : sedih karena kehilangan orang tuannya
Prespsi: klien mengatakan bersalah atas meninggalnya orang
tuanya
Proses pikir: klien cenderung marah
Isi pikir: merasa bersalah
H. Assesment kebutuhan komunikasi dan edukas
Masalah psikososial: meratapi kesedihan
Penyebab masalah psikososial: kehilangan orang tua
Cara merawat pasien psikososial: mengerti apa masalah yang
dihadapi
I. Aspek Medis
Diagnosa medis: gangguan psikososial dengan kehilangan
J. Masalah Keperawatan
berduka
IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI
1. Data
Data Subjek:
- Nenek klien mengatakan bahwa cucunya 1 minggu ini menangis terus-
menerus karena orang tuannya meninggal akibat kecelakaan kapal laut
pada saat akan menjenguk anak mereka
- klien mengatakan sedih dan merasa bersalah karna telah menyebabkan
orangtuannya meninggal dunia
Data objek
- Klien nampak marah dan menangis.
2. Diagnosa Keperawatan
Berduka
3. Tindakan Keperawatan
1) Tindakan untuk pasien
a. Membina hubungan saling percaya dengan pasien.
b. Berdiskusi mengenai kondisi pasien saat ini (kondisi pikiran, perasaan,
fisik, sosial, dan spiritual sebelum/sesudah mengalami peristiwa
kehilangan serta hubungan antara kondisi saat ini dengan peristiwa
kehilangan yang terjadi).
c. Berdiskusi cara mengatasi berduka yang dialami.
1) Cara verbal (mengungkapkan perasaan).
2) Cara fisik (memberi kesempatan aktivitas fisik).
3) Cara sosial (sharing melalui self help group).
4) Cara spiritual (berdoa, berserah diri).
d. Memberi informasi tentang sumber-sumber komunitas yang tersedia
untuk saling memberikan pengalaman dengan saksama.
e. Membantu pasien memasukkan kegiatan dalam jadwal harian.
2) Tindakan untuk keluarga
a. Berdiskusi dengan keluarga tentang masalah kehilangan dan berduka
dan dampaknya pada pasien.
b. Berdiskusi dengan keluarga cara-cara mengatasi berduka yang
dialami oleh pasien.
c. Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat pasien dengan
berduka disfungsional.
d. Berdiskusi dengan keluarga sumber-sumber bantuan yang dapat
dimanfaatkan oleh keluarga untuk mengatasi kehilangan yang dialami
oleh pasien
4. Rencana Tindak Lanjut (Planning Perawat)
a. melatih pasien untuk memenuhi kebutuhan dasarnya
b. Meningkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien dan
memerlukan waktu dan tenaga (aktivitas dapat dipilih dan dibuat jadwal
bersama dengan klien)
c. Melatih minum obat dengan prinsip 8 benar, yaitu : benar nama, benar obat,
benar manfaat, benar dosis, benar frekuensi, benar cara, benar tanggal
kadaluwarsa dan benar dokumentasi.
STANDAR PELAKSANAAN SP 1 KLIEN
DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA: KEHILANGAN/BERDUKA
Pertemuan Ke- 1
1. Orientasi
a. Salam
“Assalamu’alaikum, selamat pagi dek. Saya Nurfa Haisi adek bisa
memanggil saya suster Nurfa. Saya perawat yang bertugas pada hari
ini dan saya yang akan merawat adek. Nama adek siapa? Adek
senangnya dipanggil apa?”
b. Evaluasi/Validasi
“Baiklah dek, bagaimana keadaan AB hari ini?”
c. Kontrak
1) Topik :
“Kalau begitu, bagaimana jika kita berbincang-bincang sebentar
tentang keadaan adek? Tujuannya supaya adek bisa lebih tenang
dalam menghadapi keadaan ini, dengan adek mau berbagi cerita
dengan saya, kesedihan adekmungkin bisa berkurang
2) Waktu : adek maunya berapa lama kita berbincang-bincang?
3) Tempat : “adek mau kita berbincang-bincang dimana? Di sini
saja? Baiklah.”
2. Kerja
a. Pengkajian
“Baiklah adek, bisa jelaskan kepada saya bagaimana perasaan adek
saat ini? “Saya mengerti adek sangat sulit menerima kenyataan
ini. Tapi kondisi sebenarnya memang orang tua adek telah
meninggal. Sabar ya, dek ” “Saya tidak bermaksud untuk tidak
mendukung adek. Tapi coba adek pikir, jika adek seperti ini terus
kasian hidup adek . adek harus terima Itu sudah menjadi kehendak
Tuhan. adek harus berusaha menerima kenyataan ini.”hidup
matinya seseorang semua sudah diatur oleh Tuhan. Meninggalnya
orangtua adek juga merupakan kehendak-Nya sebagai Maha
Pemilik Hidup. Tidak ada satu orang pun yang dapat mencegahnya,
termasuk saya ataupun adek sendiri.
b. Diagnosis
yang adek alami ini adalah proses berduka
c. Tindakan keperawatan pada klien
“Untuk mengurangi rasa cemas adek, sekarang adek ikuti teknik
relaksasi yang saya lakukan. Coba sekarang adek tarik napas yang
dalam, tahan sebentar, kemudian hembuskan perlahanlahan.” “Ya,
bagus sekali dek, seperti itu.”
3. Tahap terminasi
a. Evaluasi: (Subjektif)
“Bagaimana perasaan adek sekarang? Apa adek sudah mulai
memahami kondisi yang sebenarnya terjadi?”
b. Evaluasi (Objektif)
“Kalau begitu, coba adek jelaskan lagi, hal-hal yang adek dapatkan
dari perbincangan kita tadi dan coba adekulangi teknik relaksasi
yang telah kita lakukan.”
c. Tindak Lanjut
“Ya, bagus sekali dek Nah, setiap kali adek merasa cemas, adek
dapat melakukan teknik tersebut. Dan setiap kali adek merasa
tidak terima dengan kenyataan ini, adek dapat mengingat kembali
perbincangan kita hari ini
Kontrak yang akan datang:
- Sesuai dengan kontrak kita tadi kita berbincang-bincang
selama 30 menit dan sekarang sudah 30 menit, kapan adek
mau kita melanjutkan perbincangan kita? Bagaimana kalau
kita besok membicarakan tentang hobi adek. adek maunya
dimana?Nah, sekarang adek istirahat dulu Sebelum saya
permisi apakh ada yang mau adek tanyakan? Baiklah, kalau
tidak ada, saya permisi dulu ya Bu.
d. Salam : Assalamu’alaikum.”