Agiel Puji Damayanti, Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surakarta| Oktober, 2013
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan motivasi
kerja terhadap kinerja karyawan PDAM Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian
diskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Surakarta dengan populasi seluruh karyawan yang berjumlah 413 karyawan. Sampel dalam
penelitian ini berjumlah 41 karyawan diambil dengan menggunakan teknik Proportionate
Stratified Random Sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner
dan dokumentasi. Uji validitas dan reliabilitas data menggunakan formula korelasi product
moment dari pearson dan cronbach’s alpha. Teknik analisis data yang digunakan untuk
menguji hipotesis adalah analisis bivariat (korelasi product moment pearson dan analisis
regresi linier sederhana) dan analisis multivariat (analisis regresi linier berganda).
Berdasarkan hasil analisis data dapat diambil simpulan, (1) ada pengaruh yang
signifikan kompensasi terhadap kinerja karyawan PDAM Surakarta, (2) ada pengaruh yang
signifikan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PDAM Surakarta, dan (3) ada pengaruh
yang signifikan kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PDAM Surakarta.
157
lingkungan kerja yang kondusif, (hlm. 123). Apabila dalam pemberian
pendidikan, dan pelatihan. Dewasa ini, kompensasi yang berupa kompensasi
dengan semakin ketatnya tingkat finansial dan nonfinansial tidak
persaingan bisnis mengakibatkan disalurkan/diberikan secara tepat, maka
perusahaan dihadapkan pada tantangan perusahaan bisa kehilangan para
untuk dapat mempertahankan karyawannya dan harus mengeluarkan
kelangsungan hidup. Dalam biaya untuk menarik, menyeleksi,
mempertahankan kelangsungan hidup melatih, dan mengembangkan
perusahaan, sebuah perusahaan harus penggantinya. Bahkan para karyawan
memiliki sistem kompensasi yang juga akan merasa tidak puas terhadap
memadai. Kompensasi yang memadai perusahaan, apabila kompensasi yang
diharapkan mampu memotivasi diberikan kepada karyawan tidak sesuai
karyawan perusahaan dalam dengan apa yang dikerjakan sehingga
melaksanakan dan menyelesaikan dapat menurunkan kualitas kinerja
pekerjaan dengan hasil yang baik. karyawan tersebut (Haris, 2011). Oleh
Menurut Leklikwati (2005) karena itu maka diperlukan suatu
kompensasi dapat diartikan sebagai, pemberian kompensasi yang sesuai,
“Sesuatu yang diterima karyawan dimana ukuran sesuai yang dimaksud
sebagai balas jasa untuk kerja mereka” adalah kompensasi yang dapat
(hlm. 112). Kompensasi dapat dibagi meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
menjadi dua jenis, yaitu kompensasi Kompensasi diberikan bertujuan untuk
finansial seperti upah, gaji, tunjangan, memotivasi karyawan agar lebih giat
bonus, dan lain-lain, dan kompensasi bekerja, disiplin saat bekerja, membantu
non finansial seperti seperti promosi, menciptakan kesadaran bersama diantara
penghargaan dan lain-lain. Menurut para karyawan, dan mampu mengerjakan
Wahjono (2008) “Segala sesuatu yang segala sesuatu yang dibutuhkan
diterima karyawan sebagai imbalan atas perusahaan. Handoko (2003) juga
sumbangannya kepada perusahaan, mengemukakan bahwa tujuan pemberian
termasuk didalamnya adalah gaji, kompensasi yang efektif adalah:
pemberian tunjangan, fasilitas-fasilitas memperoleh personil yang bermutu,
yang dapat dinikmati karyawan baik mencegah keluarnya karyawan yang ada,
yang berupa uang maupun yang bukan” menjamin keadilan,penghargaan
terhadap sikap/perilaku karyawan, oleh perusahaan guna meningkatkan
pengendalian biaya, serta memenuhi kinerja karyawan, akan tetapi perusahaan
Undang-Undang atau Peraturan juga harus memperhatikan faktor
Pemerintah. motivasi. Kurangnya motivasi kerja dari
Selanjutnya Simamora (2004) karyawan dan pimpinan perusahaan akan
mengklasifikasikan bentuk-bentuk menghambat kinerja karyawan dan juga
kompensasi kedalam, gaji/upah, bonus, membuat suasana kerja tidak kondusif.
insentif, tunjangan, pekerjaan, dan Motivasi dapat mendorong karyawan
lingkungan pekerjaan. Gaji merupakan bekerja dengan tekun, serta disiplin
suatu penghargaan yang paling penting dalam bekerja sehingga dapat tercapai
dalam suatu perusahaan, upah tujuan perusahaan yaitu menciptakan
merupakan imbalan finansial langsung suasana kondusif terhadap lingkungan
yang dibayarkan kepada para pekerja kerja perusahaan.
lepas berdasarkan jam kerja. Insentif Setiap karyawan belum tentu
merupakan imbalan langsung yang bersedia mengerahkan kemampuan yang
diberikan karena karyawan memiliki dimilikinya secara optimal, sehingga
prestasi dalam bekerja, bonus diberikan masih diperlukan adanya pendorong dari
karena karyawan memiliki hasil kerja pihak luar. Untuk itu agar bisa
yang diberikan berdasarkan pada menumbuhkan motivasi kerja dalam
kebijakan perusahaan, tunjangan yang suatu organisasi dibutuhkan suatu
diberikan untuk menjamin kenyamanan komunikasi yang intensif antara
karyawan selama bekerja di perusahaan. karyawan dengan pimpinan maupun
Pekerjaan adalah segala aktifitas yang antar sesama karyawan. Pernyataan diats
dilakukan oleh karyawan dalam rangka mendukung suatu tujuan motivasi yang
menyelesaikan tugas-tugas yang telah menurut Hasibuan (1996) adalah
dibebankan padanya, lingkungan mendorong, menciptakan,
pekerjaan adalah kondisi lingkungan meningkatkan, mempertahankan, dan
dalam suatu perusahaan dimana para mempertinggi rasa tanggung jawab
karyawan melaksanakan tugas dan karyawan terhadap tugas-tugasnya dan
pekerjaannya sehari-hari. atas setiap tugas yang telah diselesaikan
Tidak hanya faktor pemberian dapat bermanfaat bagi perusahaan
kompensasi saja yang perlu diperhatikan
sehingga perusahaan bisa mencapai ada. Teori kebutuhan manusia dapat
tujuan yang ingin dicapai. disusun dalam hierarki 5 kebutuhan, dari
Motivasi adalah pemberian kebutuhan yang terendah sampai kebutu-
dorongan-dorongan individu untuk han tertinggi. Adapun tingkatan
bertindak yang menyebabkan orang kebutuhan tersebut sebagai berikut: (1)
tersebut berperilaku dengan cara tertentu Kebutuhan fisio-logis. Kebutuhan
yang mengarah pada tujuan (Murty dan fisiologis merupakan kebutuhan manusia
Hudiwinarsih, 2012). Siagian (1995) yang paling dasar merupakan kebutuhan
menjelaskan motivasi adalah daya pen- untuk dapat hidup seperti makan,
dorong yang mengakibatkan seorang minum, perumahan, tidur, dan sebagai-
anggota organisasi mau dan rela untuk nya; (2) Kebutuhan rasa aman, yang
menyelenggarakan berbagai kegiatan mengandung arti bahwa kebutuhan akan
yang menjadi tanggung jawabnya dan rasa aman dalam melaksanakan suatu
menunaikan kewajibannya. Pemberian pekerjaan dan merupakan harapan
motivasi merupakan salah satu tujuan mendapat perlindungan terhadap bahaya,
agar karyawan yang diberi motivasi ancaman, peram-pasan dan atau juga
dapat bekerja sesuai dengan acuan kerja proteksi terhadap harta kekayaan,
dan taggung jawab yang diberikan kedudukan dan sebagainya; (3) Ke-
sehingga tujuan perusahaan dapat butuhan sosial. Kebutuhan terhadap
tercapai dengan baik. Selain itu, juga hubungan lingkungan sosial atau
terkandung unsur-unsur upaya, yaitu bersosialisasi. Kebutuhan ini meliputi
upaya yang berkualitas dan diarahkan penerimaan oleh teman sekerja,
serta konsisten dengan tujuan-tujuan kebutuhan akan cinta kasih, rasa
organisasi yang ingin dicapai. memiliki, dan berhubungan dengan
Terdapat beberapa teori motivasi lingkungan; (4) Kebutuhan penghargaan.
yang menunjuk pada kebutuhan yang Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan
memuaskan dan mendorong semangat keinginan untuk dihormati, dihargai atas
bekerja seseorang sebagai berikut. Teori prestasinya, pengakuan atas kemampuan
Maslow (Wahjono, 2008) dan keahliannya, kebebasan, ke-
mengemukakan bahwa manusia merdekaan, kebutuhan akan status,
dimotivasi oleh keinginan untuk appresiasi; (5) Kebutuhan aktualisasi
memuaskan sejumlah kebutuhan yang diri. Aktualisasi diri berkaitan dengan
pengembangan akan potensi yang untuk lebih cepat, tepat, dan lebih baik
sesungguhnya dari seseorang. dalam menyelesaikan suatu tugas
Kebutuhan untuk menunjukkan maupun pekerjaannya.
kemampuan, keahli-an dan potensi yang Kinerja dapat diartikan sebagai
dimiliki oleh seseorang. Kebutuhan akan hasil usaha seseorang yang dicapai
aktualisasi diri dengan untuk dengan kemampuan dan perbuatan
menunjukkan kemampuan, keahlian dan dalam situasi tertentu. Menurut
potensi yang dimiliki oleh seseorang. Simamora (2004), “Kinerja karyawan
Pemahaman terhadap motivasi adalah tingkat para karyawan mencapai
karyawan akan sangat penting kaitannya persyaratan kerjaan”(hlm. 339). Dari
dengan pencapaian tujuan, yaitu prestasi pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa
kerja atau kinerja dan efisiensi. Kinerja yang dimaksud dengan kinerja adalah
karyawan dalam suatu perusahaan hasil yang dicapai seseorang menurut
sangatlah penting karena apabila kinerja ukuran yang berlaku untuk pekerjaan
karyawannya kurang baik, maka dapat yang bersangkutan. Artinya apabila
dipastikan perusahaan tidak akan mampu perilaku seseorang memberikan hasil
bersaing dengan perusahaan lain dan pekerjaan yang sesuai de-ngan standar
bisa dikatakan perusahaan diambang atau kriteria yang dibakukan organisasi,
kebangkrutan. Dengan kinerja karyawan maka kinerjanya tergolong baik, dan jika
yang baik diharapkan perusahaan sebaliknya berarti kinerjanya buruk.
mampu bersaing dengan perusahaan lain Atau dengan kata lain, penetapan standar
sehingga dapat diakui bahwa perusahaan diperlukan untuk mengetahui apakah
mempunyai kinerja yang berkualitas. kinerja karya-wan sesuai dengan sasaran
Kinerja karyawan dapat ditingkatkan yang diharapkan, sekaligus juga melihat
melalui peningkatan kompensasi dan besarnya penyimpang-an dengan cara
motivasi kerja, karena dengan membandingkan antara hasil pekerjaan
kompensasi yang diberikan perusahaan secara aktual dengan hasil yang di-
kepada karyawan, semangat, kemauan, harapkan.
dan ketelitian karyawan pada saat Faktor-faktor yang memengaruhi
bekerja akan lebih maksimal, fokus, dan kinerja (Prawirosentono, 1999) adalah
disiplin. Sedangkan motivasi kerja pengetahuan, teknis, ketergantungan
memberikan semangat kepada karyawan terhadap orang lain, kebijakan,
kemampuan karyawan, kehadiran, terdapat penyimpangan pada karyawan
kepemimpinan, dan minat akan membuat maka perusahaan harus lebih selektif
karyawan akan lebih mempunyai dalam menilai sehingga kinerja yang
kemauan untuk meningkatkan kinerja diharapkan oleh perusahaan bertambah
mereka dengan baik dan berkualitas. baik dan sesuai yang dibutuhkan
Kinerja karyawan yang berkualitas perusahaan.
disebabkan karena adanya kemampuan, Berdasarkan pemaparan yang
komunikasi, dan ketrampilan kerja telah dijelaskan diatas dapat diambil
karyawan. Dalam upaya peningkatan kesimpulan bahwa penelitian ini
hasil pekerjaan yang lebih baik bertujuan untuk mengetahui: (1) adakah
dibutuhkan sebuah penilaian kinerja. pengaruh yang signifikan kompensasi
Penilaian kinerja adalah proses yang terhadap kinerja karyawan PDAM
dipakai perusahaan untuk mengevaluasi Surakarta, (2) adakah pengaruh yang
pelaksanaan kerja karyawan. karyawan signifikan motivasi kerja terhadap
perusahaan berusaha untuk kinerja karyawan PDAM Surakarta, dan
merencanakan, mengatur, dan (3) adakah pengaruh yang signifikan
melaksanakan pekerjaan yang menjadi kompensasi dan motivasi kerja terhadap
tanggung jawabnya. Tanggung jawab kinerja karyawan PDAM Surakarta.
karyawan dalam bekerja nantinya akan
mempunyai dampak yang positif untuk METODE PENELITIAN
peningkatan kinerja apabila karyawan
Penelitian ini menggunakan
melakukan segala pekerjaannya dengan
metode deskriptif kuantitatif yang
baik.
dilaksanakan di Perusahaan Daerah Air
Manfaat penilaian kinerja dalam
Minum (PDAM) Surakarta dengan
sebuah perusahaan digunakan untuk
populasi seluruh karyawan PDAM
mengetahui posisi dan peranannya dalam
Surakarta. Jumlah karyawan PDAM
menciptakan tercapainya tujuan
Surakarta adalah 413 karyawan yang
perusahaan. Dalam sebuah penilaian
terbagi atas beberapa golongan
kinerja karyawan dilakukan secara
pekerjaan. Penelitian ini merupakan
objektif, tepat, dan didokumentasikan
penelitian sampel. Teknik pengambilan
secara baik, jadi apabila potensi
sampel menggunakan proportionate
karyawan terjadi penurunan atau
stratified random sampling diperoleh
sampel sebanyak 41 karyawan yang pada uji hipotesis I dan II menggunakan
diambil dari 10% (Arikunto, 2006) dari analisis bivariat (korelasi product
jumlah populasi karyawan PDAM moment pearson dan analisis regresi
Surakarta sesuai dengan tingkatan sederhana) dan pada uji hipotesis III
golongan pekerjaan. Variabel menggunakan analisis multivariat
independen dalam penelitian ini yaitu (analisis regresi berganda). Uji t
kompensasi dan motivasi kerja. Variabel digunakan untuk mengetahui pengaruh
dependen dalam penelitian ini adalah kompensasi terhadap kinerja karyawan
kinerja karyawan. Untuk mengumpulkan dan motivasi kerja terhadap kinerja
data kompensasi, motivasi kerja, dan karyawan PDAM Surakarta. Uji F
kinerja karyawan menggunakan metode digunakan untuk mengetahui pengaruh
kuesioner. Metode dokumentasi kompensasi dan motivasi kerja terhadap
digunakan untuk mengumpulkan data kinerja karyawan PDAM Surakarta
yang berupa data pegawai dan undang- secara bersama-sama. Analisis data
undang yang mendukung tentang dilakukan menggunakan bantuan
penggolongan pekerjaan. komputer dengan program SPSS for
0,487X, data dijelaskan bahwa untuk diri. Dari kelima teori motivasi dari
nilai sebesar 0,487 dengan arah motivasi yang ada dalam sebuah
hubungan positif. Hal ini berarti variabel perusahaan dapat memengaruhi kinerja
karyawan PDAM Surakarta, dengan kata motivasi kerja meningkat, maka akan
motivasi sering kali diartikan pula (X1) dan motivasi kerja (X2) yang telah
dan motivasi juga mempunyai nilai pada menggunakan teknik analisis regresi
dan pembahasan dapat ditarik simpulan karyawan akan terus meningkat dan
sebagai berikut: (1) Ada pengaruh yang baik. Penelitian ini memiliki
pengaruh yang signifikan motivasi kerja sejenis dengan perbaikan dalam berbagai
terhadap kinerja karyawan Perusahaan hal untuk mendapatkan hasil yang lebih
Daerah Air Minum (PDAM) Surakarta, baik dan optimal serta dapat meninjau
(3) Ada pengaruh signifikan kompensasi lebih dalam lagi faktor-faktor lain yang
buat penulis dan selalu memberikan Leklikwati, Karel A.. (2005). Analisis
perlindungan untuk penulis selama Pengaruh Kompensasi Finansial
dan Non Finansial terhadap
penelitian ini, 2). Dosen pembimbing I Kepuasan Kerja Karyawan
dan II yang telah sabar membimbing, PDAM Kabupaten Yapen
Waropen, Papua. Jurnal Aplikasi
mengarahkan dan memotivasi penulis Manajemen. Vol. 3, No. 2
dalam penelitian ini, 3). Direktur Utama Agustus 2005. Diperoleh 19
November 2012, dari
PDAM Surakarta yang telah meberikan http://google.search
ijin penelitian, 4). Mama dan Papa yang
Murty dan Hudiwinarsih, 2012.
telah memberikan semangat dan Pengaruh Kompensasi, Motivasi,
motivasi untuk penulis, 5). Karyawan dan Komitmen Organisasional
Terhadap Kinerja Karyawan
PDAM Surakarta sebagai responden Bagian Akuntansi (Studi Kasus
yang telah memberikan informasi dan Pada Perusahaan MAnufaktur di
Surabaya). The Indonesian
data untuk penelitian ini, dan 6). Teman- Accounting Review, Vol. 2, No.
2, July, page 215-228. Diperoleh Simamora. Henry. 2004. Manajemen
20 April 2012, dari Sumber Daya Manusia. Cetakan
http://google.search Pertama. Yogyakarta: Bagian
Penerbit STIE YKPN.
Prawirosentoro, Suyadi. 1999. Akuntansi
Kebijakan Kinerja Karyawan. Umar, Husein. 2008. Desain Penelitian
Yogyakarta: BPFE MSDM dan Perilaku Karyawan.
Jakarta: PT. Rajagrafindo
Siagian, S. 1995. Organisasi Persada.
Kepemimpinan dan Perilaku
Adminitrasi, Cetakan Kelima. Wahjono, Imam Sentot. 2008.
Massagung: Jakarta Manajemen Tata Kelola
Organisasi Bisnis. Jakarta: PT.
Indeks.