Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA

KARYAWAN PADA PERUSAHAAN XYZ

Adi Robith Setiana, SE.,MM

ABSTRAKSI

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis kompensasi dan
motivasi terhadap kinerja karyawan pada perusahaan XYZ serta mencari variabel mana yang
berpengaruh. Kompensasi dan Motivasi merupakan suatu faktor yang mendorong seseorang
untuk melakukan aktifitas kerja. Data yang digunakan adalah data primer kualitatif yang
diperoleh melalui survei dengan menyebarkan kuesioner kepada 20 responden yang
merupakan karyawan tetap perusahaan XYZ. Analisis yang digunakan untuk memperoleh
data diantaranya uji validitas dan reliabilitas, uji regresi berganda, uji asumsi klasik, uji t dan
uji F dengan bantuan Software SPSS 16. Hasil pengujian dengan uji t, nilai probabilitas 0,05
lebih kecil dari sig 0,062 menunjukkan bahwa kompensasi tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. Hasil pengujian dengan uji t, nilai probabilitas
0,05 lebih kecil dari sig 0,062 menunjukkan bahwa kompensasi tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja karyawan dan hasil pengujian dengan uji t, nilai probabilitas 0,05
lebih kecil dari sig 0,688 menunjukkan bahwa motivasi tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja karyawan. Hasil pengujian uji F, nilai 0,05 lebih besar dari Sig. 0,019
menunjukkan bahwa kompensasi dan motivasi secara bersama - sama berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan.

Kata kunci : kompensasi, motivasi kerja, kinerja

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine and analyze compensation and motivation on the
performance of employees at the company XYZ. As well as finding the variables that have an
influence. Compensation and motivation is a factor that encourages a person to perform
work activities. Power used is qualitative primary data obtained through survey by
distributing questionnaires to 20 respondents who are permanent employee of companies
XYZ. The analysis used to obtain data including validity and reliability test, regression test,
classic assumption test, t test and F test with SPSS 16.0. Test result by t test, probability
value of 0,05 is smaller than 0,062 sig indicates that the compensation does not affect the
employee motivation. Test result by t test, probability value of 0,05 is smaller than 0,062 sig
indicates that the compensation does not affect the performance of employee . and test result
by t test, probability value of 0,05 is smaller than 0,688 sig showed that motivation does not
affect the performance of employee. The test result of test F, the value of 0,05 is less than sig.
0,019 indicates that compensation and motivation simultaneously influence on employee
performance.

Keywords : Compensation, Motivation and Employee Performance.


PENDAHULUAN

Dalam dunia bisnis sekarang kerja yang lebih besar dari karyawan. Jadi,
dituntut menciptakan kinerja karyawan nilai prestasi kerja karyawan harus lebih
yang tinggi untuk pengembangan besar dari kompensasi yang dibayar
perusahaan. Salah satu faktor penting perusahaan, supaya perusahaan mendapat
adalah sumber daya manusia, karena laba dan kontinuitas perusahaan terjamin.
sumber daya manusia merupakan pelaku (Hasibuan, 2011; 117).”.
perencanaan sampai dengan evaluasi yang Kompensasi dan Motivasi sangat
mampu memanfaatkan sumber daya penting dalam meningkatkan kinerja
lainnya. Potensi setiap sumber daya karyawan. Kompensasi menjadi pendorong
manusia yang ada dalam perusahaan harus seseorang melaksanakan suatu kegiatan
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. guna mendapatkan hasil yang terbaik.
Tercapainya tujuan perusahaan tergantung Motivasi kerja karyawan perlu
pada manusia yang melaksanakan dibangkitkan agar karyawan dapat
pekerjaan tersebut. Keberhasilan suatu melaksanakan kinerja yang terbaik. Oleh
organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja karena itu, perusahaan harus mampu
individu karyawannya. Setiap perusahaan bersaing dan salah satu alat yang dapat
akan selalu berusaha untuk meningkatkan digunakan oleh perusahaan adalah
kinerja karyawan dengan harapan apa yang kompensasi dan motivasi .
menjadi tujuan perusahaan akan tercapai. Perusahaan XYZ merupakan nama dari
Kinerja karyawan adalah suatu hasil yang berbagai usaha yang dikelola pemilik yaitu
dicapai oleh seseorang dalam rumah makan, pusat oleh-oleh kerajinan,
melaksanakan tugas-tugas yang mie bakso dan show room motor. yang
dibebankan kepadanya yang didasarkan beralamat di Jalan Raya Jamanis Km 17
atas kecakapan, pengalaman dan Tasikmalaya, Jawa Barat. Rumah makan
kesungguhan serta waktu. (Hasibuan haur koneng menyediakan masakan khas
2011;105). sunda dengan berbagai macam pilihan
Karyawan yang selalu berusaha untuk yang memiliki cita rasa yang berbeda.
meningkatkan kinerja dan keterampilannya Disamping rumah makan juga tersedia mie
akan mendapatkan kompensasi yang bakso dan pusat oleh-oleh kerajinan yang
semakin besar. Untuk meningkatkan berdampingan. Sehingga untuk para
kinerja dan mengembangkan keterampilan pengunjung bisa langsung membeli oleh-
karyawan maka dibutuhkan motivasi. oleh khas Tasikmalaya.
“Motivasi adalah kondisi yang Sebagai salah satu perusahaan yang
menggerakkan pegawai agar mampu berkembang dengan jumlah karyawan
mencapai tujuan perusahaan dari motifnya. cukup banyak perlu memelihara sumber
(Mangkunegara, 2005;93).”. daya manusia guna meningkatkan kinerja
“Kompensasi merupakan pengeluaran dan karyawan sehingga tujuan perusahaan
biaya bagi perusahaan. Perusahaan dapat tercapai. Hal ini didukung dengan
mengharapkan agar kompensasi yang pemberian kompensasi yang sesuai dengan
dibayarkan memperoleh imbalan prestasi bobot pekerjaan dan beban pekerjaan. Saat
ini perusahaan dihadapkan pada berbagai menurun karena ketidakpuasan dari karyawan terhadap
macam kendala dalam meningkatkan kinerja dari pimpinan perusahaan dalam pemberian
motivasi karyawannya, salah satu kompensasi pada karyawan, sehingga kinerja terhadap
kendalanya adalah kinerja karyawan yang perusahaan menjadi kurang baik.
Penelitian ini bertujuan untuk : klerikal, administratif, manajerial dan
1. Untuk mengetahui pengaruh profesional. Pemberian kompensasi
kompensasi terhadap motivasi kerja pelengkap, seperti pembayaran asuransi,
pada perusahaan XYZ. cuti sakit dan sebagainya”.
2. Untuk mengetahui pengaruh Tujuan Kompensasi
kompensasi terhadap kinerja 1. Ikatan kerja sama
karyawan pada perusahaan XYZ. 2. Kepuasan kerja
3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi 3. Pengadaan efektif
terhadap kinerja karyawan pada 4. Motivasi
perusahaan XYZ. 5. Stabilitas karyawan
4. Untuk mengetahui pengaruh 6. Pengaruh pemerintah
kompensasi dan motivasi terhadap
kinerja karyawan pada perusahaan Jenis - Jenis Kompensasi
XYZ. “Simamora (2006;540)
Menyebutkan penggolongan kompensasi
TINJAUAN PUSTAKA meliputi kompensasi langsung (Gaji
pokok) dan kompensasi tidak langsung
Pengertian Kompensasi
(Tunjangan).
Hani Handoko ( 2008;161 )
mengemukakan bahwa Kompensasi adalah
Faktor – faktor yang mempengaruhi
suatu jaringan berbagai sub proses yang
kompensasi
kompleks dengan maksud untuk
“Menurut Mangkunegara (2009;84)
memberikan balas jasa kepada karyawan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
bagi pelaksanaan pekerjaan dan untuk
kompensasi adalah :
memotivasi mereka agar mencapai tingkat
1. Faktor pemerintah
prestasi kerja yang diinginkan. Diantara
2. Penawaran bersama antara
komponen – komponen proses ini adalah
perusahaan dan pegawai
pembayaran upah dan gaji. Upah biasanya
3. Standar dan biaya hidup pegawai
bersangkutan dengan pembayaran atas
4. Ukuran perbandingan upah
dasar jam kerja untuk kelompok –
5. Permintaan dan persediaan
kelompok karyawan seperti produksi dan
6. Kemampuan membayar
pemeliharaan, sedangkan gaji berarti
Pengertian Motivasi
pembayaran tetap secara bulanan atau
“Manullang (2002;76) Menyatakan
mingguan untuk karyawan – karyawan
Motivasi berarti sesuatu hal yang
menimbulkan dorongan. Jadi motivasi
dapat pula diartikan faktor yang
mendorong orang untuk bertindak dengan
cara tertentu”.

Tujuan Motivasi
Pada hakikatnya pemberian motivasi
kerja kepada karyawan tersebut
mempunyai tujuan yang dapat
meningkatkan berbagai hal “menurut
Hasibuan (2004;146) tujuan pemberian a. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
motivasi kepada karyawan adalah untuk : b. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
c. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan
d. Meningkatkan kedisiplinan karyawan “Mangkunegara (2011;67) Kinerja
e. Mengefektifkan pengadaan karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan
f. Menciptakan suasana dan hubungan
kuantitas yang dicapai oleh seseorang
kerja yang baik
g. Meningkatkan loyalitas, kreativitas pegawai dalam melaksanakan tugasnya
dan partisipasi karyawan sesuai dengan tanggung jawab yang
h. Meningkatkan tingkat kesejahteraan diberikan kepadanya”.
karyawan
i. Mempertinggi rasa tanggung jawab Faktor – faktor yang mempengaruhi
karyawan terhadap tugas-tugasnya kinerja
j. Meningkatkan efisiensi penggunaan
alat-alat dan bahan baku. “Menurut Mangkunegara (2011;67)
Faktor yang mempengaruhi kinerja adalah
Metode-metode Motivasi Kerja faktor kemampuan dan faktor motivasi”.
Hal ini sesuai dengan pendapat Keith
Ada 2 metode motivasi menurut Davis (1964;484) yang merumuskan
Hasibuan (2005;149) yaitusebagai bahwa :
berikut : a. Human Performance = Ability +
a. Metode langsung (direct motivation) Motivation
Motivasi (Materiil dan Non Materiil) yang b. Motivation = Attitude + Situation
diberikan secara langsung kepada setiap c. Ability = Knowledge + Skill
individu karyawan untuk memenuhi Kerangka Pemikiran
kebutuhan serta kepuasannya, jadi sifatnya Riset McGregor membawa pada
khusus, seperti pujian, penghargaan, pandangan bahwa pertanyaan kunci bagi
tunjangan hari raya, bonus dan lain-lain. top manajemen adalah apa asumsi-asumsi
b. Metode tidak langsung anda (implisit dan eksplisit) tentang cara
(indirect motivation) paling efektif untuk mengelola orang-
Motivasi yang diberikan hanya merupakan orang. McGregor memperluas keyakinan
fasilitas-fasilitas yang mendukung serta bahwa di balik setiap keputusan manajerial
menunjang gairah kerja atau kelancaran terdapat asumsi-asumsi tentang sifat
tugas sehingga para karyawan betah dan manusia dan perilaku manusia yang
bersemangat melakukan pekerjaannya. penting dalam menentukan gaya operasi
Misalnya ruangan kerja yang nyaman, setiap manajer. Dia membagi asumsi-
suasana pekerjaan yang serasi dan asumsi tersebut menjadi dua kategori luas
sejenisnya. yang disebut teori X (berdasarkan pada
asumsi- asumsi petunjuk dan kontrol) dan
Pengertian Kinerja teori Y (berdasarkan asumsi-asumsi
integrasi dan dukungan).
Teori X memberikan penjelasan
tentang beberapa perilaku manusia dalam
industri. Dalam pengertian yang luas dia
menganggap teori X tidak cukup,
khususnya dalam perkembangan terbaru
yang berkaitan tentang pemahaman
motivasi manusia.
Teori Y menawarkan kemungkinan yang
kuat pertumbuhan dan perkembangan
manusia dalam konteks situasi kerja. sumber daya yang memiliki potensialitas substansial.
Berdasarkan teori Y tenaga kerja menjadi Kompensasi sebagai sarana motivasi yang mendorong
para pegawai untuk bekerja dengan Dengan responden yaitu seluruh karyawan
kemampuan yang optimal, yang perusahaan XYZ yang berjumlah 20 orang.
dimaksudkan sebagai pendapatan ekstra di
luar gaji atau upah yang telah ditentukan. Jenis dan Sumber Data
Pemberian kompensasi dimaksudkan agar Penelitian ini merupakan penelitian
dapat memenuhi kebutuhan para pegawai yang berjenis penelitian survey yaitu untuk
dan keluarga mereka. Istilah sistem memperoleh fakta-fakta dan fenomena
kompensasi pada umumnya digunakan yang ada dan mencari keterangan secara
untuk menggambarkan rencana-rencana faktual yang terkait dengan penelitian.
pembayaran upah yang dikaitkan secara Metode yang digunakan dalam
langsung atau tidak langsung dengan penelitian ini adalah metode analisis
berbagai standar kinerja pegawai atau deskriptif yaitu suatu metode yang
profitabilitas perusahaan. Kompensasi digunakan untuk menggambarkan atau
merupakan pengeluaran dan biaya bagi menganalisis suatu hasil penelitian tetapi
perusahaan. Perusahaan mengharapkan tidak digunakan untuk membuat
agar kompensasi yang dibayarkan kesimpulan yang lebih luas. (Sugiyono,
memperoleh imbalan prestasi kerja yang 2005;21).”. Winarno Surakhmad
lebih besar dari karyawan. Jadi, nilai (1990;139) mengemukakan metode
prestasi kerja karyawan harus lebih besar deskriptif analisis adalah metode yang
dari kompensasi yang dibayar perusahaan. memusatkan diri pada pemecahan
Supaya perusahaan mendapatkan laba dan masalah- masalah yang ada pada masalah
kontinuitas perusahaan terjamin. sekarang, pada masalah-masalah yang
aktual, dimana data yang dikumpulkan
Hipotesis disusun, dijelaskan kemudian dianalisis”.
1. Kompensasi dan motivasi tidak
berpengaruh terhadap kinerja Teknik Pengumpulan Data
karyawan pada perusahaan XYZ. Data yang digunakan dalam
2. Kompensasi dan motivasi penelitian ini adalah data sekunder. Data
berpengaruh terhadap kinerja sekunder adalah data yang diperoleh
karyawan pada perusahaan XYZ. melalui studi dokumentasi dengan
mempelajari berbagai tulisan melalui
buku, internet dan skripsi yang
berhubungan dengan penelitian, sedangkan
metode yang digunakan dalam
pengumpilan data menggunakan :
Metode Penelitian a. Observasi
Populasi dan Sampel b. Wawancara
Metode sampling yang digunakan c. Kuesioner
dalam penelitian adalah penelitian
populasi. Definisi Variabel Operasional
1. Kompensasi
“Menurut Sedarmayanti (2011;239)
adalah segala sesuatu yang diterima oleh
karyawan sebagai balas jasa kerja jasa yang diterima oleh karyawan sehubungan dengan
mereka”. pengorbanan yang telah diberikan kepada perusahaan.
Jadi, secara umum dapat dikatakan Pemberian kompensasi ini bisa diberikan langsung
bahwa kompensasi itu merupakan balas berupa uang maupun tidak langsung berupa uang dari
perusahaan kepada karyawannya. adalah sistem formal untuk memeriksa
2. Motivasi Kerja atau mengkaji dan mengevaluasi secara
“Manullang (2002;76) Menyatakan berkala kinerja seseorang.
Motivasi berarti sesuatu hal yang Hasil dari penelitian tersebut bisa
menimbulkan dorongan. Jadi motivasi dipergunakan sebagai dasar bagi tindakan-
dapat pula diartikan faktor yang tindakan sebagai berikut :
mendorong orang untuk bertindak dengan a. Untuk mengukur kinerja yaitu
cara tertentu”. sampai sejauhmana tenaga kerja
Maslow Menghipotesakan bahwa pada diri berhasil dalam pekerjaannya.
manusia ada 5 jenjang kebutuhan yaitu b. Untuk mengukur keberhasilan tenaga
sebagai beikut : kerja dalam program pelatihan dan
a) Kebutuhan fisiologis : Sandang, pengembangan.
pangan, papan, seks dll. c. Untuk mengumpulkan data guna
b) Kebutuhan rasa aman terhadap pertimbangan-pertimbangan dalam
ancaman fisik dan emosional : melakukan program mutasi.
keamanan, kemerdekaan dan
perlindungan. HASIL PENELITIAN DAN
c) Kebutuhan sosial : Berkumpul,
PEMBAHASAN
berkawan.
d) Kebutuhan penghargaan : Harga diri,
otonomi, prestasi, status, pengakuan, Uji Validitas
perhatian. ”Uji Validitas digunakan untuk
e) Kebutuhan aktualisasi diri : mengukur sah atau tidaknya suatu
pengembangan potensi secara kuesioner. Suatu kuesioner
maksimal. dinyatakan valid jika pertanyaan pada
3. Kinerja kuesioner mampu mengungkapkan
“Mangkunegara (2011;67) Kinerja adalah suatu yang akan di ukur untuk kuesioner
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas tersebut (Ghozali, 2006;45).”.
yang dicapai oleh seseorang pegawai Untuk mengetahui valid atau tidaknya
dalam melaksanakan tugasnya sesuai suatu kuesioner yang di gunakan dalam
dengan tanggung jawab yang diberikan penelitian ini, dianalisis dengan
kepadanya”. menggunakan korelasi pearson product
“Menurut Sedarmayanti (2011;261) moment yaitu dengan cara
Mengemukakan bahwa Penilaian kinerja mengkorelasikan skor setiap item
pernyataan dengan skor totalnya
Jika nilai pearson corelation >
probabilitas korelasi sig (2-tailed) 0,000
maka dikatakan valid.
Jika nilai pearson corelation <
probabilitas korelasi sig (2-tailed) 0,000
maka dikatakan tidak valid.
Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Item No 4 0,955 Valid
Variabel Korelasi Nilai Nilai r Kesimpulan Item No 5 0,955 Valid
Antara Korelasi (r) tabel (n Item No 6 0,931 Valid
= 20 α Motivasi Item No 1 0,702 0,468 Valid
= 5%) (X₂) Item No 2 0,781 Valid
Kompensasi (X₁) Item No 1 0,810 0,468 Valid
Item No 3 0,909 Valid
Item No 2 0,743 Valid
Item No 4 0,872 Valid
Item No 3 0,832 Valid
Item No 5 0,842 Valid
Statistics
Item No 6 0,866 Valid
Kinerja Item No 1 0,828 0,468 Valid Cronbach's Alpha Part 1 Value .671
(Y) Item No 2 0,733 Valid N of Items 4a
Item No 3 0,709 Valid Part 2 Value .627
Item No 4 0,753 Valid N of Items 3b
Item No 5 0,803 Valid Total N of Items 7
Item No 6 0,808 Valid Correlation Between Forms .933
Spearman-Brown Equal Length .965
Berdasarkan uji validitas Coefficient
Unequal Length .966
menunjukkan bahwa nilai korelasi tiap Guttman Split-Half Coefficient .850

item pernyataan dengantotal skor


yang diperoleh lebih besar Hasil Uji Reliabilitas Variabel Motivasi

dari 0,468 sehingga dapat dijelaskan Reliability Statistics


Reliability Statistics
bahwa item pernyataan yang digunakan at
Cronbach's
Cronbach'sAlpha Part 1 Value
Value
adalah valid dan dap digunakan dalam . Alpha
.741
.626
NN
of of
Items
analisis data selanjutnya Items 4a4
a

Part 2 Value
Value .660
.650
NNof of
Items
Items 3b
Total N of Items 7
3b
Correlation Between Forms .871
Spearman-Brown Equal Length .931
Total N of Items 7
Coefficient
Correlation Between FormsUnequal Length .932
.774
, Guttman Split-Half CoefficientEqual Length
Spearman- .766
.873
Brown
Unequal Length .875
Coefficient
Hasil
Guttman Split-Half CoefficientKinerja
Uji Reliabilitas Variabel
.716
m
Uji Reliabilitas
“Reliabilitas menunjukkan pada
pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai
alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik. (Suharsimi Arikunto
1996;168).”.
Untuk mengetahui reliabel atau
tidaknya kuesioner yang digunakan dala
penelitian ini, dianalisis dengan
menggunakan korelasi spearman brown
dengan teknik belah dua (split half) yaitu Berdasarkan hasil uji reliabilitas
dengan cara mengkorelasikan antara yang dilakukan terhadap semua item
belahan pertama dan belahan kedua. dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kompensasi semua item penelitian dapat dikatakan
reliabel
karena nilai koefisien reliabilitas Uji
Cronbach’s Alpha > 0,60. Dengan Heteroskesdastisitas Uji
demikian dapat dikatakan semua item Uji Multikolinieritas
pernyataan reliabel. Uji Multikolinieritas digunakan untuk mengukur
keeratan hubungan atau pengaruh antara variabel bebas
Uji Asumsi Klasik tersebut melalui besaran koefisien korelasi (r).
Untuk dapat menentukan apakah Heterokesdastisitas
terdapat multikolinearitas dalam model
regresi pada penelitian ini adalah dengan
melihat nilai VIF (Variance Inflation
Factor) dan Tolerance. Adapun nilai VIF
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Coefficientsa

Sumber : Data primer (kuesioner) data


diolah dengan SPSS 16.0
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa
tidak terjadi heteroskedastisitas sebab tidak
ada pola yang jelas serta titik-titik
menyebar di atas dan dibawah angka 0
pada
sumbu Y sehingga dapat dikatakan uji
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Sig. Statistics heterokedastisitas terpenuhi.

Std. I Uji Autokorelasi


Model B Error Beta t Tolerance
Uji Autokorelasi digunakan untuk
1 (Con
stant)
34.834 4.298 8.106 .000 melihat apakah ada hubungan linier antara
Kom error serangkaian observasi yang diurutkan
pensa . menurut waktu ( Data time series ).
si -.496 -.530 .527
Uji Autokorelasi

.
-
.248 .062
2.000

Moti
Model Summaryb
vasi
-.100 .246 -.108 -.408 .688 .527 Adjusted R Std. Error of Durbin-

Model R R Square Square the Estimate Watson

a. Dependent Variable: 1 .609a .371 .297 1.547 2.740


Kinerja
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Kompensasi
Sumber : Data primer (kuesioner) data b. Dependent Variable: Kinerja
diolah dengan SPSS 16.0 Sumber : Data primer (kuesioner) data
diolah dengan SPSS 16.0
Berdasarkan tabel diatas, dapat
dilihat bahwa nilai Tolerance 0,527 > 0,10 Dari tabel diatas didapatkan nilai
Dengan demikian dapat disimpulkan Durbin - Watson (DW hitung) > (DW
bahwa model regresi tersebut tidak terjadi tabel) 2,740 maka ini berarti tidak terjadi
multikolinearitas. autokorelasi.
Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan a. Koefisien Determinasi
dengan menggunakan pengujian grafik Untuk mengetahui besarnya
histogram dan normal Probability Plots pengaruh variabel kompensasi dan
untuk pengujian residual model regresi motivasi terhadap kinerja karyawan.
yang tampak pada gambar berikut : Koefisien determinasi merupakan
Uji Normalitas angka pengkuadratan dari koefisien
korelasi. Adapun hasil analisis
koefisien determinasi tersebut dapat
dilihat pada tabel Model Summary
kolom R square. KD = R2x 100%=
0,3712 x 100% = 13,7 % artinya
kinerja dipengaruhi oleh kompensasi
sebesar 13,7 % sedangkan sisanya
yaitu 86,3% dipengaruhi oleh faktor
lain yang tidak diteliti.
b. Uji Serentak (Uji F)
Uji F digunakan untuk
menentukan apakah secara serentak
Sumber : Data primer (kuesioner) data variabel independen maupun
diolah dengan SPSS 16.0 menjelaskan variabel dependen
Dari analisis kurva dapat dilihat bahwa dengan baik atau apakah variabel
data menyebar disekitar diagram dan independen secara bersama-sama
mengikuti model regresi sehingga dapat (simultan)
disimpulkan bahwa data yang ndiolah data Uji Serentak (F)
merupaka Dependent Variable: Kinerja
yang berdistribusi normal sehinggb. Dependent
a uji Dependent variable Sum of Mean
Df F Sig.
Variable: kinerja Squares Square
normalitas terpenuhi.
Kinerja
Analisis Regresi Regression 24.006 2 12.003 5.017 .019a
b.
Berganda Depend
Residual 40.672 17 2.392
Coefficientsa ent
Standardi Variable Total 64.678 19
: Kinerja
zed ity Statisti s
Unstan d Coefficients B Error
dardize
Model Std.
Coefficie nts Col eranc
line T Sig. e VIF
ar Tol b. Dependent Variable: Kinerja
Beta

1 (Constant)
34.83
4.298 8.106 .000 Sumber : Data primer (kuesioner) data
4
Kompensasi
1
diolah dengan SPSS 16.0
-.530
-
.062
. Berdasarkan pada kolom sig
-.496 .248 .527 8
2.000
9 (signifikan) pada tabel ANOVAᵇ nilai Sig.
7
0,019 lebih kecil dari nilai Probabilitas
0,05
Motivasi -.100 .246 -.108 -.408 .688 .527 1.897
a. Dependent
atau nilai 0,05 > Sig 0,019 maka Ho ditolak
Variable: Kinerja dan Ha diterima artinya koefisien korelasi
Berdasarkan tabel diatas, dapat ganda adalah signifikan. Jadi, kompensasi
diperoleh rumus regresi sebagai berikut : dan motivasi secara bersama – sama
Y = 34,834 – 0,530 X1- 0,108 X2
berpengaruh secara signifikan terhadap Ha ditolak artinya koefisien adalah tidak signifikan.
kinerja karyawan. Jadi, motivasi tidak berpengaruh secara signifikan
Berdasarkan hasil yang diperoleh terhadap kinerja karyawan.
dari perhitungan Fhitung dengan Ftabel 4. Pada perhitungan Uji F (simultan) nilai 0,019 lebih
adalah ditolak karena 5,017 > 3,590. kecil dari nilai Probabilitas 0,05 atau nilai 0,05 > Sig
Dari kedua interpretasi diatas, dapat 0,019 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya
disimpulkan bahwa variabel kompensasi koefisien korelasi ganda adalah signifikan. Jadi,
dan motivasi berpengaruh secara kompensasi dan motivasi secara
signifikan terhadap kinerja karyawan.

PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan mengenai pengaruh
kompensasi dan motivasi terhadap kinerja
karyawan perusahaan XYZ, maka penulis
dapat menarik kesimpulan sebagai berikut
:
1. Pada perhitungan Uji t (parsial) nilai
0,05 < sig 0,062, maka Ho diterima dan
Ha ditolak artinya koefisien adalah
tidak signifikan. Jadi, kompensasi tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap
motivasi kerja karyawan.
2. Pada perhitungan Uji t (parsial) nilai
0,05 < sig 0,062, maka Ho diterima dan
Ha ditolak artinya koefisien adalah
tidak signifikan. Jadi, kompensasi tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja karyawan.
3. Pada perhitungan Uji t (parsial) nilai
0,05 < sig 0,688, maka Ho diterima dan
bersama – sama 2. Perusahaan XYZ perlu menaikkan gaji
berpengaruh secara secara bertahap karena karyawan
signifikan terhadap kinerja merasa tidak cukup dengan gaji yang
karyawan. diterimanya. Dengan demikian
karyawan bisa meningkatkan kinerjanya
Saran lebih baik lagi.
Berdasarkan dari 3. Perusahaan XYZ perlu memberikan
kesimpulan, maka penulis upah yang sesuai dengan bidang
menyampaikan beberapa pekerjaannya agar tidak menurunkan
saran sebagai bahan semangat kerja.
pertimbangan antara lain : 4. Untuk mencapai hasil kerja yang baik
1. Perusahaan XYZ perlu dan sesuai dengan tujuan perusahaan.
memberikan uang (bonus) Maka pimpinan perusahaan XYZ harus
kepada yang berprestasi. menerapkan sistem kompensasi yang
Dengan demikian baik dan bisa memotivasi karyawan
karyawan akan termotivasi untuk bekerja sesuai dengan tujuan
untuk bekerja lebih baik perusahaan.
lagi.
DAFTAR PUSTAKA Produktivitas Kerja Pegawai. Jurnal manajemen
& Bisnis. Vol 11, No.
02. Edisi Oktober
A.M. Sardiman. 2005. Manajemen Sumber Handoko, Thani, 2008. Manajemen. Edisi 2
Daya Manusia. Bandung : Rosda. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.
Akdon dan Riduwan, 2013. Rumus dan 1994. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor
Data Dalam Analisis Statistika. : Ghalia.
Cetakan 2, Bandung : Alfabeta.
2000. Manajemen Personalia dan Sumber
Arikunto, Suharsimi. 1996. Manajemen Daya Manusia. Edisi Kedua. Yogyakarta
Penelitia. Rineka Cipta, Jakarta. Andi Offset.

Athoillah, 2010. Manajemen Sumber Daya 2001. Manajemen Personalia dan Sumber
Manusia. Bandung : CV. Pustaka Setia. Daya Manusia. Edisi 2. Yogyakarta :
BPFE.
Dharma, Surya., 2003. Manajemen
Kinerja. Yogyakarta. Cetakan
Pertama, Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Ghozali, Imam., 2006. Statistika
Nonparametrik. Semarang : Pustaka
Gomes, Faustino Cardoso. 1997.
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta : Andi.
Gouzali, Saydam. 2000. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Toko
Gunung.
Hakim, Khairul. 2011. Pengaruh
Kompensasi Dan Motivasi Terhadap
Hasibuan, Malayu S. P. dan Manajemen Konflik. Malang :
2002. Manajemen Sumber Taroda.
Daya Manusia. Jakarta : PT.
Bumi Aksara. Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005.
Manajemen Sumber Daya Manusia
2004. Manajemen Dasar. Perusahaan,
Yogyakarta : Graha Ilmu.
2007. Manajemen Sumber Daya
2005. Manajemen Manusia. Cetakan Ke Tujuh. Bandung :
Sumber Daya Manusia. Edisi Remaja Rosda Karya.
Revisi. Jakarta : Bumi Aksara.
2009. Manajemen Sumber Daya
2008. Manajemen Manusia. Yogyakarta : Rosda.
Sumber Daya Manusia.
Jakarta : PT. Bumi 2011. Manajemen Sumber Daya
Aksara. Manusia. Bandung : Rosda.

2011. Manajemen Manullang, M. 2002. Manajemen


Sumber Daya Manusia. Bumi Personalia. Jakarta : Balai Pustaka.
Aksara, Jakarta.
Roberth L. Malthis dan John H. Jackson.
Komang, Wayan dan Manajemen Sumber Daya
Agung, 2009. Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.
Manajemen
Sedarmayanti, 2011. Manajemen Sumber
Sumber Daya
Daya Manusia. Bandung : CV. Pustaka
Manusia.
Setia.
Edisi Pertama.
Yogyakarta : Graha Ilmu. Siagian, Sondang P. (2004). Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi
Kusnadi, 2002. Teori
Aksara.
Simamora, Henry. 2004. Manajemen 2012. Metode Penelitian
Sumber Daya Manusia. Edisi Ke Kombinas., Bandung : Alfabeta.
Tiga. Yogyakarta : STIE
YKPN. Sunyoto, Danang. 2013. Metodologi
Penelitian Akuntansi. Bandung :
Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi PT. Refrika.
2, STIE YKPN. Yogyakarta.
Umam, Khaerul. 2010. Manajemen
Setiana, A. R. (2017). Pengaruh Disiplin Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bandung : Remaja Rosda Karya.
PDAM Tirta Sukapura Kabupaten
Tasikmalaya. JURNAL MANAJEMEN Veithzal, Rivai. 2008. Manajemen Sumber
DAN KEUANGAN PERBANKAN, 37. Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.
Slamet, Saksono. 2006. Manajemen Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja,
Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Aksara.
Winarno Surakhmad. 1990. Pengantar
Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian Ilmiah, Tarsito. Bandung.
Penelitian. Alfabeta, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai