Anda di halaman 1dari 8

Laporan Pendahuluan Bab.

1 Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Sumber dari berbagai alternatif air baku untuk pemenuhan kebutuhan air bersih penduduk adalah air
permukaan. Perubahan iklim global dan perilaku manusia yang kurang bertanggung jawab terhadap air
permukaan akhir-akhir ini menyebabkan memburuknya kualitas air baku tersebut bahkan telah melampaui
nilai standar baku mutu air yang berlaku.

Adanya perubahan kualitas air baku menyebabkan terganggunya fungsi bangunan Instalasi Pengolahan Air
(IPA). Dalam kondisi yang sangat buruk, bangunan IPA tidak dapat dioperasikan dan pelayanan air bersih
kepada masyarakat dihentikan. Apabila kejadian ini dibiarkan, maka akan berpengaruh terhadap
keberlanjutan penyediaan air bersih bagi penduduk. Permasalahan yang timbul dalam pemenuhan
kebutuhan air baku air bersih yaitu :
a. Ketersediaan air tidak konstan dalam setiap musim dan daerah, sehingga keberadaannya perlu
pengelolaan secara baik
b. Pengelolaan air baku lintas wilayah problemnya sangat komplek
c. Pentingnya pengelolaan/manajemen pengaturan kebocoran air bersih pada PDAM
d. Dengan otonomi daerah, pengaturan air baku lintas wilayah berpotensi konflik antar pengguna
e. Pentingnya gerakan hemat air,
f. Setiap kesenjangan berpeluang menimbulkan konflik termasuk dalam kebutuhan air,
g. Ketersediaan kemampuan memenuhi pembiayaan di daerah berkorelasi positif terhadap pemenuhan
ketersediaan air bersih di daerah,
h. Pentingnya pengendalian eksploitasi alam,
1. 1
Pembuatan Studi Kelayakan SPAM Calon Sumber PT. Riau Geocitra Consultant
Idanogawo, Idanoi, Binaka Kabupaten Nias
Laporan Pendahuluan Bab.1 Pendahuluan

Rusaknya sumber-sumber air sering dikaitkan dengan kesalahan pengelolaan lingkungan hidup, perubahan
tata guna lahan, pencemaran domestik dan industri serta eksploitasi sumber daya air yang berlebihan
akibat tekanan pertumbuhan penduduk dan aktifitas ekonomi. Faktor-faktor tesebut diantaranya
mengakibatkan perubahan siklus hidrologi yang pada akhirnya mengganggu suplai sumber air baku.
Ketergangguan suplai air baku juga mempengaruhi sektor air bersih.Khusus daerah layanan PDAM,
berkurangnya debit sumber air dan menurunnya kualitas sumber air baku berakibat sulit untuk
mempertahankan cakupan layanan eksisting. Kondisinya semakin berat pula manakala PDAM bermaksud
mencapai target MDG. Adapun daerah yang belum terjangkau layanan PDAM, kesulitan memperoleh
sumber air memaksa para warga membeli satu satuan air dengan harga lebih mahal atau mengambil air
pada jarak puluhan km dari tempat bermukimnya.

Ketersediaan infrastruktur yang memadai dan berkesinambungan merupakan kebutuhan mendesak untuk
mendukung pelaksanaan pembangunan nasional. Salah satu infrastruktur air bersih yang sangat penting
dan mendasar adalah unit Air Baku Sistem Penyediaan Air Bersih (SPAM). Sebuah infrastruktur SPAM
yang mengalami penurunan air baku atau bahkan hilang akan mengakibatkan keseluruhan SPAM tidak
dapat berjalan. Oleh sebab itu, ketidak pastian ketesediaan dan keberlanjutan ketersediaan air baku akan
sangat mempengaruhi kinerja keseluruhan penyelenggaraan SPAM. Unit Air Baku yang andal akan secara
langsung menjamin keberlangsungan penyelenggaran air bersih.

Pada saat ini, dilaporkan banyak penyelenggara PDAM di Indonesia mengalami kesulitan air air baku air
bersih oleh karena berbagai hal sesuai dengan kondisi daerahnya. Permasalahan air baku ini dihadapi oleh
sistem SPAM di perkotaan maupun sistem SPAM Cabang Kecamatan. Hal ini semakin kelihatan nyata
pada daerah SPAM perkotaan, respon terhadap penurunan baik kualitas maupun kuantitas ini masih kurang
mendapat perhatian dari pemerintah khususnya penyelenggara SPAM. Perhatian minim terhadap air baku
dimulai sejak perencanaan, pelaksanaan konstruksi sampai kepada pengelolaan sumber air baku. Analisis
potensi sumber air baku lebih banyak didasarkan pada pengamatan sesaat dari pada pengamatan berkala
dalam kurun waktu tertentu yang menghasilkan data series. Pengamatan perilaku sumber air baku bersifat
sesaat dapat mengakibatkan analisa potensi kualitas dan kuantitas serta kontinuitas pasokan menjadi tidak
tepat.

1.2. Landasan Hukum dan Standar Teknis


1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minium;
1. 2
Pembuatan Studi Kelayakan SPAM Calon Sumber PT. Riau Geocitra Consultant
Idanogawo, Idanoi, Binaka Kabupaten Nias
Laporan Pendahuluan Bab.1 Pendahuluan

4. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara
Pengaturan Tarif Air Minum pada Perusahaan Daerah Air Minum;
8. Peraturan Menteri PU Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggara Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum;
9. Peraturan Menteri PU Nomor 13/PRT/M/2013 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum;

1.3. Maksud, Tujuan dan Sasaran


Maksud dari kegiatan adalah membantu PDAM Tirta Umbu Kabupaten Nias untuk menyusun sebuah
skenario penyediaan air baku yang optimal kedepan yang didasarkan atas kelayakan teknis, lingkungan
dan ekonomis untuk memanfaakan air yang ada di Idanogawo, Idanoi dan Binaka sehingga ketersediaan air
baku baik pada kondisi maksimum maupun minimum dengan memanfaatkan limpasan air baku pada
daerah tersebut apakah layak untuk dipergunakan sebagai sumber air baku PDAM Tirta Umbu Kabupaten
Nias.

Sedangkan tujuan dari kajian ”Pembuatan Studi Kelayakan SPAM Calon Sumber Idanogawo, Idanoi,
Binaka” adalah :
1. Terpenuhinya secara kelayakan teknis, ekonomis dan lingkungan penyediaan air baku di Idanogawo,
Idanoi, Binaka.
2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di lokasi sumber air baku.
3. Tersusunya rencana kebutuhan air baku dalam jangka panjang tahun 2031.

Berdasarkan maksud dan tujuan tersebut diatas maka sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah
tersusunnya Dokumen Studi Kelayakan Penyediaan Air Baku sebagai instrumen dan sarana pendukung
Pengembangan SPAM di PDAM Tirta Umbu Kabupaten Nias.Perencaaan tersebut nantinya dapat sebagai
Pedoman Pelaksanaan Kontruksi (Fisik) yang didasarkan atas hasil survey lapangan, Analisis Data
Lapangan maupun data data sekunder sehingga dapat diperoleh hasil gambaran secara menyeluruh dalam
rangka penyiapan program kedepan baik dari sisi kontruksi dan finansial sehingga tercapai suatu kegiatan
pembangunan yang optimal, efisien, efektif, ekonomis dan berwawasan lingkungan.

1.4. Ruang Lingkup Pekerjaan


Pelaksanaan studi akan mencakup beberapa aspek sebagai berikut :
1. 3
Pembuatan Studi Kelayakan SPAM Calon Sumber PT. Riau Geocitra Consultant
Idanogawo, Idanoi, Binaka Kabupaten Nias
Laporan Pendahuluan Bab.1 Pendahuluan

 Melakukan kajian kelayakan teknis, ekonomis dan lingkungan pada lokasi sumber air baku.
 Melakukan kajian secara teknologi tentang kemudahan dan kehandalan konstruksi serta kemudahan
kinerja alat/bahan sesuai dengan sfeksifikasi teknis.
 Menganalisis kualitas sumber air baku, proses pengolahan, cara pendistribusian air dari intek ke IPA.
 Menyusun rencana kebutuhan air bersih jangka panjang (15 tahun) di lokasi studi.
 Menyusun proyeksi kebutuhan air baku air bersih Idanogawo, Idanoi dan Binaka jangka panjang (15
tahun atau sampai dengan tahun 2031).
 Menyusun indikasi zoning sistem penyediaan air bersih (secara makro) didasarkan pada lokasi sumber-
sumber air baku air bersih potensial.
 Kawasan yang disurvei adalah lokasi-lokasi sumber air baku potensial (air permukaan dan mata air)
yang menjadi sumber air baku potensial (air permukan dan mata air) yang menjadi sumber air baku
daerah pelayanan PDAM Tirta Umbu Kabupaten Nias.

1.5. Metodologi
Adapun pendekatan dan metodelogi yang digunakan dalam kajian ini terdiri dari :
 Studi kelayakan ditinjau dari aspek teknis dari sumber air baku, volume debit air, kualitas air baku,
sistem pengolahan dan cara pendistribusian dari lokasi sumber air baku ke instalasi pengolahan air.
 Studi kelayakan ditinjau dari aspek teknis konstruksi yaitu kehandalan konstruksi, kemudahan operasi
dan pemeliharaan sesuai spesifikasi teknis.
 Studi kelayakan ditinjau dari aspek sosial yaitu penerimaan masyarakat dan kondisi daerah setempat
terhadap potensi konflik sumber air dan pengunaan lahan.
 Studi kelayakan ditinjau dari aspek ekonomi yaitu dari aspek analisis biaya dan mamfaat yang secara
langsung dirasakan masyarakat pada saat proyek dilaksanakan maupun operasi dan pemeliharaannya.
 Studi kelayakan ditinjau dari aspek lingkungan yaitu faktor-faktor lingkungan yang diperkirakan akan
terkena dampak langsung atau tidak langsung akibat dari kegiatan tersebut.
 Studi kelayakan ditinjau dari aspek finansial atau keuangan yaitu kelayakan proyek dengan paremeter
Net Present Value (NPV) atau Benefit Cost Ratio (BSR) dari kegiatan tersebut.

Kajian kelayakan teknis dibuat dari beberapa alternatif yang dikembangkan dan akan dipilih alternatif yang
terbaik oleh tim teknis. Alternatif pilihan yang terbaik adalah ditinjau dari beberapa aspek yang
mempengaruhi lokasi perencanaan yang meliputi potensi, demografi, sosial dan ekonomis.

1.6. Pelaksanaan dan Tahapan

1. 4
Pembuatan Studi Kelayakan SPAM Calon Sumber PT. Riau Geocitra Consultant
Idanogawo, Idanoi, Binaka Kabupaten Nias
Laporan Pendahuluan Bab.1 Pendahuluan

Kegiatan ini dilaksanakan mencakup 3 (tiga) lokasi yaitu: Lokasi kegiatan Idanogawo, Idanoi dan Binaka
melalui PDAM Tirta Umbu Kabupaten Nias

Studi Identifikasi Kebutuhan dan Potensi Air Baku untuk Air Bersih Idanogawo, Indanoi dan Binaka adalah :
1. Studi Lapangan
2. Desk Job
3. Diskusi dan Pembahasan
Tahapan pelaksanaan kegiatan konsultan sebagai berikut :
1. Persiapan pelaksanaan
2. Penyusunan laporan pendahuluan
3. Studi dan survey lapangan
4. Analisis kebutuhan air baku air bersih
5. Penyusunan laporan antara
6. Penyusunan rencana zoning makro penyediaan air baku air bersih
7. Penyusunan rencana tindak
8. Penyusunan konsep laporan akhir
9. Perbaikan konsep laporan akhir dan penyusunan laporan akhir

Kegiatan ini dilaksananakan secara kontraktual. Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan tenaga ahli
dengan uraian garis besar penugasan sebagai berikut :

Tenaga Ahli

Team Leader/Ahli Teknik Lingkungan

Pendidikan minimal S-1 Teknik Lingkungan memiliki SKA Ahli Teknik Air Minum Madya dengan pengalaman
kerja bidang penyediaan air minum atau air bersih minimal 8 tahun.

Ahli Teknik Sumber Daya Air.

Ahli Sumber Daya Air, latar belakang pendidikan S-1 Teknik Sipil atau Teknik Pengairan memiliki SKA Ahli
Madya Bidang Ahli Teknik Sumber Daya Air dengan pengalaman pekerjaan di bidang penyediaan air
minum atau air bersih minimal 5 tahun.

Ahli Manajemen

Pendidikan minimal S-1 Manajemen dengan pengalaman kerja bidang Manajemen sarana prasarana air
bersih dan sumber daya air minimal 6 tahun.

Ahli Sosial Ekonomi


1. 5
Pembuatan Studi Kelayakan SPAM Calon Sumber PT. Riau Geocitra Consultant
Idanogawo, Idanoi, Binaka Kabupaten Nias
Laporan Pendahuluan Bab.1 Pendahuluan

Ahli Sosoial Ekonomi Sarjana Ekonomi Pendidikan minimal S-1 dengan pengalaman profesional minimal 6
tahun pada studi penyusunan program pembangunan prasarana dan sarana infrastruktur permukiman
dalam bidang penyediaan air minum.

Ahli Hukum

Ahli Hukum Sarjana Hukum Pendidikan minimal S-2 dengan pengalaman profesional minimal 5 tahun pada
studi penyusunan program pembangunan prasarana dan sarana infrastruktur permukiman dalam bidang
penyediaan air minum.

Tenaga Sub. Profesional

Tenaga Sub profesional yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah yang terdiri dari sebagai
berikut :

1. Surveyor

2. Operator komputer

3. Tenaga pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah :

4. Administrasi

5. keuangan

Laporan kegiatan ini terdiri dari 4 laporan, meliputi :

Laporan Pendahuluan

Laporan Pendahuluan harus diserahkan 2 minggu setelah tanggal SPMK yang berisikan penjelasan kembali
terhadap metodologi, rencana kerja dan susunan personel. Laporan Pendahuluan disiapkan sebanyak 5
(lima) copy.

Laporan Antara

Selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah penugasan, konsultan harus menyerahkan Laporan Antara yang
berisikan laporan hasil survey dan identifikasi di lapangan, serta analisis kebutuhan air baku di Kecamtan
Bantan. Laporan Antara diserahkan sebanyak 5 (lima) copy.

Konsep Laporan Akhir

Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah penugasan, konsultan harus menyerahkan Laporan Konsep
Akhir yang berisikan pokok sasaran sesuai dengan batasan kegiatan/runag lingkup studi termasuk
kompilasi data- data. Untuk keperluan pembahasan dengan Tim Teknis, Laporan Konsep Akhir disiapkan
sebanyak 5 (lima) copy.
1. 6
Pembuatan Studi Kelayakan SPAM Calon Sumber PT. Riau Geocitra Consultant
Idanogawo, Idanoi, Binaka Kabupaten Nias
Laporan Pendahuluan Bab.1 Pendahuluan

Laporan Akhir

Akhir masa kontrak pekerjaan, konsultan telah menyempurnakan laporan berdasarkan hasil diskusi konsep
laporan akhir dan menyerahkan laporan Final sebanyak 10 (sepuluh) buku Laporan Akhir dan soft copy
dalam bentuk Compact Disk (CD).

1.7. Keluaran
Dari studi ini keluaran atau output yang diinginkan adalah sebagai berikut : Kajian Kelayakan Sumber Air
Baku yang ada di Idanogawo, Idanoi, Binaka baik dari sumber air baku permukaan dan non permukaan di
PDAM Tirta Umbu Kabupaten Nias.

1.8. Sistematika Pelaporan


Secara garis besarnya, laporan pendahuluan ini terdiri dari 6 bab, yaitu :

BAB 1
Pendahuluan
Akan Menguraikan Latar Belakang, Maksud dan Tujuan dan Sistematika Usulan Teknis.

BAB 2
Gambaran Umum Wilayah Studi
Dalam bab ini konsultan akan memberikan gambaran umum mengenai wilayah studi dan perencanaan,
kondisi dan aspek fisik dan sosial ekonomi.

BAB 3
Pendekatan dan Metodologi
Pada bab ini Konsultan akan menguraikan tentang metoda pendekatan pekerjaan dan strategi yang akan
digunakan untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan.

BAB 4
Kriteria Teknis Perencanaan
Dalam bab ini konsultan akan memberikan gambaran pemahaman terhadap pekerjaan yang di berikan oleh
pihak pemberi kerja.

BAB 5
Rencana Kerja
Menguraikan mengenai tahapan – tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan termasuk penjadwalan
masing – masing kegiatan tersebut.
1. 7
Pembuatan Studi Kelayakan SPAM Calon Sumber PT. Riau Geocitra Consultant
Idanogawo, Idanoi, Binaka Kabupaten Nias
Laporan Pendahuluan Bab.1 Pendahuluan

BAB 6
Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan
Akan menguraikan tentang tenaga ahli yang akan dilibatkan oleh pihak konsultan, memperlihatkan tentang
struktur organisasi dari tenaga ahli, juga akan menguraikan tentang tahapan pelaksanaan pekerjaan yang
akan dilaksanakan.

1. 8
Pembuatan Studi Kelayakan SPAM Calon Sumber PT. Riau Geocitra Consultant
Idanogawo, Idanoi, Binaka Kabupaten Nias

Anda mungkin juga menyukai