Anda di halaman 1dari 4

Dalam pemberian obat ada beberapa hal yang harus di perhatikan demi meminimalisir

kesalahan di antaranya :

Prinsip 6 benar pemberian obat:

1.Benar pasien

Sebelum memberikan obat cek kembali identitas pasien.

2. Benar obat

Selum memberikan obat kepada pasien, label pada botol atau kemasan harus di periksa
minimal 3 kali.

3. Benar dosis

Sebelum memberikan obat perawat harus memeriksa dosis obat dengan hati-hati dan teliti,
jika ragu perawat harus berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum di lanjutkan ke
pasien.

4. Benar cara/rute

Ada banyak rute/cara dalam memberikan obat, perawat harus teliti dan berhati-hati agar tidak
terjadi kesalahan pemberian obat.

5. Benar waktu

Ketepatan waktu sangat pentingkhususnya bagi obat yang efektivitas tergantung untuk
mencapai atau mempertahankan darah yang memadai, ada beberapa obat yang diminum
sesudah atau sebelum makan, juga dalam pemberian antibiotik tidak oleh di berikan
bersamaan dengan susu, karna susu dapat mengikat sebagian besar obat itu,sebelum dapat di
serap tubuh.

6. Benar dokumentasi

Setelah obat itu di berikan kita harus mendokumentasikan dosis, rute, waktu dan oleh siapa
obat itu di berikan, dan jika pasien menolak pemberian obat maka harus di dokumentasikan
juga alasan pasien menolak pemberian obat.

TUJUAN PEMBERIAN OBAT:

Memberikan obat sesuai dengan prosedur agar mendapatkan efek obat yang di inginkan dan
bisa memberikan efek penyembuhan terhadap suatu penyakit ataupun keluhan yang di
rasakan oleh seseorang.
Tugas perkembangan keluarga pada fase ini intinya itu
melonggarkan ikatan keluarga untuk memberikan kebebasan dan
latiha tanggung jawab kepada anak pertama yang akan segera
meninggalkan rumah. Dimana remaja identik dengan pencarian jati
diri yang justru masa-masa pencarian jati diri ini pengaruh yang
paling kuat itu justru datang dari peer group/teman sebaya.
Makanya salah satu isu yang perlu diperhatikan pada fase ini
diantaranya adalah kenakalan remaja, sementara dua isu lainnya
adalah pendidikan dan peran gender yang sesuai.

 Remaja berusaha untuk menemukan jati dirinya dan memiliki


keinginan untuk bebas dari orangtua. Makanya enggak heran
orangtua merasa enggak dihargai begitupun dengan remaja yang
merasa tertekan dengan otoritas oragtua, walhasil ketika anak
berusia remaja seringkali terjadi ketegangan dalam keluarga.
Beberapa peneliatian menyimpulkan bahwa semakin bertambahnya
usia remaja, orientasi terhadap keluarga semakin berkurang dan
orientasi berubah menjadi orientasi peer group/teman sebaya.

Hana bersama teman-teman SMP-nya.


 
 
Tugas Perkembangan Remaja:

1. Adaptasi dengan perubahan fisik dan menggunakannya


secara efektif.
2. Menjalankan peran gender yang sesuai.
3. Sadar dirinya sebagai bagian dari suatu generasi dengan
bertindak dewasa terhadap orang-orang seusianya.
4. Meraih kebebasan emosional dari orangtua dan orang
dewasa lain.
5. Memilih dan mempersiapkan diri untuk suatu pekerjaan dan
kebebasan ekonomi.
6. Mempersiapkan diri untuk menikah dan berkeluarga.
7. Mengembangkan kemampuan intelektual dan sensitivitas
sosial untuk menjadi warga negara yang baik.
8. Mengembangkan filosofi hidup yang sesuai dengan kondisi
zaman.

Tugas Perkembangan Orangtua:

A. Ayah:

 Sebagai ayah dan suami.


 Sebagai individu.
 Pengelola rumah tangga dan pencari nafkah.

B. Ibu:

 Sebagai ibu dan isteri.


 Sebagai individu.
 Pengelola rumah tangga dan pencari nafkah.

Tugas Perkembangan Keluarga:

1. Menyediakan fasilitas untuk berbagai kebutuhan anak remaja.


2. Mengatasi masalah keuangan.
3. Berbagi tanggung jawab dalam hal pekerjaan rumah dan
aktivitas yang melibatkan keluarga.
4. Fokus pada hubungan perkawinan.
5. Menjembatani kerenggangan dalam berkomunikasi.
6. Menjaga hubungan dengan keluarga besar.
7. Memperluas pengalaman remaja dan orangtua melalui
berbagai aktivitas baru.
8. Menentukan kembali filosofi hidup yang sesuai.

Risiko dan Tantangan:

1. Kejahatan terhadap remaja (seksual, bullying, dll).


2. Kejahatan yang melibatkan remaja (narkoba, tawuran, dll).
3. Menyeimbangkan kontrol dan kebebasan.
4. Diterima oleh anak remaja.

Dilema Bagi Keluarga:

1. Kontrol vs kebebasan.
2. berbagi tanggung jawab vs ditanggung sendiri.
3. Kesuksesan akademik vs kehidupan sosial.
4. Mobilitas vs stabilitas keluarga dan remaja.
5. Komunikasi terbuka disertai kritik vs menghargai dengan
diam.
6. Hidup penuh dedikasi vs tidak tentu.

Anda mungkin juga menyukai