PEMBAHASAN
a. Pengkajian
bahwa Ny M umur 59 tahun masuk rumah sakit pada tanggal 3 Oktober 2018 sebagai
motor, lalu datang mobil dari arah berlawanan menabrak klien, klien tidak sadar
Rumah Sakit M.Djamil Padang. Keluarga mengatakan nafas klien sesak,klien tidak
terutama bayi baru lahir sampai 4 tahun, dewasa muda terutama usia 15 dan 24 tahun,
dewasa usia 75 dan lebih tua, pria yang dua kali lebh mungkin meninggal akibat
cedera kepala daripada wanita, bekerja pada industry tertentu (Prince dan Wilson,
2013)
Alasan masuk pada teori cedera kepala biasanya klien masuk runah sakit dengan
keluhan utama penurunan kesadaran, terdapat luka, nyeri, pusing dan keadaan lemah
(Tandra Hans, 2012). Pada kasus ditemukan klien dengan penurunan kesadaran dan ,
tampak luka pada lutut kiri klien, sehingga ada kesamaan antara teori dan kasus
bahwa klien masuk dengan penurunan kesadaran dan adanya luka lecet.
Hasil pemeriksaan laboratorium yang didapatkan pada Ny M adalah Hb 9,6 g/dl,
natrium 137 Mmol/l, kalium 4,6 Mmol/L, klorida serum 104 Mmol/L dan
pemeriksaan AGD didapatkan hasil Ph 7.51, pCO2 30,3 mmhg, pO2 75,1 mmHg,
SO2% 96,4
b. Diagnosa Keperawatan
Diagnose resiko perfusi jaringan cerebral tidak efektif ditegakkan karena klien
menyebabkan klien tidak sdarkan diri dengan adanya cidera pada kepala pasien/
trauma akibat kecelakaan yang dialami, pada klien juga menunjukkan tanda-tanda
lain seperti peningkatan tekanan darah pada pasien. Diagnose ini menjadi
diagnose prioritas karena dapat mengancam nyawa klien dan harus dilakukan
Diagnosa ini diteggakan karena kelurga mengatakan nafas klien sesak sejak
secret menumpuk pada pasien cidera kepala biasanya akan ditemukan sesak nafas
karena kurangnya O2 dalam tubuh hal ini terjadi akibat tekanan hidrostatis
dapat terjadi karena adanya penurunan kesadaran pasien akibat dari cidera kepala
yang dialami klien sehingga klien mengalami tirah baring tidak bisa beraktivitas
makanan
Diagnosa ini ditegakkan karena keluarga mengatakan klien tidak bisa makan,
klien makan dengan menggunakan NGT , pada klien di dapatkan nilai IMT 28
yang berarti klien beresiko tinggi pada skrining nutria , keluarga juga mengatakan
Diagnose ini ditegakkan karena pada pasien terdapat luka pada lutut kiri yang
mana dapat menyebabkan resiko terkena infeksi apabila tidak dijaga kebersihan
c. Intervensi Keperawatan
keperawatan terdiri dari tujuan dan tindakan yang akan dilakukan. Sesuai standar
terminology asuhan keperawatan yang digunakan saat ini, maka tujuan yang
direncanakan dari suatu diagnose yang dipilih dari Nursing Outcome Classification
(NOC) (Nanda NIC NOC,2015) dari semua intervensi yang ada di teoritis tidak
semuanya dilakukan, terkait dengan kondisi klien keterbatasan alat dan waktu
d. Berikan antibiotic
b. Monitor Pernapasan
a. Tentukan status gizi dan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan gizi
persyaratan gizi
d. Implementasi
cahaya, mencatat ada atau tidaknya reflex berkedip, batuk, muntah, memantau
suhu dan atur suhu lingkungan sesuai indikasi, dorong orang terdekat untuk
klien. Implementasi yang dilakukan yaitu Mengatur posisi klien semi fowler
kain linen kasur tetap bersih, kering dan tidak berekrut meninggikan teralis
keluarga memberi asupan nutrisi yag adekuat pada pasien memantau status
klien mengganti balutan perban luka dengan yang bersih mencuci tangan
Diagnose tersebut muncul pada tanggal 16 Oktober 2018 dan pada tanggal 18
tetapi sudah ada sedikit respon, keluarga mengatakan keadaan klien masih
lemah Klien tampak belum sadar, ada sedikit respon O:Klien tampak tidak ada
Diagnose tersebut muncul pada tanggal 16 Oktober 2018 dan pada tanggal 18
Oktober hasil evaluasi S :Keluarga mengatakan nafas klien sudah tidak begitu
sesak, keluarga mengatakan ada sedikit angsuran O: Klien tampak sudah tidak
begitu sesak nafas Tidak ada suara nafas tambahan pada klien,saturasi oksigen
aktivitas O: Klien tampak lemah, aktivitas klien dibantu oleh perawat ,linen
Diagnose tersebut muncul pada tanggal 16 Oktober 2018 dan pada tanggal 18
sendiri dan harus makan melalui selang O : Pasien tampak terpasang NGT, Hb
pasien 10,2 g/dl, Intake 500 cc, Output 500cc A : Masalah belum teratasi P :
Diagnose tersebut muncul pada tanggal 16 Oktober 2018 dan pada tanggal 18
Oktober hasil evaluasi Keluarga mengatakan ada luka pada lutut kiri klien S:
bersih Luka tampak berwarna kemerahan tidak ada push A: Masalah resiko
mengobservassi luka
Bab V
Penutup
1. Cidera kepala merupakan trauma yang mengenai otak yang dapat mengakibatkan
perubahan fisik intelektual, emosional, dan sosial. Trauma tenaga dari luar yang
mengakibatkan berkurang atau terganggunya status kesadaran dan perubahan
kemampuan kognitif, fungsi fisik dan emosional
2. Pada kasus pasien rujukan dari Puskesmas Lubuk Buaya Padang dengan mengalami
penurunan kesadaran akibat kecelakaan dengan gcs 8 E2M4V2 pada tanggal 3 Oktober
2018
B. ANALISA DATA
- Klien
tampak Cedera jaringan
mengalami
penurunan
kesadaran
- GCS 8 Hematoma
E2M4V2
- Klien
tampak Peningkatan suplai
terbaring
darah ke daerah
lemah
- Tingkat trauma
kesdaran
samnolen
Tekanan
intrakarnial
Aliran darah ke
otak menurun
Resiko perfusi
jarinagan serebral
tidak efektif
2
Do:
- Klien Hipoksia
tampak
sesak
- Klien Penumpukan secret
tampak
terpasang
oksigen
nasal kanul Ketidakefektifan
5l bersihan jalan nafas
- RR 31x/i
- Klien
tampak
terpasang
trakeotomi
- Tampak ada
secret pada
trakeostomi
klien
3 Intoleransi aktivitas Pemenuhan 02
terganggu
Ds: Kelemahan
- Keluarga
mengatakan
klien tidak
bisa Kelelahan
beraktivitas,
susah
brgerak
- Keluarga
mengatakan
semua Aktivitas
aktivitas gerganggu
klien
dibantu
Do:
- Klien
Intoleransi aktivitas
tampak
lemah
keadaan
umum buruk
- Klien
tampak tidak
sadarkan diri
Ds : Ketidakseimbangan Ketidakmampuan
- Keluarga nutrisi kurang dari menelan makanan
kebutuhan tubuh Kurang
mengatakan
asupan
klien tidak
bisa makan. makanan
- Keluarga Mual muntah
mengatakan
klien lemah
- Keluarga
BB menurun
mengatakan
pasien
penurunan
BB.
- Keluara
mengatakan Ketidakseimbangan
klien makan nutrisi
tergantung
dengan NGT
- Keluarga
mengatakan
klien
kadang-
kadang
muntah
Do :
- Klien
terpasang
NGT
- IMT pasien
28
- Klien
tampak
lemas
- Hb 9,9 g/dl
- Pasien
mengalami
penurunan
BB selama
sakit.
Ds : Bakteri dan
- Keluarga Risiko infeksi mikroorganisme
mengatakan
Gangguan penyebab infeksi
klien
mengalami integritas kulit
luka pada
lutut kiri
- Keluarga
mengatakan Kolonisasi
kulit klien mikroorganisme
lecet akibat
kecelakaan
Do :
- Lutut kiri
klien tampak Prosedur tindakan
luka yang salah
- Kulit
tampak lecet
- Luka
tampak
berwarna Resiko infeksi
merah tidak
ada push
- Luka
tampak
terbalut
perban