Proposal Marmini
Proposal Marmini
I. PENDAHULUAN
kualitas SDM yang terukur akan menjadi tolok ukur untuk merekontruksi
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
1
sekolah, administrator, guru, staf, siswa dan orang tua dalam komunitas
sekolah. Dalam hal ini, mutu yang dimaksud yaitu kemampuan sumber
mencapai derajat nilai tambah tertentu dari peserta didik. Jika dilihat dari
berasal dari kata professional. Dan kata professional adalah kata sifat dari
kata profesi yang berarti sangat mampu melakukan pekerjaan. Juga pada
tugas profesi guru yang tidak bisa dielakkan, yaitu tugas profesional,
2
siswa. Tugas profesional guru meliputi mendidik, mengajar dan
muridnya secara efektif dan efisien. Ketiga seorang guru yang profesional
harus berpegang teguh kepada kode etik profesional guru harus memiliki
bukanlah hal yang asing. Guru merupakan sosok manusia yang patut
digugu dan ditiru. Digugu dalam arti segala ucapannya dapat dipercayai,
di tiru berarti segala tingkah lakunya harus dapat menjadi contoh atau
melaksanakan tugas.
3
Menurut Rochman (2011:8) gurulah yang langsung berhadapan
kedudukan guru dalam proses belajar mengajar juga sangat strategis dan
guru yang memilah dan memilih bahan pelajaran yang akan disajikan
(Zahroh, 2015:23).
4
Guru merupakan profesi yang jabatannya atau pekerjaan yang
dalam arti mengembangkan ranah cipta, rasa dan karsa siswa sebagai
khusus yang menjadi ciri khas guru profesional, guru juga diharapkan
antara guru dan siswa dalam situasi instruksional. Dalam situasi ini guru
5
merupakan upaya bersama seluruh komponen pemerintah maupun
terletak pada kepala sekolah dan seluruh komunitas sekolah, baik secara
dan berdedikasi. kepala sekolah dituntut untuk terlibat aktif dalam proses
2017:35).
6
melalui suatu kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru sesuai
para karyawan individual. Ini sejalan dengan faktor motivator dan faktor
pekerjaan dari sudut ganjaran ini, yang merupakan hal yang paling
penuh semangat, percaya diri kepada para guru, staf, dan peserta didik
7
dalam melaksanakan tugas serta memberikan inspirasi dalam mencapai
tujuan.
adalah guru yang diberi tugas jabatan sebagai Kepala Sekolah dengan
enam jam per minggu. Kepala Sekolah sebagai staf, bahwa ia pejabat
secara profesional.
8
Supervisi merupakan aktivitas yang harus dilakukan oleh seorang
dan bantuan, kualitas sumber daya manusia yang ada akan senantiasa
dengan kebutuhan guru. Selain itu melalui evaluasi dapat pula diketahui
9
dikarenakan tugas kepala sekolah dalam mengawasi kegiatan yang telah
sekolah merupakan suatu hal yang menarik untuk dikaji dan dipelajari
sekolah harus melakukan supervisi secara baik dan benar sesuai dengan
10
memberikan pengembangan berbagai pengalaman, pengetahuan, sikap
dan keterampilan guru serta proses belajar mengajar yang dilakukan oleh
11
masalah yang dihadapi sekolah sehingga dapat dicegah kesalahan yang
lebih jauh.
menjadi pokok kajian dalam penelitian ini adalah supervisi yang meliputi:
timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar serta
12
1 Lais padat dan terjadwal yang dimulai pada pukul 07.30 WIB – 15.45
orang guru, sedangkan 3 orang guru PNS dan 14 orang guru honorer
yang belum bersertifikasi. Disamping itu juga, kepala SMA Negeri 1 Lais
ditingkatkan lagi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor
juga guru yang terlambat hadir, serta terkadang guru menyuruh siswa
B. Identifikasi Masalah
tersebut yaitu:
13
2. Masih ada guru yang menyuruh siswa mencatat materi pelajaran yang
optimal, bahkan masih ada guru yang belum disiplin yaitu sering
sekolah.
C. Pembatasan Masalah
kepala sekolah.
D. Perumusan Masalah
14
1. Bagaimanakah peningkatan profesionalisme guru SMA Negeri 1 Lais
E. Tujuan Penelitian
Musi Banyuasin.
F. Manfaat Penelitian
1. Secara teoretis
15
Kabupaten Musi Banyuasin melalui peran supervisi kepala sekolah
secara maksimal.
2. Secara praktis
sekolah.
berbeda.
16
II. KAJIAN TEORITIK
1. Profesionalisme Guru
17
memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk menduduki jabatan
publik.
mata pencaharian.
guru adalah suatu profesi yang terhormat dan mulia. Upaya guru
18
Melainkan melalui proses pendidikan dan pelatihan yang
mendapat upah atau gaji dari apa yang dikerjakan, baik dikerjakan
19
dimilikinya untuk mendorong terwujudnya proses dan produk
yang harus dimiliki seorang guru mencakup empat hal, yaitu (1)
20
Slavin (2011:18) mengemukakan bahwa guru dapat
dewasa dan teladan; (10) etos kerja, tanggung jawab yang tinggi
21
Pengetahuan spesialisasi adalah sebuah kekhususan
masyarakat sekitar sekolah; (a) memiliki kode etik; dan (b) budaya
profesional.
secara luas dan mendalam yang meliputi (1) konsep, struktur, dan
materi ajar; (2) materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; (3)
22
karakteristiknya mengenal peserta didik, memahami makna
masyarakat.
2013:1).
siswa).
23
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
24
mengeyampingkan nilai-nilai penggunaan ilmu dan teknologi
Demonstrator
25
2. Peran Guru Sebagai Pengelola
Kelas
kondusif.
dan Fasilitator
26
mewujudkan peran ini, seorang guru dituntut memiliki
27
lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan
sebagai berikut.
inspirator.
28
jelas dalam menerangkan dan memberikan tugas; (2)
e. Kompetensi Guru
29
Lebih lanjut Yusutria (2016:22) mengemukakan bahwa
ras dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan
etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan (5) memelihara
30
dan konseling. Ke lima tugas pokok guru dalam pembelajaran,
2014:33).
(Sukadi, 2014:34).
31
4. Menindaklanjuti Hasil Pembelajaran
(Sukadi, 2014:34).
2014:35).
32
g. Kiat-Kiat Meningkatkan Profesional Guru
terakreditasi, yang belum sadar diri menjadi sadar diri, dan yang
kelas dan memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong
a. Supervisi
1) Pengertian Supervisi
33
sering digunakan secara bergantian. Istilah-istilah tersebut
pekerjaan.
atas atau menilai dari atas yang dilakukan oleh pihak atasan
34
mengajar kearah yang lebih baik, dengan jalan memberikan
pengajaran.
35
Berdasarkan uraian di atas, dapat peneliti simpulkan
utama pendidikan.
36
sekolah termasuk program-program sepanjang tahun
b. Kepemimpinan Sekolah
kepemimpinan di sekolah.
37
untuk menstimulasi para guru agar mereka tidak hanya
mengajar.
tujuan pendidikan.
dalam mengajar.
38
h. Memadukan dan menyelaraskan tujuan-tujuan pendidikan
fungsi supervisi.
hambatan.
a. Koordinator
b. Konsultan
c. Pemimpin Kelompok
39
Sebagai pemimpin kelompok, ia dapat memimpin sejumlah
d. Evaluator
40
Sesuai dengan fungsinya, supervisi harus dapat
ingin dicapai.
3) Karakteristik Supervisi
41
pertemuan awal, pengamatan dan umpan balik; (7) Adanya
42
kepala sekolah, segala kekurangan yang ada akan menjadi
b. Kepala Sekolah
(Sulistiyorini, 2009:133).
43
Menurut kamus besar bahasa Indonesia kepala
sekolah yang terdiri dari dua kata yaitu “kepala” dan “sekolah”,
44
Masih menurut Wahjosumidjo (2016:26)
45
c. Pensupervisi kegiatan sekolah, meliputi: mengatur
pendidikan adalah:
marketing.
sekolah.
46
demokratis, dan kerjasama tim (team work) dibawah
1. Pendidik (Educator)
2. Pemimpin (leader)
47
Sebagai pemimpin, kepala sekolah berfungsi
3. Pengelola (manajer).
(Mulyasa, 2017:46).
4. Administrator.
5. Wirausahawan.
48
7. Penyelia (Supervisor).
menghilangkan hambatan-hambatan.
49
Menurut Syarwani (2013:7) menyebutkan bahwa
kelas.
50
4) Strategi Kepala Sekolah
51
Kajian penelitian relevan yang mendasari peneliti untuk
52
3. Penelitian berikutnya dilakukan oleh Merlia (2017) dalam
dan sebagainya, yang akhirnya dari semua itu dijadikan dasar untuk
53
kemampuan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah,
bertukar pengalaman.
guru senior dan kondisi finansial sekolah yang masih kurang. Upaya
54
bersikap luwes dan berkomunikasi yang baik dengan guru dan staf
antar kelas Dan teknik kelompok meliputi rapat guru, diskusi, seminar,
sosial.
55
tentang profesionalisme guru yang berkaitan dengan supervisi dan peran
dijadikan penelitian.
dengan bulan April 2020. Waktu penelitian yang akan dilakukan, peneliti
B. Metode Penelitian
56
Menurut Arikunto (2010:327)), metode penelitian adalah suatu
cara ilmiah untuk memperoleh suatu data yang memiliki ciri khusus
dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami.
waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa,
57
Berdasarkan uraian yang dikemukakan tersebut, metode
1. Berpikir deduktif
2. Berpikir induktif
2011:49).
guru dan kepala sekolah SMA Negeri 1 Lais Kabupaten Musi Banyuasin.
58
Adapun data yang dijadikan bahan penelitian wawancara, angket dan
D. Instrumen Penelitian
melalui supervisi kepala sekolah, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Fokus Kajian
Indikator Nara Sumber
Penelitian
Supervisi Kepala 1. Menetapk Kepala
Sekolah an arah sekolah sebagai Sekolah
lembaga pendidikan dengan
cara merumuskan visi, misi,
tujuan dan strategi pencapaian.
2. Mengorg
anisasikan sekolah dalam arti
membuat struktur organisasi,
menetapkan guru dan
menetapkan tugas dan fungsi
masing-masing guru.
3. Memotiva
si guru dalam melaksanakan
tugas mengajar dan memberi
contoh cara mengajar yang
efektif dan efisien.
4. Melakuka
n supervisi, mengendalikan,
membimbing semua guru warga
sekolah.
5. Mengeval
59
uasi proses dan hasil pendidikan
untuk dijadikan dasar pendidikan
dan pertumbuhan kualitas, serta
melakukan pemecahan masalah
secara kreatif dan
menghindarkan serta
menanggulangi permasalahan
yang ada.
(Sumber: Sudrajat, 2016).
Fokus Kajian
Indikator Nara Sumber
Penelitian
Profesionalisme 1. Merencanakan Guru SMA
Guru pembelajaran Negeri 1 Lais
2. Melaksanakan Kabupaten
pembelajaran Musi
3. Mengevaluasi hasil Banyuasin
Pembelajaran
4. Menindaklanjuti hasil
pembelajaran
5. Melakukan bimbingan
dan konseling
(Sumber: Sukadi, 2016).
data adalah cara yang ditempuh dalam menjalankan metode yang telaih
dipilih.
60
penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi sebagai
berikut:
kepala sekolah sebagai sumber data dan para guru yang mengajar di
telah disepakati.
b. Observasi
61
dilakukan terhadap gejala yang tampak pada obyek di tempat terjadi
c. Dokumentasi
bahan penelitian.
62
Data yang telah terkumpul tidak bisa langsung disajikan dalam
mereka ada tiga tahap analisis data yaitu: reduksi data, display atau
sebagai berikut:
1. Reduksi Data
hal-hal yang penting, cari tema dan polanya dan membuang yang
tidak perlu”. Proses reduksi data dalam penelitian ini terdiri dari
2. Penyajian Data
63
untuk diolah lebih lanjut sehingga pada akhirnya akan menghasilkan
DAFTAR PUSTAKA
Abu, Ahmadi. 2011. Guru dan Masa Depan. Jakarta: Rineka Cipta.
64
Buchori. Ahmad. 2009. Kinerja Guru. Jakarta: Raja Graffindo Persada.
Hendarman dan Rohanim. 2018. Kepala Sekolah Sebagai Manajer Teori dan
Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jamal Asmani, Ma’mur. 2009. Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif.
Yogyakarta: Diva Press.
65
Moleong, Lexy. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Rachman. 2016. Guru Powerfull (Kunci Sukses Menjadi Guru Efektif). Bandung:
Kolbu.
66
Sahertian. 2016. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sanjaya, Wina. 2014. Guru dan Anak Didik dalam Interaktif Edukatif. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sukadi. 2009. Guru Powerfull, Kunci Sukses Menjadi Guru Efektif. Bandung:
Kolbu.
67
Wahjosumidjo. 2015. Organisasi, Kepemimpinan & Prilaku Administrasi. Jakarta:
Gunung Agung.
Yunus Abu Bakar dan Syarifan Nurjan. 2009. Profesi Keguruan. Surabaya:
Aprinta.
68