PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jenis-jenis dan peluang bisnis baru yang semula tidak dikenal sekarang ini mulai
menggejala dimana-mana. Keadaan ini memaksa pelaku bisnis maupun pihak-pihak baru
yang ingin menekuni bisnis untuk lebih kreatif dan proaktif dalam menyikapi suasana
persaingan yang semakin ketat. Dengan demikian, perencanaan bisnis yang benar-benar
matang sangat diperlukan, sehingga bisnis dapat tumbuh dan berkembang serta
menghasilkan laba. Untuk mampu melakukan improvisasi dan menjalankan terobosan-
terobosan bisnis serta perencanaan bisnis yang matang, pelaku bisnis harus dibekali
dengan penguasaan akan konsep-konsep bisnis yang matang sehingga mampu
mengembangkannya dalam tataran yang lebih tinggi.
Sedemikian erat kaitan bisnis dengan perusahaan, sehingga untuk memahami seluk
beluk bisnis diperlukan pengetahuan, pemahaman, dan penguasaan ilmu ekonomi
perusahaan serta konsep pokok perusahaan agar bisnis dapat dikelola sesuai dengan tujuan
dan sasaran yang diinginkan. Ditambah dengan kiat dan intuisi bisnis yang cermat, dapat
dihasilkan perencanaan bisnis yang mengarahkan pelaku bisnis maupun perusahaan untuk
mewujudkan visi dan misi perusahaan serta memperoleh keunggulan bersaing. Kondisi ini
penting mengingat disamping pencapaian tujuan ekonomis, perusahaan sebagai suatu
sistem juga dimampukan untuk memenuhi tanggung jawab sosialnya bila perusahaan
tersebut mampu meraup untung dan bertahan dalam persaingan.
1
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Bisnis
Dalam ilmu ekonomi perusahaan diulas kaitan antara perusahaan dengan ilmu
ekonomi itu sendiri serta bagaimana pelaku bisnis memanfaatkan perilaku manusia dan
3
prinsip ekonomi yang diulas dalam ilmu ekonomi untuk menentukan bisnis yang akan
dijalankan.
c. Perusahaan
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengolahan faktor-
faktor produksi untuk menyediakan barang-barang dan jasa bagi masyarakat,
mendistribusikannya, serta melakukan upaya-upaya lain dengan tujuan memperoleh
keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat. Atau dapat juga dikatakan bahwa
perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi mengolah sumber-sumber ekonomi untuk
menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat.
Manusia tidak hanya berperan sebagai tenaga kerja di perusahaan namun juga
berperan sebagai konsumen dari produk perusahaan.
Uang atau modal usaha yaitu sejumlah uang atau barang yang dibeli dengan uang
tersebut untuk membuat produk yang lain.
Material ini sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses produksi, sebab merupakan
faktor pendukung utama dalam proses produksi. Termasuk didalamnya adalah bahan baku,
bahan pembantu, tanah untuk proses produksi serta bahan lain sebagai penunjang proses
produksi.
4
sumber-sumber ekonomi dapat berjalan lancar. Didalam metode ini ialah pelaksanaan
manajemen dalam perusahaan atau pengelolaan perusahaan.
B. Etika bisnis
Etika bisnis berkaitan dengan masalah penilaian terhadap kegiatan dan perilaku
bisnis yang mengacu pada kebenaran atau kejujuran berusaha atau berbisnis. Kebenaran
yang dimaksud adalah etika standar yang secara umum dapat diterima dan diakui prinsip-
prinsipnya baik oleh masyarakat, perusahaan dan individu.
Banyak perusahaan yang kurang sukses dalam berusaha atau berbisnis dikarenakan
kurang jujur terhadap konsumen dan tidak menjaga atau memelihara kepercayaan yang
telah diberikan oleh konsumen.
b) Organisasi
Secara umum, anggota organisasi itu sendiri saling mempengaruhi satu dengan
yang lainnya (proses interaktif). Dilain pihak organisasi terhadap individu harus tetap
berperilaku etis.
5
c) Individu
Seseorang yang memiliki filosofi moral, dalam bekerja dan berinteraksi dengan
sesama akan berperilaku etis. Prinsip-prinsip yang diterima secara umum dapat dipelajari
atau diperoleh dari hasil interaksi dengan sesama.
Dalam bekerja dan berbisnis, individu harus memiliki tanggung jawab moral terhadap
hasil kerjanya atau hasil usahanya dengan menjaga kehormatan profesinya.
a) Menjaga keselarasan dan konsistensi antara gaya manajemen strategi dan kebijakan
dalam pengembangan usaha di satu pihak dengan pengembangan sosial ekonomi dilain
pihak.
b) Menciptakan iklim usaha yang bergairah dan suasana persaingan yang sehat.
Letak perusahaan atau sering disebut juga sebagai tempat kediaman perusahaan
adalah tempat dimana perusahaan melakukan kegiatannya sehari-hari. Atau bisa juga
dikatakan bahwa letak perusahaan adalah tempat perusahaan melakukan kegiatan
fisik/pabrik. Selain letak perusahaan, ada juga yang disebut sebagai tempat kedudukan
perusahaan, yaitu tempat kantor pusat perusahaan. Tempat kedudukan perusahaan ini
dipengaruhi faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain, seperti lembaga
pemerintah, lembaga keuangan, pelanggan, dan sebagainya.
6
Tempat kedudukan perusahaan dan letak perusahaan perlu mendapat perhatian penting
sebab kesalahan memilih lokasi perusahaan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan
itu sendiri dan menghambat kelancaran bisnis yang dijalankan.
Letak perusahaan yang terikat dengan alam umumnya karena ketersediaan dan kemudahan
bahan baku produksi; contohnya adalah usaha pertambangan dan pertanian.
Perusahaan menjalankan aktivitasnya disuatu daerah tertentu karena alasan yang hanya
dapat dijelaskan berdasarkan sejarah; contohnya perusahaan pembuat batik di DI Yogya.
Dalam hal ini letak perusahaan ditentukan oleh pemerintah atas dasar pertimbangan
keamanan, politik, kesehatan, dan sebagainya; contohnya perusahaan bahan kimia, pabrik
senjata api/amunisi.
Letak perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi. Pada umumnya jenis
perusahaan ini bersifat industri. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan adalah dekat
dengan bahan baku, dekat dengan pasar, dekat dengan pemasok tenaga kerja, dekat dengan
penyedia sumber energi, iklim, ongkos transport, serta besarnya suplai modal.
D. Lingkungan Perusahaan
Secara umum lingkungan perusahaan dapat dibedakan menjadi dua kategori besar
yaitu Lingkungan Umum Perusahaan dan Lingkungan Khusus Perusahaan.
a) Lingkungan Umum Perusahaan atau yang sering disebut juga sebagai Lingkungan
Eksternal Perusahaan, adalah faktor-faktor diluar dunia usaha yang mempengaruhi
kegiatan perusahaan. Yang termasuk didalamnya adalah :
7
Keadaan alam, dalam kaitannya dengan sumber daya alam, lingkungan, dan lain
sebagainya.
Politik dan Hankam, dalam kaitannya dengan menjaga stabilitas perekonomian
negara, menciptakan iklim berusaha atau berbisnis yang menjanjikan prospek
cerah, dan sebagainya. Juga berkaitan dengan tingkat pemusatan kekuatan politik,
kesadaran dalam masyarakat. Perusahaan sebagai lembaga sosial yang selalu
berhubungan dengan masyarakat, maka kehidupan kelangsungan operasi
perusahaan sangat terpengaruh oleh politik negara dimana perusahaan tersebut
berada.
Hukum. Lingkungan ini meliputi sifat dari sistem hukum, sistem hukum yang
berlaku khususnya yang berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan, masalah
perundangan yang berlaku.
Perekonomian, dalam kaitannya dengan tingkat pendapatan masyarakat, tingkat
investasi dan sebagainya.
Pendidikan dan tekhnologi yang mendukung penyediaan sumber daya manusia
yang andal, sehingga dapat menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas dengan
harga yang kompetitif.
Sosial dan budaya, dalam kaitannya dengan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat,
yang dapat bertindak sebagai kontrol sosial dunia usaha dan pendukung dunia
usaha. Struktur golongan yang ada dimasyarakat juga terkait didalamnya yang juga
turut mempengaruhi perkembangan perusahaan, termasuk didalamnya sifat dan
perkembangan lembaga-lembaga sosial.
Kependudukan, dalam kaitannya dengan jumlah penduduk, penyebaran penduduk,
jenis kelamin, distribusi umur, maupun perkembangannya dari waktu ke waktu
yang dapat menunjang prospek perekonomian.
Hubungan internasional, dalam kaitannya dengan kurs, neraca pembayaran,
transfer tekhnologi, transfer budaya, proteksi, dan sebagainya.
b) Lingkungan Internal Perusahaan atau yang sering disebut sebagai lingkungan khusus
perusahaan, yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi secara langsung kegiatan perusahaan.
Yang termasuk didalam lingkunga internal atau lingkungan khusus perusahaan adalah :
8
Penyedia, termasuk didalamnya penyedia bahan baku, alat-alat produksi, tenaga
kerja serta faktor-faktor produksi lainnya yang dibutuhkan perusahaan. Semakin
luas perusahaan, semakin besar kebutuhan akan faktor-faktor produksi tersebut.
Pelanggan, termasuk didalam lingkungan ini adalah semua pembeli produk
perusahaan, baik itu pedangang perantara, pedagang besar maupun pedagang kecil.
Pesaing, yang dalam hal ini adalah perusahaan-perusahaan lain yang memproduksi
produk sejenis maupun yang membuat produk pengganti.
Teknologi, dimana inti dari operasi perusahaan adalah proses produksi. Untuk itu
selalu diperlukan pengembangan tekhnik berproduksi secara kualitatif dan
kuantitatif yaitu berproduksi pada jumlah optimal yang dapat memenuhi selera
pelanggan dengan memuaskan.
Sosio politik, dimana lingkungan ini meliputi berbagai aspek kehidupan
masyarakat dan peraturan pemerintah yang dapat berpengaruh terhadap
perkembangan perusahaan.
Tenaga kerja, meliputi lingkungan fisik dan non fisik, upah/gaji dan sebagainya.
Peralatan dan mesin-mesin produksi.
Permodalan (pemilik perusahaan, investor, pengelolaan dana, dan sebagainya)
Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan, mobilitas fisik, dan lainnya.
Sistem informasi dan administrasi, sebagai acuan pengambilan keputusan
manajemen.
Dalam hal ini tentu saja terdapat perbedaan antara perusahaan dengan lembaga
sosial lainnya. Letak perbedaannya adalah pada seluruh kegiatannya yang diarahkan untuk
memperoleh laba atau keuntungan. Meskipun demikian memperoleh laba atau keuntungan
bukan merupakan satu-satunya tujuan perusahaan, tetapi masih terdapat berbagai tujuan
9
lainnya seperti memberi kesempatan kerja untuk mengurangi masalah pengangguran,
kemudian juga meningkatkan pendapatan pemerintah melalui pajak dan juga prestise
Perusahaan sebagai organisasi bisnis dan juga sebagai lembaga sosial harus bertanggung
jawab terhadap :
Pelanggan adalah pembeli produk yang berupa barang atau jasa yang diproduksi
oleh perusahaan. Dalam hal ini perusahaan harus berupaya untuk memuaskan konsumen
agar pembelian itu dapat terus dilakukan secara berkesinambungan. Perusahaan harus
memperhatikan adanya konsumerisme, yaitu suatu gerakan untuk memberikan informasi
kepada para konsumen dan melindungi mereka dari tindakan-tindakan yang salah. Hal-hal
yang sangat diperhatikan konsumerisme misalnya kualitas produk atau kualitas layanan
jasa, iklan yang menyesatkan serta tindakan perusahaan yang tidak adil.
10
2. Hak untuk memperoleh informasi.
Dalam memutuskan untuk memilih produk baik itu barang maupun jasa yang akan
dibelinya, konsumen berhak untuk memilih beberapa variasi atau jenis produk. Sebaiknya
produsen menyediakan banyak variasi pilihan produk pada beberapa varian harga yang
layak.
c) Lingkungan
d) Investor
11
Pada umunya investor sangat berkepentingan terhadap kemajuan perusahaan,
terutama yang terkait dengan pengelolaan dana, jual beli saham. Hal tersebut berkaitan
dengan masalah laba yang akan dibagikan kepada para pemegang saham. Eksekutif
perusahaan harus dapat meyakinkan investor bahwa pengelolaan keuangan perusahaan
sudat tepat. Tentu saja hal ini akan tercermin pada neraca dan Laporan Rugi/Laba yang
dibuat setiap tahun buku.
G. Bentuk-bentuk perusahaan.
Usaha ini dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab
penuh terhadap semua resiko dan aktivitas perusahaan. Dalam hal ini izin usaha secara
relatif dapat dikatakan lebih ringan dan lebih sederhana persyaratannya dibandingkan
dengan jenis perusahaan lainnya. Pemisahan modal dari kekayaan pribadi pada perusahaan
perseorangan dalam likuidasi tidak ada artinya, sebab semua harta kekayaan menjadi
jaminan dari semua hutang perusahaan.
Pemilik bebas dalam mengambil keputusan, sehingga keputusan dapat secara cepat
dilaksanakan.
Seluruh keuntungan perusahaan menjadi hak pemilik perusahaan sepenuhnya.
Sifat kerahasiaan perusahaan dapat terjamin, baik dalam hal keuangan maupun
dalam masalah proses produksi.
Biasanya pemilik perusahaan lebih giat berusaha untuk mencapai tujuan
perusahaan yang menjadi miliknya.
12
Kelemahan Perusahaan Perseorangan
Tanggung jawab pemilik perusahaan tidak terbatas. Disini seluruh harta milik
pribadi menjadi jaminan terhadap hutang perusahaan.
sumber keuangan perusahaan terbatas, sebab usaha-usaha untuk memperoleh
sumber dana sangat tergantung pada kemampuan pemilik perusahaan saja.
Kelangsungan usaha perusahaan kurang terjamin, sebab jika seandainya pemilik
meninggal atau terkena ganjaran hukuman penjara, maka perusahaan akan berhenti
aktivitasnya.
Pengelolaan manajemennya lebih kompleks sebab semua aktivitas manajemen
dilakukan oleh pemilik perusahaan sendiri.
Firma merupakan suatu persekutuan antara dua orang atau lebih dengan nama bersama
untuk menjalankan usaha, dimana tanggung jawab masing-masing anggota firma tidak
terbatas, sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi bersama-
sama, demikian pula dengan kerugian akan ditanggung bersama-sama.
Ketentuan mengenai firma ini diatur dalam pasal 16 KUHD yang diperkuat dengan pasal
16 dan 18 KUHP dan intinya menyebutkan :
Kemampuan manajemen lebih besar karena adanya pembagain kerja diantara para
anggota.
13
Pendirian firma relatif lebih mudah karena tidak memerlukan akte pendirian.
Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi, lebih mudah memperoleh kredit karena
mempunyai kemampuan finasial yang lebih besar.
Sekutu pada perseroan ini dapat dikelompokkan menjadi sekutu komplementer dan
sekutu komanditer. Sekutu komplementer adalah orang yang bersedia memimpin
pengaturan perusahaan dan bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya.
Sedangkan sekutu komanditer adalah sekutu yang mempercayakan uangnya dan
bertanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut.
14
Modal yang dikumpulkan lebih besar
15
e) Perseroan Terbatas Negara (PERSERO)
Tujuan PERSERO adalah mencari laba atau keuntungan maksimum dengan menggunakan
faktor-faktor produksi secara efisien. Dasar hukum yang mengubah Perusahaan Negara
menjadi PERSERO adalah :
16
Tujuan dari PERUM juga mencari keuntungan, tetapi kesejahteraan masyarakat
tidak diabaikan. PERUM diatur dalam Instruksi Presiden RI No. 17 tanggal 28 Desember
1967, yang menyatakan bahwa kegiatan usaha dari PERUM terutama ditujukan untuk
melayani kepentingan umum; bidang usahanya biasanya jasa-jasa vital bagi masyarakat.
Perusahaan Daerah asalah perusahaan yang modal atau sahamnya dimiliki oleh
pemerintah daerah, dimana kekayaan perusahaan dipisahkan dari kekayaan negara. Tujuan
Perusahaan Daerah adalah mencari keuntungan yang nantinya akan digunakan untuk
membangun daerah itu sendiri. Kepengurusan Perusahaan Daerah diserahkan kepada
Kepala Daerah setempat, hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri
No. 18 tahun 1969.
i) Koperasi
17
Prinsip Koperasi
Ciri Koperasi
Pengelompokan Koperasi
1. Koperasi Produksi
Koperasi Produksi adalah koperasi yang para anggotanya terdiri dari produsen
(penghasil) barang atau jasa.
2. Koperasi Konsumsi
Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam penghimpunan dana
dari para anggota, dan menyalurkannya kepada anggota yang membutuhkannya.
18
4. Koperasi Serba Usaha
Koperasi Serba Usaha adalah koperasi yang mempunyai bidang usaha rangkap atau
beraneka ragam, sesuai dengan kebutuhan para anggotanya.
1. Joint venture (patungan)
Bentuk ini merupakan suatu kerjasama antara beberapa perusahaan yang berasal
dari beberapa negara, menjadi satu perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatan
ekonomi yang lebih padat.
2. Trust
3. Holding Company
Holding Company terjadi apabila ada suatu perusahaan dalam kondisi yang kuat
finansialnya kemudian membeli saham-saham dari suatu perusahaan lain. Atau dengan
kata lain terjadi pengambil alihan kekuasaan dan kekayaan dari suatu perusahaan
ke Holding Company.
5. Sindikat
Sindikat adalah suatu kerjasama antara beberapa orang untuk melaksanakan proyek
khusus dibawah satu perjanjian. Dalam sindikat, masing-masing anggota dapat menjual
barang hasil produksinya kepada para anggota lainnya.
6. Kartel
19
7. Yayasan
Pada umumnya tujuan yayasan adalah tidak mencari keuntungan, melainkan untuk
usaha-usaha yang bersifat sosial. Kekayaan yayasan terpisah dari kekayaan masing-masing
anggota.
8. Perusahaan Asuransi
9. Leasing
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika Bisnis karena berkaitan erat dengan penilaian masyarakat sebagai konsumen
atau pembeli produk baik itu berupa barang atau jasa yang diproduksi serta ditawarkan
perusahaan.
Letak dan tempat kedudukan perusahaan sebagai salah satu faktor pendukung
penting yang dapat menjamin tercapainya tujuan perusahaan. Ketepatan pemilihan letak
dan tempat perusahaan akan memberikan bantuan yang sangat berharga dalam kaitannya
dengan efisiensi dan efektifitas produksi serta fleksibilitas terhadap kemungkinan rencana
dimasa depan.
B. Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
Fuad, M ., Y.E.F, Paulus., et. al. 2006, Pengantar Bisnis, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta
22