OLEH KLP II :
UNIVERSITAS LAKIDENDE
UNAAHA
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT DALAM PELAYANAN PUBLIK
TERKAIT OTONOMI DAERAH" Dan juga kami berterima kasih kepada Dosen mata
kuliah.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kami. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini
terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................2
PELAYANAN.......................................................................................................4
A. Kesimpulan.......................................................................................................6
B. Saran.................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
a) Bagaimana konsep pelayanan public?
b) Bagaiman otonomi daerah dalam pelayanan public?
c) Apa kebijakan peningkatan kepuasan masyarakat?
d) Bagaimana unsur kepuasan masyarakat berdasarkan prinsip pelayanan?
C. Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami terkait konsep pelayanan publik, unsur kepuasan
masyarakat berdasarkan pelayanan, serta kebijakan peningkatan kepuasan masyarakat.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep awal yang akan menjadi perhatian adalah konsep dari pelayanan itu
sendiri. Definisi Pelayanan yang sangat sederhana diberikan oleh Ivancevich, Lorenzi,
Skinner dan Crosby yaitu “ Pelayanan adalah produk-produk yang tidak kasat mata (tidak
dapat diraba) yang melibatkan usaha-usaha manusia dan menggunakan peralatannya”
(Ratminto dan Winarsih, 2008: 2). Definisi lain tentang pelayanan disampaikan oleh
Gronroos sebagaimana dikutip dibawah ini : “
Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak
kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara
konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi
pelayanan yang dimaksud untuk memecahkan permasalahan konsumen/pelanggan”
Ratminto dan Winarsih, 2008: 2)
Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa ciri pokok pelayanan adalah tidak
kasat mata atau tidak dapat diraba dan melibatkan upaya manusia (karyawan) atau
peralatan lain yang disediakan oleh perusahaan penyelenggara pelayanan.
Pelayanan publik mengacu pada agen dan serangkaian aktivitas yang diarahkan
pada sisi publik. Sesungguhnya tidaklah jelas pembagian antara publik (umum) dan
private. Pelayanan publik meliputi agen semi pemerintah dan banyak organisasi non profit
yang mencurahkan perhatiannya pada pelayanan masyarakat dan kepentingan umum.
Otonomi Daerah yang sejak awalnya bertujuan untuk lebih meningkatkan efesiensi
dan efektifitas pelayanan kepada masyarakat, pada kenyataannya belum sepenuhnya
tercapai. Secara umum masyarakat masih merasakan pelayanan pemerintah yang kurang
efesien, prosedur yang panjang dan berbelit, pelayanan yang lambat, diskriminatif, serta
kurang transparan. Pengalaman yang tidak menyenangkan terhadap pelayanan publik
menyebabkan ketidakpuasan yang dituangkan dalam bentuk komplain dari masyarakat.
Bagi birokrasi pemerintah komplain seringkali tidak ditanggapi dan belum dikelola dengan
baik, seringkali pemerintah menganggap komplain yang dilakukan oleh masyarakat
terhadap pelayanan yang diterimanya dapat mengurangi wibawa pemerintah di mata
masyarakat.
2
Salah satu cara yang harus di tempuh adalah melakukan evaluasi dan pengukuran
indeks kepuasan masyarakat di setiap instansi yang melaksanakan pelayanan kepada
masyarakat. Hal ini penting mengingat paradigma pemerintah bukan lagi sebagai pemberi
perintah namun sudah bergeser sebagai pelayan masyarakat.
3
media massa, website, dan media sosial baik dalam bentuk skoring/angka absolut, atau
dapat pula disajikan dalam bentuk kualitatif (baik atau buruk).
4
Mengingat jenis pelayanan sangat beragam dengan sifat dan karakteristik yang berbeda,
maka untuk memudahkan penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) unit pelayanan
diperlukan pedoman umum yang digunakan sebagai acuan bagi instansi, pemerintah pusat,
pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan
di lingkungan instansi masing-masing.
Adapun unsur kepuasan masyarakan berdasarkan prinsip pelayan yaitu sebagai berikut
:
a. Prosedur Pelayanan, adalah kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan
kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan.
b. Persyaratan Pelayanan, adalah persyaratan teknis dan administratratif yang
diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis
pelayanannya.
c. Kejelasan Pelayanan, adalah keberadaan dan kepastian petugas dalam
memberikan pelayanan (nama, jabatan, serta kewenangan dan
tanggungjawab).
d. Kedisiplinan Petugas Pelayanan, adalah kesungguhan petugas dalam
memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai
ketentuan yang berlaku.
e. Tanggungjawab Petugas Pelayanan, yaitu kejelasan wewenang dan
tanggung jawab petugas dalam penyelenggaraan dan penyelesaian
pelayanan.
f. Kemampuan Petugas Pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan ketrampilan
yang dimiliki petugas dalam memberikan/menyelesaikan pelayanan kepada
masyarakat.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat kami ambil kesimpulan bahawa Secara umum
masyarakat masih merasakan pelayanan pemerintah yang kurang efesien, prosedur yang
panjang dan berbelit, pelayanan yang lambat, diskriminatif, serta kurang transparan.
Pengalaman yang tidak menyenangkan terhadap pelayanan publik menyebabkan
ketidakpuasan yang dituangkan dalam bentuk komplain dari masyarakat. Untuk itu dalam
rangka untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik secara berkelanjutan, pemerintah
menetapkan kebijakan untuk melaksanakan Survei Kepuasan Masyarakat bagi instansi
penyelenggara pelayanan publik.
B. SARAN
Walaupu saya berharap suatu kesempurnaan dalam penyusunan format makalah ini,
namun tetap saja faktanya masih begitu banyak kesalahan dan kekurangan yang terdapat
pada makalah ini sehingga perlu dilakukan perbaikan yang lebih.
6
DAFTAR PUSTAKA
Dwiyanto, Agus , Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta, 2006
Mahmudi, Manajemen Kinerja Sektor Publik, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 2005
Osborne, David dan Peter Plastrik, Banishing Bureaucracy : The Five Strategies for
Reinventing Government, Addision-Wesley Publising Company, New York, 1997
jurnal.untirta.ac.id>index.php>jap>artikel
https://pemerintah.net/survei-kepuasan-masyarakat