PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.
Migrain merupakan salah satu jenis nyeri kepala primer yang
diklasifikasikan oleh International Headache Society (IHS) dan merupakan
penyebab nyeri kepala primer akibat gangguan pembuluh darah yang
biasanya bersifat unilateral dan seringkali memiliki kualitas berdenyut,
seringkali berasosiasi dengan mual, muntah, fotofobia, dan fonofobia. 2,3
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
A. Anatomi Kepala
3
temporalis. Os wajah yakni mandibula terletak dua bagian: bagian
horisontal, yakni corpus mandibulae dan bagian vertikal, yakni ramus
mandibulae, Aspek posterior tengkorak (occiput) dibentuk oleh os
occipitale, os parietale dan os temporale. Protuberentia occipitalis externa
adalah benjolan yang mudah diraba di bidang median. Linea nuchalis
superior yang merupakan batas atas tengkuk, meluas ke lateral dari
protuberentia occipitalis externa tersebut; linea nuchalis inferior tidak
begitu jelas.1
4
Gambar Anatomi Os Cranium
B. Defenisi
1. Migrain
Migrain merupakan salah satu jenis nyeri kepala primer yang
diklasifikasikan oleh International Headache Society (IHS) dan merupakan
penyebab nyeri kepala primer akibat gangguan pembuluh darah yang
biasanya bersifat unilateral dan seringkali memiliki kualitas berdenyut,
seringkali berasosiasi dengan mual, muntah, fotofobia, dan fonofobia. 2,3
Secara garis besar migraine di klasifikasikan menjadi dua oleh
International Headache Society (IHS) 1988, yaitu migren tanpa aura atau
common migraine dan migren dengan aura atau classic migraine.
Migrain dengan aura atau classic migraine diawali dengan adanya
deficit neurologi fokal atau gangguan fungsi saraf/aura, terutama visual
dan sensorik bebauan seperti melihat garis bergelombang, cahaya terang,
bintik gelap, diikuti nyeri kepala unilateral, mual dan kadang muntah
kejadian ini umumnya berurutan dan manifestasi nyeri biasanya tidak lebih
dari 60 menit.2,3,4
5
Migrain tanpa aura atau common migraine adalah Nyeri pada salah
satu bagian sisi kepala dan bersifat berdenyut dengan disertai mual,
fotofobi dan fonofobi, intensitas nyeri sedang sampai berat, nyeri
diperparah saat aktivitas dan berlangsung selama 4 sampai 72 jam. 2,3,4
C. Epidemiologi
6
Gambar 2. Prevalensi Migrain.
D.Klasifikasi
7
Gambar 4. Klasifikasi Migrain
D. Etiologi
4. Stres
8
5. Faktor fisik, tidur tidak teratur
• Faktor psikologis:
• Stress, depresi.
• Faktor lingkungan:
Rokok
Bau menyengat
Perubahan cuaca
• Faktor makanan:
Coklat, kopi
• Obat-obatan
Simetidin
Kokain
9
Fluoksetin
Indometasin
Nikotin
Nifedipin.
• Faktor hormonal
Mens
Hamil, menopause.
• Gaya hidup
F. Gejala Klinis
1.Fase Prodormal.
10
2. Fase Aura
G. Diagnosis
1. 1Migren tanpa aura (G.43.0)
Nyeri kepala (NK) bersifat familial, berulang dengan manifestasi
serangan selama 4 – 72 jam, karateristik NK unilateral, berdenyut,
intensitas sedang atau berat, bertambah berat dengan aktivitas fisik yang
rutin dan diikuti dengan nausea dan atau fotofobia dan fonofobia. 2,3,6
A. Pola serangan
Minimal 5 serangan (B - D)
11
B.Durasi : 4 sampai 72 jam (bila tdk diobati)
C.Karateristik
Unilateral
Pulsating
Intensitas : moderate or severe
Diperberat : aktivitas fisik
D. Disertai :
12
C. Minimal 2 (dua) dari dibawah ini :
2. Minimal timbul satu macam aura secara gradual ≥ 5 menit bisa disertai
dengan atau jenis aura lainnya ≥ 5 menit
13
3.Gangguan berbicara disfasia yang reversibel
1. Paling tidak ada satu gejala aura yang timbul secara gradual ≥ 5 menit
dan aura yang lainnya ≥ 5 menit
3. Nyeri kepala yang memenuhi kriteria B-D pada Migren tanpa aura
dimulai selama aura atau sesudah onset aura selama 60 menit
D.Paling tidak ada satu dari keluarga keturunan pertama atau kedua yang
menderita serangan yang memenuhi kriteria A-E.
1. Disarthria
2. Vertigo
3. Tinnitus
14
4. Hyperacusis
5. Diplopia
7. Ataksia
8. Kesadaran menurun
1. Paling tidak satu gejala aura yang timbul secara gradual ≥ 5 menit dan
aura yang lainnya ≥ 5 menit
H. Komplikasi
Migren kronis
Status migrenous3,6
.
I. Penatalaksanaan
TUJUAN
15
Terapi Non farmakologikal
1.Kontrol diet.
2.Terapi fisik
4.Behaviour Treatment. 12
Pengobatan Fisik
-Ergotamin 2 mg
-Antiemetik
- Analgetik / NSAIDs
- Triptans : sumatriptan.6
Profilaksis
3
3. Choice : magnesium, riboflavin, petasites.
16
- Terapi relaksasi
- Acupuncture.3
J. Diagnosis Banding
Tension Headache
Cluster Headache
TIA.3,6
K. Prognosis
BAB III
LAPORAN KASUS
A. Identitas
Nama : Ny. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 46 Tahun
Alamat : jl. Tande rante
Pekerjaan : URT
17
Pendidikan terakhir : SD
Tanggal Pemeriksaan : 22/06/2019
Ruangan : Poliklinik RSU Anutapura Palu
B. Anamnesis
Keluhan Utama : Sakit Kepala
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien Perempuan umur 46 tahun masuk dengan keluhan sakit kepala
sebelah kiri kurang lebih 2 minggu , terasa seperti berdenyut, sakit kepala
sampai ke mata kiri, sakit kepala bertambah dengan aktivitas ( jalan) dan
pada saat pasien terkena panas matahari sakit kepala semakin
bertambah, pasien juga mengeluhkan sakit kepala saat terkena cahaya
ataupun sinar, selain itu pasien juga merasakan mual, muntah dan
kelelahan. Selama sakit, nafsu makan pasien baik, tidak ada demam,
batuk, sesak, nyeri ulu hati, dan tidak ada penurunan berat badan, BAB &
BAK lancar. Pasien pernah mengalami keluhan yang sama yaitu sakit
kepala jika beraktivitas terus menerus. Tidak ada riwayat HT dan DM,
tidak ada riwayat minum obat selama sakit dan tidak ada riwayat minum
obat selama sakit.
Riwayat HT (-)
18
Riwayat minum alkhohol (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang sama dengan
pasien.
C. PEMERIKSAAN FISIS
Keadaan umum : Sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Gizi: Baik
Tanda vital :
TD : 100/70 mmHg Pernapasan : 20 kali/menit
Nadi : 90 kali/menit Suhu : 36,70C
Thoraks
Abdomen
19
Perkusi : Timpani (+)
Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (-)
Anggota gerak
D. PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
GCS : E4M6V5
1. Kepala:
20
Reflex akomodasi: normal normal
21
Deviasi lidah: tidak ada
Fasciculasi: tidak ada
Atrofi: tidak ada
Tremor: tidak ada
Ataxia: tidak ada
3. Leher:
6. Ekstremitas:
Superior Inferior
D S D S
22
Motorik:
Pergerakan B B B B
Kekuatan 5 5 5 5
Tonus otot N N N N
Bentuk otot N N N N
Otot yang terganggu: tidak ada
Reflex fisiologi
o Biceps ++ ++ ++ ++
o Triceps ++ ++ ++ ++
o Patella ++ ++ ++ ++
o Achiles ++ ++ ++ ++
Klonus: Lutut: -/-
Kaki: -/-
Reflex patologis:
Hoffman: -/-
Tromner: -/-
Babinski: -/-
Chaddock: -/-
Gordon: -/-
Schaefer: -/-
Oppenheim: -/-
Sensibilitas:
Ekstroseptif
Nyeri: normal
Suhu: Tidak dilakukan pemeriksaan
Rasa raba halus: DBN
Propioseptif
Rasa sikap: normal
23
Rasa nyeri dalam: normal
Fungsi Kortikal Luhur: baik
7. Pergerakan abnormal yang spontan: tidak ada
E. RESUME
F. ANJURAN PEMERIKSAAN
Kimia Darah : GDS, Profil lipid (Kolesterol, trigliserida, HDL, LDL)
G. DIAGNOSIS
24
Diagnosis klinis : Cefalgia
Diagnosis Topis : system trigemino vaskular
Diagnosis Etiologi : Migrain tanpa aura
H. TERAPI
NSAID: Ibuprofen 3 x 400mg
Antiemetic: Domperidone 3x 10mg
Antimigran: Ergotamine 2x 1mg
I. PROGNOSIS
Qua ad vitam : Bonam
Qua ad sonationem : Bonam
BAB IV
PEMBAHASAN
25
Pasien perempuan umur 46 tahun masuk rumah sakit dengan
keluhan sakit kepala sebelah kiri kurang lebih 2 minggu, sakit kepala
sampai kemata kiri, nyeri seperti berdenyut, sakit kepala bertambah
dengan aktivitas (jalan) dan pada saat pasien terkena panas matahari
sakit kepala semakin bertambah, pasien juga mengeluhkan sakit kepala
saat terkena cahaya/sinar selain itu pasien juga mengeluhkan nausea (+),
vomitus (+), fatique (+). Selama sakit nafsu makan pasien baik, febris (-).
BAB dan BAK lancar. Pasien pernah mengalami keluhan yang sama yaitu
sakit kepala jika beraktivitas terus menerus. Pasien tidak memiliki riwayat
hipertensi dan DM, pasien juga tidak mempunyai riwayat minum obat
selama sakit.
26
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
27
1. Migrain merupakan nyeri kepala yang bersifat familial dengan
karakteristik serangan yang berulang-ulang, serta intensitas, frekuensi
dan lamanya sangat bervariasi. Nyeri kepala biasanya unilateral,
umumnya disertai anoreksia, mual dan muntah, dalam beberapa kasus
didahului / bersamaan dengan gangguan neurologik.
2. Secara garis besar migrain di klasifikasikan menjadi dua yaitu migren
tanpa aura dan migren dengan aura.
3. Migren tanpa aura bersifat familial, berulang dengan manifestasi
serangan selama 4 – 72 jam, karateristik NK unilateral, berdenyut,
intensitas sedang atau berat, bertambah berat dengan aktivitas fisik
yang rutin dan diikuti dengan nausea dan atau fotofobia dan fonofobia
4. Migren dengan aura nyeri kepala (NK) berulang yang didahului gejala
neurologi fokal yang reversibel 5- 20 menit dan berlangsung kurang dari
60 menit. Gambaran NK menyerupai MTA biasanya timbul sesudah
gejala aura,
5. Terdapat beberapa factor pencetus terjadinya migraine yaitu, psikologis
(stress, depresi), lingkungan (rokok, bau menyengat, perubahan cuaca,
cahaya atau sura), makanan (yang mengandung tiramin, MSG, coklat,
kopi), obat-obatan (simetidin, kokain, fluoksetin), factor hormone (mens,
hamil), gaya hidup (kurang atau kebanyakan tidur)
6. Untuk terapi migraine dengan menggunakan NSAID serta untuk
menghilangkan keluhan lainnya seperti mual muntah menggunakan
antiemetic.
B. Saran
28
DAFTAR PUSTAKA
1. Anatomidasarkepala,diaksesdihttp://digilib.unila.ac.id/19852/16/BA
B .pdf tanggal 21 juni 2019
29
2. Rianawati B, Munir B, Buku ajar neurologi, edisi pertama cetakan
2017, Fakultas kedokteran Universitas Brawijaya, Malang
3. GoysalY,https://www.google.com/med.unhas.ac.idkedokteranNyeri-
Kepala Migren-KlasterTTH.pdf, diakses tangaal 22 juni 2019.
4. http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/viewFile/4151/4
524
5. Dalkara T, Moskowitz A, Neurological basic of migraine, this edition
first, for published 2017.
6. Munir B, Neurologi dasar edisi kedua, cetakan 2017, Fakultas
kedokteran Universitas Brawijaya, Malang
30