Anda di halaman 1dari 15

METODE PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK

NAMA : KHAIRI NAFARIN


NIM : DBC 117 033

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2020
A. Metode Waterfall
a. Definisi Metode Waterfall
Waterfall apabila diartikan secara literature berarti air terjun.
Namun demikian, bagi ilmu komputer dan juga teknologi informasi,
waterfall merupaan salah satu jenis metode yang digunakan dalam
melakukan sebuah pengembangan sistem.
Metode pengembangan sistem sendiri dapat diartikan sebagai
sebuah proses mengembangkan dan juga mengubah suatu sistem
perangkat lunak atau software dengan menggunakan teknik teknik
tertentu.
Pengembangan sistem dan juga perangkat lunak dari sebuah
software komputer dilakukan secara sekuensial dan juga saling berurutan.
Pada model pengembangan sistem metode waterfall, sebuah
pengembangan sistem dilakukan berdasarkan urutan analisis, desain,
pengkodean, pengujian, dan berakhir pada tahap supporting. Disebut
sebagai metode waterfall dikarenakan tahapan dan juga urutan dari metode
yang dilakukan merupakan jenis metode yang berurutan dan
berkelanjutan, seperti layaknya sebuah air terjun.

b. Tahapan pada Metode Waterfall


Ada 5 tahapan yang harus dilewati oleh sebuah sistem dalam
pengembangannya apabila menggunakan implementasi dari metode
pengembangan waterfall. Berikut ini adalah kelima tahapan yang harus
dilewati oleh pengembangan sistem tersebut:

1. Requirement Analysis
Tahap ini pengembang sistem diperlukan komunikasi yang
bertujuan untuk memahami perangkat lunak yang diharapkan
oleh pengguna dan batasan perangkat lunak tersebut. Informasi
ini biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, diskusi atau
survei langsung. Informasi dianalisis untuk mendapatkan data
yang dibutuhkan oleh pengguna.
2. System Design
Spesifikasi kebutuhan dari tahap sebelumnya akan dipelajari
dalam fase ini dan desain sistem disiapkan. Desain Sistem
membantu dalam menentukan perangkat keras(hardware) dan
sistem persyaratan dan juga membantu dalam mendefinisikan
arsitektur sistem secara keseluruhan.

3. Implementation
Pada tahap ini, sistem pertama kali dikembangkan di program
kecil yang disebut unit, yang terintegrasi dalam tahap
selanjutnya. Setiap unit dikembangkan dan diuji untuk
fungsionalitas yang disebut sebagai unit testing.

4. Integration & Testing


Seluruh unit yang dikembangkan dalam tahap implementasi
diintegrasikan ke dalam sistem setelah pengujian yang
dilakukan masing-masing unit. Setelah integrasi seluruh sistem
diuji untuk mengecek setiap kegagalan maupun kesalahan.

5. Operation & Maintenance


Tahap akhir dalam model waterfall. Perangkat lunak yang
sudah jadi, dijalankan serta dilakukan pemeliharaan.
Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang
tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan
implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai
kebutuhan baru.

c. Kelebihan Metode Waterfall


Kelebihan menggunakan metode air terjun (waterfall) adalah
metode ini memungkinkan untuk departementalisasi dan kontrol. proses
pengembangan model fase one by one, sehingga meminimalis kesalahan
yang mungkin akan terjadi. Pengembangan bergerak dari konsep, yaitu
melalui desain, implementasi, pengujian, instalasi, penyelesaian masalah,
dan berakhir di operasi dan pemeliharaan.

d. Kekurangan Metode Waterfall


Kekurangan menggunakan metode waterfall adalah metode ini
tidak memungkinkan untuk banyak revisi jika terjadi kesalahan dalam
prosesnya. Karena setelah aplikasi ini dalam tahap pengujian, sulit untuk
kembali lagi dan mengubah sesuatu yang tidak terdokumentasi dengan
baik dalam tahap konsep sebelumnya.

B. Metode Prototype
a. Definisi Metode Prototype
Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat
lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini
pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses
pembuatan sistem. Sering terjadi seorang pelanggan hanya
mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa
menyebutkan secara detail output apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan
dan data-data apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang
kurang memperhatikan efesiensi algoritma, kemampuan sistem operasi
dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer.
Untuk mengatasi ketidakserasian antara pelanggan dan
pengembang , maka harus dibutuhkan kerjasama yang baik diantara
keduanya sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar apa yang
diinginkan pelanggan dengan tidak mengesampingkan segi-segi teknis
dan pelanggan akan mengetahui proses-proses dalam menyelesaikan
system yang diinginkan. Solusinya adalah dengan melakukan simulasi
perancangan dengan biaya yang kecil, salah satunya dengan membuat
model (prototype). Untuk itu kita dapat menerapkan UCD (User Centered
Design) dalam pembuatan prototype tersebut.UCD adalah mengenai
perancangan teknologi yang interaktif untuk memenuhi kebutuhan user.
b. Tahapan Metode Prototype
Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan Kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format
seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan
garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun Prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara
yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan
membuat input dan format output).

3. Evaluasi Prototyping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah
dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah
sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi
dengan mengulangi langkah 1, 2 , dan 3.

4. Mengkodekan Sistem
Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke
dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

5. Menguji Sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai,
harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan
dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan
lain-lain.
6. Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai
dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak,
ulangi langkah 4 dan 5.

7. Menggunakan Sistem
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk
digunakan .

c. Kelebihan Metode Prototype


1. Pelanggan ikut dalam pengembangan sistem yang akan memudahkan
pengembang mengetahui produk yang diharapkan pelanggan.
2. Analisa kebutuhan lebih mudah diwujudkan.
3. Mempersingkat waktu pengembangan produk perangkat lunak.
4. Komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.
5. Pengembang akan lebih mudah dalam menentukan kebutuhan
pelanggan.
6. Penerapan menjadi lebih mudah karena pelanggan mengetahui apa
yang diharapkannya.

d. Kekurangan Metode Prototype


1. Proses yang dilakukan untuk analisis dan perancangan terlalu singkat.
2. Kurang fleksibel jika terjadi perubahan.
3. Walaupun pemakai melihat berbagai perbaikan dari setiap versi
prototype, tetapi pemakai mungkin tidak menyadari bahwa versi
tersebut dibuat tanpa memperhatikan kualitas dan pemeliharaan
jangka panjang.
C. Metode Spiral
a. Definisi Metode Spiral
Model Spiral adalah salah satu metode yang dapat digunakan
dalam pengembangan perangkat lunak. Model spiral merupakan
penggabungan dari model prototyping dan model waterfall. Model
prototyping yang fokus pada penyajian atau presentasi kepada user
dengan format input dan output kemudian perangkat lunak akan
dievaluasi. Model waterfall yang fokus kepada proses pengembangan
perangkat lunak yang sistematis atau berurutan. Model spiral menekankan
pada Analisa resiko setiap tahapannya.
Fungsi model spiral adalah untuk melakukan perubahan,
penambahan dan pengembangan perangkat lunak dengan memaksimalkan
aspek kecepatan dan ketepatan berdasarkan keinginan dan kebutuhan
penggunanya.

b. Tahapan Metode Spiral


Dalam penerapan Model Spiral, terdapat lima tahapan untuk
merealisasikan penggunaannya, yaitu sebagai berikut:

1. Tahap Liason
Tahap ini berhubungan dengan komunikasi antara pihak-pihak yang
terlibat dalam pengembangan softaware (seperti: system analyst)
dengan pelanggan (user). Tujuannya adalah memperbaiki dan
mengembangan software sesuai kebutuhan dan keinginan hingga
memuaskan pelanggan.

2. Tahap Planning
Tahap perencanaan meliputi estimasi biaya yang digunakan, batas
waktu, pengaturan jadwal, identifikasi lingkungan kerja, sumber-
sumber informasi untuk melakukan iterasi (Teknik perulangan). Hasil
dari tahapan ini adalah dokumen spesifikasi kebutuhan sistem dan
bisnis.

3. Tahap Analisis Resiko


Tahap analisis reisiki berfungsi untuk mengidentifikasi resiko yang
berpotensi akan terjadi dan menghasilkan solusi alternatif secara
teknis dan manajemen saat strategi mitigasi (upaya untuk mengurangi
resiko bencana) direncanakan dan diselesaikan.

4. Tahap Rekayasa ( Engineering )


Pada tahap rekayasa, beberapa kegiatan ini yang akan dilakukan,
yaitu:
 Menguji, coding dan mengembangkan software
 Menginstal software
 Membuat prototype
 Mendesain dokumen
 Meringkas suatu pengujian software
 Membuat laporan atas kekurangan dari software agar segera
diperbaiki

5. Tahap Evaluasi
Pada tahap evaluasi, system analyst membutuhkan masukan dan
tanggapan dari para user dalam mengevaluasi perangkat/produk yang
diuji dan memastikan bahwa produk dibutuhkan sesuai ketentuan
yang telah dibicarakan diawal dengan user. System analyst
memastikan pelanggan puas dengan produk yang akan dihasilkan
untuk menjawab persoalan bisnis mereka. Selain itu, system analyst
harus tetap memantau resiko yang akan terjadi seperti faktor-faktor
yang dapat menyebabkan cost overrun (pembengkakan biaya).
c. Kelebihan Metode Spiral
1. Pembangunan dan perubahan perangkat lunak yang terjadi dapat
diselesaikan secara sistematis
2. Mudah dalam mengestimasi biaya karena proses pembuatan prototype
yang jelas dan terencana dalam tahapan yang sistematis
3. Manajemen dan analisa risiko yang lebih cepat dan mudah
4. Mudah dalam melakukan perubahan kebutuhan dan dokumentasi
5. Produksi software bisa terjadi lebih cepat

d. Kekurangan Metode Spiral


1. Tidak cocok dan sulit diimplementasikan dalam projek kecil
2. Memakan waktu yang cukup lama
3. Membutuhkan best practice atau pengalaman sebelumnya karena
proses yang sangat kompleks
4. Resiko dalam tahap planning cukup besar. Misalnya terjadi perbedaan
dalam jadwal pengembangan dan anggaran belanja.

D. Metode RAD
a. Definisi Metode RAD
Rapid Aplication Development (RAD) adalah sebuah model proses
perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus
perkembangan yang sangat pendek (kira-kira 60 sampai 90 hari). Model
RAD ini merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model
sekuensial linier dimana perkembangan cepat dicapai dengan
menggunakan pendekatan konstruksi berbasis komponen.
b. Tahapan Metode RAD
1. Business Modeling
Fase ini untuk mencari aliran informasi yang dapat menjawab
pertanyaan berikut:
 Informasi apa yang menegndalikan proses bisnis?
 Informasi apa yang dimunculkan?
 Di mana informasi digunakan ?
 Siapa yang memprosenya ?

2. Data Modeling
Aliran informasi yang didefinisikan sebagai bagian dari fase bussiness
modeling disaring ke dalam serangkaian objek data yang dibutuhkan
untuk menopang bisnis tersebut. Karakteristik (atribut) masing-
masing objek diidentifikasi dan hubungan antar objek-objek tersebut
didefinisikan.

3. Proses Modeling
Aliran informasi yang didefinisikan di dalam fase data modeling
ditransformasikan untuk mencapai aliran informasi yang perlu bagi
implementasi sebuah fungsi bisnis. Gambaran pemrosesan diciptakan
untuk menambah, memodifikasi, menghapus, atau mendapatkan
kembali sebuah objek data.

4. Application Generation
Selain menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga, RAD juga
memakai komponen program yang telah ada atau menciptakan
komponen yang bisa dipakai lagi. Ala-alat bantu bisa dipakai untuk
memfasilitasi konstruksi perangkat lunak.
5. Testing dan Turnover
Karena proses RAD menekankan pada pemakaian kembali, banyak
komponen program telah diuji. Hal ini mengurangi keseluruhan waktu
pengujian. Tetapi komponen baru harus diuji dan semua interface
harus dilatih secara penuh.

c. Kelebihan Metode RAD


1. Sangat berguna dilakukan pada kondisi user tidak memahami
kebutuhan kebutuhan apa saja yang digunakan pada proses
pengembangan perangkat lunak.
2. Metode RAD dapat dilakukan dengan waktu yang singkat yakni
sekitar 30-90 hari.
3. Biaya yang dikeluarkan menjadi lebih rendah karena waktu
pengembangan yang singkat dan mengguakan komponen yang sdah
ada.

d. Kekurangan Metode RAD


1. Membutuhkan SDM atau sumber daya manusia yang ahli untuk
proyek berskala besar.
2. RAD menuntut pengembang dan pelanggan memiliki komitmen
dalam aktivitas rapid fire yang diperlukan untuk melengkapi sebuah
sistem dalam waktu yang singkat. Jika komitmen tersebut tidak ada
maka proyek RAD akan gagal.

E. Metode Agile
a. Definisi Metode Agile
Agile Development Methods adalah sekelompok metodologi
pengembangan perangkat lunak yang didasarkan pada prinsip-prinsip
yang sama atau pengembangan sistem jangka pendek yang memerlukan
adaptasi cepat dari pengembang terhadap perubahan dalam bentuk
apapun. Agile development methods merupakan salah satu dari
Metodologi pengembangan perangkat lunak yang digunakan dalam
pengembangan perangkat lunak.

b. Tahapan Metode Agile


1. Perencanaan
Pada langkah ini pengembang dan klien membuat rencana tentang
kebutuhan dari perangkat lunak yang akan dibuat.

2. Implementasi
Bagian dari proses dimana programmer melakukan pengkodean
perangkat lunak.

3. Tes Perangkat Lunak


Disini perangkat lunak yang telah dibuat di tes oleh bagian kontrol
kualitas agar bug yang ditemukan bisa segera diperbaiki dan kualitas
perangkat lunak terjaga.

4. Dokumentasi
Setelah dilakukan tes perangkat lunak langkah selanjutnya yaitu
proses dokumentasi perangkat lunak untuk mempermudah proses
maintenanance kedepannya.

5. Deployment
Proses yang dilakukan oleh penjamin kualitas untuk menguji kualitas
sistem. Setelah sistem memenuhi syarat maka perangkat lunak siap
dideployment.

6. Pemeliharaan
Langkah terakhir yaitu pemeliharaan. Tidak ada perangkat lunak yang
100% bebas dari bug, oleh karena itu sangatlah penting agar perangkat
lunak dipelihara secara berkala.
c. Kelebihan Metode Agile
1. Meningkatkan kepuasan kepada klien.
2. Dapat melakukan review pelanggan mengenai software yang dibuat
lebih awal.
3. Pembangunan system dibuat lebih cepat.
4. Mengurangi resiko kegagalan implementasi software dari segi non-
teknis.
5. Jika pada saat pembangunan system terjadi kegagalan kerugian dari
segi materi relatif kecil.

d. Kekurangan Metode Agile


1. Developer harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan akan
selalu diterima.
2. Agile tidak akan berjalan dengan baik jika komitmen tim kurang.
3. Tidak cocok dalam skala tim yang besar (>20 orang).
4. Perkiraan waktu release dan harga perangkat lunak sulit ditentukan.
Daftar Pustaka
Dennisgon. 2014. " Kelebihan dan Kekurangan Agile, Waterfall, Rapid
Application Development(RAD), Extreme Programing(XP),Rational
Unified Process (RUP), Scrum Development ". http://dennis-
louis.blogspot.com/2014/01/kelebihan-dan-kekurangan-agile.html.

Dini. 2015. " Kelebihan dan Kekurangan Metode Waterfall dalam


Pengembangan Sistem ". https://dosenit.com/kuliah-it/teknologi-
informasi/kelebihan-dan-kekurangan-metode-waterfall.

Binus. 2019. " Mengenal Metode pembuatan sistem informasi Waterfall ".
https://binus.ac.id/bandung/2019/11/mengenal-metode-pembuatan-sistem-
informasi-waterfall/.

Bahjah. 2017. " Metode Waterfall : Definisi, Tahapan, Kelebihan dan


Kekurangan ".
http://bahjah.blogger.mercubuana.ac.id/2017/09/15/metode-waterfall-
definisi-tahapan-kelebihan-dan-kekurangan/.

Binus. 2017. " Prototyping ". http://student-


activity.binus.ac.id/himsisfo/2017/03/prototyping/.

Rizky, Dimas. 2019. " Mengenal Prototyping ". https://medium.com/dot-


intern/sdlc-metode-prototype-8f50322b14bf.

Binus. 2019. " PENGEMBANGAN SISTEM SPIRAL MODEL ".


https://sis.binus.ac.id/2019/04/29/pengembangan-sistem-spiral-model/.

Trimfridayanto. 2014. " Model – Model Pengembangan Perangkat Lunak Beserta


Contoh Penerapannya ". https://murtri.wordpress.com/2014/08/25/model-
model-pengembangan-perangkat-lunak-beserta-contoh-penerapannya/.

Binus. 2017. " AGILE DEVELOPMENT METHODS ".


https://sis.binus.ac.id/2017/05/08/agile-development-methods/.

Anda mungkin juga menyukai