Anda di halaman 1dari 2

Nama : Asmi Nurlaely

NIM : 191420323

Kelas : Instrumen

- Sensor Hall Effect

Sensor efek hall adalah transduser yang bervariasi tegangan output sebagai respon terhadap medan
magnet. Sensor efek Hall digunakan untuk beralih kedekatan, posisi, kecepatan deteksi, dan aplikasi
penginderaan saat ini.

Dalam bentuk yang paling sederhana, sensor beroperasi sebagai transduser analog, langsung kembali
tegangan. Dengan medan magnet diketahui, jarak dari pelat Balai dapat ditentukan. Menggunakan
kelompok sensor, posisi relatif dari magnet dapat disimpulkan.

Sering, sensor Hall dikombinasikan dengan sirkuit yang memungkinkan perangkat untuk bertindak digital
(on / off) modus, dan dapat disebut switch dalam konfigurasi ini. Sering terlihat dalam aplikasi industri
seperti silinder pneumatik yang digambarkan, mereka juga digunakan dalam peralatan konsumen;
misalnya beberapa printer komputer menggunakannya untuk mendeteksi kertas hilang dan penutup
yang terbuka. Ketika keandalan yang tinggi diperlukan, mereka digunakan dalam keyboard.

Hall sensor biasanya digunakan untuk waktu kecepatan roda dan poros, seperti untuk mesin
pembakaran internal yang waktu pengapian, takometer dan sistem pengereman anti-lock. Mereka
digunakan dalam brushless DC motor listrik untuk mendeteksi posisi magnet permanen. Dalam roda
digambarkan dengan dua magnet sama spasi, tegangan dari sensor akan mencapai puncaknya dua kali
untuk setiap revolusi. Susunan ini biasanya digunakan untuk mengatur kecepatan disk drive.

- Prinsip Kerja Sensor Efek Hall (Sensor Hall Effect)

Sensor Efek Hall pada dasarnya terdiri dari potongan tipis semikonduktor yang bertipe P dengan bentuk
persegi panjang. Bahan semikonduktor yang digunakan biasanya adalah gallium arsenide (GaAs), indium
antimonide (InSb), indium phosphide (InP) atau indium arsenide (InAs). Potongan tipis semikonduktor
tersebut dilewati oleh arus listrik secara berkesinambungan (terus-menerus). Ketika didekatkan dengan
medan magnet atau ditempatkan pada lokasi yang bermedan magnet, garis fluks magnetik akan
menggunakan gaya pada semikonduktor tersebut untuk mengalihkan muatan pembawa (elektron dan
holes) ke kedua sisi pelat semikonduktor. Gerakan pembawa muatan ini merupakan hasil dari gaya
magnet yang melewati semikonduktor tersebut.
Karena Elektron dan Holes bergerak masing-masing ke kedua sisi semikonduktor, maka akan timbul
perbedaan potensial diantara kedua sisi tersebut. Pergerakan elektron yang melalui bahan
semikonduktor ini dipengaruhi oleh adanya medan magnet eksternal pada sudut atau posisi yang benar.
Bentuk yang terbaik agar mendapatkan sudut atau posisi yang tepat adalah menggunakan bentuk
persegi panjang yang pipih (Flat Rectangular) pada komponen Sensor Hall Effect ini.

Peristiwa berbelok atau beralihnya aliran listrik (elektron) dalam pelat konduktor karena pengaruh
medan magnet ini disebut dengan Efek Hall (Hall Effect). Efek Hall ini ditemukan oleh Dr. Edwin Hall
pada tahun 1879. Untuk dapat menghasilkan perbedaan potensial diseluruh perangkat, garis fluks
magnetik harus tegak lurus (90 derajat) terhadap aliran listrik dengan kutub yang benar. Nama “Hall” ini
diambil dari nama penemu efek ini yaitu Dr. Edwin Hall. Dasar dari prinsip kerja Efek Hall ini adalah gaya
Lorentz yaitu gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak dalam suatu medan magnet (B).

- Kelebihan Sensor Efek Hall (Hall Effect Sensor)

Sensor Efek Hall dapat digunakan sebagai sakelar elektronik ini memiliki beberapa kelebihan,
diantaranya adalah :

1. Relatif lebih murah jika dibandingkan dengan sakelar mekanik dan lebih handal.

2. Dapat beroperasi hingga 100 kHz.

3. Tidak terpengaruh pada kondisi lingkungan karena sensor berada di dalam paket tertutup
(dibungkus) sehingga dapat digunakan pada lingkungan yang kurang bersahabat.

4. Dapat mendeteksi rentang medan magnet yang luas.

5. Dapat mendeteksi kutub utara atau kutub selatan.

6. Berbentuk pipih/datar sehingga dapat digunakan pada perangkat elektronik yang lebih tipis.

- Kelemahan Sensor Efek Hall (Hall Effect Sensor)

1. Tingkat akurasi pengukuran yang lebih rendah jika dibandingkan dengan sensor sejenisnya seperti
Magnetometer ataupun sensor yang berbasis Magnetoresistance.

Anda mungkin juga menyukai