Sumur XN
II.2.1.Jenis Rig
Rig merupakan gabungan dari Derrick dan Substructure. Dalam dunia
pemboran ada bebarapa jenis Rig yang digunakan baik di darat (Onshore) maupun
di laut (Offfhore). Menurut jenisnya dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu Cable
Tool Rig dan Rotary Rig (Yang umum digunakan). Sedangkan berdasarkan
kedudukannya dapat dibedakan menjadi Standard Rig (Fixed) dan Portable Rig
(Moveable). Dari kategori-kategori diatas dapat dijelaskan pada gambar berikut:
a. Standard derrick
Tipe rotary rig yang dahulu sering digunakan adalah standard derrick.
Standard derrick dipasang pada kedudukan rig (cellar) sebelum pengeboran, dan
kemudian dapat dibongkar dan dipindahkan ke lokasi pemboran berikutnya. Rig
b. Portable Rig
Rig ini umumnya dibawa dengan mengunakan satu unit truk khusus.
Penggunaan Rig ini biasanya untuk pengeboran dangkal atau kegiatan workover.
Rig jenis ini dapat digunakan untuk pemboran hingga kedalaman 10.000 ft dan
dapat dioperasikan hingga 24 jam. Karena skala penggunan yang lebih kecil
dibanding land rig biaya sewa rig ini cukup murah dibanding conventional rig
(Rubiandini, 2012). Rig ini memiliki kemudahan dalam Rig up dan Rig down
karena hanya membutuhkan waktu singkat dan juga sangat mudah untuk
memindahkan dari satu sumur ke sumur lain seperti terlihat pada gambar berikut:
b. Jackup Rig
Rig jackup memungkinkan pemakaian yang luas di laut untuk pemboran
eksplorasi. Secara prinsip komponen-komponennya sama seperti unit tipe barge,
dan mempunyai 3 sampai 5 kaki-kaki yang menunjang vessel. Rig ini memiliki
kapal yang stand by untuk maksud keamanan. Keistimewaan dari jackup ini
adalah kaki-kakinya yang bisa dinaikturunkan . Setiap kaki bisa ditanamkan atau
ditambatkan ke suatu tempat yang bisa menunjang pada dasar laut
Rig ini dirancang untuk kedalaman minimum air 13 - 25 ft dan maksimum
pada kondisi khusus, yaitu antara 250 - 350 ft. Maksimum kedalaman operasi
ditentukan oleh kondisi cuaca, misalnya suatu jackup yang didesain untuk
kedalaman operasi maksimum 300 ft, mempunyai batasan operasi antara 203 -
c. Platform Rig
Rig jenis ini biasa digunakan untuk mengebor beberapa lubang sumur di
lepas pantai. Beberapa sumur dibor secara miring (directional) dari satu plafrom
menuju target reservoir produktif. Pertimbangan penggunaan platform rig ini
adalah faktor biaya. Hal ini lebih murah jika dibandingkan dengan membuat satu
sumur vertikal dalam satu lubang. Contoh dari platform rig dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
10
11
12
b. Substructure
Merupakan konstruksi kerangka baja sebagai platform yang dipasang
langsung diatas titik bor fungsinya adalah memberikan ruang kerja bagi pekerja di
atas dan dibawah lantai bor. Penyesuaian ketinggian substructure ini bergantung
pada jenis rig dan ketinggian Blow out preventer. Substructure ini harus mampu
menahan beban dari menara pemboran dan peralatan diatasnya serta drillstring
yang ada didalam lubang bor yang digantungkan pada substructure.
Skema dari lantai bor dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
13
14
II.2.2.3. Drawwork
Merupakan rumah gulungan dari Drilling line dan juga tempat Driller
mengatur operasi pemboran. Drawwork dihubungkan dengan prime mover
sebagai sumber tenaga. Skema dari drawwork dapat dilihat pada gambar berikut
15
16
a. Beban Vertikal
Beban vertikal merupakan beban yang meliputi berat drill string maupun
casing string serta berat dari block grup.
Berat drill string
Berat drill string dihitung berdasarkan pada beban terberat tiap trayek
pemboran, dan dapat dihitung dengan persamaan:
Dimana:
Wnom casing : Berat nominal casing, lb/ft
Lcasing : Panjang casing, ft
Berat Drill string maupun casing di dalam lumpur (Buoyancy Effect) dapat
dihitung dengan:
17
Tabel II. 1 Estimasi beban travelling block (Adams & Charrier, 1985)
Travelling Block Capacity, ton Asssembly weight, lb
100 6.000
150 9.000
250 12.000
350 19.000
500 28.000
650 35.000
750 48.000
Tf = (II.5)
Td = (II.6)
Dimana:
HL : Hook Load, lb
18
Tabel II. 2 Block and tackle efficiency factor (Adams & Charrier, 1985)
Number of Line Strung Efficiency Factor
6 0,874
8 0,842
10 0,811
12 0,782
HP Drawwork = (II.7)
Dimana:
Wtotal : Berat rangkaian string terberat, lb
Vh : Kecepatan naik turun travelling block, ft/min
Ef : Efisiensi Faktor (Berkisar 80% - 90%)
Dimana,
Ef : Efisiensi Faktor Prime Mover
19
b. Rotary Drive
Merupakan peralatan yang berfungsi untuk meneruskan daya dari drawwork
ke rotary table.
c. Master Bushing
Merupakan alat yang berfungsi sebagai penempatan kelly bushing dan
rotary slip.
d. Kelly Bushing
Kelly bushing berfungsi untuk meneruskan transmisi gaya putar dari rotary
table ke kelly dan seterusnya hingga ke rangkaian pipa bor. Alat ini terletak di
dalam master bushing. Diameter dari Kelly bushing berbentuk empat persegi atau
hexagonal.
e. Rotary slip
Alat ini berfungsi sebagai penggantung rangkaian pipa bor pada saat
dilakukan penyambungan atau pelepasan dari rangkaian pipa bor agar rangkaian
pipa bor tidak jatuh ke dalam lubang bor. Rotary slip ini memiliki gerigi yang
dapat mencengkram drill string secara erat dalam waktu penyambungan.
20
b. Kelly
Kelly adalah rangkaian pipa yang pertama di bawah swivel. Bentuk
potongan dari kelly dapat berupa segi empat atau persegi enam sehingga akan
mempermudah rotary table untuk memutar rangkain di bawahnya. Torsi
ditransmisikan ke kelly melalui kelly bushing, yang terletak di dalam master
bushing dari rotary table.
c. Drill Pipe
Merupakan rangkaian pipa bor terpanjang dalam satu rangkaian. Drill pipe
memiliki fungsi:
Menghubungkan Kelly dengan drill collar dan dril bit
Memberikan rangkaian panjang pipa bor sehingga dapat menebus formasi
yang lebih dalam
21
e. Drill Collar
Pipa baja penyambung yang memiliki dinding tebal serta memiliki
kekakuan yang lebih baik dibanding drill pipe. Fungsi utamanya adalah untuk
menambah beban yang terpusat pada bit.
f. Drill Bit
Bit merupakan bagian paling ujung dari rangkaian drill string yang
bersentuhan langsung dengan formasi. Fungsi utamanya adalah menghancurkan
batuan sehingga dapat memperdalam formasi yang ditembus. Jenis jenis dari Drill
bitt antara lain seperti Drag Bit, Diamond Bit, Rolling Cutter bit, Tungsten
Carbide Insert bit, Polycristaline Diamond Compact Bit (PDC), dll.
22
(II.9)
Dimana:
RPM : Revolution per Minute, rpm
L : Panjang satu pipa, inch
D : Diameter luar pipa, inch
d : Diameter dalam pipa, inch
II.2.3.6. Torsi
Torsi yang mampu memutar bit dalam pemboran menggunakan metode
rotary (rotary table) dibatasi oleh:
Torsi maksimal yang dapat dilakukan oleh rotary table
Kekuatan torsi pada sambungan
Kekuatan torsi pada bagian pipa yang tipis
23
√
(II.10)
(II.11)
Dimana
J : Polar Moment of yield Inertia
Ym : Minimum Unit Yield Strength, psi
P : Weight carried, lb
A : Cross Sectional Area, inch2
D : Outside Diameter, inch
d : Inside Diameter, inch
(II.12)
Dimana
HP : Horse Power
T : Torsi, lb-ft
N : Kecepatan putar, RPM
24
25
26
27
Dimana:
Q : Debit pompa, Gal/min
L : Panjang stroke, in
D : Diameter dalam Liner, in
d : diameter luar rod, in
SPM : Stroke per Minute
Eff : Volumetric efficiency, %
Nilai efisiensi volumetrik dari pompa triplex sebesar 95% dan pada pompa
duplex sebesar 90%. Untuk efisiensi mekanik, kedua pompa tersebut memiliki
nilai sebesar 85%.
(II.16)
Di Annulus:
(II.17)
28
Vc = ( ) ( ) (II.18)
Di dalam Annulus:
Vc =( ) ( ) (II.19)
Dimana:
ρ : Densitas lumpur, ppg
K : Consistency index
n : Power low Index
Vc : Kecepatan kritis sirkulasi, ft/min
Dari 2 data rate aliran diatas , dapat diketahui jenis aliran masing masing
section. Apabila nilai V>VC maka aliran yang terjadi adalah Turbulen, sedangkan
apabila V<VC maka aliran yang terjadi adalah Laminer.
29
P=( ) (II.21)
P=( ) (II.23)
Dimana
Dh : Hole Diameter, inch
K : Consistency Index
L : Panjang tiap section,ft
OD : Outside Diameter, inch
P : Pressure Loss, psi
PV : Plastic Viscosity, cp
An = (II.25)
30
P Bit = (II.26)
HP pompa = (II.28)
Dimana
Ptotal : Total Pressure, psi
Q : Flowrate Pompa, gpm
31
32
c. Drilling Spool
Drilling spool terletak di antara preventer. Drilling Spools berfungsi
sebagai tempat pemasangan choke line (yang mensirkulasikan “kick” keluar dari
lubang bor) dan kill line (yang memompakan lumpur berat). Ram preventer pada
sisa-sisanya mempunyai “cutlets” yang digunakan untuk maksud yang sama.
e. Casing Head
Merupakan alat tambahan pada bagian atas casing yang berfungsi sebagai
fondasi BOP stack.
II.2.5.2. Accumulator
Fungsi dari accumulator adalah untuk menutup BOP stack saat terjadi
keadaan darurat. Accumulator bekerja secara hidrolik untuk membuka/menutup
Ram BOP, Annular BOP, HCR valve, dan beberapa peralatan hidrolik lainnya.
Mekanisme kerja dari accumulator adalah dengan mengaktifkan kontrol pada
33
34
b. Kill line
Kill Line bekerja pada BOP Stack biasanya berlawanan dengan choke
manifold (dan choke line). Lumpur berat dapat dipompakan melalui Kill Line ke
dalam lumpur bor sampai tekanan hidrostatik lumpur dapat mengimbangi tekanan
formasi.
% Penggunaan = (II.29)
35