Anda di halaman 1dari 32

ASURANSI DAN DANA PENSIUN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bank Dan Lembaga


Keuangan.
Dosen Pengampu: Hasan, S.E, M.Sc

Disusun Oleh:

1. Alina Roudhotun Ni’mah (18101011165)


2. Ajeng Hidayatus Sholihah (18101011177)
3. Izzatul Millah (18101011192)
4. Rizky Aulia Maulana (18101011188)
5. Vera Muthoharoh (18101011155)
6. Sichatun Nasiroh (18101011183)
7. Eza Ferdinandsyah Putra (18101011174)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Makalah
yang berjudul “Asuransi Dan Dana Pensiun” guna memenuhi tugas Bank Dan
Lembaga Keuangan.
Dalam menyelesaikan makalah ini penulis telah berusaha untuk
mencapai hasil yang maksimum, tetapi dengan keterbatasan wawasan
pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki, penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu, saran dan kritik tetap penulis harapkan demi perbaikan
makalah ini kedepan. Akhir kata penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi
pembaca.

Semarang, 23 April 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................2
C. Tujuan............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
A. Asuransi.........................................................................................3
1. Pengertian..................................................................................3
2. Kegiatan.....................................................................................4
3. Polis Dan Premi.........................................................................9
4. Waktu Asuransi.........................................................................10
5. Manfaat Dan Keuntungan..........................................................13
B. Dana Pensiun....................................................................................
1. Prinsip Penyelenggaraan.............................................................18
2. Tujuan Dana Pensiun..................................................................20
3. Fungsi Dana Pensiun...................................................................21
4. Manfaat Dana Pensiun.................................................................22
5. Jenis Kelembagaan......................................................................23
BAB III PENUTUP.......................................................................................27
A. Kesimpulan.....................................................................................27
B. Saran...............................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di zaman sekarang ini banyak resiko dimasa depan dapat terjadi
kepada siapa saja dalam kehidupan sehari-hari mulai dari klangan bawah
sampai kalangan atas, misalnya yang terjadi kecelakaan, kematian maupun
sakit. Semua itu dapat menimpa seseorang yang membuat kerugian besar bagi
orang yang mengalaminya.
Oleh karena itu setiap resiko yang dihadapi oleh seseorang harus ditanggilangi
sebelum mengalami kerugian yang lebih besar lagi. Salah satu cara
menanggulanginya adalah dengan menggunakan jas asuransi . Saat ini
perusahaan asuransi sudah banyak di Indonesia , hal-hal apapun bisa
diasuransikan. Jadi kita sudah bersiap jika nanti kita terkean musibah maka
kita dapat mengajukan premi kepada pihak asuransi.
Sedangkan dana pensiun adalah sekumpulan asset yang dikelola dan
dijalankan oleh suatu lembaga untuk menghasilkan suatu manfaat pensiun
yaitu suatu pembayaran berkala yang dibayarkan kepada peserta pada saat
dan dengan cara yang ditetapkan dalam ketentuan yang menjadi dasar
penyelenggaraan program pension dimana pembayaran manfaat tersebut
dikaitkan dengan pencapaian usia tertentu.
Pengertian perusahaan dana pensiun secara umum dapat dikatakan
merupakan perusahaan yang memungut dana dari karyawan suatu perusahaan
dan memberikan pendapatan kepada peserta pensiun sesuai perjanjian.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana kegiatan usaha asuransi ?
2. Apa saja manfaat dari lembaga asuransi ?
3. Apa saja jenis asuransi dan dana pensiun ?

1
4. Bagaimana metode pembayaran pada program pensiun ?
C. Tujuan
1. Mengetahui Bagaimana kegiatan usaha asuransi
2. Mengetahui manfaat dari lembaga asuransi
3. Mengetahui jenis asuransi dan dana pensiun
4. Mengetahui metode pembayaran pada program pensiun

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Asuransi
1. Pengertian Asuransi
Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak. Yaitu perusahaan
asuransi dan pemegang polis. Hal yang menjadi dasar bagi penerimaan
premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk memberikan
penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian,
kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung
jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung
atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti.
Atau bisa juga memberikan pembayaran yang didasarkan pada
meninggalnya tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada
hidupnya tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan
dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.
Memiliki 6 prinsip dasar yang wajib dipenuhi oleh
nasabah/tertanggung dan asuransi/penanggung? Keenam prinsip dasar
ini akan berlaku untuk setiap produk-produk asuransi yang Anda beli:
a) Insurable Interest (hak untuk mengasuransikan)
b) Utmost Good Faith(tindakan untuk mengungkapkan fakta secara
akurat dan lengkap)
c) Proximate Cause (penyebab paling kuat, aktif dan efisien yang
menimbulkan kerugian)
d) Indemnity (mengembalikan posisi finansial ke saat sebelum
terjadinya kerugian)
e) Subrogasi (pengalihan hak menuntut dari tertanggung/nasabah ke
pananggung/asuransi)
f) Kontribusi (penanggung lain turut berpartisipasi dalam pemberian
ganti rugi).

3
2. Kegiatan usaha asuransi
a) Asuransi Untuk Hewan Ternak Sapi,
Sapi merupakan aset yang sangat berharga jika kita beternak
hewan mamalia satu ini. Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan
dari peternakan sapi, dari susu sapi yang diperah, hingga daging
yang dapat dikonsumsi. Oleh karena itu, tak heran jika banyak
orang yang memilih mengasuransikan hewan ternaknya guna
melindungi dari berbagai risiko yang mengancam, salah satunya
adalah ternak sapi. Peluang usaha ternak sapi menjadi salah satu
bisnis yang cukup menjanjikan mengingat kebutuhan konsumsi
terus meningkat dari hari ke hari. Selain itu, bukan hanya
mencukupi kebutuhan konsumsi saja, kini industri makanan pun
kian berkembang. Berbagai produksi makanan dari sapi juga
sangat bervariasi. Hal inilah yang membuat harga sapi cukup
tinggi. Terlebih jika sapi yang diternak merupakan sapi
indukan.Oleh karena itu, apabila terjadi risiko seperti kematian sapi
tentunya menjadi salah satu kerugian yang cukup besar bagi
peternak. Sebab, harga satu ekor sapi cukup mahal. Mengingat
harganya yang mahal dan investasi yang dihasilkan juga cukup
besar, maka asuransi hewan ternak sapi adalah hal yang perlu
dipertimbangkan bagi peternak.Selain kematian, pencurian ternak
sapi yang bisa terjadi juga menjadi salah satu risiko yang cukup
berat. Jika tidak dilindungi dengan asuransi, maka kehilangan sapi
akibat dicuri adalah pukulan yang cukup besar bagi peternak sapi.
Pasalnya, peternak harus membeli lagi sapi agar bisa meneruskan
usahanya, jumlah uang yang dibutuhkan pun tidak sedikit. Jadi,
membeli asuransi hewan ternak sapi merupakan salah satu upaya
perlindungan terhadap usaha ternak.
b) Asuransi Hewan Ternak Sapi

4
Asuransi hewan ternak, terutama sapi, adalah salah satu
produk asuransi dukungan dari pemerintah, pihak yang
menyelenggarakan yakni Jasindo Agri. Adapun korporasi satu ini
memberikan perlindungan pada petani, peternak dan nelayan
supaya bisa mendapatkan kenyamanan dan keamanan dalam
menjalani kegiatan usaha. Sehingga, mereka bisa memusatkan
fokusnya dengan pengelolaan usaha tani maupun peternakan
dengan maksimal dan menguntungkan tentunya.
Salah satu produk asuransi ternak sapi dari Jasindo disebut
dengan Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS). Asuransi ini akan
memberikan proteksi bagi peternak sapi yang bisa mendapatkan
ancaman risiko seperti kematian sapi karena penyakit, kecelakaan,
kehilangan akibat pencurian, maupun kematian akibat beranak.
Karena merupakan salah satu program yang didukung oleh
pemerintah, premi asuransi ternak sapi ini sangat terjangkau.
Harga Premi Asuransi Hewan Ternak Sapi
Harga premi Rp 200 ribu, dengan bantuan pemerintah premi
yang dibayarkan hanya Rp 40 ribu saja. Sementara nilai
pertanggungan maksimal yaitu Rp 10 juta per ekor sapi. Akan
tetapi, perlu diketahui bahwa peternak sapi yang bisa mendapatkan
asuransi ini adalah peternak pembibitan atau pembiakan sapi,
maupun peternak dengan skala kecil yang telah diatur undang-
undang.
Sementara kriteria sapi ternak yang dilindungi adalah sapi
indukan atau sapi betina dengan usia minimal satu tahun dan
memiliki identitas yang jelas seperti eartag, cap bakar, maupun
kartu ternak. Sapi harus dipastikan dalam kondisi yang sehat.
Selain itu, perlu kamu ketahui, ganti rugi diberikan sesuai harga
pertanggungan dikurangi hasil penjualan daging jika sapi
dilakukan potong paksa.

5
Sebelumnya, diketahui bahwa data yang diperoleh dari Kementan
menunjukkan, jumlah kepesertaan asuransi ternak sapi di tahun
2016 adalah 20.000 ekor. Pada tahun 2017 peserta meningkat jadi
92.176, tahun 2018 menjadi 21.130 dengan total 133.306 ekor sapi
yang ikut asuransi. Dengan memiliki asuransi ini, peternak pun
tetap bisa meneruskan usaha dengan membeli kembali indukan
sapi, jika mengalami berbagai risiko seperti kematian, penyakit
atau kecelakaan dan risiko lainnya.
Adapun untuk sapi bibit harga preminya berbeda, yakni dibanderol
Rp 300 ribu dengan nilai pertanggungannya Rp 15 juta. Jangka
perlindungan asuransi satu tahun dan langsung dimulai setelah
pembayaran premi asuransi dilakukan. Program ini juga
disosialisasikan kepada peternak maupun petani melalui instansi
terkait di kabupaten maupun kota provinsi.
Namun, perlu diketahui bahwa ada beberapa risiko lain yang tidak
dijamin oleh asuransi hewan ternak sapi ini seperti kematian sapi
akibat wabah Anthrax, Septicemia Epizootica, Johne’s Disease,
Tuberculosis, Anaplasmosis, Leucosis. Selain itu pemusnahan sapi
karena terjadinya wabah atas perintah yang berwenang, kematian
sapi akibat kelalaian peserta asuransi, pegawai atau petugas
kandang dalam pengelolaan pemeliharaan ternak juga tidak
ditanggung oleh perusahaan asuransi.
Perlindungan juga tidak akan dijamin apabila dalam kondisi
akibat penjarahan, pemogokan, pertikaian karyawan, peperangan,
hingga pemberontakan.
Klaim Asuransi Ternak
Untuk bisa melakukan klaim asuransi ternak sapi ini, ada
beberapa prosedur yang harus diikuti. Selain itu, jangan lupa untuk
menyiapkan dokumen klaim yang dibutuhkan. Peternak juga harus

6
segera menghubungi dokter hewan maupun tenaga teknis yang
telah ditunjuk dinas setempat.
Setelah itu, klaim bisa disetujui apabila premi asuransi ternak rutin
dibayarkan. Selain itu syarat lainnya adalah kematian atau
kehilangan ternak sapi terjadi saat jangka waktu pertanggungan
berlangsung. Jangka waktu biasanya satu tahun sejak terjadi
penerbitan polis asuransi ternak sapi.
Lengkapi dokumen klaim yang diperlukan, jangan lupa hubungi
dokter hewan maupun petugas teknis yang telah ditunjuk
sebelumnya jika terjadi kematian pada sapi. Namun, jika yang
terjadi adalah kehilangan, maka pemilik polis harus segera
melaporkan kehilangan ternak tersebut ke kantor polisi terdekat.
Dokumen klaim yang dibutuhkan untuk klaim asuransi ternak
sapi adalah fotokopi polis asuransi ternak sapi, berita acara
kehilangan maupun surat keterangan kematian sapi yang telah
ditandatangani pejabat dinas peternakan dan kesehatan hewan di
kabupaten atau kota setempat. Selain itu, melengkapi surat tersebut
dengan hasil visum dokter atau petugas teknis. Untuk kematian
karena sakit dan peternak sempat menjual dagingnya atau
melakukan potong paksa, maka jumlah klaim yang akan diterima
berkurang dengan jumlah hasil perolehan (penjualan) yang
diterima peternak.

c) Asuransi untuk Petani dan Nelayan


Selain asuransi hewan ternak sapi, Jasindo juga memiliki
beberapa produk asuransi lainnya untuk petani seperti Asuransi
Usaha Tani Padi. Asuransi ini akan memberikan perlindungan
terhadap risiko gagal panen yang disebabkan banjir, kekeringan,
penyakit, dan serangan organisme lapangan.

7
Premi yang dibayarkan hanya Rp 180 ribu, namun mendapatkan
subsidi dari pemerintah Rp180 ribu dan bantuan pemerintah 80
persen sehingga yang dibayarkan menjadi Rp 36 ribu.
Selain itu, niai pertanggungan yang akan diberikan cukup
besar, dengan maksimal pertanggungan 6 juta per hektar, Kriteria
petani : Petani penggarap atau petani pemilik lahan maksimal 2
hektar dengan kriteria lahan irigasi atau tadah hujan yang dekat
dengan sumber air.
Selain itu, lahan irigasi atau tadah hujan diharuskan yang dekat
dengan sumber air. Padi yang sudah melewaktu 10 hari tanam akan
mendapatkan ganti rugi. Selain itu, intensitas kerusakan berada 0di
seluruh petam alami atau 75 prersen,jadi luas kerusakan yang akan
mendapatkan klaim adalah ≥75% pada tiap petak alami

d) Asuransi Nelayan
Asuransi nelayan dari Jasindo ini juga memberlikan
perlindungan untuk nelayan dari risiko kematian aat melakukan
aktivitas penangkapan ikan maupun di luar aktivitas tersebut.
Nelayan akan mendapat santunan kecelakaan selain melakukan
aktivitas penangkapan ikan. Syaratnya, nelayan harus memiliki
kartu nelayan yang masih berlaku, rekening tabungan dan
menggunakan kapal penangkapan ikan berukuran paling besar 10
Gross Tonnage dan berusia maksimal 65 tahun.
Selain program pemerintah, asuransi Jasindo juga
memberikan perlindungan asuransi non program pemerintah.
Perlindungan usaha pertanian ini meliputi asuransi usaha ternak
sapi, usaha tani jagung, asuransi nelayan mandiri dengan
memberikan perlindungan kepada peternak sapi dari ancaman
resiko kematian akibat beranak, penyakit dan kecelakaan serta
kehilangan akibat kecurian. Selain itu, produk asuransi ini juga

8
memberikan perlindungan kepada petani dari ancaman resiko gagal
panen sebagai akibat risiko banjir, kekeringan, penyakit dan
serangan Organisme Pengganggu Tanaman. Asuransi ini juga akan
memberikan perlindungan untuk nelayan dari ancaman resiko
meninggal dunia pada saat melakukan aktivitas penangkapan ikan
maupun di luar aktivitas tersebut.
3. Polis dan Premi Asuransi
a. Polis Asuransi
Menurut ketentuan pasal 225 KUHD perjanjian asuransi
harus di buat secara tertulis dalam bentuk akta yang di sebut polis,
yang memuat kesepakatan syarat-syarat khusua janji-janji khusus
yang menjadi dasar pemenuhan hak dan kewajiban para pihak
( penanggung dan tertanggung ) dalam mencapai tujuan asuransi.
Dengan demikian polis asuransi adalah bukti tertulis atau surat
perjanjian antara pihak-pihak yang mengadakan perjanjian
asuransi. dengan adanya polis asuransi perjanjian antara kedua
belah pihak mendapatkan kekuatan secara hukum.
Menurut ketentuan pasal 225 KUHD setiap polis harus
memuat syarat-syarat khusus berikut ini :
1. Hari dan tanggal pembuatan perjanjian asuransi
2. Nama tertanggung untuk diri sendiri atau pihak ketiga
3. Uraian yang jelas mengenai benda yang di asuransikan
4. Jumlah yang di asuransikan ( nilai pertanggungan )
5. Bahaya atau risiko yang di tanggung oleh penanggung
6. Premi asuransi

b. Premi asuransi
Premi asuransi adalah sejumlah uang yang harus di bayarkan
setiap bulannya sebagai kewajiban tertanggung atas keikutsertaan
di asuransi, besarnya premi asuranai atas keikutsertaan di asuransi

9
yang harus di bayarkan telah di tetapkan oleh perusahaan asuransi
denga memperhitungkan keadaan-keadaan dari tertanggung.
Faktor faktor yang mempengaruhi premi asuransi :
1. Tipe asuransi
2. Jangka waktu
3. Usia
4. Jumlah pertanggungan
5. Kondisi kesehatan
6. Jenis barang yang di asuransikan
4. Waktu Asuransi
a) Terjadinya Asuransi
Untuk menyatakan kapan perjanjian asuransi yang dibuat
oleh tertanggung dan penanggung itu terjadi dan mengikat kedua
pihak, dari sudut pandang ilmu hukum terdapat 2 (dua) teori
perjanjian tersebut:
Teori tawar-menawar (bargaining thoery). Menurut teori ini,
setiap perjanjian hanya akan terjadi antara kedua belah pihak
apabila penawaran (offer) dari pihak yang satu dihadapkan dengan
penerimaan (acceptance) oleh pihak yang lainnya dan sebaliknya.
Keunggulan toeri tawar-menawar adalah kepastian hukum yang
diciptakan berdasarkan kesepakatan yang dicapai oleh kedua pihak
dalam asuransi antara tertanggung dan penanggun.
teori penerimaan (acceptance theory). Dalam hukum Belanda, teori
ini disebut ontvangst theorie mengenai saat kapan perjanjian
asuransi terjadi dan mengikat tertanggung dan penanggung, tidak
ada ketentuan umum dalam undang-undang perasuransian, yang
ada hanya persetujuan kehendak antara pihak-pihak (pasal 1320
KUH Perdata). Menurut teori penerimaan, perjanjian asuransi
terjadi dan mengikat pihak-pihak pada saat penawaran sungguh-
sungguh diterima oleh tertanggung. Atas nota persetujuan ini

10
kemudian dibuatkan akta perjanjian asuransi oleh penanggung
yang disebut polis asuransi.
Perjanjian asuransi yang telah terjadi harus dibuat secara
tertulis dalam bentuk akta yang disebut polis (pasal 255 KUHD).
Polis ini merupakan satu-satunya alat bukti tertulis untuk
membuktikan bahwa asuransi telah terjadi. Untuk mengatasi
kesulitan jika terjadi sesuatu setelah perjanjian namun belum
sempat dibuatkan polisnya atau walaupun sudah dibuatkan atau
belum ditandatangi atau sudah di tandatangi tetapi belum
diserahkan kepada tertanggung kemudian terjadi evenemen yang
menimbulkan kerugian tertanggung.
Pada pasal 257 KUHD memberi ketegasan, walaupun belum
dibuatkan polis, asuransi sudah terjadi sejak tercapai kesepakatan
antara tertanggung dan penanggung. Sehingga hak dan kewajiban
tertanggung dan penanggung timbul sejak terjadi kesepakatan
berdasarkan nota persetujuan. Bila bukti tertulis sudah ada barulah
dapat digunakan alat bukti biasa yang diatur dalam hukum acara
perdata. Ketentuan ini yang dimaksud oleh pasal 258 ayat (1)
KUHD. Syarat-syarat khusus yang dimaksud dalam pasal 258
KUHD adalah mengenai esensi inti isi perjanjian yang telah
dibuat itu, terutama mengenai realisasi hak dan kewajiban
tertanggung dan penanggung seperti: penyebab timbul kerugian
(evenemen); sifat kerugian yang menjadi beban penanggung;
pembayaran premi oleh tertanggung; dan klausul-klausul tertentu.
b) Berakhirnya Asuransi
Ada empat hal yang menyebabkan Perjanjian asuransi berakhir,
antara lain sebagai berikut:
1) KarenaTerjadi Evenemen
Dalam asuransi jiwa, satu-satunya evenemen yang menjadi
beban penanggung adalah meninggalnya tertanggung.

11
Terhadap evenemen inilah diadakan asuransi jiwa antara
tertanggung dan penanggung. Apabila dalam jangka waktu
yang diperjanjikan terjadi peristiwa meninggalnya tertanggung,
maka penanggung berkewajiban membayar uang santunan
kepada penikmat yang ditunjuk oleh tertanggung atau kepada
ahli warisnya. Sejak penanggung melunasi pembayaran uang
santunan tersebut, sejak itu pula asuransi jiwa berakhir.
Apa sebabnya asuransi jiwa berakhir sejak pelunasan uang
santunan, bukan sejak meninggalnya tertanggung (terjadi
evenemen). Menurut hukum perjanjian, suatu perjanjian yang
dibuat oleh pihak-pihak berakhir apabila prestasi masing-
masing pihak telah dipenuhi. Karena asuransi jiwa adalah
perjanjian, maka asuransi jiwa berakhir sejak penanggung
melunasi uang santunan sebagai akibat dan meninggalnya
tertanggung. Dengan kata lain, asuransi jiwa berakhir sejak
terjadi evenemen yang diikuti dengan pelunasan klaim.
2) Karena Jangka Waktu Berakhir
Dalam asuransi jiwa tidak selalu evenemen yang menjadi
beban penanggung itu terjadi bahkan sampai berakhirnya
jangka waktu asuransi. Apabila jangka waktu berlaku asuransi
jiwa itu habis tanpa terjadi evenemen, niaka beban risiko
penanggung berakhir. Akan tetapi, dalam perjanjian ditentukan
bahwa penanggung akan mengembalikan sejumtah uang
kepada tertanggung apabila sampai jangka waktu asuransi
habis tidak terjadi evenemen. Dengan kata lain, asuransi jiwa
berakhir sejak jangka waktu berlaku asuransi habis diikuti
dengan pengembalan sejumlah uang kepada tertanggung.
3) Karena Asuransi Gugur
Menurut ketentuan Pasal 306 KUHD:

12
“Apabila orang yang diasuransikan jiwanya pada saat diadakan
asuransi ternyata sudah meninggal, maka asuransinya gugur,
meskipun tertanggung tidak mengetahui kematian tersebut,
kecuali jika diperjanjikan lain”,
Kata-kata bagian akhir pasal ini “kecuali jika diperjanjiknn
lain” memberipeluang kepada pihak-pihak untuk
memperjanjikan menyimpang dari ketentuan pasal ini,
misalnya asuransi yang diadakan untuk tetap dinyalakan sah
asalkan tertanggung betul-betul tidak mengetahui telah
meninggalnya itu. Apablia asuransi jiwa itu gugur, bagaimana
dengan premi yang sudah dibayar karena penanggung tidak
menjalani risiko? Hal ini pun diserahkan kepada pihak-pihak
untuk memperjanjikannya. Pasal 306 KUHD ini mengatur
asuransi jiwa untuk kepentingan pihak ketiga.
4) Karena Asuransi Dibatalkan
Asuransi jiwa dapat berakhir karena pembatalan sebelum
jangka waktu berakhir. Pembatalan tersebut dapat terjadi
karena tertanggung tidak melanjutkan pembayaran premi sesuai
dengan perjanjian atau karena permohonan tertanggung sendiri.
Pembatalan asuransi jiwa dapat terjadi sebelum premi mulai
dibayar ataupun sesudah premi dibayar menurut jangka
waktunya. Apabila pembatalan sebelum premi dibayar, tidak
ada masalah. Akan tetapi, apabila pembatalan setelah premi
dibayar sekali atau beberapa kali pembayaran (secara bulanan),
Karena asuransi jiwa didasarkan pada perjanjian, maka
penyelesaiannya bergantung juga pada kesepakatan pihak-
pihak yang dicantumkan dalam polis.
5. Manfaat dan Keuntungan Asuransi
Manfaat dan keuntungan asuransi secara umum :
a. Memberikan Ketenangan

13
Kita tidak pernah mengetahui kemungkinan kejadian yang
akan dialami esok hari. Setiap hari kita lewati dengan
kemungkinan kejadian yang bisa saja menuntut pengeluaran tak
terduga. Bila Anda termasuk orang yang sangat siap terhadap
sesuatu, risiko kerugian yang diakibatkan oleh kejadian tak terduga
tersebut bisa diminimalisir dengan mudah. Tetapi bagaimana
dengan Anda yang menyadari bahwa Anda bukan tipe orang
seperti itu? Kehadiran penyedia layanan jasa asuransi ini bisa
memberikan jawaban dan meringankan beban ketika kejadian tak
terduga itu datang.
Asuransi memiliki manfaat untuk memberikan proteksi dari
risiko ketidakpastian dan dipercaya lebih mampu meningkatkan
rasa percaya diri bagi individu pemegangnya. Penggantian yang
akan diberikan dari pihak penyedia layanan jasa asuransi ini
setidaknya akan meng-cover sebagian hingga seluruh kewajiban
pembayaran Anda atas suatu kejadian. Asuransi juga dikenal
sebagai alternatif pengendalian kerugian atau loss controldengan
melakukan survei lapangan serta memberikan rekomendasi kepada
pemegang polis untuk melakukan tindakan preventif dan
penanggulangan kerugian.
b. Sebagai Investasi dan Tabungan
Dengan mendaftarkan diri sebagai nasabah pemegang polis di
suatu penyedia layanan jasa asuransi, Anda akan mendapatkan
jaminan pengembalian investasi pada akhir kontrak. Asuransi yang
diperuntukkan investasi juga memberikan kelonggaran dan
fleksibilitas dalam memilih masa pertanggungan. Biasanya akan
ada tiga pilihan waktu masa pertanggungan nasabah pemegang
polis, yakni 5, 7, dan 10 tahun. Selain itu, besarnya premi adalah
premi tunggal yang relatif terjangkau dan bisa dibebaskan dari
biaya administrasi.

14
c. Membantu Meminimalkan Kerugian
Sesuai dengan jenisnya masing-masing, fungsi dari
kepemilikan asuransi secara umum adalah membantu para
pemegang polis untuk meminimalkan kerugian dari kejadian tak
terduga yang mungkin terjadi seperti biaya kerugian bencana
kebakaran, kecelakaan, dan biaya rumah sakit. Minimalisir
kerugian untuk kejadian tak terduga ini dapat bisa dilihat dari
contoh kasus berikut:
Anda adalah seseorang yang memiliki rumah senilai Rp3
milyar. Selain itu, Anda juga memiliki investasi berupa bangunan
yang digunakan sebagai persewaan kamar kos bagi mahasiswa di
daerah sekitar kampus. Anda hanya memberikan proteksi lebih
kepada rumah Anda sementara tidak bagi bangunan kos yang
dimiliki. Ketika terjadi bencana kebakaran akibat ledakan gas di
rumah, Anda bisa mendapatkan cover biaya dari pihak penyedia
layanan jasa asuransi. Sementara bila kebakaran itu terjadi di
bangunan kos Anda, Anda akan rugi besar karena kehilangan
bangunan serta harus menanggung kerugian barang-barang milik
mahasiswa karena kebakaran terjadi akibat ledakan gas yang
notabene milik Anda. Dari sini terlihat pentingnya memiliki
asuransi sebagai jaminan perlindungan baik itu untuk diri Anda
atau pun untuk properti dan investasi Anda.
d. Membantu Mengatur Keuangan
Kewajiban Anda untuk membayar premi secara rutin
sebenarnya secara tidak langsung memaksa Anda untuk
menyediakan dana cadangan yang digunakan ketika terjadi
kejadian tak terduga. Meski begitu, ketika kejadian tak terduga itu
benar-benar terjadi dan mengharuskan Anda mengeluarkan kocek
yang cukup banyak untuk menanggulangi hal tersebut, adanya
asuransi akan membantu Anda untuk mengurangi pengeluaran tak

15
terduga yang biasanya jauh lebih tinggi dari pengeluaran rutin
harian atau bahkan bulanan Anda. Dengan memiliki asuransi, Anda
tidak perlu membayarkan biaya penuh atas kerugian yang dialami
karena pihak penyedia layanan jasa asuransi ini akan menyediakan
ganti rugi.
Manfaat Asuransi Berdasarkan Jenisnya
Kemudian, selain manfaat umum dari sebuah asuransi yang telah
disebutkan di atas, setiap jenis asuransi juga memberikan proteksi
khusus yang berbeda-beda sesuai fungsinya masing-masing. Beberapa
jenis asuransi yang banyak digunakan di Indonesia antara lain adalah:
a. Asuransi Kesehatan
Produk asuransi jenis ini secara khusus memberikan manfaat
kepada pemegang polis atas jaminan biaya kesehatan atau
perawatan ketika terjadi kecelakaan atau jatuh sakit. Asuransi
kesehatan menjamin ketersediaan dana yang dibutuhkan untuk
membiayai kebutuhan kesehatan Anda dan keluarga selaku
pemegang polis. Kejadian sakit atau kecelakaan bukanlah kejadian
yang direncanakan dan sama sekali tidak ada orang yang ingin hal
itu terjadi. Namun kita tidak bisa memprediksi apa yang akan
terjadi dan bagaimana dampaknya kepada kita. Hal inilah yang
menjadi perhatian para penyedia layanan jasa asuransi untuk
membantu Anda dalam memberikan jaminan kesehatan seperti
contohnya biaya rawat inap dan biaya operasi.
b. Asuransi Jiwa
Asuransi ini diperuntukkan bagi orang yang menanggung
kerugian finansial tidak terduga yang disebabkan oleh risiko
kematian atau risiko hidup terlalu lama. Penggunaan asuransi jiwa
akan memberikan manfaat kepada masyarakat pemegang polis
untuk mengganti program JPS (Jaring Pengaman Sosial)
pemerintah, karena turut membantu menjaga stabilitas masyarakat,

16
dan menjadi salah satu sumber keuangan. Bisnis ini juga
memberikan manfaat dengan membuka lowongan pekerjaan.
c. Asuransi Jaminan Hari Tua
Asuransi jenis ini tujuannya memberikan kepastian
pendapatan pemegang polis ketika telah menjalani masa pensiun,
dan juga kepada keluarganya apabila tertanggung meninggal dunia.
Asuransi ini juga membantu penggunanya mewujudkan impian
setelah memasuki masa tua, karena dananya bisa digunakan untuk
berbagai macam keperluan di masa mendatang.
d. Asuransi Pendidikan
Dikenal sebagai alternatif tabungan pendidikan bagi anak
yang direncanakan akan menjalani masa sekolah di tingkat SD
hingga Perguruan Tinggi. Asuransi pendidikan terbagi menjadi dua
jenis, yaitu proteksi dan investasi.
e. Asuransi Properti
Dapat dikatakan asuransi jenis ini kurang populer di kalangan
masyarakat Indonesia. Asuransi properti merupakan salah satu
jenis asuransi yang memberikan jaminan kepada para pemegang
polisnya untuk menjaminkan rumah atau bisnis yang menjadi sub-
jenis asuransi properti.
Aset penting seperti rumah, kantor, atau gedung sekarang ini
dinilai perlu mendapatkan proteksi lebih. Dengan mendaftarkan
asuransi untuk aset berharga, maka Anda akan mendapat jaminan
dari pihak asuransi bila terjadi musibah yang mengakibatkan rusak
atau hilangnya aset berharga tersebut. Ganti rugi yang dialami bila
terdaftar menjadi pemegang polis akan ditutup oleh pihak asuransi.
f. Asuransi Perjalanan
Merupakan jenis asuransi yang memberikan jaminan
perlindungan kepada para pemegang polis ketika sedang dalam

17
perjalanan seperti perlindungan biaya medis, kehilangan barang di
bagasi, kehilangan dokumen perjalanan, dan lain-lain.
g. Asuransi Kendaraan Bermotor
Salah satu jenis asuransi yang memberikan jaminan
perlindungan dari kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor
bagi para pemegang polis. Kerugian atau kerusakan yang
ditanggung oleh pihak penyedia jasa asuransi kendaraan bermotor
antara lain: Kecelakaan lalu lintas seperti benturan, tabrakan,
hingga terperoso ,Perbuatan jahat dari orang lain,Pencurian dan
Kebakaran
B. Dana Pensiun
Dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan
program yang menjanjikan menfaat pensiun.
1. Prinsip Penyelenggaraan Dana Pensiun
a. Prinsip Kejelasan
Maksud dan Tujuan Program Jaminan terhadap kesinambungan
penghasilan
b. Prinsip Independensi
- Kelembagaan: berstatus badan hukum,
- Manajemen Operasional dimana Asas Keterpisahan Kekayaan
atau SegregatedAssets dan Hak pengurus mengadakan
perjanjian dgn pihak ketiga.
- Pengawasan dimana Pengawasan dilakukan oleh Dewan
Pengawas yang terdiri atas wakil-wakil dari pemberi kerja dan
peserta dengan jumlah yang sama
c. Prinsip Akuntabilitas
- Dewan Pengawas wajib mengumumkan laporan hasil
pengawasannya kepada Peserta.

18
- Laporan keuangan Dana Pensiun setiap tahun harus diaudit
oleh akuntan publik yang ditunjuk oleh Dewan Pengawas,
Pendiri/Mitra Pendiri, Pengurus,
- Penerima Titipan wajib memperlihatkan seluruh dokumen atau
keterangan untuk keperluan pemeriksaan.
- Dana Pensiun wajib mengumumkan neraca dan perhitungan
hasil usahanya kepada Peserta
d. Prinsip Transparansi
Pengurus wajib menyampaikan keterangan mengenai setiap
perubahan peraturan Dana Pensiun dan hal-hal yang terjadi dalam
rangka kepesertaan kepada Peserta. Pengurus wajib
mengumumkan perkembangan portofolio investasi dan hasil
pengembangannya kepada Peserta dan melaporkannya kepada
Pendiri dan Dewan Pengawas
e. Prinsip Perlindungan Konsumen
- Perubahan Peraturan Dana Pensiun tidak boleh mengurangi
manfaat pensiun.
- Setiap karyawan berhak menjadi Peserta, bila berusia 18 tahun
atau telah kawin, dan memiliki masa kerja satu tahun.
- Hak atas manfaat pensiun tak dpt dijaminkan, dialihkan/disita.
- Semua transaksi penyerahan, pembebanan, pengikatan,
pembayaran sebelum jatuh tempo atau penjaminan manfaat
pensiun dinyatakan batal demi hukum.
- Pengembalian kekayaan Dana Pensiun kepada pemberi kerja,
dilarang Saat likuidasi, peserta dan pensiunan/ahli waris
memiliki hak utama dalam pembagian kekayaan Dana Pensiun.
- Kekayaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan dikecualikan dari
setiap tuntutan hukum atas kekayaan Pendirinya
f. Prinsip Struktur Pengendalian Intern

19
- Tugas, kewajiban, dan tanggung jawab Pendiri, Mitra Pendiri,
Dewan Pengawas, dan Pengurus diatur dalam Undang Undang
Dana Pensiun dan peraturan pelaksanaannya.
- Dana Pensiun tak diperkenankan melakukan pembayaran
apapun, kecuali pembayaran yang ditetapkan dalam Peraturan
Dana Pensiun.
- Dana Pensiun tidak diperkenankan meminjam atau
mengagunkan kekayaannya sebagai jaminan atas suatu
pinjaman.
- Tidak satu bagianpun dari kekayaan Dana Pensiun dapat
dipinjamkan atau diinvestasikan pada pihak-pihak terafiliasi.
- Bentuk dan susunan laporan keuangan Dana Pensiun harus
sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Lembaga
Keuangan Nomor 2345/KEP-LK/2003
g. Prinsip Kualifikasi Penyelenggara
- Kualifikasi Pengurus dan Dewan Pengawas (kecuali yang
terakhir) adalah Warga Negara Indonesia, berakhlak dan moral
yang baik, belum pernah dihukum pidana ekonomi, dan
berpengetahuan atau berpengalaman di bidang Dana Pensiun.
- Pengurus tidak boleh merangkap jabatan Pengurus Dana
Pensiun lain, atau direksi, atau jabatan eksekutif lainnya
2. Tujuan Dana Pensiun
a. Perusahaan
- Kewajiban Moral yang dimana perusahaan wajib memberikan
rasa aman kepada karyawan terhadap masa yang akan datang
sehingga para pensiunan tidak lagi khawatir terhadap sebuah
penghasilan mereka setelah pensiun.
- Loyalitas dimana pada sebuah perusahaan mengharapkan
loyalitas yang tinggi dari para karyawannya terhadap

20
perusahaan mereka serta berusaha untuk dapat meningkatkan
motivasi terhadap karyawan dalam melaksanakan sebuah
pekerjaan mereka sehari-hari.
- Kompetisi Pasar Tenaga Kerja, dimana suatu perusahaan akan
memiliki daya saing dalam usaha untuk mendapatkan seorang
karyawan yang berkualitas dan professional pada pasaran
tenaga kerja.
- Memberikan suatu penghargaan kepada karyawan yang telah
ke perusahaan dalam kurun waktu yang relatif lama.
- Agar di usia pensiun karyawan tersebut akan tetap dapat
menikmati hasil yang diperoleh setelah bekerja
diperusahaannya. Meningkatkan sebuah citra perusahaan di
mata masyarakat dan pemerintah.
b. Peserta atau Karyawan
- Rasa aman bagi para peserta terhadap masa yang akan dating
karena tetap memiliki penghasilan pada saat mereka mencapai
waktu pensiun.
- Kompensasi yang jauh lebih baik yaitu peserta mempunyai
tambahan kompensasi meskipun baru bisa dinikmati pada saat
mereka untuk mencapai waktu pensiun atau berhenti bekerja.
- Agar karyawan termotivasi untuk terus bekerja dalam berbagai
kondisi yang semangat dan dengan niat yang tinggi.
c. Penyelenggara Dana Pensiun
- Mengelola dana pensiun untuk dapat memperoleh keuntungan.
- Turut membantu dan mendukung suatu program pemerintah.
- Sebagai bakti sosial terhadap para peserta dana pensiun.
3. Fungsi Dana Pensiun
Dana pensiun, terutama bagi para pesertanya, memiliki fungsi antara
lain sebagai berikut.

21
a. Asuransi
Dana asuransi dapat berfungsi sebagai asuransi apabila peserta
meninggal atau cacat sebelum mencapai usia pensiun. Peserta
pensiun dapat memperoleh uang pertanggungan atas beban
bersama dari dana pensiun.
b. Tabungan
Iuran dana yang berasal dari para peserta dan iuran yang berasal
dari pemberi kerja/perusahaan merupakan tabungan untuk dan atas
nama peserta sendiri.
c. Pensiun
Seluruh dana yang berkumpul melalui iuran baik karyawan
maupun perusahaan serta hasil pengelolaannya akan diberikan
dalam bentuk manfaat pensiun sejak bulan pertama karyawan
tersebut memasuki usia pensiun sampai seumur hidup karyawan
tersebut memasuki usia pensiun sampai seumur hidup karyawan.
Bahkan apabila karyawan telah meninggal, dana akan tetap
diberikan kepada pasangan (suami atau istri) karyawan seumur
hidup.
4. Manfaat Dana Pensiun
Yang dimaksud dengan manfaat pensiun adalah pembayaran yang
sifatnya diberikan secara rutin kepada pekerja yang telah pensiun.
Aturan pembayaran ini diatur oleh lembaga dana pensiun dan diterima
oleh peserta sendiri atau oleh pihak lain yang ditunjuk jika peserta
meninggal dunia.
Berdasarkan jenis-jenisnya, pemberian manfaat pensiun terbagi atas
empat kategori penerima, antara lain:
a. Pensiun normal
Pekerja yang telah mencapai usia 56 tahun akan dipensiunkan dan
akan menerima manfaat pensiun.
b. Pensiun dipercepat

22
Manfaat pensiun diberikan kepada pekerja yang memutuskan
berhenti bekerja lebih dini, yaitu minimal bisa diajukan saat
berusia 46 tahun.
c. Pensiun cacat
Pekerja yang diputuskan untuk dipensiunkan akibat mengalami
cacat. Kondisi ini perlu diperkuat oleh keterangan medis dari
dokter.
d. Pensiun ditunda
Walau belum mencapai usia 46 tahun (pensiun dipercepat), pekerja
boleh mengajukan pensiun dini atas alasan pribadi. Namun,
syaratnya dia harus sudah bekerja selama minimal tiga tahun.
5. Jenis Kelembagaan Dana Pensiun
jenis kelembagaan dana pensiun, menurut pasal 2 UU No.11 Tahun
1992, dapat dibedakan menjadi 2 jenis
a. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
Lembaga ini dibentuk oleh orang atau badan yang
memperkerjakan karyawan selaku pendiri dan untuk
menyelenggarakan progam pensiun manfaat pasti atau progam
pensiun iuran pasti, begi kepentingan sebagian atau seluruh
karyawan sebagai peserta. Pendiri dana pensiun umumnya adalah
perusahaan, lembaga pendidikan, atau yayasan sosial seperti gereja
atau rumah sakit.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur
Dana Pensiun Pemberi Kerja, yaitu:
1) PP No. 76 Tahun 1992 tentang peraturan Dana Pensiun Pemberi
Kerja peraturan ini mencakup ketentuan-ketentuan sebagai berikut
- Nama dana pensiun yang bersangkutan.
- Nama pendiri

23
- Karyawan yang berhak menjadi peserta dan persyaratan
untuk menjadi peserta.
- Nama mitra pendiri
- Tanggal pembentukan dana pensiun.
- Pembentukan kekayaan dana pensiun yang terpisah dari
kekayaan pemberi kerja.
- Maksud dan tujuan pembentukan dana pensiun
- Masa jabatan pengurus dewan
pengawasan,hak,kewajiban,dan tanggung jawab
pengurus,dewan pengawas, peserta, dan pemberi kerja.
- Besarnya iuran untuk progam pensiun dan rumus manfaat
pensiun serta faktor-faktor yang mempengaruhi
perhitungan.
- Tata cara pembayaran manfaat pensiun dan manfaat
lainnya.

2) Pasal 5 UU No.11 Tahun 1992 Ayat 1 dari sudut pembentukannya:


- Peraturan dana pensiun.
- Pernyataan tertulis pendiri yang menyatakan keputusannya
untuk mendirikan dana pensiun dan memberlakukan
peraturan dana pensiun.
- Peraturan dana pensiun yang ditetapkan oleh pendiri.
- Arahan investasi
- Laporan aktuaris.
- Penunjukan pengurus, dewan pengawas, dan penerima
titipan.
3) Kepengurusan dan pelaporan
Pengurus dana pensiun ditunjuk oleh pendiri dan bertanggung
jawab kepada pendiri atas kepengurusan dana pensiun.

24
Penunjukan tersebut hanya berlaku sampai 5 tahun dan dapat
ditunjuk kembali. Pengurus dana pensiun diwajibkan
menyampaikan keterangan kepadapeserta terutama mengenai
neraca dan perhitungan hasil usaha menurut bentuk, susunan,
dan waktu yang ditetapkan Menteri Keuangan.
4) Penggabungan atau pemisahan dana pensiun
Penggabungan dana pensiun pada prinsipnya dapat dilakukan
dengan ketentuan sebagai berikut.
- Dana pensiun yang melakukan penggabungan memiliki
progam pensiun yang sama
- Harus ada pemberi kerja yang bertanggung jawab atas
kewajiban berkaitan dengan masa kerja peserta.
- Penggabungan suatu DPPK dengan DPPK lainnya harus
seizing menteri keungan.
5) Pengalihan kepersetaan
Pengalihan peserta dari satu dana pensiun lain yang
merupakan kebijakan dari DPPK dapat dilakukan dengan
ketentuan:
- Kedua progam dana pensiun adalah sama
- Harus ada pemberi kerja yang bertanggung jawab atas
kewajiban yang berkaitan dengan masa kerja kelompok
karyawan yang diahlikan sebagaimana ditetapkan dalam
peraturan dana pensiun sebelum berlakunya pengalihan.
b. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
Menurut UU No. 11 Tahun 1992, dana pensiun lembaga
keuangan adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau
perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan progam pensiun
iuran pasti bagi perorangan. Yang diperkenankan untuk mendirikan
dana pensiun hanyalah bank umum dan perusahaan asuransi jiwa.

25
Persyaratan yang harus dimiliki agar dapat
menyelenggarakan dana pensiun adalah sebagai berikut:
1. perusahaan asuransi jiwa
- Memenuhi tingkat solvabilitas sebagaimana ditetapkan
dalam peraturan perundangan dibidang asuransi
sekurangnya 8 bulan terakhir.
- Memiliki kesiapan untuk menyelenggarakan DPLK yang
dibuktikan dengan kesiapan di bidang organisasi dan
personel serta kesiapan sistem administrasi.
- Memiliki kerja investasi yang sehat dalam memiliki hasil
yang memadahi dari portfolio investasi dan penempatan
investasi tidak menyimpang dari ketentuan tentang
investasi yang berlaku di bidang asuransi.
- Memiliki tingkat kesinambungan pertanggungan yang sehat
sekurang-kurangnya dalam 2 tahun terakhir.
- Sanggup untuk menyampaikan laporan hasil penilaian
solvabilitas dan laporan investasi.
- Telah menjalankan usaha sekurang-kurangnya 5 tahun
2. bank umum
- Memiliki tingkat kesehatan bank.
- Memiliki kesiapan untuk menyelenggarakan dana pensiun.
- Menyanggupi untuk menyampaikan laporan terakhir
tingkat kesehatan bank, baik secara keseluruhan maupun
aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, dan
pemenuhan batas minimum pemberian kredit (BMPK)
setiap triwulan.

26
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Asuransi merupakan perjanjian antara dua pihak. Yaitu perusahaan
asuransi dan pemegang polis. Hal yang menjadi dasar bagi penerimaan
premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk memberikan
penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian,
kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab
hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau
pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti. Atau
bisa juga memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya
tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggung
dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada
hasil pengelolaan dana.
Usaha Asuransi adalah suatu mekanisme yang memberikan
perlindungan pada tertanggung apabila terjadi resiko dimasa mendatang.
Apabila resiko benar-benar terjadi, pihak tertanggung akan memberikan
ganti rugi sebesar nilai yang diperjanjikan antara penanggung dan
tertanggung. Mekanisme perlindungan ini sangat dibutuhkan dalam dunia
bisnis yang penuh dengan resiko.
Dana Pensiun adalah sekumpulan asset yang dikelola dan dijalankan
oleh suatu lembaga untuk menghasilkan suatu manfaat pensiun yaitu suatu
pembayaran berkala yang dibayarkan kepada peserta pada saat dan dengan
cara yang ditetapkan dalam ketentuan yang menjadi dasar penyelenggaraan
program pensiun dimana pembayaran manfaat tersebut dikaitkan dengan
pencapaian usia tertentu.

27
B. Saran
Saat ini kita harus bisa mencari cara untuk meminimalisir resiko yang
terjadi dari setiap tindakan yang kita lakukan. Untuk itu kita harus
mengetahui bagaimana cara untuk meminimalisir resiko yang kita
dapatkan. Karena dengan ikut program tersebut maka kita akan membagi
resiko yang kita dapatkan dengan pihak lain atau pihak penanggung.

28
DAFTAR PUSTAKA

https://www.cermati.com/artikel/manfaat-asuransi-secara-umum-dan-khusus
https://ojk.go.id/id/kanal/iknb/regulasi/asuransi/peraturan-ojk/default.aspx
https://www.cekaja.com/
DOC) MAKALAH ASURANSI | FAJRI AL - Academia.edu
https://www.academia.edu/6572346/MAKALAH_ASURANSI
https://www.gwgrill.com/perhitungan-premi-asuransi/
Ekhsan. M., Aeni, N., Parasakti, R., & Fahlevi, M. (2019, November) The Impact
Of Motivation, Work Satisfacation, And Compenasation On Employee’s
Productivityn Coal Companies. In 2019 1st international Conference on
Engineering and management in Industrial System (ICOMES 2019). Atlantis Press

29

Anda mungkin juga menyukai