RMK TBG Baru
RMK TBG Baru
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
RINGKASAN LAPORAN PENGAWASAN........................................................................................................2
1 BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................7
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................7
1.2 Maksud dan Tujuan.....................................................................................................................8
1.3 Sasaran........................................................................................................................................8
1.4 Lokasi Kegiatan............................................................................................................................8
1.5 Nama Organisasi Pengadaan Barang dan Jasa.............................................................................9
2. BAB II KEGIATAN DAN ORGANISASI KONSULTAN PENGAWAS............................................................10p
2.1 Catatan Umum team leader......................................................................................................10
2.2 Lingkup Dan Kegiatan Pengawasan Konstruksi..........................................................................11
2.2.1 Lingkup Kegiatan Konsultan...............................................................................................11
2.2.2 Kegiatan Pengawasan Konstruksi.......................................................................................12
Mobilisasi/Demobilisasi.............................................................................................................12
2.3 Organisasi dan Manajemen Proyek...........................................................................................13
2.3.1 Organisasi Konsultan.........................................................................................................13
2.3.2 Manajemen Proyek............................................................................................................18
3 BAB III CONTRACT CHANGE ORDER...................................................................................................21
4 BAB IV LAPORAN PELAKSANAAN KONSULTAN..................................................................................24
4.1 Rentang kendali sebelum pelaksanaan......................................................................................24
4.2 entang Kendali Monitoring Pelaksanaan...................................................................................24
4.3 Pemeriksaan dan Persetujuan Pelaksanaan Pekerjaan..............................................................26
5 BAB V PELAKSANAAN PENGAWASAN................................................................................................27
5.1 Pemeriksaan dan Persetujuan Pelaksanaan Pekerjaan..............................................................27
5.2 Pemerikasaan Kulaitas dan Kuantitas........................................................................................28
5.3 Pemeriksaan Gambar Terlaksana..............................................................................................28
6 BAB VI PELAKSANAAN PEKERJAAN....................................................................................................29
6.1 Jadwal dan Realisasi Pelaksanaan Pekerjaan.............................................................................29
6.2 Pembayaran Prestasi Pekerjaan................................................................................................29
6.3 Pencatatan Curah Hujan Selama Pelaksanaan...........................................................................29
7 BAB VII SERAH TERIMA PEKERJAAN...................................................................................................30
REFERENSI.................................................................................................................................................32
LAMPIRAN.................................................................................................................................................33
1
RMK
RENCANA MUTU KONTRAK
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No.
22/PRT/M/2018 menjelaskan bahwa: “Bangunan Gedung Negara adalah bangunan gedung
untuk keperluan dinas yang menjadi barang milik negara atau daerah dan diadakan dengan
sumber pembiayaan yang berasal dari dana APBN, APBD, dan/atau perolehan lainnya yang
sah” dan “Pembangunan Bangunan Gedung Negara adalah kegiatan mendirikanBangunan
Gedung Negara yang diselenggarakan melalui tahap perencanaan teknis,
pelaksanaan konstruksi, dan pengawasannya, baik merupakan pembangunan baru, perawatan
bangunan gedung, maupun perluasan bangunan gedung yang sudah ada, dan/atau
lanjutan pembangunan bangunan gedung.”
Penyediaan sarana dan prasarana tersebut diatas bertujuan untuk mewujudkan
Bangunan Gedung Negara yang sesuai dengan fungsinya; memenuhi persyaratan
keselamatan, kesehatan, kenyamanan, kemudahan, efisien dalam penggunaan sumber daya,
serasi dan selaras dengan lingkungannya; dan mewujudkan penyelenggaraan Bangunan
Gedung Negara yang tertib, efektif, dan efisien.
Sarana dan prasarana yang dimaksud adalah gedung kantor dan rumah dinas.
Standarisasi mengenai sarana dan prasarana berupa bangunan kantor dan rumah dinas di
lingkungan Pemerintahan Provinsi ........................................ini diatur dalam Peraturan
Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Pedoman
Standarisasi Kantor dan Rumah Dinas Jabatan Camat dan Lurah. Sejalan dengan kebijakan
tersebut, penyediaan sarana dan prasarana pamong praja di lingkungan Pemerintah
Kota ........................................ menjadi penting, mengingat masih banyaknya bangunan gedung
kantor dan rumah dinas di Kota ........................................ yang belum memenuhi standarisasi
yang berlaku.
Pembangunan Gedung ........................................di Kota ........................................
dilaksanakan dengan anggaran yang bersumber dari APBD Provinsi
........................................dan dilakukan melalui tahap Perencanaan, Pelaksanaan Konstruksi
dan Pengawasan. Pelaksanaan konstruksi pembangunan/rehab total gedung-gedung instansi
pemerintah daerah termasuk Pembangunan Gedung ........................................memerlukan
Konsultan Pengawas. Dalam tahap pelaksanaan pekerjaan pengawasan, secara kontraktual
Konsultan Pengawas bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat
Kota ........................................ selaku Pejabat Pembuat Komitmen dan dalam kegiatan
operasionalnya Konsultan Pengawas akan mendapat bantuan/bimbingan dalam menentukan
arah pekerjaan pengawasan dari Suku Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan
Kota .........................................
2
RMK
RENCANA MUTU KONTRAK
1.3 Sasaran
Sasaran dan Target pekerjaan konsultan pengawas adalah
a. Penyelesaian pekerjaan konstruksi yang tepat waktu sampai dengan bangunan
tersebut dapat dipergunakan.
b. Biaya pekerjaan konstruksi sesuai dengan anggaran kegiatan.
c. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang sesuai dengan spesifikasi teknis.
3
RMK
RENCANA MUTU KONTRAK
4
RMK
RENCANA MUTU KONTRAK
5
RMK
RENCANA MUTU KONTRAK
6
RMK
RENCANA MUTU KONTRAK
7
RMK
RENCANA MUTU KONTRAK
8
RMK
RENCANA MUTU KONTRAK
18. Membantu Team Leader dalam membuat rekomendasi PHO dan FHO
setelah masa jaminan pemeliharaan, serta mempersiapkan daftar
kekurangan dan kerusakan pekerjaan (check list) yang harus diperbaiki.
9
RMK
RENCANA MUTU KONTRAK
10
RMK
RENCANA MUTU KONTRAK
11
RMK
RENCANA MUTU KONTRAK
12
RMK
RENCANA MUTU KONTRAK
13
RMK
RENCANA MUTU KONTRAK
Bila dalam pelaksanaan kegiatan Pembangunan Gedung …………………….. ada perbedaan volume
dan atau spesifikasi yang tercantum dalam RAB, Gambar dan RKS , maka perlu di tindak lanjuti
dengan :
1. Peninjuan dan pengukuran ulang
2. Pembuatan Justifikasi Teknis sesuai hasil Peninjauan dan pengukuran ulang
3. Pengajuan CCO dan kelengkapan administrasinya
Pelaksanaan kontrak pengadaan barang/jasa dalam hal ini pekerjaan fisik kadangkala sering
mengalami pekerjaan tambah/kurang bisa dikarenakan mengubah spesifikasi teknis pekerjaan
sesuai dengan kebutuhan lapangan, hal tersebut dinamakan CCO (Contract Change Order).
Berdasarkan ketentuan-ketentuan yang ada sebenarnya CCO (Contract Change Order), Addendum
dan Amandemen Kontrak adalah istilah yang sama, hanya Addendum dan Amandemen Kontrak
merupakan produk lanjutan dari CCO (Contract Change Order). Jika terjadi CCO berarti akan terjadi
Addendum atau Amandemen Kontrak, sedangkan jika terjadi Addendum atau Amandemen belum
tentu telah terjadi CCO.
Perka LKPP No. 2 tahun 2011 tentang Standar Dokumen Pengadaan pada Bagian Syarat-syarat
Umum Kontrak (SSUK) Klausul Addendum atau Perubahan Kontrak dalam hal ini diambil dari
Standar Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Metoda Pascakualifikasi :
34.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum kontrak.
34.2 Perubahan Kontrak bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh para pihak, meliputi:
perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh para pihak dalam
kontrak sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam kontrak;
perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan pekerjaan;
perubahan harga kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan, perubahan pelaksanaan
pekerjaan dan/atau penyesuaian harga.
34.3 Untuk kepentingan perubahan kontrak, PA/KPA dapat membentuk Panitia/Pejabat Peneliti
Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.
Berdasarkan ketentuan di atas jelas dapat diketahui bahwa perubahan kontrak dapat
dilakukan dengan Adendum Kontrak. Artinya segala sesuatu perubahan pada kontrak
dilakukan melalui Adendum Kontrak.
Jenis Adendum Kontrak adalah:
a) Adendum akibat perubahan lingkup pekerjaan (CCO) atau sering disebut Adendum
Tambah/Kurang, yang terbagi menjadi 4 (empat) jenis perlakuan, yaitu:
i) Adendum Tambah/Kurang, nilai kontrak tetap
ii) Adendum Tambah/Kurang, nilai kontrak bertambah
iii) Adendum Tambah/Kurang, nilai kontrak tetap, target/sasaran berubah
14
RMK
RENCANA MUTU KONTRAK
Sedangkan pada Standar Dokumen Pengadaan Pekerjaan Kontruksi Pasca Kualifikasi Klausal
Perubahan Lingkup Pekerjaan dapat dikutip sebagai berikut:
35.1 Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi lokasi pekerjaan pada saat
pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi yang ditentukan dalam Dokumen Kontrak, maka
PPK bersama penyedia dapat melakukan perubahan kontrak yang meliputi antara lain :
- menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak;
- mengurangi atau menambah jenis pekerjaan;
- mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lokasi
pekerjaan; dan/atau
- melaksanakan pekerjaan tambah yang belum tercantum dalam kontrak yang diperlukan
untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.
Dari klausul bahwa jenis CCO atau Perintah Perubahan Kontrak atau Perintah Perubahan Kerja atau
Perubahan Lingkup Pekerjaan adalah sebagai berikut:
a) Pekerjaan Tambah/Kurang (Volume dan Jenis Pekerjaan)
15
RMK
RENCANA MUTU KONTRAK
b) Volume pekerjaan pada item-item jenis pekerjaan yang terdapat dalam Kontrak
bertambah/berkurang disesuaikan kondisi
c) Perubahan Spesifikasi Teknis dan Gambar Pekerjaan, pada Pekerjaan Konstruksi perubahan ini
sering disebut Revisi Desain
d) Revisi desain dilakukan jika terdapat perubahan yang sangat signifikan dan kondisi lapangan
membutuhkan perubahan penanganan sehingga desain atau spesifikasi teknis berubah.
e) Penambahan Pekerjaan Baru
Penambahan item jenis pekerjaan yang sebelumnya tidak terdapat dalam Kontrak dikarenakan
kondisi lapangan membutuhkan penanganan jenis pekerjaan tersebut.
Sebagai catatan sebelum dilaksanakannya pekerjaan CCO harus sudah ada Berita Acara Persetujuan
CCO yang terdiri dari Kepala Unit/Instansi terkait, pelaksana, perencana, dan pengawas.
16
RMK
RENCANA MUTU KONTRAK
17
RMK
RENCANA MUTU KONTRAK
Selama periode ini konsultan akan selalu melakukan evaluasi terhadap progres dan kualitas
pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Pemborongan.
Dalam melakukan monitoring, kerjasama antara anggota tim terjaga dengan baik sehingga
informasi dan pelaporan dapat berjalan dengan cepat. Sehingga kerugian yang menyangkut
aspek mutu, volume, waktu dan biaya keseluruhan hasil pekerjaan dapat dihindari atau
ditekan sekecil-kecilnya, selain mengawasi pekerjaan fisik konsultan pengawas juga memonitor
aspek lingkungan sekitar kegiatan, agar jangan sampai pelaksana lapangan berikut tukang-
tukangnya mengganggu, mematikan serta merusak flora dan fauna yang ada.
Faktor keselamatan kerja juga akan dimonitor secara rutin dengan memperhatikan peraturan-
peraturan yang berlaku.
Dalam konteks lebih luas, pekerjaan supervisi mengemban juga fungsi kontrol manajemen
kegiatan konstruksi. Sebelum memeriksa hasil pekerjaan, perlu diperiksa dahulu persiapan
kerjanya. Persiapan pekerjaan yang dilakukan setengah-setengah atau dengan cara
perencanaan yang mendadak akan mengakibatkan hasil kerja yang tidak memuaskan. Untuk
menanggulangi masalah ini, Pengawas lapangan perlu menerapkan sistim kontrol yang
sistimatik di lapangan.
Kontrol yang sistimatik terhadap kegiatan di lapangan memiliki tiga tujuan, yaitu :
1. Meninjau secara periodik hasil dan kemajuan pekerjaan pada beberapa bidang kegiatan
pokok. Bilamana terdapat kekurangan, maka harus dikembangkan sasaran jangka pendek
dan program kerja untuk
2. Memastikan bahwa pekerjaaan pengawasan berjalan secara benar sehingga peringatan
secara dini dapat diberikan apabila terjadi sesuatu kesalahan.
3. Mengamankan bahwa biaya yang sudah dianggarkan oleh kegiatan tidak di-lampaui bila
tidak terjadi perubahan kontrak.
Kegiatan yang perlu dikontrol pada waktu peninjauan di lapangan, yaitu :
1. Pencapaian target kemajuan fisik.
2. Pencapaian target keuangan
3. Pengadaaan dan pembelian barang, bahan dan peralatan.
4. Pemakaian tenaga kerja dan peralatan untuk menjamin efektivitas dan efisiensi kerja
lapangan.
5. Pemantapan kerja sama antar pekerja kegiatan dari seluruh bagian/divisi.
6. Hubungan dengan pihak pemilik.
7. Tiap bidang tersebut di atas ditinjau apakah situasinya mantap, kurang memadai atau
menunjukan tendensi yang tidak menggembirakan. Dengan mengetahui keadaan dan
situasi masalah dengan benar, maka langkah-langkah yang diambil untuk mengatasinya
akan lebih cepat dan efektif.
18
RMK
RENCANA MUTU KONTRAK
1. Meninjau secara periodik hasil dan kemajuan pekerjaan pada beberapa bidang kegiatan
pokok.
2. Memastikan bahwa pekerjaaan pengawasan berjalan secara benar sehingga peringatan
secara dini dapat diberikan apabila terjadi sesuatu kesalahan.
3. Mengamankan bahwa biaya yang sudah dianggarkan oleh kegiatan tidak di-lampaui bila
tidak terjadi perubahan kontrak.
Kegiatan pokok yang dikontrol pada waktu peninjauan di lapangan, yaitu :
1. Pencapaian target kemajuan fisik.
2. Pengadaaan dan pembelian barang, bahan dan peralatan.
3. Pemakaian tenaga kerja dan peralatan untuk menjamin efektivitas dan efisiensi kerja
lapangan.
4. Pemantapan kerja sama antar pekerja kegiatan dari seluruh bagian.
Metodologi pemeriksaan dan persetujuan pelaksanaan pekerjaanya yang telah di pahami oleh
Project Manager kontraktor adalah sebagai berikut
1. Kontraktor mengajukan Permohonan Pelaksanaan Pekerjaan yang akan dikerjaan sebagaimana
yang tertuang dalam kontrak kerja pelaksanaan pekerjaan terhadap paket pekerjaan yang
dimenangkan dengan memperlihatkan kontrak, gambar kerja, dan perhitungan volume serta
spesifikasi teknis pada konsultan pengawas.
2. Bentuk pengajuan untuk pemeriksaan dan persetujuan pelaksanaan kerja oleh kontraktor harus
dilakukan dengan dibuatkan tahapan rencana kerja dan disusun dalam jadwal tahapan
pelaksanaan pekerjaan yang disepakati dan ditanda tangani pihak-pihak antara lain, Kontraktor
pelaksana, Konsultan Pengawas dan Direksi/PPK.
3. Setiap pengajuan pelaksanaan pekerjaan tertuang dalam bentuk formulir permohonan rencana
kerja (Request Form) dan form persetujuan Material ditanda tangani pihak pelaksana,
perencana, pengawas dan pemberi kerja.
Pemeriksaan dan persetujuan pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara secara bertahap sesuai item
pekerjaan yang akan dilaksanakan dan dilakukan terus urutan/teratur.
Request Form dan Material form ini dilengkapi dengan dokumen pendukung, antara lain gambar
kerja dan perhitungan volume pekerjaan dan bahan serta jumlah tenaga dan alat yang digunakan
maupun waktu pelaksanaan serta harus ditanda tangani oleh pihak konsultan .
19
RMK
RENCANA MUTU KONTRAK
20
RMK
RENCANA MUTU KONTRAK
Request Form ini dilengkapi dengan gambar kerja dan perhitungan volume pekerjaan dan
bahan serta jumlah tenaga dan alat yang digunakan maupun waktu pelaksanaan serta harus
ditanda tangani oleh pihak konsultan.
Sampai dengan penyusunan laporan ini pihak kontraktor belum pernah membuat dan
mengajukan permohonan permintaan pekerjaan yang dimaksud (Requast sheet). Yang
telah di lakukan adalah permohonan permintaan pengecoran.
21
RMK
RENCANA MUTU KONTRAK
22
RMK
RENCANA MUTU KONTRAK
Serah terima Pekerjaan adalah bagian dari Proses Pengadaan Barang/Jasa, dimana proses tersebut
dilaksanakan setelah selesainya waktu “Pelaksanaan” pekerjaan yang sebut dengan Serah Terima
Pertama pekerjaan (PHO) dan selesainya waktu “Pemeliharaan” Pekerjaan disebut Serah Terima
Akhir Pekerjaan (FHO), agar pekerjaan yang telah dilaksanakan bersama-sama oleh yang mingikat
perjanjian betul-betul telah berjalan dan terlaksana secara ekonomis, efektif dan efisien, maka
dalam rangka pengawasan internal Pengguna Jasa selaku pemberi kewenangn merasa perlu
memisahkan antara pelaksana pekerjaan dengan penerima pekerjaan.
Serah terima Pekerjaan merupakan bagian yang sangat penting dalam pelaksanaan proyek
konstruksi, PPHP menjadi orang yang bertanggung jawab langsung kepada pemberi wewenang atau
yang menunjuknya.
Perpres 16/2018 mendefinisikan pada pasal 1 angka 15 bahwa PPHP adalah tim yang bertugas
memeriksa administrasi hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa. Dalam tata cara Serah Terima Hasil
Pekerjaan pada Perpres 16/2018 Bagian Ke Delapan pasal 57 dan 58 dirunut sebagai berikut:
1. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) sesuai dengan ketentuan yang termuat dalam
kontrak, Penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk serah terima
barang/jasa (Pasal 57)
2. PPK melakukan pemeriksaan terhadap barang/jasa yang diserahkan(Pasal 57)
3. PPK dan Penyedia menandatangani Berita Acara Serah Terima(Pasal 57)
4. PPK menyerahkan barang/jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 kepada PA/KPA (Pasal 58)
5. PA / KPA meminta PjPHP/ PPHP untuk melakukan pemeriksaan administratif terhadap
barang/jasa yang akan diserahterimakan ( Pasal 58)
6. Hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat(2) dituangkan dalam Berita Acara ( Pasal
58)
23
RMK
RENCANA MUTU KONTRAK
PHO/FHO adalah penerimaan disisi PPK dalam ruang lingkup kontrak dengan penyedia. Karena
dalam wilayah kontrak maka lingkup yang diperiksa oleh panitia PHO/FHO mencakup mutu di sisi
administrasi, visual dan kuantitas. Seperti disebutkan terdahulu Panitia PHO/FHO bertugas dalam
kerangka Pengawasan Kualitas dan Kepastian Kualitas/Quality Control dan Quality Assurance/QA-Q
PPHP atau Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan adalah penerimaan disisi PA/KPA. PPHP bersifat
administratif meliputi aspek-aspek administratif pelaksanaan kegiatan sejak identifikasi kebutuhan
hingga serah terima pembayaran. PPHP bertugas membantu PA/KPA memastikan secara
administratif unsur pertanggungjawaban kegiatan telah tersedia secara lengkap.
Definisi Serah Terima Sementara Pekerjaan (Provisional Hand Over-PHO) atau Serah Terima
Pertama Pekerjaan adalah suatu kegiatan serah terima dari seluruh pekerjaan yang telah
dilaksanakan oleh penyedia jasa kepada direksi pekerjaan.
Serah Terima Akhir Pekerjaan (Final Hand Over-FHO) adalah suatu kegiatan serah terima akhir
pekerjaan dari penyedia jasa kepada direksi pekerjaan setelah penyedia jasa menyelesaikan semua
kewajibannya selama masa pemeliharan.
24
RMK
RENCANA MUTU KONTRAK
REFERENSI
1. UU 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI
2. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 22/PRT/M/2018 TENTANG PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA
3. SURAT EDARAN NOMOR 21/SE/M/2019 TENTANG STANDAR SUSUNAN AHLI
4. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 07/PRT/M/2019 TENTANG STANDAR DAN PEDOMAN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI
MELALUI PENYEDIA
5. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK
6. KAK
25
RMK
RENCANA MUTU KONTRAK
LAMPIRAN
I. COMPANY PROFILE
II. JADWAL PEKERJAAN DAN TENAGA KERJA
III. PERNYATAN BERSEDIA UNTUK DITUGASKAN
26