SKENARIO 2
SESAK NAPAS
Bu Ida, datang diantar Suaminya ke praktek dokter Rudi, Bu Ida tampak pucat
dan ketakutan, ia mengeluh batuk darah sudah 3 minggu yang lalu, batuknya disertai
sesak dan nyeri di dada. Suaminya pun tampak takut karena sebelumnya istrinya tidak
pernah seperti ini.
1
BAB II
KATA KUNCI
1. Batuk darah
2. Sesak
3. Nyeri dada
2
BAB III
PROBLEM
1. Mengapa bu Ida bisa menderita batuk darah, serta keluhan lain seperti sesak dan nyeri di
dada ?
2. Apakah yang menyebabkan bu Ida batuk darah, sesak dan Nyeri dada ?
3. Apa yang dilakukan dr. Rudi seharusnya untuk menyembuhkan bu Ida ?
3
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Batasan
4.2 Anatomi/Histologis/Fisiologi/Patofisiologi/Patomekanisme
4.2.1 Anatomi
Paru adalah struktur elastik yang dibungkus dalam sangkar toraks, yang
merupakan suatu bilik udara kuat dengan dinding yang dapat menahan tekanan.
Ventilasi membutuhkan gerakan dinding sangkar toraks dan dasarnya yaitu
diafragma. Bagian terluar paru-paru dikelilingi oleh membran halus, licin, yang
meluas membungkus dinding anterior toraks dan permukaan superior diafragma.
Mediastinum adalah dinding yang membagi rongga toraks menjadi dua bagian,
mediastinum terbentuk dari dua lapisan pleura. Semua struktur toraks kecuali paru-
paru terletak antara kedua lapisan pleura. Setiap paru dibagi menjadi lobus-lobus.
Bronkus segmental membentuk percabangan menjadi bronkiolus yang tidak
mempunyai kartilago pada dindingnya, bronkus dan bronkiolus juga dilapisi oleh
sel-sel yang permukaannya dilapisi oleh “rambut” pendek yang disebut silia.
Bronkiolus kemudian membentuk percabangan yaitu bronkiolus terminalis,
kemudian bronkus terminalis menjadi bronkus respiratori, dari bronkiolus
4
respiratori kemudian mengarah ke dalam duktus alveolar dan sakus alveolar
kemudian alveoli. Penjelasan tentang anatomi paru-paru yang telah dipaparkan
diatas akan lebih jelas pada
gambar 2.2 .
Sumber : yurryelian.blogspot.com
4.2.2 Histologi
www.medicinesia.com
5
m
4.2.3 Fisiologi
6
disebut difusi. Respirasi dalam adalah proses metabolik intrasel yang terjadi di
mitokondria, meliputi penggunaan oksigen dan produksi karbondioksida selama
pengambilan energi dari bahan-bahan nutrisi.
c. Reaksi kimia dan fisik dari oksigen dan karbondioksida dengan darah.
Respirasi sel atau respirasi interna merupakan stadium akhir dari
respirasi, yaitu saat dimana metabolit dioksidasi untuk mendapatkan energi, dan
karbondioksida terbentuk sebagai sampah proses metabolisme sel dan
dikeluarkan oleh paru-paru.
4.2.4 Etiologi
4.2.5 Patofisiologi
7
menelan banyak bakteri; limfosit spesifiktuberkulosis menghancurkan basil-
basil dan jaringan normal sehingga mengakibatkan penumpukan eksudat dalam
alveoli menyebabkan bronkopneumonia (Smeltzer dan Bare, 2002).
Bronkopneumonia ini dapat sumbuh dengan sendirinya, sehingga tidak
meninggalkan sisa atau proses dapat berjalan terus dan menyebabkan nekrosis
yang relatif padat dan seperti keju disebut nekrosis kaseosa. Jaringan
granulomas menjadi lebih fibrosa, membentuk jaringan parut kolagenosa yang
akhirnya akan membentuk suatu kapsul yang mengelilingi tuberkel. Bagian
sentral dari lesi primer paru disebut fokus Ghon. Kebanyakan infeksi TB paru,
kompleks ghon yang mengalami pengapuran ini tidak terlihat secara klinis atau
dengan radiografi. (Price dan Wilson, 2006).
Tuberkulosis (TB)
Efusi pleura
8
pleura dilumasi oleh sedikit cairan yang memungkinkan paru-paru mengembang
dan berkontraksi dengan halus dalam dinding dada. Infeksi seperti pneumonia
dan tuberkulosis, gagal jantung, dan beberapa kanker dapat menimbulkan
pengumpulan cairan di antara pleura. Jumlahnya bisa mencapai tiga liter yang
menekan paru-paru.
Pneumotoraks
Emfisema
Anemia
Anemia atau kurang darah adalah kondisi di mana jumlah sel darah
merah atau hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah
9
berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang
berperan dalam mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke
seluruh bagian tubuh.
Data Pasien
Anamnesa
10
Sebelumnya berobat karena batuk pilek ke dokter umum dan diberi obat
batuk sesak serta obat panas, tetapi tidak sembuh
Riwayat Keluarga :
Orang tua dulu pernah sakit seperti ini tetapi sudah meninggal
Keluarga yang lain tidak ada seperti ini
Riwayat Obat-Obatan :
Biasanya kalau batuk diberi obat batuk dari puskesmas atau obat beli di
warung.
Tanda vital :
Kepala / leher : Anemis (-) /Ikterus (-) /Napas cuping hidung (-) /Sianosis (-)
Limfadenopati (-) / JVP Normal
11
Toraks : Jantung: S1-S2 normal, bising/murmur tidak ada
Paru :
Laboratorium
LED : meningkat
(Nilai normal dewasa pria <15 mm/jam pertama, wanita <20 mm/jam pertama)
Dahak : makroskopis = purulen , darah +
: mikroskopis = BTA +2
12
BAB V
HIPOTESIS AWAL
Dengan melihat gejala pada pasien seperti batuk berdarah, penurunan nafsu
makan berat badan, batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu yang disertai dengan darah
dan pada pemeriksaan X-ray gambaran TB paru aktif, laboratorium LED (Laju Endap
Darah) meningkat. Dari gejala tersebut diduga merujuk pada suatu diagnosa TB paru.
Selain diagnose tersebut didapatkan diagnosa banding yang diantaranya: TB paru,
pneumonitis, infark paru, sembab paru. DD ini akan kami bahas lebih lanjut di bab
selanjutnya.
13
BAB VI
a. Definisi
b. Gejala
1. Demam
2. Batuk
3. Sesak Nafas
4. Nyeri Dada
5. Maleise
6. Dispnea
Gejala Umum
1. Panas badan
2. Menggigil
3. Keringat Malam
4. Gangguan Menstruasi
5. Anoreksial
6. Lemah Badan
c. Diagnosis
a. Pemeriksaan Fisik TB paru
14
fisik paru tersebut dapat berupa : vocal fremitus meningkat, perkusi redup,
bunyi napas bronkovesikuler atau adanya ronkhi terutama di apeks paru.
1. Pemeriksaan Bakteriologis
2. Pemeriksaan Radiologis
• bayangan lesi di lapangan atas paru atau segmen apikal lobus bawah
15
• Kalsifikasi
• Schwarte.
6.2 Pneumonitis
a. Definisi
Pneumonitis Hipersensitivitas (Alveolitis Alergika Ekstrinsik,
Pneumonitis Interstisial Alergika, Pneumokoniosis Debu Organik) adalah
suatu peradangan paru yang terjadi akibat reaksi alergi terhadap alergen
(bahan asing) yang terhirup. Alergen bisa berupa debu organik atau bahan
kimia (lebih jarang). Debu organik bisa berasal dari hewan, jamur atau
tumbuhan.
b. Gejala
c. Diagnosis
1.Inspeksi
16
takipnea pada anak berusia 12 bulan – 5 tahun adalah 40 kali / menit atau
lebih.Perlu diperhatikan adanya tarikan dinding dada ke dalam pada fase
inspirasi. Pada pneumonia berat, tarikan dinding dada kedalam akan tampak
jelas.
2. Palpasi
Suara redup pada sisi yang sakit, hati mungkin membesar, fremitus raba
mungkin meningkat pada sisi yang sakit, dan nadi mungkin mengalami
peningkatan atau tachycardia.
3. Perkusi
4. Auskultasi
1. Pemeriksaan laboraturium
17
2. X-foto dada
b. Gejala
c. Diagnosis
18
b. Pemeriksaan penunjang Efusi Pleura
19
3) USG dada: USG bisa membantu menentukan lokasi dari
pengumpulan cairan yang jumlahnya sedikit, sehingga bisa
dilakukan pengeluaran cairan.
b. Torakosentesis
Penyebab dan jenis dari efusi pleura biasanya dapat diketahui
dengan melakukan pemeriksaan terhadap contoh cairan yang diperoleh
melalui torakosentesis (pengambilan cairan melalui sebuah jarum yang
dimasukkan diantara sela iga ke dalam rongga dada dibawah pengaruh
pembiusan lokal).
d. Biopsi
Diagnosis dari Pleuritis TB secara umum ditegakkan dengan
analisis cairan pleura dan biopsi pleura.Biopsi pleura parietal telah
menjadi tes diagnositik yang paling sensitif untuk Pleuritis
TB.Pemeriksaan histopatologis jaringan pleura menunjukkan peradangan
granulomatosa, nekrosis kaseosa, dan BTA positif.
Pada sekitar 20% penderita, meskipun telah dilakukan pemeriksaan
menyeluruh, penyebab dari efusi pleura tetap tidak dapat ditentukan.
Biopsi pleura perlu dipikirkan setelah hasil pemeriksaan sitologik
ternyata negatif. Diagnosis keganasan dapat ditegakkan dengan biopsi
pleura tertutup pada 60% penderita. Beberapa penelitian menunjukkan
20
bahwa biopsi yang dilakukan berulang (dua sampai empat kali) dapat
meningkatkan diagnosis sebesar 24%. Biopsi pleura dapat dilakukan
dengan jarum.
b. Gejala
Gejala dari infrak paru yaitu :
a. Nyeri pleuritik dan hemoptisis.
b. Batuk (timbul secara mendadak, bisa disertai dengan dahak
berdarah)
c. Sesak nafas yang timbul secara mendadak, baik ketika istirahat
maupun ketika sedang melakukan aktivitas
d. Nyeri dada (dirasakan dibawah tulang dada atau pada salah satu
sisi dada, sifatnya tajam atau menusuk)
e. Nyeri semakin memburuk jika penderita menarik nafas dalam,
batuk, makan atau membungkuk
f. Pernafasan cepat
g. Denyut jantung cepat (takikardia
c. Diagnosis
a. Pemeriksaan Fisik Infark Paru
Pada pemeriksaan fisik dicari gejalan/tanda lain di luar paru yang
dapat mendasari terjadinya batuk darah antara lain: jari tabuh, bising sistolik,
dan opening snap, pembesaran kelenjar limfe, ulserasi septum nasalis.
c. Pemeriksaan Penunjang Infark Paru
21
Foto toraks dalam posisiAP dan lateral hendaklah dibuat pada setiap
penderita hemoptisis masif. Gambaran opasitas dapat menunjukkan tempat
perdarahannya.
Gejala Klinik
DD Gejala Klinis Menurut Literature
Pasien
1. Batuk berdarah 3 minggu disertai
√
dahak
Tuberkulosis
3. Demam √
Paru
Gejala Klinik
DD Gejala Klinis Menurut Literature
Pasien
22
BAB VII
HIPOTESIS AKHIR
Pasien dapat didiagnosa mengidap penyakit TB Paru karena dapat dilihat dari
gejala yang ditimbulkan seperti batuk darah disertai dahak kadang kuning kadang putih
selama lebih dari 3 minggu, selama sebulan sering demam yag tidak terlalu tinggi yang
23
berlangsung lama biasanya malam hari dengan keringat malam, penurunan nafsu
makan, dada terasa nyeri kalau batuknya disertai darah.
Obat batuk
Diferential Diagnosis :
TB Paru
Pneumonitis
Sembab Paru
Infark Paru
BAB IX
9.1 Penatalaksanaan
25
Kemoterapi standar jangka pendek (6-8 bulan) dengan pengawasan
minumobat.
Kesinambungan ketersediaan obat anti tuberculosis
Sistem pencatatan dan pelaporan standar.
1. Isoniasid ( H )
Dikenal dengan INH, bersifat baktresid.Dapat membunuh 90% populasi
kuman dalam beberapa hari pertama pengobatan.
2. Rifampisin ( R )
Bersifat baktresid.Dapat membunuh kuman yang tidak dapat dibunuh
oleh isoniasid.
3. Pirasinamid ( Z )
Bersifat baktresid. Dapat membunuh kuman yang berada dalam sel
dengan suasana asam
4. Streptomisin ( S )
Bersifat baktresid.
5. Etambulol ( E )
Bersifat sebagai bakteriostatik.
Isoniasid 5-15 (maks 300 mg) 15-40 (maks 900 mg) 15-40 (maks 900 mg)
Rifampisin 10-20 (maks 600 mg) 10-20 (maks 600 mg) 15-20 (maks 600 mg)
26
Pirasinamid 15-40 (maks 2 mg) 50-70 (maks 4 mg) 15-30 (maks 3 mg)
Streptomisin 15-40 (maks 1 mg) 25-40 (maks 1,5 mg) 25-40 (maks 1,5 mg)
Etambulol 15-25 (maks 2,5 mg) 50 (maks 2,5 mg) 15-25 (maks 1,5 mg)
Prinsip Pengobatan
Obat TBC diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis, dalam
jumlah cukup dan dosis tepat selama 6-8 bulan, supaya semua kuman
dapat dibunuh.
1. Tahap Intensif
2. Tahap Lanjutan
B. Kemoterapi
27
Kel C : - Semidormant tetapi dengan metabolisme sangat cepat
dansingkat dalam beberapa jam
C. Pembedahan
Indikasi mutlak
- Telah diobati OAT adekuat BTA tetap (+), misal TB paru kasus gagal,
kronik, MDR
Indikasi relatif
BAB X
28
e. Berbicara dengan bahasa yang dimengerti pasien
f. Memberikan juga solusi-solusi misalnya pengobatan dan terapi-terapi untuk
penyakit tersebut agar pasien tidak patah semangat
g. Mengingatkan pasien untuk berfikir positif, semangat dan terus berdoa
Batuk darah
Bronkiektasis
Empiema
Pneumotoraks
TB ekstra pulmoner
Sindroma obstruksi pasca TB (SOPT)
Luluh paru (destroyed lobe / lung)
Dalam kondisi hamil dan menyusui
Pasien
Keluarga
29
Mengurangi kontak dengan penderita penyakit TBC aktif.
Cukup gizi, jangan telat makan
Cukup istirahat, jika capai istirahat dulu
Jangan Stres Fisik, capai berlebihan
Jangan Stres Mental, berusahalah berpikir positip dan legowo (bisa menerima)
Pemberian vaksin BCG (untuk mencegah kasus TBC yang lebih berat). Vaksin
ini secara rutin diberikan pada semua balita.
Perlu diingat bahwa mereka yang sudah pernah terkena TBC dan diobati, dapat
kembali terkena penyakit yang sama jika tidak mencegahnya dan menjaga
kesehatan tubuhnya.ok
Jangan merokok , baik merokok aktif maupun pasif
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/135/jtptunimus-gdl-fitraisnae-6705-2-babii.pdf
http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/respirasi/tuberkulosis-dan-aspek-
imunopatologinya/
http://www.artikelkedokteran.com/1491/tbc-disertai-pneumothorax.html
http://penyakitpneumonia.com/
http://id.scribd.com/doc/201957596/Edema-Paru
30
http://medicastore.com/
http://health.kompas.com/
31