Anda di halaman 1dari 80

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI RW 05 KELURAHAN MEJASEM TIMUR KECAMATAN


KRAMAT KABUPATEN TEGAL

KELOMPOK 5 :

1. AHMAD NURUL HIDAYATULLAH


2. AULIYA WAHIDAH KHUSNI
3. HANUNG LARASATI
4. MOHAMAD OKTAVIANA PUTRA
5. MUHAMMAD AFANDI
6. MUSDALIFAH
7. SEA PARADISE
8. SYUFAH MUTOHAROH
9. SITI UMAYAH
10. YUANA MELIAWATI
11. YUSNI MARYATI
12. TEGUH PURWANTO

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI
2018
1. PENGKAJIAN KOMUNITAS
1.1 INSTRUMEN WINSHIELD SURVEY
AREA OBSERVASI DAN TEMUAN
TIPE
PERKAMPUNGAN/PEDESAAN - 100% tipe perumahan adalah permanen
- Perumahan dengan kepemilikan pribadi
- 50% rumah selain digunakan sebagai
- Semi usaha tempat tinggal juga digunakan sebagai
tempat usaha.
- Lingkungan usaha/bisnis - Usaha yang ada diantaranya adalah
warung sayur, warung sembako, warung
makan, tempat sablon, bengkel, mebel,
usaha menjahit dan salon.
LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL
- Rumah tinggal (terpisah antara rumah - 80% rumah tinggal antara rumah satu
satu dengan yang lain) dengan yang lainnya terpisah namun
dengan jarak berdekatan. Sedangkan 20%
rumah dengan lainnya berdempetan. 30%
- Apartemen rumah memiliki halaman.
- Lainnya - Tidak ada apartemen maupun tempat
penginapan lainnya
KARAKTERISTIK SOSIAL
KULTURAL - Penduduk didominasi oleh usia produktif
- Variasi umur penduduk yaitu sebanyak 75,75% (1849 orang)
- 99% penduduk bersuku Jawa, 1% keluarga
- Ras dan etnik grup bersuku batak dan etnis cina
- 40% penduduk sebagai petani, 30%
- Pekerjaan/pengangguran pedagang, 30% karyawan (perantau)
- 80% anak-anak di RW 5 bersekolah,
- Siswa sekolah/droup out sedangkan 20% tidak bersekolah karena
- Tandanya kurang punya harapan tidak ada kemauan bersekolah maupun
belum masuk usia sekolah.
LINGKUNGAN
1. Tampakan Umum
- Halaman, jalan, pekarangan - 30% rumah memiliki halaman, ada yang
sempit ada yang cukup luas. Halaman
ditanami pohon buah dan bunga. Jalanan
di RT 1-5 80% berupa prabat beton yang
cukup baik kondisinya, namun 20%
menggunakan tanah. Sedangkan di RT 6-
10 80% jalanan berupa prabat beton yang
kondisinya sudah rusak, dan 20% masih
berupa tanah. Ditepi-tepi jalan terdapat
selokan yang terbuka dengan kondisi
- Tanaman sebagian besar kotor, banyak sampah dan
alirannya tersumbat
- Tanaman yang ditemukan diantaranya
- Patung, tanda-tanda seni berbagai pohon buah seperti mangga,
belimbing, jambu, pisang dan bunga-
bunga
- Tidak ditemukan patung maupun tanda-
tanda seni di lingkungan RW 5
2. Bahaya Lingkungan
- Polusi udara - Polusi udara berasal dari asap kendaraan
bermotor dan asap hasil pembakaran
- Sampah sampah
- Untuk sampah di RW 5 setiap rumah
menyediakan tempat sampah sendiri-
sendiri menggunakan karung, plastik,
maupun tempat sampah. Ada petugas yang
bekerja mengambil sampah yang
terkumpul dirumah warga setiap 2 hari
sekali untuk diangkut ke tempat
- Area bermain berbahaya pembuangan akhir. Namun ada beberapa
warga yang masih memilih untuk
membakar sampah.
- Penerangan jalan
- Area bermain yag berbahaya adalah di tepi
jalan karena banyak kendaraan berlalu
lalang.
- Penerangan di jalan raya kurang karena
hanya ada beberapa lampu dengan
- Alat pemadam kebakaran pencahayaan minim, sedangkan
penerangan di dalam gang juga kurang
- Lalu lintas terang karena hanya berasal dari rumah
warga
- Tidak ada alat pemadam kebakaran
- Tipe lingkungan RW 5 adalah 20% ditepi
jalan raya, 80% di dalam gang. Di jalan
raya tidak ada lampu lalu lintas, jalanan
dapat dilalui kendaranan mulai motor,
- Polisi/anggota angkutan sampai mobil. Jalanan ramai
pengaman/penyebrangan jalan dijam berangkat dan pulang sekolah
untuk anak sekolah - Di RW 5 tidak ada polisi/anggota
pengaman/penyeberang jalan untuk anak
sekolah.
3. Stressor Lingkungan
- Kegaduhan/keramaian/kemacetan - Banyak anak-anak yang bermain di tepi
jalan padahal banyak kendaraan yang
lewat. Kemacetan biasa terjadi pada jam
berangkat/pulang sekolah
- Tanda-tanda yang menyebabkan
- Ada satu orang sukarelawan yang bertugas
banyak angka kriminal
keliling lingkungan RW 5 setiap malam
untuk memantau keamanan. Tidak ada
tanda tindak kriminal seperti pencurian.
- Tidak ada tanda penyalahgunaan bahan
- Tanda-tanda adanya terlarang
penyalahgunaan bahan-bahan
terlarang - Sebagian besar perekonomian warga
cukup baik
- Tanda-tanda adanya kemiskinan

SUMBER-SUMBER YANG ADA


DAN TIDAK ADA
- Tempat belanja/daerah perbelanjaan - Tempat berbelanja sehari-hari terjangkau
karena di lingkungan RW 5 banyak sekali
warung yang menyediakan kebutuhan
sehari-hari, seperti sembako, sayuran
mentah maupun makanan matang. Namun
untuk pasar tidak ada, jaraknya jauh dari
RW 5
- Transportasi yang ada di lingkungan RW 5
antara lain sepeda, motor, becak, mobil,
- Transportasi
angkutan umum.

- Tidak ditemukan tempat rekreasi di RW 5,


- Rekreasi tempat rekreasi terdapat di pusat kota

- Di lingkungan RW 5 terdapat 1 TK, 1 SD,


- Pendidikan 1 TPQ dan 1 SMP yang jaraknya
terjangkau

- Pusat agama/kepercayaan - Tempat beribadah sangat terjangkau


terdapat 3 masjid dan 2 musholah yang
jaraknya terjangkau
- Pelayanan keamanan
- Tidak ada kantor polisi maupun kantor
keamanan di RW 5. Ada 1 poskampling di
RW 5 tetapi untuk kegiatan siskampling
- Farmasi tidak berjalan

- Gawat darurat (kebakaran, dll) - Tidak ada apotik di lingkungan RW 5

- Tidak ada kantor pemadam kebakaran di


lingkungan RW 5
- Pelayanan umum (kantor pos, bank,
dll) - Tidak ada pelayanan umum di lingkungan
RW 5. Pelayanan umum terdekat adalah
balaidesa.
- Pengambil sampah
- Ada petugas yang bekerja mengambil
sampah yang terkumpul dirumah warga
setiap 2 hari sekali untuk diangkut ke
- Surat kabar tempat pembuangan akhir

- Tidak ada fasilitas seperti papan informasi


untuk menyampaikan informasi.

PELAYANAN KESEHATAN
1. Fasilitas Kesehatan (ada/tidak)
- Rumah sakit - Tidak ada rumah sakit di RW 5, namun
rumah sakit terdekat adalah RSIA Pala
- Klinik Raya
- Lainnya
- Tidak ada klinik di RW 5

2. Sumber pelayanan kesehatan pertama


- Puskesmas - Tidak ada puskesmas di RW 5, namun
puskesmas terdekat adalah puskesmas
pembantu di dekat balaidesa.
- Nursing Center
- Ada 2 klinik praktek perawat dan 2 klinik
praktek bidan
- Praktek dokter swasta
- Lainnya - Tidak ada praktek dokter swasta

1.2 PENGKAJIAN INTI DAN SUB SISTEM KOMUNITAS


TOPIK HASIL
I. INTI KOMUNITAS
a. Sejarah kampung/desa a. Dua prajurit yaitu Rantan Sari Raden
Wirodanu dan Pangeran Pekik melakukan
perjalanannya ke utara sampai pada suatu
tempat yang disebut dengan nama Alas
Rowo Rengginang yang sangat angker.
Karena keangkeran hutan tersebut maka
muncul istilah jalmo teko jalmo mati yang
artinya barang siapa yang mendatangi
maka dia akan mati. Akan tetapi berkat
kesaktian kedua prajurit tersebut Alas
Rowo Rengginang dapat di buka/dibabat.
Dalam proses babat alas tersebut
menyisakan dua pohon yang tidak bisa
dirobohkan oleh Raden Wirodanu dan
Pangeran Pekik yaitu Pohon Mojo dan
Pohon Asem yang menjadi tempat tinggal
penunggu Alas Rowo Rengginang.
Tempat tersebut oleh Raden wirodanu dan
Pangeran Pekik dinamakan MEJASEM
(Dari kata MOJO dan ASEM ) yang konon
kabarnya kedua pohon tersebut masih
berdiri sampai tahun 1960.

b. Demografi dan etnik grup b. Demografi dan etnik grup

1. Demografi data 1. Demografi data

- Sex rasio - Sex ratio

Laki-laki 1241 dan perempuan 1200


(total 2441 penduduk)
laki−laki 1241
sex ratio= x 100= x 100=103,41
perempuan 1200

- Dependency rasio

Usia tidak produktif : 592 orang

Usia produktif : 1849 orang

- Dependency rasio usiatidak produktif 592


Dependency= x 100= x 100=32
usia produltif 1849
Jadi tiap 100 orang produktif
menanggung 32 orang usia tidak
produktif

- Crude birth rate

kelahiran /tahun 40
Crude birth rate= x 1000= x 1000=
jml penduduk 2441

- General fertility rate

jml kelahiran/tahun 40
¿ x 1000= x 1000=51,67
jml pr usia15−49 thn 774

- Crude birth rate


- Etnik yang ada di RW 5 heterogen, ada
99% suku jawa, 1% suku batak dan cina.

- General fertility rate

2. Etnik Grup

Homogen/heterogen

c. Statistik kesehatan
1. Penyakit Kronik 1. Penyakit Kronik : TBC, Hipertensi,
asam urat, diabetes mellitus, DBD, ISPA,
diare dan untuk ibu hamil kebanyakan
2. Kesehatan anak (penyakit, status terjadi resti karena hipertensi
imunisasi, BB) 2. Kesehatan anak (penyakit, status,
imunisasi) : Kebanyakan anak-anak
didaerah tersebut rata-rata mempunyai
masalah ISPA, demam, diare, DBD. BB:
ada 2 anak di RT 05 yang sedang program
perbaikan gizi. Status imunisasi jika ada
program imunisasi dilakukan diposyandu.
3. Kesehatan ibu dan KB Dan tahun sebelumnya pernah ada kasus
DBD sebanyak 2 anak meninggal akibat
DBD.
3. Ibu hamil dengan resti terdapat 3 ibu hamil
(darah tinggi). Jumlah penggunaan
akseptor KB terbanyak yaitu suntik dan
pil.
d. Kultur, kepercayaan dan agama 1. 100% masyarakat RW 05 menganut
1. Religion agama islam
2. Kultur, tradisi, festifal, kebiasaan, 2. Kebiasaan masyarakat RW 05 setiap hari
ritual ada pengajian, arisan dan selama bulan
Rhamadan semua kegiatan diliburkan
hanya ada kegiatan tadarus, kuliah subuh
dan kuliah ashar. Festifal dalam
memeriahkan hari kemerdekaan 17
Agustus.
II. SUBSISTEM SEKIAT KOMUNITAS
a. Lingkungan fisik
1. Geografi 1. Geografi
- Lokasi dan batas desa/ - Lokasi ada dikelurahan Mejasem Timur
kota/kampung Rw 05. Batas timur : sawah,
selatan : perbatasan dengan desa pacul,
barat : perumahan saphire, utara :
- Cuaca/musim Makam berbatasan dengan Rw 06.
2. Kondisi tanah - Cuaca saat ini mengalami musim
kemarau.
2. Tanah subur, banyak tanaman, banyak
3. Udara sawah yang subur tetapi ada sawah yang
terkena banjir jadi sering gagal panen.
4. Sumber air (rumah tangga, 3. Udara cukup panas terutama siang hari,
pertanian, perkebunan) cukup polusi kendaraan dan pembakaran
sampah.
4. Rumah tangga : 99% menggunakan air
PDAM untuk mandi, mencuci, minum
dan untuk masak.
5. Perumahan Pertanian perkebunan : Airnya didapat
dari turunnya hujan, kadang kalau musim
6. Binatang dan tumbuhan/pohon- kemarau menggunakan diesel ambil dari
pohonan air sungai atau saluran irigasi.
5. 100% tipe perumahan adalah permanen
dengan kepemilikan pribadi
6. Disekitar lingkungan didominasi dengan
pohon mangga, pisang, jambu dan
7. Sampah dan manajemennya beberapa bunga. Sedangkan binatang yang
mudah dijumpai yaitu : ayam, kucing,
kambing, dan burung. Dan ditemukan
sebagian rumah mempunyai kandang
kambing
7. Untuk sampah di RW 5 setiap rumah
menyediakan tempat sampah sendiri-
sendiri menggunakan karung, plastik,
8. Pelayanan umum : maupun tempat sampah. Ada petugas yang
- Listrik bekerja mengambil sampah yang
terkumpul dirumah warga setiap 2 hari
sekali untuk diangkut ke tempat
pembuangan akhir. Namun beberapa
masyarakat ada yang masih membakar
sampah.
8. Pelayanan umum
- Kondisi jalan - Listrik : Untuk PLN sangat jauh
ditempuh, biasanya warga membayar
listrik di agen-agen resmi PLN, hampir
semua warga mempunyai listrik sendiri,
dan disetiap jalan besar terdapat lampu
penerangan dari pemerintah sedangkan
lampu penerangan di jalan gang
menggunakan lampu penerangan dari
- Penggilingan padi rumah warga.
- 80% jalanan di RT 1-5 berupa prabat
beton yang cukup baik kondisinya, 20%
menggunakan tanah. Sedangkan di RT
6-10 80% jalanan berupa prabat beton
yang kondisinya sudah rusak, dan 20%
berupa tanah. Ditepi-tepi jalan terdapat
selokan yang terbuka dengan kondisi
sebagian besar kotor, banyak sampah
dan alirannya tersumbat
- Penggilingan padi berada di pinggir
sawah
b. Pendidikan
1. Level pendidikan penduduk 1. Level pendidikan penduduk : 80%
berpendidikan SD sampai SMP, 20%
berpendidikan SMA sederajat.
2. Sekolah 2. Di lingkungan RW 5 terdapat 1 TK, 1 SD,
(Jumlah siswa, fasilitas sekolah 1 TPQ dan 1 SMP yang jaraknya
dan aktivitasnya, dan pelayanan terjangkau.
kesehatan di sekolah) a. TK : ada 78 siswa terdiri dari 21 kelas
A dan 57 kelas B. Terdapat kantin
tidak memadai, 1 WC guru, 1 WC
siswa, taman bermain dengan
fasilitasnya, ruang kelas hanya ada 2
yang digunakan sebagai kelas
sekaligus ruang guru, ada 3 tempat
khusus cuci tangan, dan tempat
sampah. Lingkungan bersih.
b. SD : ada 244 siswa terdiri dari 2 kelas
1, 2 kelas 2, 2 kelas 3, 1 kelas 4, 2
kelas 5 dan 2 kelas 6. Terdapat
perpustakaan, 5 WC yang kurang
bersih, tempat sampah, gudang,
lingkungan cukup bersih. Tidak
terdapat UKS.
c. SMP : ada 133 siswa terdiri dari 1
kelas 7, 2 kelas 8 dan 3 kelas 9.
Terdapat satu kantin yang tidak
memadai, 6 WC yang kurang
memadai, 1 masjid, ruang kelas, ruang
kepala sekolah, ruang TU,
perpustakaan, lab komputer, tempat
sampah, tidak ada UKS. Lingkungan
bersih.
d. TPA : ada 250 siswa. Terdapat 2 WC,
5 kelas. Lingkungan kurang bersih,
banyak sampah berserakan.
c. Sistem poltik dan penduduk
1. Sistem pemeritahan umum 1. Sistem pemerintahan umum : Demokrasi
warga terbiasa mengadakan perkumpulan
dan berdiskusi/musyawarah jika ada yang
perlu dibicarakan.
2. Kecamatan 2. Kecamatan :
- Penanggung jawab kesehatan - Penaggungjawab kesehatan : pukesmas,
bidan desa dan kader
- Hubungan kecamatan dengan - Hubungannya ada timbal balik,
puskesmas misalnya program pemerintah
mengadakan penyuluhan kesehatan
3. Manajemen masyarakat tentang peningkatan kesehatan.
- Cara pemilihan pemimpin 3. Manajemen Masyarakat :
- Cara pemilihan pemimpin : pemilihan
- Pertemuan dan pemutusan RT atau RW dipilih berdasarkan
masalah musyawarah warga.
- Pertemuan dan pemutusan masalah :
- Club/perkumpulan yang ada pertemuan biasanya diadakan jika ada
dimasyarakat kegiatan besar seperti pengajian,
karnaval.
- Club atau perkumpulan yang ada di
masyarakat : Ibu-ibu PKK, arisan,
pengajian ibu-ibu maupun bapak-
bapak.
d. Keamanan dan transportasi
1. Transportasi
1. Transportasi yang ada di lingkungan RW 5
- Umum
yaitu:
- Pribadi
2. Keamanan - Umum : becak, mobil angkutan
umum, ojeg.

- Pribadi : sepeda, motor, mobil, tosa.

2. Tidak ada kantor polisi maupun kantor


keamanan di RW 5. Ada 1 poskampling di
RW 5 tetapi untuk kegiatan siskampling
tidak berjalan

e. Pelayanan kesehatan dan sosial


1. Pelayanan kesehatan 1. Pelayanan Kesehatan
- Pusat kesehatan - Tidak ada puskesmas di RW 5, namun
puskesmas terdekat adalah puskesmas
pembantu di dekat balaidesa.
- Lainya (bidan, klinik swasta, - Ada 2 klinik praktek perawat dan 2
dokter) klinik praktek bidan, tidak ada praktek
2. Asuransi kesehatan dokter swasta
2. 80% masyarakat menggunakan asuransi
3. Tingkah laku sehat BPJS untuk pemeriksaan di puskesmas.
- Tingkah laku makan 3. Tingkah laku sehat
- Tingkah laku makan : kebiasaan
warga cuci tangan sebelum makan,
pola makan teratur, makan nasi dan
- Tingkah laku pencarian lauk seadanya, sebagian anak-anak
pertolongan kesehatan tidak cuci tangan kalau mau makan.
- Tingkah laku pencarian pertolongan
kesehatan : warga terbiasa mencari
pertolongan kesehatan ke bidan atau
perawat praktek atau puskesmas.
f. Komunikasi
(Dimana penduduk sering Tidak ada fasilitas seperti papan informasi
berkumpul, alat komunikasi : untuk menyampaikan informasi, alat
telepon, media masa, papan komunikasi menggunakan mikrofon mushola
pengumuman) untuk mengumpulkan warga.
g. Rekreasi Tidak ditemukan tempat rekreasi di RW 5,
tempat rekreasi terdapat di pusat kota
2. ANALISA DATA KOMUNITAS
N DATA PROBLEM ETIOLOGI
O
1 DS : Resiko tinggi Lingkungan yang kurang
a. Petugas Puskesmas menyampaikan bahwa di Desa Mejasem Timur banyak terdapat kasus DBD peningkatan memadai ditandai dengan
angka kejadian kerja bakti dilakukan secara
b. Lurah Mejasem Timur mengatakan DBD sering terjadi di RW 05
demam berdarah insidental, survey SMD ada
c. Ketua RW 05 mengatakan bahwa di lingkungan RW 05 sering terjadi kasus DBD, bahkan sampai ada yang 6 orang terkena DBD,
meninggal dunia per tahunnya. Tetapi untuk tahun ini belum terdapat kasus DBD. Ketua RW mengatakan bahwa survey WS banyak rumah
setiap dilakukan fogging hanya setiap sudah adanya kasus. yang tidak memiliki
ventilasi yang memadai,
d. Ketua RW 05 mengatakan tidak ada kegiatan penyuluhan DBD yang dilakukan pihak kesehatan kepada
lingkungan tidak terawat :
masyarakat secara langsung
saluran air terbuka yang
e. Ketua RW 05 mengatakan kegiatan kerja bakti hanya dilakukan secara insidental ketika ada waktu-waktu tertentu kotor dan tersumbat, banyak
saja. sampah botol dan plastik
bekas tergenang air maupun
DO :
tidak.
a. Dari hasil data yang didapatkan dari Puskesmas, didapatkan data bahwa dari hasil SMD (Survey Mawas Diri)
tahun 2017, di RW 05 terdapat 6 orang yang terkena DBD.

b. Didapatkan data ketika mahasiswa melakukan Winshield Survey (Survey Lapangan), ada beberapa pekarangan
yang rimbun tidak terawat, banyak hewan ternak didekat pemukiman warga sehingga menimbulkan berbagai
penyakit, ditepi jalan terdapat selokan yang terbuka dengan kondisi sebagian besar kotor, banyak sampah dan
alirannya tersumbat . Ditemukan pula banyaknya botol dan plastik bekas baik yang tergenang air maupun tidak
yang berserakan di lingkungan. Banyak bangunan rumah memiliki ventilasi yang kurang baik, sirkulas udara
kurang lancar, dan lembab.

c. Dari hasil survey pembagian kuesioner yang dilakukan mahasiswa kepada masyarakat RW 05, didapatkan hasil :

1. Pengetahuan : (Cukup 11% dan baik 89%)

2. Sikap : (Cukup 31% dan baik 69%)

3. Ketrampilan : (Kurang 1%, cukup 32% dan baik 67 %)

2 DS: Resiko Perilaku terhadap penyakit


a. Bu bidan Beti mengatakan bahwa ada beberapa warga yang terkena TBC, baik yang masih dicurigai maupun yang penularan angka TBC yang kurang
sedang menjalani pengobatan. kejadian TBC mendukung ditandai dengan
menyangkal sakit, tidak mau
b. Kader TBC mengatakan di Mejasem Timur banyak warga yang terkena TBC tetapi sebagian besar penderita
menjalani pengobatan,
maupun keluarga menyangkalnya.
kondisi ventilasi yang
c. Kader TBC mengatakan banyak masyarakat RW 05 yang dicurigai terkena TBC namun tidak mau dirujuk ke kurang baik, hasil kuesioner
pelayanan kesehatan. ketrampilan kurang 39%,
cukup 20%, baik 41%.
d. Hasil wawancara dengan warga, bahwa warga mengatakan dikeluarganya ada yang menderita bronkhitis tapi tidak
mau menjalani pengobatan selanjutnya

DO:
a. Dari hasil Winshield Survey didapatkan bahwa ada banyak bangunan rumah yang memiliki ventilasi yang kurang
baik, sirkulasi udara kurang lancar, dan lembab.

b. Dari hasil data kader didapatkan data penyakit TBC di RW 05 terdapat 13 penderita.

c. Data survey PIS-PK 100 orang yang dilakukan mahasiswa ada 5 penderita TBC baik suspek TBC maupun yang
sedang melakukan pengobatan di RW 05.

d. Dari hasil survey pembagian kuesioner yang dilakukan mahasiswa kepada masyarakat RW 05, didapatkan hasil :

1. Pengetahuan : (kurang 11%, cukup 40% dan baik 49%)


2. Sikap : (cukup 72% dan baik 28%)
3. Ketrampilan : (kurang 39%, cukup 20%, baik 41%)

3 DS : Resiko Program posyandu lansia


a. Bidan desa, kader maupun ketua RW mengatakan kegiatan posyandu lansia di RW 5 tidak berjalan. penurunan tidak berjalan ditandai
derajat dengan lansia tidak mau
b. Bidan desa mengatakan dulu sempat ada kegiatan posyandu lansia namun yang datang hanya 3 atau 4 orang, lansia
kesehatan lansia datang ke posyandu lansia
tidak mau datang ke posyandu lansia karena hanya diperiksa saja tidak mendapatkan obat
karena hanya diperiksa saja
c. Beberapa lansia mengatakan tidak mendapat obat di posyandu lansia tidak mendapat obat, 70%
lansia mempunyai
DO :
menejemen kesehatan diri
a. Jumlah lansia di RW 5 sebanyak 246 orang
yang kurang bagus, 70%
b. 40% lansia menderita hipertensi, 20% lansia menderita diabetes mellitus, 30% lansia menderita asam urat, 10% lansia mempunyai
lansia menderita kolesterol. keterbatasan kognitif
terhadap penyakit
c. 70% lansia mempunyai menejemen kesehatan diri yang kurang bagus

d. 70% lansia mempunyai keterbatasan kognitif terhadap penyakit

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN :
1. Resiko tinggi peningkatan angka kejadian demam berdarah di RW 05 Kelurahan Mejasem Timur berhubungan dengan lingkungan yang kurang memadai
ditandai dengan kerja bakti dilakukan secara insidental, survey SMD ada 6 orang terkena DBD, survey WS banyak rumah yang tidak memiliki ventilasi
yang memadai, lingkungan tidak terawat : saluran air tersumbat, banyak sampah botol dan plastik bekas tergenang air maupun tidak
2. Resiko penularan kejadian TBC di RW 05 Kelurahan Mejasem Timur berhubungan dengan perilaku terhadap penyakit TBC yang kurang mendukung
ditandai dengan menyangkal sakit, tidak mau menjalani pengobatan, kondisi ventilasi yang kurang baik, hasil kuesioner ketrampilan kurang 39%, cukup 20%,
baik 41%
3. Resiko penurunan derajat kesehatan lansia di RW 05 Kelurahan Mejasem Timur berhubungan dengan program posyandu lansia tidak berjalan ditandai
dengan lansia tidak mau datang ke posyandu lansia karena hanya diperiksa saja tidak mendapat obat, 70% lansia mempunyai menejemen kesehatan diri yang
kurang bagus, 70% lansia mempunyai keterbatasan kognitif terhadap penyakit.

4. PRIORITAS MASALAH
No Masalah Kesehatan A B C D E F G H I J K Total Prioritas
I Resiko tinggi peningkatan angka kejadian demam berdarah di RW 05 Kelurahan Mejasem
Timur berhubungan dengan lingkungan yang kurang memadai ditandai dengan kerja bakti
dilakukan secara insidental, survey SMD ada 6 orang terkena DBD, survey WS banyak rumah 4 4 3 4 5 4 4 4 1 5 1 39 1
yang tidak memiliki ventilasi yang memadai, lingkungan tidak terawat : saluran air tersumbat,
banyak sampah botol dan plastik bekas tergenang air maupun tidak
2 Resiko penularan kejadian TBC di RW 05 Kelurahan Mejasem Timur berhubungan dengan 3 4 3 4 3 4 5 5 1 5 1 38 2
perilaku terhadap penyakit TBC yang kurang mendukung ditandai dengan menyangkal sakit,
tidak mau menjalani pengobatan, kondisi ventilasi yang kurang baik, hasil kuesioner
ketrampilan kurang 39%, cukup 20%, baik 40%.
3 Resiko penurunan derajat kesehatan lansia di RW 05 Kelurahan Mejasem Timur berhubungan
dengan program posyandu lansia tidak berjalan ditandai dengan lansia tidak mau datang ke
posyandu lansia karena hanya diperiksa saja tidak mendapat obat, 70% lansia mempunyai 4 3 2 3 4 4 3 4 3 5 2 37 3
menejemen kesehatan diri yang kurang bagus, 70% lansia mempunyai keterbatasan kognitif
terhadap penyakit

Keterangan :

A :Resiko terjadi G : Waktu


B : Resiko parah H :Waktu
C : Potensi untuk pendidikan kesehatan I : Dana
D : Minat masyarakat J : Fasilitas kesehatan
E : Mungkin diatasi K :Sumber dana
F : Sesuai dengan program pemerintah
Pembobotan : 1. Sangat rendah 2. Rendah 3. Cukup 4. Tinggi 5. Sangat tinggi

5. PLANNING OF ACTIONS (POA)


No Masalah Tujuan Rencana Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Dana PJ
1 Resiko penularan TUM :
kejadian TBC di RW 05 Tidak terjadi
Kelurahan Mejasem peningkatan angka
Timur berhubungan penularan kejadian
dengan perilaku terhadap TBC di RW 05
penyakit TBC yang Kelurahan Mejasem
kurang mendukung Timur
ditandai dengan
menyangkal sakit, tidak TUK :
mau menjalani Meningkatkan Masyarakat Minggu, 3 - TPA Aisyiyah Sulang MHS - Ibu Warsilah dan
pengobatan, kondisi pengetahuan RW 05 Juni 2018 (RT 2,3,4) Yuana (RT 2,34)
ventilasi yang kurang masyarakat tentang Pkl 09.00
- Musolah Abdul Karim - Ibu Ernani dan
baik, hasil kuesioner penyakit TBC
RT 6 (RT 5,6,7) Syufah (5,6,7)
ketrampilan kurang 39%,
cukup 20%, baik 41%. 1. Pendidikan - Taman Baca (RT 1, 8, - Pa Yanto dan Sea
kesehatan tentang 9, 10) (RT 1,8,9,10)
TBC

2 Resiko tinggi TUM :


peningkatan angka Menurunkan angka
kejadian demam kejadian demam
berdarah di RW 05 berdarah di RW 05
Kelurahan Mejasem Kelurahan Mejasem
Timur berhubungan Timur
dengan lingkungan yang
kurang memadai ditandai TUK :
dengan kerja bakti 1. Meningkatkan Masyarakat Minggu, 3 - TPA Aisyiyah Sulang MHS - Ibu Warsilah
dilakukan secara pengetahuan RW 05 Juni 2018 (RT 2,3,4) dan Hanung
insidental, survey SMD masyarakat tentang Pkl 09.00 - Musolah Abdul Karim (RT 2,34)
ada 6 orang terkena DBD RT 6 (RT 5,6,7)
1. Pendidikan - Ibu Ernani dan
DBD, survey WS banyak
kesehatan tentang - Taman Baca (RT 1, 8, Musdalifah
rumah yang tidak
DBD 9, 10) (5,6,7)
memiliki ventilasi yang
memadai, lingkungan - Pa Yanto dan
tidak terawat : saluran air Okta (RT
tersumbat, banyak 1,8,9,10)
sampah botol dan plastik Masyarakat Minggu, 24 Fleksibel
bekas tergenang air RW 05 Juni 2018 Lingkungan rumah dari
Mhs : Moh. Afandi
maupun tidak. Pkl 07.00 masing-masing masy
Wrg : RW 05
2. Mencegah
2. Melakukan
terjadinya DBD
kegiatan kerja
bakti PSN
3M+plus.

3 Resiko penurunan derajat TUM :


kesehatan lansia di RW Meningkatkan derajat
05 Kelurahan Mejasem kesehatan lansia untuk
Timur berhubungan mencapai masa tua
dengan program yang bahagia dan
posyandu lansia tidak berdaya guna dalam
berjalan ditandai dengan kehidupan keluarga dan
lansia tidak mau datang masyarakat.
ke posyandu lansia
karena hanya diperiksa TUK :
saja tidak mendapat obat, 1. Meningkatkan Lansia RW 05 Minggu, 1 TPA Aisyiyah Sulang MHS Mhs : Yusni
70% lansia mempunyai derajat kesehatan Juli 2018 Wrg : Ibu Beti
menejemen kesehatan lansia Pkl 08.00
diri yang kurang bagus,
70% lansia mempunyai Lansia RW 05 Minggu 1 TPA Aisyiyah Sulang Mhs : Aulia
2. Meningkatkan 1. Pelaksanaan
keterbatasan kognitif Juli 2018 Wrg : Ibu Beti
kebugaran fisik Posyandu Lansia
terhadap penyakit. Pkl 08.00
lansia

2. Senam Lansia

6. EVALUASI KEGIATAN
No Masalah Keperawatan Kegiatan Evaluasi Analisa
1 Resiko penularan Pendidikan kesehatan 1. Jumlah peserta ; S : Materi diambil dari sumber yang jelas dan
kejadian TBC di RW 05 tentang TBC dilakukan a. TPA Aisyiyah Sulang sebagai tempat penkes RT 2,3 dan representatif untuk disajikan
Kelurahan Mejasem pada hari Minggu tanggal 4 dihadiri 30 orang W : Media kurag memadai karena lembar balik
Timur berhubungan 3 Juni 2018 pukul 09.00 b. Masjid Abdul Qarim RT 6 sebagai tempat penkes RT 5,6, terlalu kecil sedangkan masyarakat yang datang
dengan perilaku WIB ditiga tempat yaitu dan 7 dihadiri 24 orang lumayan banyak
terhadap penyakit TBC TPQ Aisyiyah Sulang, c. Taman Baca RT 8 sebagai tempat penkes RT 1,8,9 dan O :
yang kurang Masjid Abdul Karim dan 10 dihadiri 23 orang. Tersedia sumber pengeras suara untuk
mendukung ditandai Taman Baca RT 08. 2. Hasil yang dicapai proses memabantu menjelaskan materi penyuluhan
dengan menyangkal a. 80% Keluarga dan pasien antusias terhadap materi yang T :
sakit, tidak mau disampaikan oleh penyaji 20% Masyarakat tidak memperhatikan kegiatan
menjalani pengobatan, b. 95% Keluarga dan pasien tidak meninggalkan tempat dan bertanya diluar topik.
kondisi ventilasi yang selama penyuluhan berlangsung
kurang baik, hasil c. 80% Keluarga dan pasien terlibat aktif dalam kegiatan
kuesioner ketrampilan penyuluhan
kurang 39%, cukup 20%, 3. Hasil pre test lisan 70% belum memahami konsep TBC
baik 41% 4. Hasil post tes 90% lisan sudah memahami konsep TBC
2 Resiko tinggi 1. Pendidikan kesehatan 1. Jumlah peserta ; S : Materi diambil dari sumber yang jelas dan
peningkatan angka tentang DBD dilakukan a. TPA Aisyiyah Sulang sebagai tempat penkes RT 2,3 dan 4 representatif untuk disajikan
kejadian demam pada hari Minggu dihadiri 30 orang W : Media kurag memadai karena lembar balik
berdarah di RW 05 tanggal 3 Juni 2018 b. Masjid Abdul Qarim RT 6 sebagai tempat penkes RT 5,6, terlalu kecil sedangkan masyarakat yang datang
Kelurahan Mejasem pukul 10.00 WIB ditiga dan 7 dihadiri 24 orang lumayan banyak
Timur berhubungan tempat yaitu TPQ c. Taman Baca RT 8 sebagai tempat penkes RT 1,8,9 dan 10 O :
dengan lingkungan Aisyiyah Sulang, dihadiri 23 orang. Tersedia sumber pengeras suara untuk
yang kurang memadai Masjid Abdul Karim 2. Hasil yang dicapai proses memabantu menjelaskan materi penyuluhan
ditandai dengan kerja dan Taman Baca RT d. 80% Keluarga dan pasien antusias terhadap materi yang T :
bakti dilakukan secara 08. disampaikan oleh penyaji 20% Masyarakat tidak memperhatikan kegiatan
insidental, survey SMD e. 95% Keluarga dan pasien tidak meninggalkan tempat dan bertanya diluar topik.
ada 6 orang terkena selama penyuluhan berlangsung
DBD, survey WS f. 80% Keluarga dan pasien terlibat aktif dalam kegiatan
banyak rumah yang penyuluhan
tidak memiliki ventilasi 3. Hasil pre test lisan 40% belum memahami konsep TBC
yang memadai, 4. Hasil post tes 90% lisan sudah memahami konsep TBC
lingkungan tidak
terawat : saluran air 2. Melakukan kegiatan 1. Hanya 20% masyarakat yang mau mengikuti kegiatan kerja S : Pengumuman sudah dilakukan 2 kali pada
tersumbat, banyak kerja bakti PSN pada bakti yaitu di RT 08 dan masyarakat yang berada di pinggir h-2 kegiatan dan h-1, kemudian pada hari h
sampah botol dan tanggal 24 Juni 2018 jalan. juga. Mahasiswa keliling lingkungan untuk
plastik bekas tergenang pukul 06.30 WIB 2. Hasil yang dicapai 15% lingkungan RW 5 bersih, tidak ada mengajak masyarakat bekerja bakti dan tuun
air maupun tidak. tumpukan sampah di selokan lansung melakukan kerja bakti.
3. Keberhasilan program kerja bakti tidak efektif karena warga W : alat kurang memadai
kurang antusias dan terdapat acara lain yang bersamaan O : Masyarakat meminjamkan alat dan
dengan kegiatan kerja bakti konsumsi
T : 80% masyarakat tidak antusias mengkuti
kerja bakti karena terdapat acara lain yang
bersamaan dengan kegiatan kerja bakti
3 Resiko penurunan 1. Pelaksanaan 1. Jumlah peserta 37 lansia S : konsep posyandu lansia ada 3 meja, alat
derajat kesehatan lansia Posyandu Lansia 2. 40% lansia menderita hipertensi, 20% lansia menderita mendukung, petugas mendukung
di RW 05 Kelurahan pada tanggal 2 Juli diabetes mellitus, 30% lansia menderita asam urat, 10% lansia W : tempat terlalu sempit, penataan kurang
Mejasem Timur 2018 menderita kolesterol. tertata
berhubungan dengan 3. Keberhasilan kegiatan cukup efektif karena banyak lansia O : kader dan bidan mau bekerja sama dan
program posyandu yang antusias datang ke posyandu. membantu mengarahkan masyarakat
lansia tidak berjalan T : lansia yang tempat tinggalnya jauh,
ditandai dengan lansia umurnya diatas 75 tahun dan bekerja tidak bisa
tidak mau datang ke hadir
posyandu lansia karena
hanya diperiksa saja 1. Jumlah peserta 25 orang S : gerakan senam sudah disiapkan dan
tidak mendapat obat, 2. Hasil yang dicapai 100% antusias dan meminta diulangi disesuaikan denga kondisi lansia
70% lansia mempunyai kembali W : Sound kurang memadai
menejemen kesehatan 3. Keberhasilan kegiatan efektif karena lansia antusias O : ada fasilitator dan leader senam yang
diri yang kurang bagus, menggerakan lansia dan musik yang membuat
70% lansia mempunyai semangat
2. Senam lansia pada
keterbatasan kognitif T : rentang gerak lansia yang terbatas
tanggal 8 Juli 2018
terhadap penyakit.
pukul 07.00 WIB
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1

HASIL KUESIONER

1. HASIL KUESIONER TBC


A. Pengetahuan

Pengetahuan

Frequenc Valid Cumulative


y Percent Percent Percent

Valid kurang 11 11,0 11,0 11,0

cukup 40 40,0 40,0 51,0

baik 49 49,0 49,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

B. Sikap

Sikap

Frequenc Valid Cumulative


C. y Percent Percent Percent

Valid cukup 72 72,0 72,0 72,0

baik 28 28,0 28,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


Ketrampilan

Ketrampilan

Frequenc Valid Cumulative


y Percent Percent Percent

Valid kurang 39 39,0 39,0 39,0

cukup 20 20,0 20,0 59,0

baik 41 41,0 41,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


2. HASIL KUESIONER DBD
A. Pengetahuan

Pengetahuan

Frequenc Valid Cumulative


y Percent Percent Percent

Valid cukup 18 18,0 18,0 18,0

baik 82 82,0 82,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

B. Sikap

Sikap

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid cukup 31 31,0 31,0 31,0

baik 69 69,0 69,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

C. Ketrampilan

Ketrampilan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid kurang 1 1,0 1,0 1,0

cukup 32 32,0 32,0 33,0

baik 67 67,0 67,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


LAMPIRAN 2

LAPORAN PENDAHULUAN
MUSYAWARAH MASYARAKAT
DESA 1
RW 05 KELURAHAN MEJASEM TIMUR
KABUPATEN TEGAL

KELOMPOK 5 :

1. AHMAD NURUL HIDAYAH


2. AULIYA WAHIDAH KHUSNI
3. HANUNG LARASATI
4. MOHAMAD OKTAVIANA PUTRA
5. MUHAMMAD AFANDI
6. MUSDALIFAH
7. SEA PARADISE
8. SYUFAH MUTOHAROH
9. SITI UMAYAH
10. YUANA MELIAWATI
11. YUSNI MARYATI
12. TEGUH PURWANTO

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI
2018

LAPORAN PENDAHULUAN MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA 1

Kelompok : 5 (Lima)
Tanggal : 24 Mei 2018
Pertemuan ke : 1

1. LATAR BELAKANG
a. Karateristik data
Instrumen winshield survey, pengkajian inti dan sub sistem komunitas, hasil kuesioner
TBC dan DBD (terlampir)
b. Data yang akan digali lebih lanjut
Dalam MMD 1 ini data yang akan dikaji lebih lanjut antara lain :
1. Populasi TBC, program kader yang sudah ada untuk menaggulangi penularan TBC,
endemisitas DBD, program kader yang sudah ada untuk menanggulangi kejadian
DBD, masalah kesehatan yang sering dikeluhkan oleh masyarakat khususnya lansia,
program lansia yang ada, kegiatan yang ada di RW 05 serta data lain untuk
mengetahui karakteristik lainnya untuk memperdalam data.
2. Memaparkan hasil kuesioner dan analisa data
3. Mendiskusikan prioritas masalah
4. Mendiskusikan rencana tindakan

2. RENCANA KEPERAWATAN
a. Diagnosa keperawatan
1. Resiko penularan angka kejadian TBC di RW 05 Kelurahan Mejasem Timur
berhubungan dengan perilaku terhadap penyakit TBC yang kurang mendukung
ditandai dengan menyangkal sakit, tidak mau menjalani pengobatan, kondisi ventilasi
yang kurang baik, hasil kuesioner ketrampilan kurang 39, cukup 20, baik 41 orang.
2. Resiko tinggi peningkatan angka kejadian demam berdarah di RW 05 Kelurahan
Mejasem Timur berhubungan dengan lingkungan yang kurang memadai ditandai
dengan kerja bakti dilakukan secara insidental, survey SMD ada 6 orang terkena
DBD, survey WS banyak rumah yang tidak memiliki ventilasi yang memadai,
lingkungan tidak terawat : saluran air tersumbat, banyak sampah botol dan plastik
bekas tergenang air maupun tidak
3. Resiko penurunan derajat kesehatan lansia di RW 05 Kelurahan Mejasem Timur
berhubungan dengan program posyandu lansia tidak berjalan ditandai dengan lansia
tidak mau datang ke posyandu lansia karena hanya diperiksa saja tidak mendapat
obat.

b. Tujuan umum
Setelah dilakukan kegiatan MMD 1 selama 120 menit, tersusun masalah
kesehatan komunitas dan rencana kegiatan untuk menangani masalah kesehatan yang
telah teridentifikasi.

c. Tujuan khusus
1. Mengklarifikasi dan mengkaji lebih lanjut data yang di dapat dari winshield
survey maupun dari tokoh masyarakat setempat.
2. Memaparkan hasil analisa data yang didapat
3. Mendiskusikan prioritas masalah yang didapat
4. Mendiskusikan rencana kegiatan sebagai alternatif penyelesaian masalah
kesehatan.

3. RANCANGAN KEGIATAN
a. Topik
Musyawarah masyarakat desa 1 (MMD 1)
b. Metode
Presentasi, diskusi dan tanya jawab
c. Media
Microfon, alat tulis, LCD/proyektor, laptop
d. Waktu dan tempat
Hari : Kamis
Tanggal : 24 Mei 2018
Pukul : 20.15 ( Ba’da Tarawih)
Tempat : Posko RW 5
e. Pengorganisasian
Moderator : Moh. Oktaviana Putra
Tugas :
1. Membuka acara
2. Memperkenalkan anggota mahasiswa
3. Membacakan tujuan kegiatan MMD 1
4. Mampu mengkondusifkan keadaan dan memotivasi tamu undangan untuk aktif dalam
kegiatan MMD 1.
5. Mampu memimpin jalannya diskusi dengan baik dan tertib

Presentator : Yuana Meliawati


Tugas :
1. Mengkaji data lebih spesifik
2. Memaparkan data yang sudah didapat
3. Mendiskusikan prioritas masalah kesehatan
4. Mendiskusikan rencana kegiatan sebagai alternatif penyelesaian masalah kesehatan.

Operator : Sea Paradise


Tugas :
1. Mengoperasikan komputer

Fasilitator : Syufah Mutoharoh, Musdalifah, Aulia Wahidah K, Ahmad Nurul


Hidayat, Muh. Afandi dan Teguh Purwanto
Tugas :
1. Memfasilitasi tamu undangan yang kurang aktif
2. Memotivasi tamu undangan untuk menyampaikan pendapatnya

Notulen : Yusni Maryati


Tugas :
1. Mencatat hasil diskusi
2. Memaparkan hasil diskusi

Seksi konsumsi : Hanung Larasati dan Siti Umayah


Tugas :
1. Mengatur pembagian konsumsi

4. KRITERIA EVALUASI
a. Evaluasi struktur
1. Laporan pendahuluan telah disiapkan
2. Hasil pengolahan data telah disiapkan untuk disajikan kepada masyarakat.
3. Tim berjumlah orang yang terdiri atas 1 moderator, 1 presentator, 1 operator, 6
fasilitator, 1 notulen dan 2 seksi konsumsi.
4. Tempat luas dan sirkulasi baik
5. Peralatan pengeras suara maupun pendukung kegiatan berfungsi dengan baik
6. Tidak ada kesulitan dalam mengundang tokoh masyarakat.

b. Evaluasi proses
1. Moderator menjelaskan aturan jalanya kegiatan dengan jelas
2. Presentator memaparkan dan mengkaji data dengan jelas
3. Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah klien
4. Notulen memparkan hasil diskusi dengan jelas
5. Tokoh masyarakat aktif dalam diskusi memprioritaskan masalah dan menyusun
rencana kegiatan.
6. Tokoh masyarakat dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai selesai.
7. Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan

c. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan diskusi dengan beberapa tokoh masyarakat hasil yang diharapkan
adalah sebagai berikut :
1. 100% tokoh masyarakat dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai
selesai
2. 100% tokoh masyarakat dapat berpartisipasi dalam berpendapat.
3. 100% tokoh masyarakat dapat memprioritaskan masalah bersama dengan
mahasiswa
4. 100% masyarakat dapat merencanakan tindakan bersama dengan mahasiswa
EVALUASI HASIL
1. Evaluasi struktur
a. Laporan pendahuluan SAP MMD 1 sudah disiapkan
b. Hasil pengolahan data windshield dan kuesioner sudah disiapkan dan disajikan kepada
masyarakat.
c. Tim berjumlah orang yang terdiri atas 1 moderator (M. Oktaviana Putra), 1 presentator
(Yuana Meliawati), 1 operator (Sea Paradise), 6 fasilitator (Syufah Mutoharoh,
Musdalifah, Aulia Wahidah K, Ahmad Nurul Hidayat, Muh. Afandi dan Teguh
Purwanto), 1 notulen (Yusni Maryati) dan 2 seksi konsumsi (Hanung Larasati dan Siti
Umayah).
d. Tempat luas dan sirkulasi baik dalam keadaan baik
e. Peralatan pendukung kegiatan yaitu laptop dan proyektor berfungsi dengan baik
f. Tidak ada kesulitan dalam mengundang tokoh masyarakat.

2. Evaluasi proses
a. Moderator menjelaskan aturan jalanya kegiatan dengan jelas
b. Presentator memaparkan dan mengkaji data dengan jelas
c. Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah klien
d. Notulen memaparkan hasil diskusi dengan jelas
e. Tokoh masyarakat aktif dalam diskusi memprioritaskan masalah dan menyusun rencana
kegiatan
f. Tokoh masyarakat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai selesai.
g. Waktu pelaksanaan pukul 20.30-22.00 WIB

3. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan diskusi dengan beberapa tokoh masyarakat hasil yang diharapkan
adalah sebagai berikut :
a. 100% tokoh masyarakat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai selesai
b. 100% tokoh masyarakat berpartisipasi dalam berpendapat.
c. 100% tokoh masyarakat memprioritaskan masalah bersama dengan mahasiswa
d. 100% tokoh masyarakat merencanakan tindakan bersama dengan mahasiswa
LAMPIRAN
1. Pertanyaan : Apa benar di RT 3 ada anak yang gizi buruk sedangkan RT 3 warganya
mampu-mampu
Diskusi : Menurut data yang didapat dari kader posyandu (Bu Ernani dan Bu Yani)
terdapat 2 anak yang menderita kekurangan gizi dan 1 anak yang sudah berada digaris
merah. Dari 3 anak itu, 2 anak berada di RT 3 yang merupakan kakak beradik dan 1 anak
di RT 9. Yang berada di RT 3 adalah anak dari Ibu Daimah sedangkan yang di RT 9
adalah anak dari Ibu Baitun. Data tersebut kemudian diklarifikasi oleh Kader Ernani
kembali pada saat diskusi.

2. Pertanyaan : Kenapa bisa di RT 1,2,3,4 yang sering terkena DBD ?


Diskusi : Karena dari hasil pengkajian WS/lingkungan yang telah dilakukan ditemukan
bahwa kondisi di RT 1,2,3,4 lebih memungkinkan untuk menjadi sarang nyamuk Aedes
Aegipty. Di kawasan tersebut banyak ditemukan sampah plastik maupun botol yang
berserakan dan sebagian digenangi air. Kemudian banyak ditemukan rumah warga yang
ventilasinya kurang memadai dan sirkulasi pencahayaannya kurang. Kerja bakti juga
hanya bersifat insidental atau sewaktu waktu ketika ada acara tertentu saja. Hal tersebut
memandakan bahwa kesadaran masyarakat tentang pencegahan DBD masih kurang.
Ditepi-tepi jalan juga terdapat selokan yang terbuka dengan kondisi sebagian besar kotor,
banyak sampah dan alirannya tersumbat.

3. Pertanyaan : Kenapa tidak mengangkat masalah diabetes ?


Diskusi : Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan pada 100 sampel warga RW
05 penyakit diabetes mellitus bukan menjadi prioritas karena hanya diderita oleh
beberapa orang saja. Penyakit yang menjadi prioritas adalah DBD karena hampir setiap
tahun selalu menewaskan salah satu warga RW 05 dan TBC karena RW 05 mempunyai
salah satu penderita terbanyak yang jumahnya 13 orang. Dari 13 orang tersebut dari
pengkajian yang didapat kurang mengerti kesadaran tentang TBC itu sendiri sehingga
perilakunya masih belum sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan oleh penderita
TBC.

4. Pertanyaan : Kayanya penduduk perempuan lebih banyak dari laki-laki. Itu data dari
mana ngarang atau gimana ?
Diskusi : Data jumlah penduduk RW 05 didapat dari data BES yang didapat dari
Balaidesa Mejasem Timur. Setelah dihitung didapatkan jumlah laki-laki yang lebih
banyak daripada perempuan yaitu aki-laki 1241 dan perempuan 1200 orang.
5. Pertanyaan : Penyuluhan dari kader-kader tidak efektif sebaiknya dari pihak
kesehatannya langsung. Itu kenapa?
Diskusi : Dari pernyataan kader bahwa penyuluhan dilakukan pada saat perkumpulan
ibu-ibu PKK dan sebelum melakukan penyuluhan dari kader sudah dibekali materi dari
pihak kesehatan, kalau masalah masyarakat tidak mengaplikasikan itu timbul dari diri
masyarakatnya. Kalau minta dari pihak kesehatan misalnya bidan desa tidak
memungkinkan karena bidan desa sibuk dengan pekerjaan lain.

6. Pertanyaan : Ibu hamil yang beresiko tinggi itu yang seperti apa ?
Diskusi : Ibu hamil yang beresiko tinggi di RW 5 ada 3. 2 diantaranya beseriko tinggi
karena mempunyai hipertensi, yaitu Ibu Sonia RT 4 dan Ibu Soliha RT 2 sedangkan satu
lagi ibu hamil beresiko tinggi karena faktor usia yaitu Ibu Amalia RT 2.

7. Lain-lain berbentuk diskusi


LAMPIRAN 3

LAPORAN PENDAHULUAN MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA 2


RW 05 KELURAHAN MEJASEM TIMUR KABUPATEN TEGAL

KELOMPOK 5 :

1. AHMAD NURUL HIDAYAH


2. AULIYA WAHIDAH KHUSNI
3. HANUNG LARASATI
4. MOHAMAD OKTAVIANA PUTRA
5. MUHAMMAD AFANDI
6. MUSDALIFAH
7. SEA PARADISE
8. SYUFAH MUTOHAROH
9. SITI UMAYAH
10. YUANA MELIAWATI
11. YUSNI MARYATI
12. TEGUH PURWANTO

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI
2018
LAPORAN PENDAHULUAN MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA 2

Kelompok : 5 (Lima)
Tanggal : 30 Mei 2018
Pertemuan ke : 2

1. LATAR BELAKANG
a. Karateristik data
Dari hasil yang didapat melalui instrumen winshield survey, pengkajian inti dan sub
sistem komunitas serta hasil kuesioner TBC dan DBD yang dilakukan pada saat MMD
1 didapatkan 3 masalah keperawatan yaitu :
1) Resiko tinggi peningkatan angka kejadian demam berdarah di RW 05 Kelurahan
Mejasem Timur berhubungan dengan lingkungan yang kurang memadai ditandai
dengan kerja bakti dilakukan secara insidental, survey SMD ada 6 orang terkena
DBD, survey WS banyak rumah yang tidak memiliki ventilasi yang memadai,
lingkungan tidak terawat : saluran air tersumbat, banyak sampah botol dan plastik
bekas tergenang air maupun tidak
2) Resiko penularan angka kejadian TBC di RW 05 Kelurahan Mejasem Timur
berhubungan dengan perilaku terhadap penyakit TBC yang kurang mendukung
ditandai dengan menyangkal sakit, tidak mau menjalani pengobatan, kondisi
ventilasi yang kurang baik, hasil kuesioner ketrampilan kurang 39, cukup 20, baik
41 orang.
3) Resiko penurunan derajat kesehatan lansia di RW 05 Kelurahan Mejasem Timur
berhubungan dengan program posyandu lansia tidak berjalan ditandai dengan lansia
tidak mau datang ke posyandu lansia karena hanya diperiksa saja tidak mendapat
obat.

b. Data yang akan digali lebih lanjut


Dalam MMD 2 ini data yang akan dikaji lebih lanjut antara lain :
1. Memaparkan analisa data
2. Mendiskusikan prioritas masalah
3. Mendiskusikan rencana tindakan

2. RENCANA KEPERAWATAN
a. Diagnosa keperawatan
1) Resiko tinggi peningkatan angka kejadian demam berdarah di RW 05 Kelurahan
Mejasem Timur berhubungan dengan lingkungan yang kurang memadai ditandai
dengan kerja bakti dilakukan secara insidental, survey SMD ada 6 orang terkena
DBD, survey WS banyak rumah yang tidak memiliki ventilasi yang memadai,
lingkungan tidak terawat : saluran air tersumbat, banyak sampah botol dan plastik
bekas tergenang air maupun tidak
2) Resiko penularan angka kejadian TBC di RW 05 Kelurahan Mejasem Timur
berhubungan dengan perilaku terhadap penyakit TBC yang kurang mendukung
ditandai dengan menyangkal sakit, tidak mau menjalani pengobatan, kondisi
ventilasi yang kurang baik, hasil kuesioner ketrampilan kurang 39, cukup 20, baik
41 orang
3) Resiko penurunan derajat kesehatan lansia di RW 05 Kelurahan Mejasem Timur
berhubungan dengan program posyandu lansia tidak berjalan ditandai dengan lansia
tidak mau datang ke posyandu lansia karena hanya diperiksa saja tidak mendapat
obat.

b. Tujuan umum
Setelah dilakukan kegiatan MMD 2 selama 120 menit, tersusun rencana kegiatan
untuk menangani masalah kesehatan yang telah teridentifikasi.

c. Tujuan khusus
1. Memaparkan hasil analisa data yang didapat
2. Mendiskusikan prioritas masalah yang didapat
3. Mendiskusikan rencana kegiatan sebagai alternatif penyelesaian masalah kesehatan.

3. RANCANGAN KEGIATAN
a. Topik
Musyawarah masyarakat desa 2 (MMD 2)
b. Metode
Presentasi, diskusi dan tanya jawab
c. Media
Microfon, alat tulis, LCD/proyektor, laptop
d. Waktu dan tempat
Hari : Rabu
Tanggal : 30 Mei 2018
Pukul : 20.15 ( Ba’da Tarawih)
Tempat : TPA Aisyiyah Sulang Mejasem Timur
e. Pengorganisasian
Moderator : Yusni Maryati
Tugas :
1) Membuka acara
2) Memperkenalkan anggota mahasiswa
3) Membacakan tujuan kegiatan MMD 2
4) Mampu mengkondusifkan keadaan dan memotivasi tamu undangan untuk aktif
dalam kegiatan MMD 1.
5) Mampu memimpin jalannya diskusi dengan baik dan tertib

Presentator : M. Oktaviana Putra


Tugas :
1. Mengkaji data lebih spesifik
2. Memaparkan data yang sudah didapat
3. Mendiskusikan prioritas masalah kesehatan
4. Mendiskusikan rencana kegiatan sebagai alternatif penyelesaian masalah kesehatan.

Operator : Yuana Meliawati


Tugas :
1. Mengoperasikan komputer

Fasilitator : Syufah Mutoharoh, Siti Umayah, Aulia Wahidah K, Ahmad Nurul


Hidayat, Muh. Afandi dan Teguh Purwanto
Tugas :
1. Memfasilitasi tamu undangan yang kurang aktif
2. Memotivasi tamu undangan untuk menyampaikan pendapatnya

Notulen : Sea Paradise


Tugas :
1. Mencatat hasil diskusi
2. Memaparkan hasil diskusi

Seksi konsumsi : Hanung Larasati dan Musdalifah


Tugas :
1. Mengatur pembagian konsumsi

4. KRITERIA EVALUASI
a. Evaluasi struktur
1. Laporan pendahuluan telah disiapkan
2. Hasil pengolahan data telah disiapkan untuk disajikan kepada masyarakat.
3. Tim berjumlah orang yang terdiri atas 1 moderator, 1 presentator, 1 operator, 6
fasilitator, 1 notulen dan 2 seksi konsumsi.
4. Tempat luas dan sirkulasi baik
5. Peralatan pengeras suara maupun pendukung kegiatan berfungsi dengan baik
6. Tidak ada kesulitan dalam mengundang tokoh masyarakat.
b. Evaluasi proses
1. Moderator menjelaskan aturan jalanya kegiatan dengan jelas
2. Presentator memaparkan data dengan jelas
3. Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah klien
4. Notulen memparkan hasil diskusi dengan jelas
5. Tokoh masyarakat aktif dalam diskusi memprioritaskan masalah dan menyusun
rencana kegiatan.
6. Tokoh masyarakat dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai selesai.
7. Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan

c. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan diskusi dengan beberapa tokoh masyarakat hasil yang diharapkan
adalah sebagai berikut :
1. 100% tokoh masyarakat dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai
selesai
2. 100% tokoh masyarakat dapat berpartisipasi dalam berpendapat.
3. 100% tokoh masyarakat dapat memprioritaskan masalah bersama dengan
mahasiswa
4. 100% masyarakat dapat merencanakan tindakan bersama dengan mahasiswa
EVALUASI HASIL

1. Evaluasi struktur
g. Laporan pendahuluan SAP MMD 2 sudah disiapkan
h. Hasil perencanaan kegiatan siap diimplementasikan.
i. Tim berjumlah 12 orang yang terdiri atas 1 moderator (Yusni Maryati), 2 presentator (Sea
Paradise dan Ahmad Nurul Hidayat), 1 operator (Yuana Meliawati), 5 fasilitator
(Musdalifah, Aulia Wahidah K, Muh. Afandi, M. Oktaviana P dan Teguh Purwanto), 1
notulen (Syufah Mutoharoh) dan 2 seksi konsumsi (Hanung Larasati dan Siti Umayah).
j. Tempat luas dan sirkulasi baik dalam keadaan baik
k. Peralatan pendukung kegiatan yaitu sound system, laptop dan proyektor berfungsi dengan
baik
l. Tidak ada kesulitan dalam mengundang tokoh masyarakat.

2. Evaluasi proses
a. Moderator menjelaskan aturan jalanya kegiatan dengan jelas
b. Presentator memaparkan dan memimpin diskusi dengan jelas
c. Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah klien
d. Notulen memaparkan hasil diskusi dengan jelas
e. Tokoh masyarakat aktif dalam diskusi memprioritaskan masalah dan menyusun rencana
kegiatan
f. Tokoh masyarakat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai selesai.
g. Waktu pelaksanaan pukul 20.45-23.00 WIB

3. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan diskusi dengan beberapa tokoh masyarakat hasil yang didapat adalah
sebagai berikut :
a. 100% tokoh masyarakat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai selesai
b. 100% tokoh masyarakat berpartisipasi dalam berpendapat.
c. 100% tokoh masyarakat merencanakan tindakan bersama dengan mahasiswa
LAMPIRAN 4

SATUAN ACARA PENYULUHAN


PENCEGAHAN PENYAKIT TB

KELOMPOK 5 :

1. AHMAD NURUL HIDAYATULLAH


2. AULIYA WAHIDAH KHUSNI
3. HANUNG LARASATI
4. MOHAMAD OKTAVIANA PUTRA
5. MUHAMMAD AFANDI
6. MUSDALIFAH
7. SEA PARADISE
8. SYUFAH MUTOHAROH
9. SITI UMAYAH
10. YUANA MELIAWATI
11. YUSNI MARYATI
12. TEGUH PURWANTO

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik : TBC
2. Sub Topik : TBC
3. Hari/Tanggal : Minggu, 3 Juni 2018
4. Waktu : 30 menit
5. Tempat : TPQ Aisyiyah Sulang RT 02, taman baca RT 09 dan Musholah Abdul
Karim RT 06 RW 05 Desa Mejasem Timur
6. Sasaran : Masyarakat RW 05 Mejasem Timur
7. Penyuluh : Yuana Meliawati (TPQ Aisyiyah Sulang RT 02), Sea Paradise (taman
baca RT 09) dan Musdalifah (Musholah Abdul Karim RT 06)
8. Tujuan
a. Tujuan Instruksional umum:
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit masyarakat mengerti dan memahami
gambaran umum tentang TBC
b. Tujuan Instruksional khusus
Setelah melalui penyuluhan diharapkan masyarakat dapat :
1) Menjelaskan pengertian TBC
2) Menjelaskan orang yang beresko tinggi terkena TBC
3) Menjelaskan tanda dan gejala TBC
4) Menjelaskan penularan TBC
5) Menjelaskan 5 langkah pencegahan TBC
6) Menjelaskan pengawasan menelan obat pada penderita TBC
7) Menjelaskan monitor efek samping minum OAT
8) Menjelaskan akibat tidak minum obar teratur pada penderita TBC
9. Motode : Ceramah dan Tanya Jawab
10. Media : Lembar Balik dan Leaflet
11. Kegiatan Belajar Mengajar

Tahap Jenis Kegiatan


No Waktu
kegiatan Penyuluhan Sasaran
1. Memberikan 1. Membalas salam
salam dan 2. Mendengarkan Penyuluh
memperkenalk menyampaikan tujuan
an diri. penyuluhan.
1. 5 menit Pembukaan
2. Menyampaika
n tujuan
penyuluhan
pada sasaran
2. 15 menit Pelaksanaan Menyimak dan Mendengarkan
Memberikan
Materi tentang penyuluh menyampaikan materi.
TBC
1. Memberikan 1. Bertanya
kesempatan
untuk
bertanya. 2. Menjawab
2. Menanyakan
hal-hal yang
telah di 3. Menjawab salam
3. 10 menit Penutup
jelaskan.
3. Memberikan
kesimpulan
Menutup acara
dengan
mengucapkan
salam

12. Rencana Evaluasi

Tangga
Sasaran Indikator Alat Bentuk soal
l
3 Juni Masyarakat 1. Apa itu TBC ? Post Formatif 1
2018 RW 05 2. Siapa saja yang Test Lisan 1
Mejasem beresiko tinggi terkena Lisan
Timur TBC ?
3. BAgaimana tanda dan 1
gejala TBC?
4. BAgaimana penularan 1
TBC ?
5. BAgaimana 5 langkah 1
pencegahan TBC ?
6. Bagaimana peran 1
PMO ?
7. Apa efek samping 1
minum OAT ?
Bagaimana yang harus
dilakukan ?
8. Apa yang akan terjadi 1
akibat tidak minum
obar teratur pada
penderita TBC ?
Jumlah 8

9. Materi Penyuluhan (Terlampir)


Apa itu TB ?
1. Tuberkulosis adalah penyekit menular yang diakibatkan oleh kuman Mycobacterium
Tuberkulosis
2. Tuberkulosis merupakan penyakit yang dapat menyerang seluruh tubuh, seperti
kelenjar di leher, kulit, tulang atau selaput otak dan lainnya
3. Tuberkulosis lebih banyak menyerang paru-paru karena penularan TB terjadi melalui
udara yang mengandung kuman TB

Orang yang beresiko tinggi terkena TB


1. Orang yang merokok, baik pasif maupun aktif merupakan seseorang yang
memasukkan udara yang kotor (asap rokok) yang menyebabkan iritasi pada saluran
nafas sehingga udah dimasui kuman TB
2. Orang yang kurang gizI dapat mengalami daya tahan tubuh menurun sehngga TB
mudah menyebabkan sakit
3. Orang yang tinggal di lingkungan dengan kebersihan yang kurang dan lingkungan
yang padat, seperti pasar, lingkungan kumuh, pesantren, asrama dan tempat orang
berkumpul dengan sirkulasi udara yang buruk dapat memudahkan penularan TB
karena udara yang tercemar akibat polusi atau percikan dahak di udara yang mudah
masuk kesaluran nafas orang lainnya.

Tanda dan Gejala tuberkulosis


1. Batuk bercampur darah, kadang juga mengeluarkan dahak bercampur darah
2. Sesak nafas dan nyeri dada
3. Nafsu makan menurun
4. Berat badan menurun, bisa juga disebabkan karena tidak mau makan akibat tidak ada
nafsu makan
5. Demam meriang berkepanjangan, biasanya lebih dari sebulan
6. Berkeringat dingin di malam hari walau tidak melakukan kegiatan atau tanpa aktifitas
*jika ada seseorang yang memiliki gejala utama dan 2 gejala tambahan, maka
seseorang tersebut dicurigai atau menjadi suspek TB yang harus segera di bawa ke
UPK (unit pelayanan kesehatan)
Bagaimana TB menular ?
Tuberkulosis menular melalui dahak yang mengandung kuman TB yang terpercik ke
udara. Percikan terjadi saat pasien TB tipe menular batuk atau bersin. Dahak yang
mengandung kuman terhirup kedalam saluran pernafasan orang yang sehat. Kuman TB
tinggal, hidup dan berkembang biak di dalam paru-paru orang yang sehat

Penjelasan Tambahan
1. Di dalam tubuh seseorang yang sehat mungin saja ada kuman TB, namun karena daya
tahan tubuh yang baik, kuman TB hanya hidup dan tinggal di dalam tubuh
(menginfeksi) serta tidak menyebabkan sakit.
2. Di perkirakan sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi TB (ada kuman TB di dalam
tubunya, namun tidak sakit TB).
3. Untuk menjaga daya tahan tubuh kita dapat melakukan tindakan dengan misalkan
asupan gizi yang cukup, olahraga yang cukup serta menjaga sirkulasi udara yang
bersih di lingkungan tempat tinggal

5 langkah pencengahan TB
1. Imunisasi BCG pada bayi
Imunasasi BCG dapat mencegah penyakit TB berat sejak dini. Imunasasi BCG pada
bayi berusia 0-1 bulan
2. menutup mulut saat batuk dan bersin
Menutup mulut mencega terpeciknya dahak yang mengandung kuman TB ke udara.
Semua orang wajib menutup mulut saat batuk atau bersin, terutama pasien TB.
3. buanglah dahak ditempat yang benar
Membuang dahak dengan benar dapat mencegah penularan dengan mencegah dahak
dibuang sembarangan. Dahak yang kering dan menandung kuman, masih bisa
beterbangan di udara dan menyebabkan penularan TB.
4. Menjaga ventilasi udara
Ventilasi udara yang baik dapat meminimalkan penularan karena kuman yang ada di
udara dapat keluar dan terkena cahaya matahari. Kuman TB dapat mati dengan
cahaya matahari
5. Mengobati pasien TB hingga sembuh
Mengobati pasien TB hingga sembuh dapat mengubah pasien TB tipe menular
menjadi pasien TB yang tidak menular sehingga tidak menyebarkan penyaki TB lebih
luas ke lingkungannya.

Pengawasan menelan obat


Pengobatan tuberkulosis jangka pendek 6-9 bulan membutuhkan dukungan semua pihak
terutama orang yang dekat dengan pasien. Untuk mensukseskan pengobatan TB harus ada
pengawasan menelan obat yang berasal dari orang yang dekat dengan pasien TB yang berperan
untuk mengawasi dan mendampingi pengobatan pasien TB hingga dinyatakan sembuh oleh
tenaga kesehatan
Memastikan pengobatan TB hingga sembuh
1. Tuberkulosis bisa disembuhkan dengan pengobatan yang teratur selama 6-9 bulan
2. Pengobatan TB bisa di dapat di unit pelayanan kesehatan (UPK) seperti klinik, puskesmas
dan rumah sakit yang sudah menerapkan DOTS. DOTS adalah pengobatan TB terstandar
yang mulai di terapkan sebagai pengobatan terbaik berjangka waktu pendek dengan
pengawasan

Penjelasan Tambahan
1. Pengobatan TB harus teratur untuk menghilangkan kesempatan kuman hidup dan
berkembang biak
2. Semua puskesmas sudah menerapkan DOTS namun belum semua Rumah Sakit dan klinik
menerapkan DOTS. Penyuluh boleh menjelaskan tempat dimana masyarakat bisa mencari
pngobatan TB dengan DOTS.

Memonitor efek samping OAT


1. Warna kemerahan pada air seni / kencing
( jelaskan kepada pasien bahwa efek semping tersebut merupakan hal wajar yang berasal
dari salah satu jenis OAT)
2. Tidak nafsu makan
( sarankan pasien untuk menelan OAT malam sebelum tidur atau setelah memakan
kudapan/makanan kecil sesaat sebelumnya)
3. Nyer sendi
(segera rujuk ke UPK)
4. Kesemutan atau rasa terbakar dikaki
( jelaskan kepada pasien bahwa efek samping tersebut merupakan hal wajar yang berasal
dari salah satu jenis OAT)
5. Gatal dan kemerahan kulit
( hentikan pengobatan pasien dan segera rujuk ke UPK)
6. Tuli
(hentikan pengobatan pasien dan segera rujuk ke UPK)
7. Gangguan keseimbangan/limbung
(hentikan pengobatan pasien dan segera rujuk ke UPK)
8. Kuning pada mata atau kulit
(hentikan pengobatan pasien dan segera rujuk ke UPK)
9. Gangguan penglihatan
(hentikan pengobatan pasien dan segera rujuk ke UPK)

Akibat tidak minum obat teratur:


1. Pasien dapat menularkan TB kebanyak orang lainya terutama keluarga yang tinggal serumah
2. Penyakit TB akan sulit diobati karena kuman TB kebal terhadap obat
3. Pengobatan menjadi lebi mahal dan lama
4. Pasien akan mengulang pengobatan TB

Penjelasan Tambahan !!!


1. Pengobatan TB dengan OAT yang dihentikan dapat menyebabkan kuman TB kebal terhadap
obat sehingga pengobatan akan sulit dilakukan karena pengobatan TB kebal obat sangat
mahal dan lama waktunya.
2. Pengobatan TB hingga selesai dan dinyatakan sembuh selama 6 bulan lebih efisien dan
efektif ketimbang pengobatan ulang akibat kelalaian minum obat
3. Pasien TB mungkin akan merasa lebih baik setelah pengobatan berlangsung kurang lebih 2
bulan. Namun hal ini belum merupakan kesembuhan total, karena kuman TB masih
bersembunyi didalam tubuh dan dapat berkembang biak jika penobatan tidak selesai.
LAMPIRAN 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN


PENCEGAHAN PENYAKIT DBD

KELOMPOK 5 :

13. AHMAD NURUL HIDAYATULLAH


14. AULIYA WAHIDAH KHUSNI
15. HANUNG LARASATI
16. MOHAMAD OKTAVIANA PUTRA
17. MUHAMMAD AFANDI
18. MUSDALIFAH
19. SEA PARADISE
20. SYUFAH MUTOHAROH
21. SITI UMAYAH
22. YUANA MELIAWATI
23. YUSNI MARYATI
24. TEGUH PURWANTO

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
( SAP )

POKOK BAHASAN : Pencegahan DBD


SUB POKOK BAHASAN : Pengertian dan tanda gejala Penyakit DBD, Cara Pencegahan
Penyakit DBD, Penatalaksanaan dan pengobatan penyakit DBD
SASARAN : Pasien dan Keluarga
PENYAJI : Mahasiswa
WAKTU : 1 x 50 menit
HARI / TANGGAL : Minggu, 03 Juni 2018
TEMPAT : TPA Aisyiyah, Mushola Abdul karim, Taman Baca

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TIU )


Setelah dilakukan pembelajaran selama 1x45 menit, keluarga dan klien dapat
memahami tentang pencegahan penyakit DBD.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS ( TIK )


Setelah diberikan pembelajaran 1x45 menit, keluarga dan klien dapat :
a. Menjelaskan pengertian penyakit DBD
b. Menjelaskan cara pencegahan penyakit DBD
c. Menjelaskan tentang penatalaksanaan dan pengobatan penyakit DBD

III. POKOK-POKOK MATERI


a. Pengertian penyakit DBD
b. Cara pencegahan penyakit DBD
c. Penatalaksanaan dan pengobatan penyakit DBD

IV. KEGIATAN
NO TAHAP KEGIATAN PENGAJAR KEGIATAN
SASARAN
1. Pembukaan a. Salam dan Perkenalan a. Menjawab salam
(5 menit) b. Menjelaskan tujuan umum dan b. Mendengarkan
tujuan khusus penyuluhan
c. Apersepsi (menggali c. Menjawab
pengetahuan sasaran) tentang
cara pencegahan penyakit DBD
2. Penyajian a. Menjelaskan tentang pengertian a. Mendengarkan
(25 menit) penyakit DBD penjelasan
b. Menjelaskan cara pencegahan b. Mendengarkan
penyakit DBD penjelasan
c. Menjelaskan tentang c. Mendengarkan
penatalaksanaan dan pengobatan penjelasan
penyakit DBD

3. Penutup a. Menyimpulkan materi a. Mendengarkan


(15 menit) b. Melalukan evaluasi dengan b. Menjawab
memberikan pertanyaan secara evaluasi
lisan tentang materi pencegahan c. Menjawab salam
penyakit DBD
c. Menjelaskan kontrak untuk
pertemuan selanjutnya
d. Menutup pertemuan dengan
salam

V. MEDIA
Lembar balik, leaflet

VI. METODE
Ceramah, tanya jawab, diskusi

VII. SETTING TEMPAT


Diruang Anggrek RS. Soeselo Slawi
Keteranagan : : Penyaji

: Keluarga / Masyarakat
VIII. MATERI (TERLAMPIR)

IX. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Semua undangan hadir dalam kegiatan
b. Penyelenggaraan pengajaran dilakukan oleh penyaji selama 1 x 45 menit
c. Materi tentang pencegahan penyakit DBD sudah siap disajikan dalam
waktu 1 x 45 menit
d. Tempat, media dan alat bantu pengajaran sudah siap digunakan selama 1 x
45 menit.
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga dan pasien antusias terhadap materi yang disampaikan oleh penyaji
b. Keluarga dan pasien tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan berlangsung
c. Keluarga dan pasien terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
3. Evaluasi Akhir
Keluarga dan pasien dapat :
a. Jelaskan pengertian penyakit DBD !
b. Jelaskan cara pencegahan penyakit DBD !
c. Jelaskan penatalaksanaan dan pengobatan penyakit DBD !

X. MATERI
PENCEGAHAN PENYAKIT DBD

a. Pengertian Penyakit DBD


Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) atau dikenal dengan Demam Berdarah Dengue
(DBD) adalah suatu infeksi arbovirus akut yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegipty. Penyakit ini sering menyerang anak, remaja dan dewasa
dengan tanda gejala panas tinggi lamanya 2-7 hari, Anoreksia (susah makan), Nyeri
perut (ulu hati), Nyeri kepala dan lemah, Perdarahan (Bintik-bintik merah, mimisan).

b. Cara Pencegahan Penyakit DBD


Hal yang terbaik adalah mencegah agar tidak ada anggota keluarga yang terkena
DBD. Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegahnya yaitu:
- Mencegah perkembangbiakan nyamuk ada di sekitar kita. Anda dapat melakukan
gerakan 3M yaitu Menutup tempat penyimpanan air, Menguras bak mandi dan
Mengubur barang-barang yang tidak terpakai. Larva nyamuk akan berkembang di
genangan air dalam waktu sekitar seminggu. Untuk itu, perlu dicegah kemungkinan
benda-benda yang merupakan tempat berkembangnya larva ini seperti pot bunga,
kaleng bekas, ban bekas atau barang lainnya yang menampung genangan air,
khususnya pada musim penghujan dimana tempat-tempat tersebut dapat menjadi
genangan dari air hujan yang turun.
- Jangan menggantung baju di dinding karena baju yang menggantung merupakan
sarang nyamuk, sebaiknya baju dimasukkan dilemari pakaian.
- Cegah agar jangan digigit nyamuk, misalnya dengan cara menggunakan lotion atau
obat pengusir nyamuk, pakai baju yang panjang, dan tempat tidur menggunakan
klambu agar nyamuk tidak masuk.
- Mennggunakan bubuk Abate pada selokan dan penampungan air agar tidak menjadi
tempat bersarangnya nyamuk.
- Fogging atau pengasapan dilaksanakan pada kasus-kasus dengan PE positif, 2
penderita positif atau lebih, ditemukan 3 penderita demam dalam radius 100 m dari
tempat tinggal penderita DBD Positif atau ada 1 penderita DBD meninggal.
- Jaga kondisi fisik tetap sehat.
Kondisi badan yang kuat, membantu tubuh untuk menangkal virus yang masuk
sehingga walau terkena gigitan nyamuk, virus tidak akan berkembang.

c. Penatalaksanaan dan pengobatan Penyakit DBD


a. Pengobatan simtomatik dan supportif
1) Antipiretik diberikan untuk menurunkan demam seperti obat parasetamol,
kompres hangat dapat diberikan apabila pasien masih tetap panas.
2) Pengobatan supportif dapat diberikan untuk mengganti cairan yang hilang yaitu
dengan pemberian : larutan oralit, jus buah-buahan ( seperti jus jambu biji dan
lain-lain), banyak minum air putih.
b. Apabila pasien memperlihatkan tanda dehidrasi dan muntah hebat segera koreksi
dengan memberikan cairan parenteral (lewat infus).
c. Semua pasien demam berdarah harus diawasi ketat setiap hari sejak sakit hari
ketiga.
d. Pengobatan tradisional
Tanaman obat tradisional harus dicampurkan satu dengan lainnya agar tercipta
suatu ramuan obat alami. Salah satu ramuan alami untuk mengobati DBD berupa
sirup kesehatan.
Untuk membuatnya diperlukan bahan-bahan berupa:
1. Kunyit (2-4 jari);
2. Temu ireng (2-3 buah/ruas jari);
3. Daun meniran (3-4 pohon beserta akar);
4. Daun pepaya tua (2 lembar);
5. Daun jambu biji merah (2-3 lembar) serta;
6. Garam secukupnya(supaya tidak berasa ketir)

Cara membuatnya sebagai berikut: Semua bahan tersebut dicuci bersih, lalu
dihancurkan menggunakan blender. Campurkan pula 1 (satu) gelas air ke dalamnya.
Peras ramuan tersebut dengan dan minumkan hasil perasannya setiap 4 (empat) jam
sekali. Lalukan hal tersebut secara berulang hingga pulih.

Ramuan tersebut cukup manjur untuk mengobati DBD dan tidak


menimbulkan efek sampaing bagi kesehatan. Hal ini dikarenakan bahan-bahan yang
digunakan sebagai dasar ramuan mengandung berbagai macam khasiat. Daun
pepaya dan jambu biji merah diyakini dapat membunuh virus DBD (Demam Ber-
Darah). Kunyit diketahui sebagai anti biotik, sedangkan temu ireng dapat
menyembuhkan luka lambung. Adapun meniran berguna untuk menaikan jumlah
trombosit, dan garam dapat menaikkan tekanan darah.
Balai Penelitian Tanaman rempah dan Obat (Balitrro) mempunyai mandat
melakukan penelitian terkait dengan komoditas tanaman rempah dan obat. Sebagai
lembaga penelitian yang mempunyai tujuan menggali kefektifan, keamanan dan
kualitas obat herbal Indonesia dalam pelayanan kesehatan dan produksi obat herbal,
Balittro telah mengoleksi tanaman obat sekitar 450 spesies.
EVALUASI KEGIATAN

Kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan di RW 05 meliputi pendidikan kesehatan DBD


dan TBC. Kegiatan ini diberikan ditiga tempat yang berbeda di RW 05 pada waktu yang
bersamaan pada hari Minggu tanggal 3 Juni 2018 pukul 09.00 WIB. Tiga tempat tersebut antara
lain :
1. TPA Aisyiyah Sulang sebagai tempat penkes RT 2,3 dan 4 (Dihadiri 30 orang)
2. Masjid Abdul Qarim RT 6 tempat penkes RT 5,6, dan 7 (Dihadiri 24 orang)
3. Taman Baca RT 8 sebagai tempat penkes RT 1,8,9 dan 10 (Dihadiri 23 orang)

Selain penkes tentang TBC dan DBD, warga juga diberikan informasi tentang penyakit lain
seperti asam urat dan hipertensi karena banyaknya warga yang menanyakan tentang penyakit
tersebut.

Berikut daftar pertanyaan beserta jawaban dari kegiatan penkes :


Tempat : Masjid Abdul Qarim RT 6
1. Nyamuk DB yang menggigit laki-laki apa perempuan ?
2. Bagaimana cara berkembang biak ?
3. Kapan waktu menggigit ?
4. Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegepty ?
Jawab :
1. Nyamuk DB yang menggigit itu nyamuk betina/perempuan karena nyamuk betina
membutuhkan asupan protein untuk memproduksi telur, sedangkan nyamuk jantan tidak
membutuhkan darah dan memperoleh energi dari nektar bunga ataupun tumbuhan.
2. Nyamuk berkembang biak pertama menetes di genangan air bersih, perkembangan hidup
nyamuk Aedes Aegypti dari telur hingga dewasa memerlukan waktu sekitar 10-12 hari dan
umur nyamuk betina berkisar antara 2 minggu sampai 3 bulan, tergantung dari suhu
kelembaban udara sekelilingnya. Telur menetes dalam 1-2 hari menjadi larva. Terdapat 4
tahapan dalam perkembangan larva yang disebut instar. Setelah mencapai instar ke 4 larva
berubah menjadi pupa di mana larva memasuki masa dorman. Pupa bertahan selama 2 hari
sebelum akhirnya nyamuk dewasa keluar dari pupa.
3. Waktu menggigit pagi hari pada jam 08.00-10.00 WIB dan pada sore hari jam 15.00-17.00
WIB
4. Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegepty yaitu item ada belang putih

Tempat : Taman Baca RT 8


1. Selokan yang airnya mampet apakah dapat menyebabkan DBD ?
2. Apakah pengasapan ampuh untuk mematikan nyamuk DBD ?
3. Panas berapa hari yang merupakan gejala DBD ?
Jawab :
1. Selokan yang airnya mampet bukan merupakan tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes
Aegipty, selokan hanya sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk kebun biasa. Nyamuk
tersebut berkembang biak pada tempat yang mempunyai air jernih seperti bak mandi,
tempayan, talang air, pot-pot maupun barang bekas yang tergenang air hujan. Selain itu
nyamuk Aedes Aegipty juga suka berkembang di tempat gelap seperti baju berwarna yang
mengantung.
2. Pengasapan atau fogging dilakukan untuk membunuh nyamuk Aedes Aegipty dewasa bukan
untuk membunuh jentik nyamuk. Pengasapan bertujuan membunuh nyamuk dewasa agar
tidak bekembang biak dan menghasilkan nyamuk baru. Untuk memaksimalkan pencegahan
harus dilakukan tindakan 3 M Plus untuk mencegah adanya jentik nyamuk yang beresiko
menjadi nyamuk dewasa. Pengasapan sebaiknya dilakukan menyeluruh pada bagian dalam
rumah terutama pada tempat-tempat yang menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
Pengasapan yang dilakukan di selokan hanya mematikan nyamuk kebun biasa bukan nyamuk
Aedes Aegipty.
3. Gejala DBD salah satunya adalah demam tinggi 2-7 hari. Setelah demam turun harus
diwaspadai karena itu merupakan fase kritis. Pada saat demam lakukan kompres hangat pada
lipatan tubuh, pemberian antipiretik serta berikan minum air putih yang banyak.
LAMPIRAN 6

SATUAN PENYULUHAN ACARA


KEGIATAN SENAM LANSIA DI DESA MEJASEM TIMUR RW 05
KABUPATEN TEGAL

Disusun oleh :
1. AHMAD NURUL HIDAYAT
2. AULIA WAHIDAH KHUSNA
3. HANUNG LARASATI
4. MOHAMMAD OKTAVIANA P
5. MUHAMMAD AFANDI
6. MUSDALIFAH
7. SEA PARADISE
8. SITI UMAYAH
9. SYUFAH MUTOHROH
10. TEGUH PURWANTO
11. YUANA MELIAWATI
12. YUSNI MARYATI

PROGRAM STUDI PRNDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES BHAKTI MANDALA HUSADA
Jl. Cut Nyak Dhien No.16 Kalisapu Slawi-52416
Tahun 2016/2017
SATUAN PENYULUHAN ACARA
KEGIATAN SENAM LANSIA DI DESA MEJASEM TIMUR RW 05
KABUPATEN TEGAL

1. LATAR BELAKANG
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan kelompok didapatkan salah satu
masalah keperawatan yang muncul di Desa Mejasem Timur RW 05 adalah resiko
penurunan derajat kesehatan lansia berhubungan dengan program posyandu lansia tidak
berjalan. Dari analisa masalah tersebut dibetuk rencana tindakan salah satunya senam
lansia.
Untuk itu berdasarkan hasil rencana kegiatan yang sudah disepakati bersama pada
pertemuan ini akan diadakan senam lansia untuk membantu meningkatkan derajat
kesehatan lansia, sehingga diharapkan setelah melakukan senam lansia ini mampu
melaksanakan senam dengan mandiri dalam kegiatan sehari-hari.

2. RENCANA KEPERAWATAN
a. Diagnosa keperawatan
Resiko penurunan derajat kesehatan lansia di RW 05 Kelurahan Mejasem Timur
berhubungan dengan program posyandu lansia tidak berjalan..
b. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah dilakukan senam selama 45 menit, diharapkan lansia mampu melakukan
senam lansia secara mandiri.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan senam lansia, diharapkan :
1. Mampu mengetahui dan memahami senam lansia.
2. Mampu melakukan gerakan senam lansia.
3. Mampu menerapkan senam lansia setiap satu minggu sekali

1. RANCANGAN KEGIATAN
a. Topic
Senam Lansia
b. Metode
Demonstrasi
c. Media
Microfon, LCD/proyektor, laptop.
d. Waktu dan tempat
Hari : Minggu
Tanggal : 08 Juli 2018
Pukul : 07.00
Tempat : Halaman TPQ Aisyiyah

e. Pengorganisasian
Moderator : Moh. Oktaviana P
Tugas :
1. Membuka acara
2. Memperkenalkan anggota mahasiswa
3. Membacakan tujuan dan topik.
4. Meminta peserta untuk berperan aktif dalam kegiatan senam
5. Mampu mengkondusifkan keadaan dan memotivasi masyarakat untuk aktif dalam
kegiatan senam lansia.
6. Menutup diskusi

Leader : Yusni Maryati


Tugas : Memimpin jalannya senam

Fasilitator : Moh. Afandi, Musdalifah, Hanung Larasati, Sea Paradise, Aulia Wahidah
K, Syufah Mutoharoh, Teguh Purwanto, Ahmad Nurul Hidayat, Siti
Umayah.
Tugas :
1) Memfasilitasi warga untuk melakukan senam lansia
2) Berperan sebagai role play bagi masyarakat selama kegiatan

Observer : Yuana Meliawati


Tugas :
1. Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
2. Membuat laporan kegiatan senam yang telah dilaksanakan

4. KRITERIA EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
1. Laporan pendahuluan telah disiapkan, dikonsulkan dan disetujui oleh pembimbing
2. Tim berjumlah 12 orang yang terdiri atas 1 moderator, 1 leader, 1 observer dan 9
fasilitator.
3. Materi video senam lansia telah disiapkan untuk didemonstrasikan kepada
masyarakat.
4. Tempat dan media serta alat sesuai dengan rencana
5. Peralatan pengeras suara berfungsi dengan baik
6. 80% warga hadir dalam demonstrasi senam lansia.

b. Evaluasi proses
1) Moderator menjelaskan aturan jalannya kegiatan dengan jelas
2) Leader memimpin senam.
3) Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah warga.
4) 100 % warga aktif dalam kegiatan senam.
5) 100% warga dapat mengikuti senam lansia dengan aktif dari awal sampai selesai.
6) Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

c. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan kegiatan senam lansia dengan beberapa masyarakat hasil yang
diharapkan adalah sebagai berikut :
1) 80% masyarakat dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai selesai
2) 80% masyarakat dapat berpartisipasi dalam kegiatan senam.
3) 80% masyarakat mampu melakukan gerakan senam lansia dengan baik sesuai
dengan instruktur.
LAMPIAN MATERI
a. Pengertian
        Senam lansia adalah suatu bentuk latihan fisik yang memberikan pengaruh baik
terhadap tingkat kemampuan fisik manusia, bila dilaksanakan dengan baik dan benar.
Senam atau latihan fisik sering diidentifikasi sebagai suatu kegiatan yang meliputi
aktifitas fisik yang teratur dalam  jangka waktu dan intensitas tertentu. Senam
merupakan bagian dari usaha menjaga kebugaran termasuk kesehatan jantung dan
pembuluh darah, dan sebagai bagian dari program rehabilitas bagi mereka yang telah
menderita masalah kesehata. (puslitbang Depkes RI, 2003:6)

b. Tujuan
1) Untuk menjaga tubuh tetap dalam keadaan sehat dan aktif
2) untuk membina dan meningkatkan kesehatan serta kebugaran jasmani dan rohani
3) Memperbaiki pasokan oksigen dan proses metabolisme.
4) Membangun kekuatan dan daya tahan.
5) Menurunkan lemak.
6) Meningkatkan kondisi otot dan sendi. 

c. Manfaat
1) Sebagai pencegahan timbulnya suatu penyakit.
2) Sebagai pengobatan (kuratif) Penyakit yang dapat disembuhkan dan dikurangi
dengan senam lansia seperti kelemahan/kelainan sirkulasi darah, DM, kelainan
infark jantung, kelainan insufisiensi,koroner, kelainan pembuluh darah tepi,
thromboplebitis dan osteoporosis.
3) Sebagai rehabilisasi dengan senam yang baik akan mempengaruhi hal – hal sebagai
berikut:
a) Memperkuat degenerasi karena telah mengalami perubahan usia.
b) Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan.
c) Fungsi melindungi yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam bertambahnya
tuntutan

d. Prinsip – prinsip olah raga pada lansia


1) Komponen kesegaran jasmani yang esensial dilatih adalah:
a) Ketahanan kardio – pulmonal.
b) Kelenturan (fleksibilitas)
c) Kekuatan otot
d) Komposisi tubuh (lemak tubuh jangan berlebihan)
2) Selalu mempertahankan keselamatan.
3) Latihan teratur dan tidak terlalu berat.
4) Permainan dalam bentuk ringan sangat dianjurkan.
5) Latihan dilakukan dengan dosis berjenjang.
6) Hindari kompetisi – kompetisi.
7) Perhatikan kontra indikasi latihan:
a) Adanya penyakit infeksi
b) Hypertensi sistolik lebih dari 180 mmHg dan diastolik 120 mmHg.
c) Berpenyakit berat dan dilarang dokter.
8) Latihan fisik untuk usia lanjut diarahkan pada beberapa tujuan yaitu:
a) Membantu tubuh agar tetap bisa bergerak.
b) Secara lambat laun menaikkan kemampuan fisik.
c) Memberi kontak psikologis lebih luas agar tidak terisolir dari rangsang.
d) Mencegah cedera.

e. Langkah-Langkah
1) Gerakan pemanasan
a) Latihan kepala dan leher
Lihat kedepan kemudian menunduk sampai dagu ke dada,
Putar kepala dengan melihat bahu sebelah kanan lalu sebelah kiri, Miringkan
kepala ke bahu sebelah kanan lalu ke sebelah kiri.

b) Latihan bahu dan lengan


Angkat bahu sebelah kanan ke atas mendekati telinga kemudian turunkan
lakukan hal sama pada bahu sebelah kiri
Angkat dan putar kedua bahu kebelakang dan kedepan secara perlahan-
lahan

Angkat salah satu tangan ke atas gerakan kesamping mengikuti badan,


sedangkan satu tangannya lagi memegangi paha. Lalu pertahankan dalam
posisi mengahadap kenan dan kekiri

Angkat kedua tangan kedepan, ke atas dan rentangkan kesamping lalu


turunkan perlahan.
2) Gerakan Inti (Anti Stroke)
a) Tepuk tangan

b) Tepuk jari

c) Jalin tangan antar jari-jari


d) Menyilangkan ibu jari

e) Adu sisi kelingking

f) Adu sisi telunjuk

g) Ketok pergelangan tangan


h) Ketok nadi pada pergelangan tangan

i) Tekan jari-jari

j) Telapak tangan membuka dan mengepal

k) Menepuk punggung tangan


l) Menepuk lengan dan bahu

m) Menepuk pinggang

n) Menepuk paha

o) Menepuk samping betis


p) Jongkok berdiri dengan mengangkat kedua tangan kedepan

q) Menepuk perut dengan kedua tangan

r) Berjinji sedangkan Kedua tangan memegangi perut

3) Gerakan pendinginan (Anti Diabetes)


a) Goyang ringan yaitu dengan menggoyangkan badan secara pelan
b) Mengangkat kedua tangan ke atas dengan membuka dan menutup telapak
tangan. Dengan posisi menghadap ke kanan dan ke kiri.

c) Menggulung-gulung kedua tangan didepan dada dengan sedikit bergoyang

d) Mengangkat setengah kedua tangan dengan jari-jari mengepal, badan


digoyangkan
e) Angkat kedua tangan lalu membuat huruf o diatas kepala dengan badan
digoyangkan

f) Menggoyangkan pergelangan tangan dengan menghadap kekiri dan kekanan,


posisi badan masih digoyangkan

g) Selesai
LAMPIRAN 7
FOTO HASIL WINSHIELD SURVEY
FOTO SURVEY LANSIA
FOTO PENGISIAN KUESIONER

FOTO

SURVEY SEKOLAH
FOTO MMD 1
FOTO PENYULUHAN TB DAN DBD

FOTO KERJA BAKTI RW 05


FOTO POSYANDU LANSIA
SENAM LANSIA
FOTO MMD 3

Anda mungkin juga menyukai