Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN JIWA

Dengan

“ ISOLASI SOSIAL ”

Disusun Oleh :

AULIA RIZKY

NIM : 201904088

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

INSTITUTE OF HEALTH SCIENCES BANYUWANGI

2020
A. Masalah Utama
Isolasi Sosial: Menarik Diri

B. Proses Terjadinya Masalah


1. Pengertian
Perilaku isolasi sosial menarik diri merupakan suatu gangguan hubungan interpersonal
yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel yang menimbulkan perilaku
maladaptive dan mengganggu fungsi seseorang dalam hubungan sosial (Depkes RI,
2000).
Isolasi soaial adalah pengalaman kesendirian seorang individu yang diterima sebagai
perlakuan dari orang lain serta sebagai kondisi yang negatif atau mengancam
(Wilkinson, 2007).
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan atau
bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya. Pasien
mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan
yang berarti dengan orang lain (Purba, dkk. 2008).
Isolasi sosial adalah gangguan dalam berhubungan yang merupakan mekanisme individu
terhadap sesuatu yang mengancam dirinya dengan cara menghindari interaksi dengan
orang lain dan lingkungan (Dalami, dkk. 2009). 
2. Penyebab
Menurut Budi Anna Keliat (2009), salah satu penyebab dari menarik diri adalah harga
diri rendah. Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan
menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Dimana gangguan harga
diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang
kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan.
Faktor presipitasi
Stresor presipitasi terjadinya isolasi sosial dapat ditimbulkan oleh faktor internal maupun
eksternal, meliputi:
a. Stressor Sosial Budaya
Stresor sosial budaya dapat memicu kesulitan dalam berhubungan, terjadinya
penurunan stabilitas keluarga seperti perceraian, berpisah dengan orang yang
dicintai, kehilangan pasangan pada usia tua, kesepian karena ditinggal jauh, dirawat
dirumah sakit atau dipenjara. Semua ini dapat menimbulkan isolasi sosial.
b. Stressor Biokimia
1) Teori dopamine: Kelebihan dopamin pada mesokortikal dan mesolimbik serta
tractus saraf dapat merupakan indikasi terjadinya skizofrenia.
2) Menurunnya MAO (Mono Amino Oksidasi) didalam darah akan meningkatkan
dopamin dalam otak. Karena salah satu kegiatan MAO adalah sebagai enzim
yang menurunkan dopamin, maka menurunnya MAO juga dapat merupakan
indikasi terjadinya skizofrenia.
3) Faktor endokrin: Jumlah FSH dan LH yang rendah ditemukan pada pasien
skizofrenia. Demikian pula prolaktin mengalami penurunan karena dihambat
oleh dopamin. Hypertiroidisme, adanya peningkatan maupun penurunan hormon
adrenocortical seringkali dikaitkan dengan tingkah laku psikotik.
4) Viral hipotesis: Beberapa jenis virus dapat menyebabkan gejala-gejala psikotik
diantaranya adalah virus HIV yang dapat merubah stuktur sel-sel otak.
c. Stressor Biologik dan Lingkungan Sosial
Beberapa peneliti membuktikan bahwa kasus skizofrenia sering terjadi akibat
interaksi antara individu, lingkungan maupun biologis.
d. Stressor Psikologis
Kecemasan yang tinggi akan menyebabkan menurunnya kemampuan individu untuk
berhubungan dengan orang lain. Intesitas kecemasan yang ekstrim dan memanjang
disertai terbatasnya kemampuan individu untuk mengatasi masalah akan
menimbulkan berbagai masalah gangguan berhubungan pada tipe psikotik.
Menurut teori psikoanalisa; perilaku skizofrenia disebabkan karena ego tidak
dapat menahan tekanan yang berasal dari id maupun realitas yang berasal dari luar.
Ego pada klien psikotik mempunyai kemampuan terbatas untuk mengatasi stress. Hal
ini berkaitan dengan adanya masalah serius antara hubungan ibu dan anak pada fase
simbiotik sehingga perkembangan psikologis individu terhambat (Hartono, 2010)
3. Akibat
Perilaku isolasi sosial : menarik diri dapat berisiko terjadinya perubahan persepsi sensori
halusinasi. Perubahan persepsi sensori halusinasi adalah persepsi sensori yang salah
(misalnya tanpa stimulus eksternal) atau persepsi sensori yang tidak sesuai dengan
realita/kenyataan seperti melihat bayangan atau mendengarkan suara-suara yang
sebenarnya tidak ada.
Halusinasi adalah pencerapan tanpa adanya rangsang apapun dari panca indera, di mana
orang tersebut sadar dan dalam keadaan terbangun yang dapat disebabkan oleh psikotik,
gangguan fungsional, organik atau histerik.Halusinasi merupakan pengalaman
mempersepsikan yang terjadi tanpa adanya stimulus sensori eksternal yang meliputi lima
perasaan (pengelihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman, perabaan), akan tetapi
yang paling umum adalah halusinasi pendengaran (Fitria, 2009)

C. Pohon Masalah

D. TANDA DAN GEJALA


Menurut Purba, dkk. (2008) tanda dan gejala isolasi sosial yang dapat ditemukan dengan
wawancara, adalah:
1. Pasien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang lain
2. Pasien merasa tidak aman berada dengan orang lain
3. Pasien mengatakan tidak ada hubungan yang berarti dengan orang lain
4. Pasien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu
5. Pasien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan
6. Pasien merasa tidak berguna
7. Pasien tidak yakin dapat melangsungkan hidup

E. Masalah Keperawatan Yang Mungkin Muncul


1. Isolasi Sosial: MenarikDiri

F. Masalah Keperawatan Dan Data Yang Perlu Dikaji


1. Isolasi Sosial: Menarik Diri
Data subjektif:
a. Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh,
mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri..
Data objektif :
a. Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan,
ingin mencederai diri/ingin mengakhiri hidup.

G. Diagnosa Keperawatan
1. Isolasi Sosial: Menarik Diri

H. Rencana Tindakan Keperawatan


No DX. Rencana Rasional
Keperawata Tindakan Keperawatan
. n Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
1. Isolasi TUM : Klien
Sosial mampu
berinteraksi
dengan orang
lain

TUK 1 : Klien Setelah 2 X 1. Bina Hubungan


dapat membina interaksi klien hubungan saling saling percaya
hubungan menunjukan tanda- percaya merupakan
saling percaya tanda percaya dengan : langkah awal
kepada atau - beri salam untuk
terhadap perawat : setiap melakukan
- Wajah cerah, berinteraksi interaksi
tersenyum - Perkenalkan
- Mau berkenalan nama, nama
- Ada kontak mata panggilan
- Bersedia perawat, dan
menceritakan tujuan perawat
perasaan berkrnalan
- Berseddia - Tanyakan dan
mengungkapkan panggil nama
masalahnya kesukaan klien
- Tunjukan
sikap jujur dan
menepati janji
setiap kali
berinteraksi
- Tanyakan
perasaan dan
masalah yang
dihadapi klien
- Buat kontrak
interaksi yang
jelas
- Dengarkan
dengan penuh
perhatian
ekspresi
perasaan klien

TUK 2 : 2.Setelah 2 kali 1.Tanyakan Dengan


Klien mampu interaksi klien pada klien mengetahu
menyebutkan dapat menyebutkan tentang : tanda-tanda dan
penyebab  tanda minimal satu - Orang yang gejala, kita
dan gejala penyebab menarik tinggal serumah dapat
isolasi sosial diri : atau dengan menentukan
-Diri Sendiri sekamar klien langkah
- Orang lain - Orang yang intervensi
- Lingkungan paling dekat selanjutnya
          ddengan klien
dirumah atau
diruangan
perawatan
- Apa yang
membuat klien
dekat dengan
orang tersebut
- Orang yang
tidak dekat
dengan klien
dirumah atau
diruangan
perawat
- Apa yang
membuat klien
tidak dekat
dengan orang
tersebut
- Upaya yang
sudah dilakukan
agar dekat
dengan orang
tersebut

2.Diskusikan
dengan klien
penyebab
menarik diri /
tidak mau
bergaul dengan
orang lain

3.Beri pujian
terhadap
kemampuan
klien
mengungkapkan
perasaanya
TUK 3 : 3.Setelah 2 X 1.Tanyakan Reinforcement
Klien mampu interaksi dengan pada klien dpat
menyebutkan klien dapat tentang : meningkatkan
keuntungan menyebutkan - Manfaat harga diri klien
berhubungan keuntungan hubungan
sosial dan berhubungan sosiial
kerugian sosial, misalnya : - Kerugian
menarik diri -Banyak teman menarik diri
- Tidak kesepian
- Saling menolong 2.Diskusikan
bersama klien
Dean kerugian tentang manfaat
menarik diri berhubungan
misalnya : sosial dan
-Sendiri kerugian
- Kesepian menarik diri
- Tidak bisa diskusi
          3.Beri pujian
terhadap
kemampuan
klien
mengungkapkan
perasaannya
TUK 4 : 4.Setelah 2 X 1.Observasi Mengetahui
Klien dapat interaksi klien perilaku klien sejauh mana
melaksanakan dapat tentang pengetahuan
hubungan sosial melaksanakan berhubungan klien tentang
secara bertahap hubungan soosial sosial berhubungan
secara bertahaap dengan orang
dengan : 2.Beri motivasi lain
-Perawat dan bantuu
- Perawat lain klien untuk
- Kelompok berkenalan /
berkomunikasi
dengan perawat
lain, klien lain,
kelompok

3.Libatkan klien
dalam terapi
aktivitas
kelompok
sosialisasi

4.Diskusikan
jadwal harian
yang dilakukan
untuk
meningkatkan
kemampuan
klien
bersosialisasi

5.Beri motivasi
klien untuk
melakukan
kegiatan sesuai
jadwal yang
telah dibuat

6.Beri pujian
terhadap
kemampuan
klien
memperluas
pergaulanya
melalui aktifitas
yang
dilaksanakan
TUK 5 : 5.Setelah 2X 1.Diskusikan Agar klien
Klien mampu interaksi klien dengan klien lebih percaya
menjelaskan dapat menyebutkan tentang diri untuk
perasaanya perasaanya setelah perasaanya berhungan
setelh berhubungan sosial setelah dengan orang
berhubungan dengan : berhbungan lain
sosial -Orang lain sosial dengan :
- Kelompok -Orang lain
- Kelompok

2.Beri pujian
terhadap
kemampuan
klien
mengungkapkan
perasaaanya
TUK : 6 1.Setelah 2X kali 1.Diskusikan Agar klien
Klien mendapat pertemuan, pentingya peran lebih percaya
dukungan keluarga dapat serta diri dan tau
keluarga dalam menjelaskan : keluarganay akibat tidak
memperluas -pengertian sebagai berhubungan
hubyngan sosial menarik diri pendukung dengan orang
-tanda dan gejala untuk mengatasi lain
menarik diri perilaku
-penyebab dan menarik diri
akibat menarik diri 2.Diskusikan
-cara merawat klien potensi keluarga
menarik diri untuk
membantu klien
mengatasi
perilaku
2.Setelah 2X menarik diri
pertemuan, 3.Jelaskan pada
keluarga dapat keluarga
mempraktekkan tentang :
cara merawat klien -pengertian
menarik diri menarik diri
-tanda dan
gejala menarik
diri
-penyebab dan
akibat menarik
diri
-cara merawat
klien menarik
diri

4.Latih keluarga
cara merawat
klien menarik
diri

5.Tanyakan
perasaan
keluarga setelah
mencoba cara
yang dilatihkan

6.Beri motivasi
keluarga agar
membantu klien
bersosialisasi

7.Beri pujian
pada keluarga
atas
keterlibatannya
merawat klien
dirumah sakit
TUK 7 : 7.1 Setelah 2X 1.Diskusikan Minum obat
Klien dapat interaksi klien dengan klien dapat
memanfaatkan menyebutkan : tentang menyembuhkan
obat dengan -manfaat minum manfaaat dan penyakit klien
baik obat kerugian tidak
-kerugian tidak minum obat,
meminum obat nama, warna,
-nama, warna, dosis, cara, efek
dosis, efek terapi, terapi, dan efek
efek samping obat samping
penggunaan
7.2.Setelah...kali obat.
interaksi klien
mendemonstrasika 2.Pantau klien
n penggunaan obat saat
dengan benar penggunaan
obat
7.3.Setelah...kali
interaksi klien dapt 3.Beri pujian
menyebutkan jika klien
akibat berhenti menggunakan
minum obat tanpa obat dengan
konsultasi dokter benar

4.Diskusikan
berhenti minum
obat tanpa
konsultasi
dengan dokter

5.Anjurkan
klien untuk
konsultasi
kepada dokter
atau perawat
jika terjadi hal-
hal yang tidak
diinginkan
DAFTAR PUSTAKA

Kusumawati dan Hartono . 2010 . Buku Ajar Keperawatan Jiwa . Jakarta : Salemba Medika
Stuart dan Sundeen . 2005 . Buku Keperawatan Jiwa . Jakarta : EGC .
Keliat Budi Ana. 1999. Proses  Keperawatan Kesehatan Jiwa edisi I. Jakarta : EGC
Anna Budi Keliat, SKp. (2006). Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sosial Menarik Diri,
Jakarta ; Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.
Anonim. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Klien Isolasi Sosial. Diakses pada tanggal 4 Juli
2020 pada http://nurse87.wordpress.com/2009/06/04/asuhan-keperawatan-pada-klien-
dengan-isolasi-sosial/
Nita Fitria. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan untuk 7 Diagnosis Keperawatan Jiwa Berat.
Jakarta: Salemba Medika.
Rasmun, (2001). Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi Dengan Keluarga.
Konsep, Teori, Asuhan Keperawatan dan Analisa Proses Interaksi (API). Jakarta : fajar
Interpratama.

Anda mungkin juga menyukai