Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Rumusan Malasalah

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Definisi
Kanker kandung kemih merupakan massa abnormal yang dapat ditemukan
di dalam kandung kemih. Gejala yang dapat ditimbulkan oleh kanker kandung
kemih meliputi ditemukannya darah pada urin (hematuria), urgensi untuk
mengosongkan kandung kemih, peningkatan frekuensi berkemih, diperlukannya
usaha tambahan untuk mengosongkan kandung kemih serta adanya rasa nyeri saat
berkemih
(National Cancer Institute, 2010).
Kanker kandung kemih ini merupakan keganasan saluran kemih yang
paling sering terjadi setelah kanker prostat. Sekitar 7% kasus keganasan baru pada
pria dan 2% pada wanita adalah kanker kandung kemih. Orang berkulit putih
memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita kanker kandung kemih
dibandingkan orang yang berkulit hitam. Rata-rata usia pasien saat didiagnosis
menderita kanker kandung kemih adalah 65 tahun, dengan 75% merupakan
keganasan setempat dan 25% telah terjadi metastase ke kelenjar limfe regional
(Konety dan Carroll, 2013).

1
B. Etiologi
Penyebab belum diketahui, 80% dari kasus kanker kandung kemih
berhubungan dengan lingkungan. Hal ini menunjukan bahwa kanker kandung
kemin secara potensial dapt dicegah.
Merokok adalah aktoe resiko yang paling sering dikaitkan dan meyumbang
sekitar 50% dari semua penyebab kanker kandung kemih. Niteosamine, 2-
naphthylamine, dan 4-aminobiphenyl adalah agen karsinogenik yang mungkin
ditemukan dalam asap rokok. Kanker kandung kemih juga berhubungan dengan
paparan industrui untuk amina aromatik di pewarna, cat, pelarut, debu, tinta,
produk pembakaran, karet dan tekstil. Oleh karena itu, pekerjaan yang memiliki
resiko lebih tinggi terkait dengan kanker kandung kemih adalah pelukis,
pengemudi truk, dan bekerja dengan logam.
Pasien dengsn cidera tulang belakang yang memiliki kateter jangka panjang
juga memiliki peninkatan resiko 20 kali lipat dalam pengembangan kanker
kandung kemih. Pasien dengan paparan radiasi dari pelvis memiliki peningkatan
resiko kanker kandung kemih. Kemoterapi dengan siklofosfamid meningkatkan
resiko kanker kandung kemih melalui paparan akrolein, suatu metabolit urine
siklofosfamid.
Konsumsi kopi tidak meninngkatkan resiko kanker kandung kemih. Suatu
studi pada tikus dan studi manusia menyebutksn koneksibyang lemah antara
pemanis buatan ( misalnya : sakarin, siklamat) dan kanker kandung kemih, namun
studi terbaru tidak menunjukan korelasi yang signifikan.
Meskipun tidak ada bukti yang meyakinkan ada untuk faktor keturunan
dalam perkembangan kanker kandung kemih, kelompok keluarga kanker kandung
kemih telah dilaporkan. Beberapa mutasi genetik telah diidentifikasi pada kanker
kandung kemih.

2
C. Anatomi dan Fisiologi
Sistem Perkrmihan Terdiri Dari :
1.         Ginjal
Ginjal merupakan organ yang berpasangan dan berbentuk seperti kacang.
Terletak di kedua sisi kolumna vertebralis. Ginjal kanan sedikit lebih rendah
dibandingkan dengan ginjal kiri karena tertekan kebawah oleh hati. Kutup atas
ginjal kanan terletak setinggi kosta 12, sedangkan kutup atas ginjal kiri terletak
setinggi kosta 11. Setiap ginjal pada orang dewasa memiliki panjang 12 sampai 13
cm, lebarnya 6 cm dan beratnya antara 120 sampai 150 gram. Ginjal diliputi oleh
suatu kapsula fibrosa tipis mengkilat, terbagi menjadi dua bagian yaitu: bagian
eksternal yang disebut Korteks, dan bagian internal disebut Medula.
Dilihat dari permukaan anterior, struktur ginjal terdiri dari; arteri dan vena
renalis, saraf dan pembuluh getah bening yang keluar dan masuk melalui hilus,
ureter. Darah dialirkan ke dalam setiap ginjal melalui arteri renalis dan keluar dari
dalam ginjal melalui vena renalis. Arteri renalis berasal dari aorta abdominalis dan
vena renalis membawa darah kembali ke dalam vena kava inferior.Aliran darah
yang melalui ginjal jumlahnya 25% dari curah jantung.
Dilihat dari potongan longitudinal, struktur ginjal terdiri dari: Kapsula,
Korteks, Piramid medula, nefron (terdiri dari glomerulus dan tubulus: proksimal,
ansa Henle, distal), kaliks (minor dan mayor), pelvis ginjal dan ureter.
Penyakit ginjal dimanifestasikan dengan adanya perubahan struktur ginjal, yaitu
adanya perbedaan panjang dari kedua ginjal yang lebih dari 1,5 cm.

2.         Ureter
Ureter merupakan pipa panjang dengan dinding yang sebagian besar
terdiri atas otot polos. Setiap ureter memiliki panjang 10 sampai 12 inci, Organ ini
menghubungkan setiap ginjal dengan kandung kemih. Organ ini berfungsi sebagai
pipa untuk menyalurkan urin ke kandung kemih.

3
3.         Vesica Urinaria (Kandung Kemih)
Kandung kemih adalah satu kantung berotot yang sebagian besar
dindingnya terdiri dari otot polos disebut muskulus detrusor yang dapat
mengempis, terletak dibelakang simfisis pubis. Kontraksi otot ini terutama
berfungsi untuk mengosongkan kandung kemih pada saat BAK. Organ ini
berfungsi sebagai wadah sementara untuk menampung urin dan mendorong kemih
keluar tubuh dibantu oleh uretra.

4.         Uretra
Uretra adalah saluran kecil yang dapat mengembang, berjalan dari
kandung kemih sampai ke luar tubuh. Panjang uretra pada wanita 1,5 inci dan
pada laki-laki sekitar 8 inci.

5.         Meatus urinarius (Muara uretra)


Fungsi Utama Ginjal Adalah :
Fungsi Ekskresi
1. Mempertahankna osmolalitas plasma (285 m Osmol) dengan mengubah-
ubah ekskresi air.
2. Mempertahankan kadar elektrolit plasma.
3. Mempertahankan pH plasma (7,4) dengan mengeluarkan kelebihan H+
dan membentuk kembali HCO3.
4. Mengekskresikan produk akhir nitrogen dari metabolisme protein (urea,
asam urat dan kreatinin)
Fungsi Non Ekskresi
1. Menghasilkan renin untuk pengaturan tekanan darah.
2. Menghasilkan eritropoietin untuk stimulasi produksi sel darah merah oleh
sumsum tulang.
3. Metabolisme vitamin D.
4. Degradasi insulin.
5. Menghasilkan prostaglandin.

4
D. Patofisiologi
Tumor urothelial, lebih ddari 90% adalah karsinoma sel trsnsisional. Namun
sampai dengan 5% dari kanker kandung kemih berasal dari sel skuamosa dan 2%
adalah adenokarsinoma. Nonurothelial tumor kandung kemih primer sangat
langka dan mungkin termasuk karsinoma sel kecil, carcinosarcoma, limfoma
primer, dan sarkoma.
Kanker kandung kemih sering digambarkan sebagai mutasi poliklonal yang
berpotensi tinggi untuk transformasi ganas. Namun kanker kandung kemih jugga
implantasi dan migrasi dari kanker lain.
Setelah muncul riwayat, 55-60% pasien biasanya dirawat secara konservatif
dengan reseksi transurethrl dan cystoscopy berkala. Sebanyak 40-50% pasien
biasanya diperlakukan kistektomi radikal.

Faktor resiko lingkungan dan Pertumbuhan sel baru pada


E. Patoflow
merangsang sel pertumbuhan jaringan kandung kemih

Proliferasi sel meningkat cepat kerusakan


struktur fungsional kandung kemih

Respon iritasi lokal Terapi endoskopi


stoma
Bedah radikal kistektomi
Hematuria, Kerusakan integritas
disuria, urgensi, Luka pasca bedah
kulit
sering buang air Luka terbuka
kecil
Nyeri akut Pintu masuk kuman

Resiko infeksi

5
F. Manifestasi Klinis
a. Hematuria (adanya darah dalam kencing).
b. Rasa terbakar atau nyeri ketika berkemin.
c. Desakan untuk berkemih.
d. Sering berkemih terutama malam hari dan pada fase selanjutnya sukar
kencing.
e. Badan terasa panas dan lemah.
f. Nyeri pinggang karena tekanan saraf.
g. Nyeri pada satu sisi karena hydronefrosis.

Gejala dari kanker vesika uranaria menyerupai gejala infeksi kandung kemih
(sititis) dan kedua penyakit ini bisa terjadi secara bersamaan. Patut dicurigai suatu
kanker jika dengan pengobatan standar untuk infeksi, gejalanya tidak menghilang.

G. Penatalaksanaan
1. Intravesical immunotherapy ( bacillus calmette-guerin [BCG]
immunotherapy).
2. Intravesical kemoterapi
3. Kemoterapi ajuvan
4. Terapi radiasi
5. Terapi endoskopik
6. Radikal kistekktomi.
a. Panggul limfadenektomi. Setelah dilakuakn kistektomi, sebuah
pengalihan kemih harus dibuat dari segmen usus.
b. Conduit (oengalihan) conduits dapat dibangun baik dari ileum
atau usus besar.
c. Kantong indiana
d. Neobladder.

6
H. Komplikasi
Ada beberapa komplikasi yang bisa diderita para penderita kanker kandung kemih
setelah menjalani tindakan pengobatan:

1. Diversi urine.

Jika kandung kemih penderita diangkat, maka dokter akan melakukan


prosedur pengalihan saluran urine. Beberapa jenis diversi urine adalah urostomi
(pembuatan lubang di dinding perut untuk pembuangan urine ke kantong urine
eksternal), diversi urine kontinen (pembuatan kantong urine di dalam tubuh
menggunakan sebagian kecil dinding usus dan lubang dengan klep di dinding
perut), rekonstruksi kandung kemih (membuat kandung kemih tiruan (neobladder)
dengan menggunakan dinding usus dan melatih penderitanya untuk berkemih).
Pada rekonstruksi kandung kemih, penderita tidak menerima rangsang untuk
berkemih dari neobladder saat terisi penuh dengan urine. Maka otot perut dan
panggul perlu dilatih untuk mendorong urine keluar.

2. Disfungsi ereksi.

Tindakan pengangkatan seluruh kandung kemih bisa menyebabkan penderita


kesulitan melakukan atau mempertahankan ereksi.

3. Penyempitan vagina.

Terapi radiasi dan pengangkatan kandung kemih juga bisa membuat


penyempitan dan pendangkalan vagina.

4. Depresi.

Hidup dengan memiliki kanker kandung kemih dapat membuat penderitanya


mengalami ketidaksatabilan emosi. Depresi saat didiagnosa, senang saat kanker
diangkat, dan kembali depresi saat merasakan efek dari pengobatan. Segera
hubungi dokter bila merasakan kesedihan dan putus asa berkepanjangan, serta
tidak dapat lagi menikmati hal-hal yang biasanya menyenangkan.

7
I. ASUHAN KEPERAWATAN
a) Pengkajian
1. Identitas pasien
Nama, usia, jenis kelamin, alamat status, agama, suku, pendidikan,
pekerjaan, diagnosa medis.
2. Keluhan utama
Alasan/keluhan yang menonjol pada saat datang ke rs
3. Riwayat penyakit sekarang
Didapatkan adanya keluhan pasien mendadak
4. Riwayat penyakit terdahulu
Penyakit yang pernah diderita
5. Riwayat alergi
Obat, makanan, plester
6. Riwayat imunisasi

Daftar masalah
1. Kerusakan integritas kulit
2. Nyeri akut
3. Resiko infeksi

Prioritas masalah
1. Nyeri akut
2. Kerusakan integritas kulit
3. Resiko infeksi

Diagnosa keperawatan (Pes)


1. Nyeri akut b.d agen cidera fisik
2. Kerusakan integritas kulit b.d
3. Resiko infeksi b.d

8
b) Analisa Data
DATA / PROBLEM ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN

Proliferasi sel Nyeri akut

meningkat cepat
kerusakan struktur
fungsional
kandung kemih

Respon iritasi
lokal

Hematuria,
disuria, urgensi,
sering buang air
kecil
Nyeri akut
Kerusakan integritas kulit
Terapi
endoskopi
Bedah radikal
kistektomi

stoma

Kerusakan
integritas kulit

9
Resiko infeksi
Proliferasi sel
meningkat cepat
kerusakan
struktur
fungsional
kandung kemih

Terapi
endoskopi
Bedah radikal
kistektomi

Luka pasca
bedah

Luka terbuka

Pintu masuk
kuman
Resiko infeksi

10
Kriteria hasil sebelum sesudah
Rencana Keperawatan
Mengenali 2 5
kapan nyeri
Diagnosa Rencana Keperawatan
No Tujuan dan kriteria intervensi rasional
terjadi Keperawatan
Menggunakan 2 5
1. Nyeri Akut b.d Setelah dilakukan tindakan
tindakan
agen cidera fisik keperawatan selama 2x24 jam
pengurangan
nyeri klien dapat berkurang
nyeri tanpa
dengan kriteria :
analgesik
Melaporkan 2 5
nyeri yang
terkontrol
Ket :
1. Berat
2. Cukup berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada
2. Kerusakan
integritas kulit

11
3. Resiko infeksi

12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

13

Anda mungkin juga menyukai