Tugas IDK Kelompok 1
Tugas IDK Kelompok 1
Puji Syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “”.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Ilmu Dasar
Keperawatan.Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam
penulisan makalah ini, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang........................................................................................1
1.2RumusanMasalah ...................................................................................1
1.3Tujuan Penulisan.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1ModelKomunikasi...................................................................................3
3.1Asumsikelompok...................................................................................10
BAB IV PENUTUP
4.1Kesimpulan............................................................................................11
4.2Saran......................................................................................................11
DAFTARPUSTAKA ............................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
2.1.Defenisi DBD
Demam dengue / DF dan demam berdarah dengue / DBD (Dengue
Haemorrhagic Fever / DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
dengue dengan manifestasi klinis demam,nyeri otot atau nyeri sendi yang disertai
leukopeni,ruam,limfadenopati,trombositopenia dan ditesis homoragik.Pada DBD
terjadi perembesan plasma yang ditandai dengan hemokonsentrasi ( peningkatan
hematokrit ) atau penumpukan cairan dirongga tubuh.Sindrom renjata dengue
( Dengue shock syndrome ) adal demam berdarah dengue yang ditandai oleh
renjatan/shok.[ CITATION ami15 \l 1057 ]
Demam berdarah ringan menyebabkan demam tinggi, ruam, dan nyeri otot
dan sendi. Demam berdarah yang parah, atau juga dikenal sebagai dengue
hemorrhagic fever, dapat menyebabkan perdarahan serius, penurunan tekanan
darah yang tiba-tiba (shock), dan kematian.
2.2 Macam – macam gejala DBD
Terdapat tiga jenis demam dengue: demam berdarah klasik, dengue
hemorrhagic fever, dan dengue shock syndrome. Masing-masing memiliki
gejala yang berbeda.
Gejala demam berdarah klasik
Gejala dari demam berdarah klasik biasanya diawali dengan demam
selama 4 hingga 7 hari setelah digigit oleh nyamuk yang terinfeksi, serta:
1. Demam tinggi, hingga 40 derajat C
2. Sakit kepala parah
3. Nyeri pada retro-orbital (bagian belakang mata)
4. Nyeri otot dan sendi parah
5. Mual dan muntah
6. Ruam
Ruam mungkin muncul di seluruh tubuh 3 sampai 4 hari setelah demam,
kemudian berkurang setelah 1 hingga 2 hari. Anda mungkin mengalami
ruam kedua beberapa hari kemudian.
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk
mencegah dan mengatasi demam berdarah dengue?
Anda dapat mengatasi demam berdarah dengue dengan perawatan
di rumah. Anda memerlukan hidrasi serta penanganan rasa sakit
yang baik. Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan
yang dapat membantu Anda:
1. Tinggallah di tempat yang ber-AC.
2. Penting untuk menjaga rumah dari nyamuk terutama pada
malam hari.
3. Atur ulang kegiatan di luar ruangan.
4. Hindari berada di luar ruangan pada dini hari, senja, atau
malam hari, di mana banyak nyamuk di luar.
Gunakan pakaian pelindung.
5. Apabila Anda berada di daerah yang banyak nyamuk, gunakan
baju berlengan panjang, celana panjang, kaus kaki, dan sepatu.
6. Gunakan penangkal nyamuk.
7. Permethrin dapat dipakaikan ke pakaian, sepatu, alat kemah
Anda.
8. Anda juga dapat membeli pakaian yang mengandung
permethin.
9. Untuk kulit Anda, gunakan penangkal yang mengandung
paling sedikit 10% konsentrasi DEET.
Kurangi tempat tinggal nyamuk. Nyamuk yang membawa virus
dengue biasanya tinggal di dalam dan sekitar perumahan,
berkembang biak di genangan air, seperti ban mobil. Kurangi
habitat perkembangbiakan nyamuk untuk mengurangi populasi
nyamuk.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi
terbaik masalah Anda.
Pemeriksaan hemostasis yang penting pada awal sakit adalah uji bendungan
(uji Tourniquet). Pada stadium lebih lanjut penetapan D Dimer, dan masa
protrombin (Prothrombin time = PT) membantu memastikan sudah adanya
koagulasi intra vascular menyebar (Disseminated intra Vascular
Coagulation = DIC). Ada peneliti yang mengatakan bahwa pada penderita
DBD ditemukan peningkatan yang minimal kadar FDP, dan tidak
berhubungan dengan beratnya penyakit. Pada penderita dengan peningkatan
FDP, ditemukan masa tromboplastin parsial dan masa protrombin yang agak
memanjang. FDP yang meningkat disertai trombositopenia menunjukan
adanya proses koagulasi intravaskular, merupakan hal yang mengakibatkan
perdarahan tetapi belum membuktikan adanya DIC. Namun demikian DBD
dengan syok dan asisdosis berkepanjangan dapat mencetuskan DIC.
Uji serologi :
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan makalah tentang model komunikasi
shannon dan weafer maka dapat disimpulkan bahwa : Model komunikasi
adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang
memperlihatkan kaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya.
Ada tiga fungsi model komunikasi, pertama melukiskan suatu
proses,kedua menunjukan hubungan visual,dan ketiga membantu dalam
menemukan dan memperbaiki komunikasi.
Model Shannon dan Weaver mengasumsi bahwa sumber informasi
menghasilkan pesan untuk dikomunikasikan dari seperangkat pesan yang
dimungkinkan.
4.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah ini mahasiswa lebih paham dan
lebih mengetatui tentang Model komunikasi menurut Shannon dan Weaver
.Serta menjadi bekal bagi mahasiswa di masa yang akan datang. Penulis
juga sangat mengharapkan segala saran dan kritikan dari para pembaca
agar penulis dapat lebih baik dalam pembuatan makalah selanjutnya.