TINGKAT 1/SEMESTER 2
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN BALIKPAPAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENENTERIAN KESEHATAN
KALIMANTAN TIMUR
2018/2019
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar.......................................................................................i
Daftar isi................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. latar belakang.............................................................................4
B. rumusan masalah......................................................................4
C. tujuan.........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan……….....................................................................28
B. Saran.........................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................29
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sekarang ini, banyak penyakit yang bertambah dan merajale
la dalam kehidupan masyarakat. Akan tetapi, penyakit infeksi tetap
menjadi primadona penyakit yang paling sering menyerang
manusia. Penyakit infeksi yang ditimbul sering diakibatkan
mikroorganisme yang bersifat patoge. Dalam pemeriksaan penyakit
infeksi, biasanya dilakukan pemeriksaan fisik dan anamnese guna
menemukan etiologi penyakit. Cara lain dalam menegakkan diagno
sa guna menemukanmikroorganisme apa yang menjadi penyebab
suatu penyakit adalah dengan cara pemeriksaan spesimen.
Oleh karena itu, bagi orang yang berprofesi dalam bidang kesehata
n, misalnya dokter,Perawat, Bidan harus mengetahui
dan memahami betul cara pengambilan spesimen.
Sebagai mahasiswi, tentunya juga harus memahami betul cara pen
gelolaan penanganan spesime. Yang harus diperhatikan dalam hal
pengelolaan spesimen adalah cara Pengambilan spesimen.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud Pemeriksaan Diagnostik dan Tindakan?
2. Bagaimana Prosedur Tindakan Khusus?
3. Bagaimana Melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian
infeksi?
4. Bagaimana Melakukan Prosedur Kperawatan diruang Isolasi?
C. Tujuan
a. Mengetahui pengertianPemeriksaan Diagnostik dan Tindakan
b. Mengetahui Prosedur Tindakan Khusus
c. Mengetahui Melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian
infeksi
d. Mengetahui Melakukan Prosedur Kperawatan diruang Isolasi
BAB II
PEMBAHASAN
Mendekatkan alat
Memberitahu klien dan menyampaikan tujuan serta langkah
prosedur
Memasang perlak dan pengalas
Memakai hand scoon
Mempersiapkan bagian yang akan ditusuk, tergantung jenis
pemeriksaan
Kulit dihapushamakan dengan kapas alcohol
Bekas tusukan ditekan dengan kapas alcohol
Merapikan alat
Melepaskan hand scoon
6.) Volume darah yang diambil:
10-20 ml dewasa
1-5 ml anak-anak
1-3 ml bayi
terapi.
a. cuci tangan
b. jelaskan pada pasien tentang tujuan dan prosedur tindakan
c. atur posisi pasien dan siapkan lingkungan
d. tentukan lokasi
e. ambil spuit sesuai kebutuhan sampel yang diinginkan
f. tentukan vena yang akan diambil darahnya
g. lakukan desinfektan dengan kapas alcohol
h. lakukan pengikatan dengan tourniquet pada bagian atas vena
yang akan dilakukan pengambilan darah (bila pengambilan
dilakukan oleh satu orang)
i. laukan penusukan pada vena dengan jarum suntik menghadap
ke atas dengan sudut 30-40 serajat menghadap kulit. Lanjutkan
dengan pengambilan darah
j. lepaskan tourniquet saat sedang mengambil darah
k. setelah didapatkan sampel lakukan penekanan pada area
penusukan selama 2-5 menit dan masukkan darah kedalam
tabung yang telah diberi koagulan (sesuai dengan jenis
pemeriksaan)
l. isi formulir permintaan pemeriksaan laboratorium dengan tepat
dan kirimkan ke laboratorium
m. cuci tangan
n. catat tanggal prosedur, jumlah dan jenis sampel serta respon
pasien.[CITATION don17 \l 1033 ]
3.Waktu
4. Alat-alat
1. Sarung tangan
2. Spatel steril
3. Hand scoon bersih
4. Vasseline
5. Lidi kapas steril
6. Pot tinja
7. Bengkok
8. Perlak pengalas
9. Tissue
10. Tempat bahan pemeriksaan
11. Sampiran
5. Cara kerja
Prosedur pengambilan feses pada dewasa :
1. Jelaskan prosedur pada ibu dan meminta persetujuan tindakan
2. Menyiapkan alat yang diperlukan
3. Meminta ibu untuk defekasi di pispot, hindari kontak dengan
urine
4. Cuci tangan dan pakai sarung tangan
5. Dengan alat pengambil feses, ambil dan ambil feses ke dalam
wadah specimen kemudian tutup dan bungkus
6. Observasi warna, konsistensi, lendir, darah, telur cacing dan
adanya parasit pada sampel
7. Buang alat dengan benar
8. Cuci tangan
9. Beri label pada wadah specimen dan kirimkan ke labolatorium
10. Lakukan pendokumentasian dan tindakan yang sesuai
1. Wadah Spesimen
2. Prosedur Pengumpulan
a. Perlengkapan
1. Wadah specimen steril dengan penutup,
2. Sarung tangan disposable (bila membantu klien),
3. Disinfektan dan alat pengusap, atau sabun cair dan air,
4. Handuk kertas,
5. Label yang berisi lengkap,
6. Slip permintaan laboratorium yang terisi lengkap,
7. Obat kumur.
b. Persiapan
Tentukan metode pengumpulan dan kumpulkan peralatan
yang sesuai.
c. Pelaksanaan
1. Jelaskan kepada klien apa yang akan Anda lakukan,
mengapa hal tersebut perlu dilakukan dan bagaimana
klien dapat bekerja sama. Diskusikan bagaimana
hasilnya akan digunakan untuk perawatan atau terapi
selanjutnya. Berikan informasi dan instruksi berikut
pada klien:
a) Tujuan pemeriksaan, perbedaan antara sputum dan
saliva, dan cara mendapatkan spesimen sputum,
b) Jangan menyentuh bagaian dalam wadah
specimen,
c) Untuk mengeluarkan sputumlangsung ke dalam
wadah sputum,
d) Untuk menjaga bagian luar wadah tidak terkena
sputum, bila memungkinkan,
e) Cara memeluk bantal secara kuat pada insisi
abdomen bila klien merasa nyeri saat batuk,
f) Jumlah sputum yang diperlukan (biasanya 1-2
sendok the (5-10 ml) sputum cukup analisis),
g) Cuci tangan dan observasi prosedur pengendalian
infeksi lain yang sesuai.
2. Berikan privasi klien.
3. Berikan bantuan yang diperlukan untuk mengumpulkan specimen.
a) Bantu klien mengambil posisi berdiri atau duduk (mis., posisi
Fowler-tinggi atau- semi atau pada tepi tempat tidur atau kursi).
Posisi ini memungkinkan ventilasi dan ekspansi paru yang
maksimum.
b) Minta klien untuk memegang bagian luar wadah sputum, atau,
untuk klien yang tidak dapat melakukannya, pasang sarung tangan
dan pegang bagian luar wadah tersebut untuk klien.
c) Minta klien untuk bernapas dalam dan kemudian membatukan
sekresi. Inhalasi yang dalam memberikan udara yang cukup untuk
mendorong sekresi keluar dari jalan udara ke dalam faring.
d) Pegang wadah sputum sehingga klien dapat mengeluarkan
sputum ke dalamnya, pastikan sputum tidak kontak dengan bagian
luar wadah. Memasukan sputum ke dalam wadah akan mencegah
penyebaran mikroorganisme ke tempat lain.
e) Bantu klien untuk mengulang batuksampai terkumpul jumlah
sputum yang cukup.
f) Tutup wadah segera setelah sputum berada di dalam wadah.
Menutup wadah akan mencegah penyebaran mikroorganisme
secara tidak sengaja ke tempat lain.
g) Bila sputum mengenai bagian luar wadah, bersihkan bagian luar
dengan disinfektan. Beberapa institusi menganjurkan untuk
membersihkan seluruh bagian luar wadah dengan sabun cair dan
air dan kemudian mengeringkannya dengan handuk kertas.
h) Lepas dan buang sraung tangan.
4. Pastikan klien merasa nyaman.
a) Bantu klien untuk membersihkan mulutnya dengan obat kumur,
bila dibutuhkan.
b) Bantu klien mengambil posisi nyaman yang memungkinkan
ekspansi paru secara maksimal, bila diperlukan
5. Beri label dan bawa spesimen ke laboratorium.
a) Patikan informasi yang benar tertulis pada label dan slip
permintaan laboratorium. Tempelkan label dan lampirkan
perimintaan laboratorium pada wadah spesimen. Identifikasi
dan/atau informasi yang tidak akurat pada wadah spesimen dapat
membuat kesalahan diagnosis atau terapi.
b) Atur agar specimen dikirim segera ke laboratorium atau di
dinginkan. Kultur bakteri harus segera dimulai sebelum organisme
yang mengkontaminasi tumbuh dan berkembang baik sehingga
memberikan hasil positif palsu.
6. Dokumentasikan semua informasi yang relevan.
a. Dokumentasikan pengumpulan spesimen sputum pada catatan
klien. Pendokumentasian meliputi jumlah, warna, konsistensi (kental,
lengket, atau encer), adanya hemoptisis (darah pada sputum), bau
sputum, tibdakan yang perlu dilakukan untuk mendapatkan sputum
(mis., drainase postural), jumlah sputum yang dihasilkan secara
umum, adanya ketidaknyamanan yang dialami klie
Bila sputum juga tidak bisa didahakkan, sputum dapat diambil secara:
untuk menyusui:
d. Cuci Tangan
3. Setelah kontak fisik langsung dengan ibu atau bayi baru lahir
2. Antisepsis
1. Dekontaminasi
c) Buang benda-benda tajam dalam wadah tahan bocor dan segel dengan
perekat jika sudah dua per tiga penuh. Jangan memindahkan benda-benda
tajam tersebut ke wadah lain. Wadah benda tajam yang sudah disegel tadi
harus dibakar di dalam insinerator.
h. Pengelolaan Sampah
5. Bungkus atau tutupi linen bersih dan simpan dalam kereta dorong
atau lemari tertutup untuk mencegah kontaminasi dari debu.
10. Bersihkan dari atas ke bawah sehingga kotoran yang jatuh dapat
dihilangkan.
11. Selalu gunakan sarung tangan lateks atau sarung tangan rumah
tangga.
12. Seka dan gosok hingga bersih permukaan datar atau lantai setiap
setelah digunakan
14. Bersihkan sesering mungkin dinding, tirai kain, plastik atau logam
vertikal untuk mencegah penumpukan debu.
15. Jika dinding atau tirai terkena percikan darah, segera bersihkan
dengan larutan klorin 0,5%.
1. PERSIAPAN SARANA
Baju operasi yang bersih, rapi (tidak sobek) dan
sesuai ukuran badan. Sepatu bot karet yang
bersih, rapi (tidak robek) dan sesuai ukuran kaki.
Sepasang sarung tangan DTT (Desinfeksi
tingkat tinggi) atau steril ukuran pergelangan
tangan dan sepasang sarung bersih ukuran
lengan yang sesuai dengan ukuran tangan.
Sebuah gaun luar dan apron DTT dan penutup
kepala yang bersih . masker N95 dan kaca mata
pelindung, lemari berkunci tempat menyimpan
pakaian dan barang pibadi.
A. KESIMPULAN
B. SARAN
dini, n. (2013, 04). pengambilan sampel feses. Retrieved 01 27, 2019, from
kebidananfull.blogspot.com:
http://kebidananfull.blogspot.com/2013/04/pengambilan-sampel-feses.html
ice, d. (2017, 6 19). SOP Cara pengambilan darah Vena. Retrieved 01 27, 2019, from
bangsalsehat.blogspot.com: http://bangsalsehat.blogspot.com/2017/06/sop-
cara-pengambilan-darah-vena.html