Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

CHOLELITHIASIS DI RUANG 17 RSUD SYAIFUL ANWAR MALANG

OLEH :

1. Nahdah Shofi Zhafirah P17220171008


2. Eva Yuanita P17220173021
3. Faizhal Adi P P17220173026

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALAANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D3 KEPERAWATAN, LAWANG
Oktober 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. TOPIK PENYULUHAN : KOLELITIASIS


2. SASARAN : Keluarga pasien di ruang 17 RSSA (antara 7-12 orang)
3. Hari : Jum’at
4. Tanggal : 18 Oktober 2019
5. Jam : 10.00 – 11.00 WIB
6. Tujuan
6.1 Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan di harapkan keluarga pasien mengerti tentangi penyakit
Kolelitiasis .
6.2 Tujuan khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan di harapkan keluarga pasien :
1.Mengetahui pengertian dari Kolelitiasis
2.Mengetahui penyebab terjadinya Kolelitiasis
3.Mengetahui tanda dan gejala terjadinya Kolelitiasis
4.Mengetahui penatalaksanaan Kolelitiasis di rumah sakit
5.Mengetahui cara mencegah terjadinya Kolelitiasis
6.Mengetahui komplikasi dari kholelitiasis

Langkah-Langkah Penyuluhan
Tahap Kegiatan Kegiatan perawat Kegiatan klien
Pembukaan Salam pembuka Menjawab salam
(3 menit) Memperkenalkan diri
Memperhatikan penyaji
Menjelaskan maksud dan
tujuan
Menggali pengetahuan
Menjawab pertanyaan penyaji
Penyajian Menyampaikan materi Memperhatikan dan mendengarkan
( 10 menit )
keterangan penyaji
Evaluasi
(5 menit) Meberikan umpan balik Menjawab pertanyaan
pertanyaan
Penutup Melakukan tanya jawab Mendengarkan dan bertanya
( 2menit ) Menutup pertemuan
Menjawab salam
Mengucapkan salam
7. Media :
Lembar balik

8. Materi
(Terlampir)

9. Pelaksanaan
Tanggal 18 Oktober 2019 hari jumat di ruang tunggu ruang 17 RSSA .pukul 10.00
sampai 11.00 wib.

10. Pengorganisasian
Moderator :Faizhal
Penyaji :Eva
Fasilitator :Nahdah
Observer :Nahdah

11. Evaluasi
a. Proses
- Penyuluhan dilaksanakan pada hari jumat tanggal 18 Oktober 2019 di ruang tunggu
R.17 RSSA
- Penyuluhan dilaksanakan pukul 10.00 -11.00 wib
- Penyuluhan berlangsung lancar dan di dampingi oleh salah seorang perawat R 17
RSSA
- Audience mendengarkan dengan seksam dan memberikan reaksi yang positif serta
kritis dalam bertanya.

b. Struktur
- 10.00 WIB persiapan
- 10.05 WIB pembukaan
- 10.13 WIB penyajian
- 10.20 WIB tanya jawab
- 10.28 WIB penutup
- 10.40 WIB evaluasi

c. Hasil
- Keluarga pasien mengetahui pengertian dari Kloelitiasis
- Keluarga pasien mengetahui penyebab terjadinya Kolelitiasis
- Keluarga pasien mengetahui tanda dan gejala terjadinya Kolelitiasis
- Keluarga pasien mengetahui penatalaksanaan Kolelitiasis di rumah sakit
- Keluarga pasien mengetahui cara mencegah terjadinya kolelitiasis
MATERI PENYULUHAN
CHOLELITHIASIS
( BATU EMPEDU )

I. Pengertian :
a. Batu saluran empedu : adanya batu yang terdapat pada sal. empedu (Duktus
Koledocus ).(Soeparman,1990)
a. Batu Empedu(kolelitiasis) : Batu di kandung empedu atau pada saluran kandung
empedu yang umumnay adalah kolesterol.(Williams,2003)
b. Radang empedu (Kolesistitis) : adanya radang pada kandung empedu.
(Soeparman,1990)
c. Radang saluran empedu (Kolangitis) : adanya radang pada saluran empedu.
(Soeparman,1990)

II. Penyebab:
Batu di dalam kandung empedu. Sebagian besar batu tersusun dari pigmen-pigmen
empedu dan kolesterol, selain itu juga tersusun oleh bilirubin, kalsium dan protein.
Macam-macam batu yang terbentuk antara lain:
1. Batu empedu kolesterol, terjadi karena : kenaikan sekresi kolesterol dan penurunan
produksi empedu.
Faktor lain yang berperan dalam pembentukan batu:
 Infeksi kandung empedu
 Usia yang bertambah
 Obesitas
 Wanita
 Kurang makan sayur
 Obat-obat untuk menurunkan kadar serum kolesterol
2. Batu pigmen empedu , ada dua macam;
 Batu pigmen hitam : terbentuk di dalam kandung empedu dan disertai
hemolisis kronik/sirosis hati tanpa infeksi
 Batu pigmen coklat : bentuk lebih besar , berlapis-lapis, ditemukan
disepanjang saluran empedu, disertai bendungan dan infeksi
3. Batu saluran empedu
Sering dihubungkan dengan divertikula duodenum didaerah vateri. Ada dugaan
bahwa kelainan anatomi atau pengisian divertikula oleh makanan akan
menyebabkan obstruksi intermiten duktus koledokus dan bendungan ini
memudahkan timbulnya infeksi dan pembentukan batu.

III. Tanda danGejala


Penderita batu saluran empedu sering mempunyai gejala-gejala kronis dan akut.

GEJALA AKUT GEJALA KRONIS


TANDA : TANDA:
1. Epigastrium kanan terasa nyeri dan 1. Biasanya tak tampak gambaran pada
spasme abdomen
1. Usaha inspirasi dalam waktu diraba 1. Kadang terdapat nyeri di kwadran
pada kwadran kanan atas kanan atas
2. Kandung empedu membesar dan
nyeri
3. Ikterus ringan

GEJALA: GEJALA:
1. Rasa nyeri (kolik empedu) yang 1. Rasa nyeri (kolik empedu), Tempat :
Menetap abdomen bagian atas (mid
1. Mual dan muntah epigastrium), Sifat : terpusat di
2. Febris (38,5°°C) epigastrium menyebar ke arah skapula
kanan
1. Nausea dan muntah
2. Intoleransi dengan makanan berlemak
3. Flatulensi
4. Eruktasi (bersendawa)

VII. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN


1. Pemeriksaan fisik
2. Memonitor intake dan output urine
3. Mengobservasi tanda tanda vital
4. Mengkaji intensitas nyeri
5. Memberikan tehnik distraksi (mendengarkan musik kesukaan) atau relaksasi (latihan
napas dalam)
6. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemeriksaan lab.
7. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat-obatan
8. Kolaborasi dengan Tim medis jika dilakukan pembedahan(kolisistomi)
9. Kolaborasi dengan tim gizidalam pemberian diit rendah lemak

VIII Cara pencegahan


1. Menjaga berat badan
2. Menkonsumsi makanan yang banyak mengandung serat
3. Menghindari makanan berlemak tinggi
4. Banyak minum air putih
5. Olah raga teratur

VIIII.KOMPLIKASI
1. Perdarahan
2. Perforasi
3. Pankreatitis
4. Kerusakan hati
5. Gangguan Gastrointestinal
DAFTAR PUSTAKA :

1. Soeparman, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Balai Penerbit FKUI 1990, Jakarta, P: 586-
588.
1. Sylvia Anderson Price, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Alih Bahasa
AdiDharma, Edisi II.P: 329-330.
2. Marllyn E. Doengoes, Nursing Care Plan, Fa. Davis Company, Philadelpia, 1993.P: 523-
536.
3. D.D.Ignatavicius dan M.V.Bayne, Medical Surgical Nursing, A Nursing Process
Approach, W. B. Saunders Company, Philadelpia, 1991.
4. Sutrisna Himawan, 1994, Pathologi (kumpulan kuliah), FKUI, Jakarta 250 - 251.
5. Mackenna & R. Kallander, 1990, Illustrated Physiologi, fifth edition, Churchill
Livingstone, Melborne : 74 - 76.

Anda mungkin juga menyukai