OLEH :
Langkah-Langkah Penyuluhan
Tahap Kegiatan Kegiatan perawat Kegiatan klien
Pembukaan Salam pembuka Menjawab salam
(3 menit) Memperkenalkan diri
Memperhatikan penyaji
Menjelaskan maksud dan
tujuan
Menggali pengetahuan
Menjawab pertanyaan penyaji
Penyajian Menyampaikan materi Memperhatikan dan mendengarkan
( 10 menit )
keterangan penyaji
Evaluasi
(5 menit) Meberikan umpan balik Menjawab pertanyaan
pertanyaan
Penutup Melakukan tanya jawab Mendengarkan dan bertanya
( 2menit ) Menutup pertemuan
Menjawab salam
Mengucapkan salam
7. Media :
Lembar balik
8. Materi
(Terlampir)
9. Pelaksanaan
Tanggal 18 Oktober 2019 hari jumat di ruang tunggu ruang 17 RSSA .pukul 10.00
sampai 11.00 wib.
10. Pengorganisasian
Moderator :Faizhal
Penyaji :Eva
Fasilitator :Nahdah
Observer :Nahdah
11. Evaluasi
a. Proses
- Penyuluhan dilaksanakan pada hari jumat tanggal 18 Oktober 2019 di ruang tunggu
R.17 RSSA
- Penyuluhan dilaksanakan pukul 10.00 -11.00 wib
- Penyuluhan berlangsung lancar dan di dampingi oleh salah seorang perawat R 17
RSSA
- Audience mendengarkan dengan seksam dan memberikan reaksi yang positif serta
kritis dalam bertanya.
b. Struktur
- 10.00 WIB persiapan
- 10.05 WIB pembukaan
- 10.13 WIB penyajian
- 10.20 WIB tanya jawab
- 10.28 WIB penutup
- 10.40 WIB evaluasi
c. Hasil
- Keluarga pasien mengetahui pengertian dari Kloelitiasis
- Keluarga pasien mengetahui penyebab terjadinya Kolelitiasis
- Keluarga pasien mengetahui tanda dan gejala terjadinya Kolelitiasis
- Keluarga pasien mengetahui penatalaksanaan Kolelitiasis di rumah sakit
- Keluarga pasien mengetahui cara mencegah terjadinya kolelitiasis
MATERI PENYULUHAN
CHOLELITHIASIS
( BATU EMPEDU )
I. Pengertian :
a. Batu saluran empedu : adanya batu yang terdapat pada sal. empedu (Duktus
Koledocus ).(Soeparman,1990)
a. Batu Empedu(kolelitiasis) : Batu di kandung empedu atau pada saluran kandung
empedu yang umumnay adalah kolesterol.(Williams,2003)
b. Radang empedu (Kolesistitis) : adanya radang pada kandung empedu.
(Soeparman,1990)
c. Radang saluran empedu (Kolangitis) : adanya radang pada saluran empedu.
(Soeparman,1990)
II. Penyebab:
Batu di dalam kandung empedu. Sebagian besar batu tersusun dari pigmen-pigmen
empedu dan kolesterol, selain itu juga tersusun oleh bilirubin, kalsium dan protein.
Macam-macam batu yang terbentuk antara lain:
1. Batu empedu kolesterol, terjadi karena : kenaikan sekresi kolesterol dan penurunan
produksi empedu.
Faktor lain yang berperan dalam pembentukan batu:
Infeksi kandung empedu
Usia yang bertambah
Obesitas
Wanita
Kurang makan sayur
Obat-obat untuk menurunkan kadar serum kolesterol
2. Batu pigmen empedu , ada dua macam;
Batu pigmen hitam : terbentuk di dalam kandung empedu dan disertai
hemolisis kronik/sirosis hati tanpa infeksi
Batu pigmen coklat : bentuk lebih besar , berlapis-lapis, ditemukan
disepanjang saluran empedu, disertai bendungan dan infeksi
3. Batu saluran empedu
Sering dihubungkan dengan divertikula duodenum didaerah vateri. Ada dugaan
bahwa kelainan anatomi atau pengisian divertikula oleh makanan akan
menyebabkan obstruksi intermiten duktus koledokus dan bendungan ini
memudahkan timbulnya infeksi dan pembentukan batu.
GEJALA: GEJALA:
1. Rasa nyeri (kolik empedu) yang 1. Rasa nyeri (kolik empedu), Tempat :
Menetap abdomen bagian atas (mid
1. Mual dan muntah epigastrium), Sifat : terpusat di
2. Febris (38,5°°C) epigastrium menyebar ke arah skapula
kanan
1. Nausea dan muntah
2. Intoleransi dengan makanan berlemak
3. Flatulensi
4. Eruktasi (bersendawa)
VIIII.KOMPLIKASI
1. Perdarahan
2. Perforasi
3. Pankreatitis
4. Kerusakan hati
5. Gangguan Gastrointestinal
DAFTAR PUSTAKA :
1. Soeparman, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Balai Penerbit FKUI 1990, Jakarta, P: 586-
588.
1. Sylvia Anderson Price, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Alih Bahasa
AdiDharma, Edisi II.P: 329-330.
2. Marllyn E. Doengoes, Nursing Care Plan, Fa. Davis Company, Philadelpia, 1993.P: 523-
536.
3. D.D.Ignatavicius dan M.V.Bayne, Medical Surgical Nursing, A Nursing Process
Approach, W. B. Saunders Company, Philadelpia, 1991.
4. Sutrisna Himawan, 1994, Pathologi (kumpulan kuliah), FKUI, Jakarta 250 - 251.
5. Mackenna & R. Kallander, 1990, Illustrated Physiologi, fifth edition, Churchill
Livingstone, Melborne : 74 - 76.