Anda di halaman 1dari 10

A.

HAND OVER

Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk

menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan

keadaan pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin

dengan menjelaskan secara singkat, jelas, dan lengkap tentang tindakan

mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum, dan

perkembangan pasien saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat

sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan

sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer keperawatan

kepada perawat primer (penanggung jawab) dinas sore atau dinas malam

secara tertulis dan lisan.

Narasi

Di ruangan nurse station Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Puri

Indah dilakukan timbang terima antara perawat yang dinas malam dan

dinas pagi. Seluruh perawat yang dinas pagi datang tepat waktu untuk

mengikuti timbang terima di ruangan. Karu pun terlebih dulu mengecek

kesiapan timbang terima setiap perawat pelaksana yang dinas malam.

Karu : “Assalamualaikum wr. Wb. Selamat pagi semua. Puji

syukur kita ucapkan kepada Allah swt yang telah

memberikan kesehatan kepada kita sehingga kita masih

bisa menjalankan tugas kita sebagai seorang perawat.


Baiklah untuk memulai aktivitas kita awali dengan sama-

sama membaca doa.

“Selanjutnya saya serahkan kepada perawat Noor selaku

ketua tim, seperti biasanya untuk memandu hand over kita

pada pagi hari ini.”

Katim : “ Terimakasih kepada pak Agy selaku kepala ruangan,

Assalamualikum wr. Wb. Selamat pagi kepada rekan rekan

semua, puji dan syukur kita semua masih diberi kesehatan.

Pada kesempatan  hand over pagi ini tanggal 5 Juli 2019, di

ruang perawatan Cempaka dengan jumlah pasien 4 orang.

Baik langsung saja kepada perawat Alya dan perawat Dhea

silahkan untuk menyampaikan kondisi pasien yang terjadi

dari kemarin sore sampai pagi ini.”

Perawat Alya : “Selamat pagi, saya menangani 3 pasien. Yang pertama

Ny. Rina dikamar 1 dengan keluhan BAB lebih dari 5 kali

dalam satu hari dengan konsisten cair dan BAK   4 – 5x /

hari, dengan konsisten cair   6 – 7x / hari (± 1400 cc)

berwarna kuning jernih. Observasi TTV pasien pada pukul

14.00. Tensi   : 110/70 mmHg, Nadi : 78 x/menit RR :

20x/menit, Suhu : 37,5 C.


“Kemudian Ny. Sinta dikamar 2 dengan keluhan demam

terus menerus sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengatakan

tidak bisa tidur karena nyeri pada kepalah dan kaku pada

tengkuk. Observasi Tanda-tanda vital Ny. Sinta pada pukul

14.00 respirasi : 20x/menit, nadi   : 94x/menit, tensi darah  

: 130/90 mmhg, suhu : 39°c.”

Perawat Dhea: “Saya menangani 2 pasien. Yang pertama Tn. Kasino

dikamar 3 dengan keluahan batuk dan sesak nafas. Pasien

sulit untuk bernafas, terdapat suara ronchi. Observasi

Tanda-Tanda Vital Ny. Vera pada pukul 14.00 S : 37,6⁰ C,

RR : 40x/menit, Nadi : 120x//menit ,TD : 140/100mmHg.

“Yang kedua Tn. Indro dikamar 4 dengan diagnose gastritis

akut. Dengan Tanda-Tanda Vital : TD : 110/70mmHg, Nadi

: 95x/menit Suhu : 38,8°C, RR : 32x/menit. Skala nyerinya

4. Tadi malam pasien terlihat gelisah dan beberapa kali

bangun, pasien juga makan sedikit karena mengeluh mual.”

Katim : “Terimakasih untuk perawat pelaksana malam yang telah

menyampaikan kondisi dari semua pasien saat ini, mungkin

ada yang perlu ditanyakan dari perawat dinas pagi?”

Perawat dinas pagi : “Tidak ada semua sudah jelas bu.”


B. PRE CONFERENCE

Pre conference adalah komunikasi ketua tim dan perawat pelaksana

setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang

dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada

tim tersebut hanya satu orang, maka pre conference ditiadakan. Isi pre

conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan tambahan

rencana dari kepala tim dan penanggung jawab tim.

Pre conference adalah diskusi tentang aspek klinik sebelum

melaksanakan asuhan pada pasien.

Tujuan pre conference:

1. Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien,

merencanakan asuhan dan merencanakan evaluasi hasil.

2. Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan

3. Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien

Narasi
Setelah dilaksanakan hand over lalu dilanjutkan dengan pre

conference masih dipimpin oleh Katim yang akan membagi pengelolaan

pasien serta perawat yang akan menyampaikan tindakan keperawatan

yang akan dilakukan.

Katim : “Baik, jadi langsung saja saya akan membagi

pasien, untuk perawat Gatara memegang pasien

Ny. Rina dan Ny. Sinta , perawat Indah memegang

pasien Tn. Kasino dan Tn. Indro . Baiklah, untuk

perawat yang dinas pagi saya persilahkan untuk

menyampaikan rencana keperawatan yang akan

dilakukan kepada masing-masing pasien.”

Perawat Gatara     : “Selamat pagi, saya akan menangani pasien Ny. Rina

dikamar 1 dengan keluahan BAB lebih dari 5 kali

dalam satu hari. Pada pagi ini tindakan yang akan

dilakukan, adalah

09.00   : Mengukur TTV dan pantau cairan (input

output)

09.15   : Memberi Injeksi

09.30   : Kolaborasi dengan ahli gizi untuk

diet.
“Kemudian untuk pasien Ny. Sinta dikamar 2

dengan keluhan demam terus menerus sejak 2 hari

yang lalu. Tindakan yang akan dilakukan, yaitu:

09.00   : Mengukur suhu dan test darah

09.15   : Kompres hangat.”

Perawat Indah     : “Saya yang menangani pasien Tn. Kasino dikamar 3

dengan keluhan batuk dan sesak nafas. Tindakan

yang akan dilakukan, yaitu:

09.00   : Memantau respirasi pasien dan

tabung oksigen.

09.15   : Memberikan obat oral

“Kemudian untuk pasien Tn. Indro dikamar 4

dengan diagnose gastritis akut. Tindakan yang akan

dilakukan, yaitu :

09.00   : Memantau skala nyeri pasien.

09.15   : Memberi obat oral dan injeksi.

09.30   : Kolaborasi dengan ahli gizi untuk

diet.”

Katim          : “Ya, baiklah terima kasih kepada rekan-rekan yang sudah

menyampaikan tindakan yang akan dilakukan kepada

seluruh pasien. Dilihat dari hasil laporan teman-teman,


semua pasien memerlukan penanganan lebih. Jadi

diharapkan, untuk kerjasama antara rekan-rekan. Baik,

waktu saya kembalikan kepada pak Agy.

Karu                 : “Terimakasih kepada Katim dan rekan-rekan semua atas

laporannya. Langsung saja kita semua melakukan

tindakan-tindakan yang sudah direncanakan . Sekali lagi

diharapkan, kerjasamanya dari semua rekan-rekan

sekalian. Wassalamu’alaikum Wr. Wb”

Narasi

Semua perawat pun meninggalkan ruangan, dan melakukan tindakan

yang sudah direncanakan.


C. POST CONFERENCE

Post Conference adalah komunikasi kepala primer dan perawat

pelaksana tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan

kepada shift berikutnya. Isinya adalah hasil asuhan keperawatan tiap

perawatan dan hal penting untuk operan (tindak lanjut). Post conference

dipimpin oleh kepala primer atau penanggung jawab primer (Modul

MPKP, 2006).

Narasi

Setelah perawat dinas pagi melakukan tindakan keperawatan

kepada masing-masing pesien yang dikelolanya. Kemudian pada sore

harinya dilakukan post conference untuk mengevaluasi apakah tindakan

keperawatan berjalan dengan baik dan jika tidak apakah ada kendalanya.

Karu                        : “Assalamualaikum wr. Wb

Alhamdulillahirobil’alamin, puji syukur kehadirat

Allah swt. Kita masih bertemu lagi dan berkumpul

di penghujung tugas kita. Seperti biasa kita akan

melakukan post conference sebelum di operkan ke

shift berikutnya. Langsung saja saya serahkan

kepada perawat Royani selaku ketua tim.”


Katim          : “Baik terima kasih atas waktu yang diberikan.

Baiklah langsung saja saya persilahkan perawat Ova

dan perawat Rana bagaimana hasil tindakan yang

telah dilaksanakan oleh rekan-rekan termasuk

kendala selama rekan_rekan melakukan tindakan.

Dan untuk dapat dioperkan pada shift berikutnya.”

Perawat Ova :”Pasien Ny. Rina k/u lemah, sudah dilakukan

injeksi, pasien BAB cair 3 kali, dan pasien

mendapat makanan lunak. Lanjutkan intervensi!

“Pasien Ny. Sinta suhu 380C, sudah diberikan

kompres hangat, sudah dilakukan test darah tetapi

hasilnya  masih ditunggu dari Lab. Lanjutkan

intervensi!”

Perawat Rana          : “Pasien Tn. Kasino masih mengeluh nyeri denga

skala nyeri 4, sudah diberikan obat oral dan injeksi,

dan pasien mendapat makanan lunak, tidak pedas

dan tidak asam. Lanjutkan intervensi!

“Untuk pasien Tn. Indro respirasi pasien 20

kali/menit, sudah dilakukan tindakan section dan

nebulizer, dan sesak pasien berkurang. Lanjutkan

intervensi!”
Katim                     : “Baiklah terima kasih rekan-rekan atas laporan hasil

tindakan yang telah dilakukan. Kita telah melakukan

semua rencana tindakan. Selanjutnya saya

kembalikan kepada kepala ruangan.”

Karu : “Iya, terimakasih kepada rekan-rekan, Puji Tuhan

intervensi yang telah kita lakukan dari pagi sampai

siang ini terlaksana dengan lancar dan sesuai

prosedur. Terima kasih atas kerja sama rekan-rekan

sekalian, yang sudah bekerja dengan semaksimal

mungkin. Pertahankan terus kinerja rekan-rekan dan

alangkah baiknya jika bisa ditingkatkan lagi demi

pencapaian kinerja yang lebih optimal. Untuk

mengakhiri tugas kita pada siang hari ini, marilah

kita akhiri dengan berdoa bersama menurut agama

dan kepercayaan kita masing-masing. Berdoa…….

Mulai……. Selesai……

Kita akhiri post conference ini, Selamat Siang.”

Anda mungkin juga menyukai