Anda di halaman 1dari 13

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN IKTERUS NEONATORIUM

A. DEFINISI
Ikterus adalah gejala kuningan pada sclera kulit dan mata akibat bilirubin yang berlebihan di
dalam darah dan jaringan. Normalnya bilirubin serum kurang dari 9 µmol/L (0,5 mg%).
Ikterus nyata secara klinis jika kadar bilirubin meningkat diatas 35 µmol/L (2 mg%). (Wim de
Jong et al. 2005)

Klasifikasi Ikterus :
a. Prahepatik
Kelainan hemolitik, seperti sferositosis, malaria tropika berat, anemia permisiosa, atau
trnsfusi darah yang tidak kompatibel
b. Hepatic
- Hepatisi A, B, C, D, atau E, leptospirosis, mononucleosis
- Sirosis hepatis
- Kolestasis karena obat (klorpromazin)
- Zat yang meracuni hati seperti fosfor, kloroform, anestetik lain, karbontetraklorid
- Tumor hati multiple (kadang)
c. Pascahepatik
Obstruksi saluran empedu didalam hepar
- Sirosis hepatis
- Abses hati
- Hepatokolangitis
- Tumor maligna primer atau sekunder
Obstruksi didalam lumen saluran empedu
- Batu, askaris
Kalainan didinding saluran empedu
- Atresia bawaan
- Struktur traumatic
- Tumor saluran empedu
Kempaan saluran empedu dari luar
- Tumor kaput pancreas
- Tumor ampula vater
- Pancreatitis
- Metastatis kekelenjar limf dilegamentum hepatoduodenale

B. MANIFESTASI KLINIK
1. Ikterus terjadi 24 jam pertama
2. Peningkatan konsentrasi bilirubin 5 mg% atau lebih setiap 24 jam
3. Konsentrasi bilirubin seru sewaktu 10 mg% pada neonates kurang bulan dan 12,5 mg%
pada neonates cukup bulan
4. Ikterus yang disertai proses hemolisis (inkompatibilitis darah, defisiensi enzim G-6-PD
dan sepsis)
5. Ikterus yang disertai keadaan sebagai berikut :
- Berat lahir < 2000 gram
- Masa gestasi < 36 minggu
- Asfiksia, hipoksia, sindrom gangguan pernapasan
- Infeksi
- Trauma lahir pada kepala
- Hipoglikemia, hiperkarbia
- Hiperosmolalitas darah

C. MASALAH YANG LAZIM MUNCUL


1. Kekurangan volume cairan b.d tidak adekuatnya intake cairan, dan diare
2. Ketidakefektifan termoregalusi b.d efek fototerapi
3. Ketidakefektifan pemberian ASI b.d diskontinuitas pemberian asi (indikasi fototerapi,
reflex menghisap menurun)
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d reflex hisap menurun
5. Ikterik neonatus b.d bilirubin takterkonjugasi didalam sirkulasi
6. Kerusakan integritas kulit b.d hiperbilirubinemia dan diare
7. Resiko cidera b.d efek fototerapi

D. DISCHARGE PLANING
1. Pelajari cara merawat bayi agar tidak terjadi infeksi dan daya tahan tubuh
2. Berikan ASI terus menerus (2 tahun) apabila sudah tidak ikterik. Namun bila
penyebabnya bukan dari jaundice ASI tetap diteruskan pemberiannya
3. Kenali komplikasi yang mungkin terjadi dan segera lapor dokter/perawat
4. Berikan imunisasi
5. Tanyakan tentang pengobatan yang diberikan dan tindakan selanjutnya

E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


1. Kekurangan volume cairan b.d tidak adekuatnya intake cairan, dan diare

Definisi :
Penurunan cairan intravascular, interstisal, dan atau intraseluler. Ini mengacu pada
dehidrasi, kehilangan cairan saa tanpa perubahan pada natrium.

Batasan Karakteristik :
 Perubahan status mental
 Penurunan tekanan darah
 Penurunan tekanan nadi
 Penurunan volume nadi
 Penurunan turgor kulit
 Penurunan turgor lidah
 Penurunan haluaran urin
 Penurunan pengisian vena
 Membrane mukosa kering
 Kulit kering
 Peningkatan hematokrit
 Peningkatan suhu tubuh
 Peningkatan frekwensi nadi
 Peningkatan kosentrasi urin
 Penurunan berat badan
 Tiba-tiba (kecuali pada ruang ketiga)
 Haus
 Kelemahan

Faktor yang berhubungan :


 Kehilangan cairan aktif
 Kegagalan mekanisme regulasi

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
NOC NIC
Fluid management
 Fluid balance - Timbang popok/pembalut jika
 Hydration diperlukan
 Nutritional status : Food and Fluid - Pertahankan catatan intake dan output
Intake yang akurat
- Monitor status hidrasi (kelembaban
Kriteria Hasil : membrane mukosa, nadi adekuat,
 Mempertahankan urine output sesuai tekanan darah ortostatik), jika
dengan usia dan BB, BJ urine normal, diperlukan
- Monitor vital sign
HT normal
- Monitor masukan makanan / cairan dan
 Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam hitung intake kalori harian
batas normal - Kolaborasikan pemberian cairan IV
 Tidak ada tanda dehidrasi, - Monitor status nutrisi
 Elastisitas turgor kulit baik, membran - Berikan cairan IV pada suhu ruangan
mukosa lembab, tidak ada rasa haus - Dorong masukan oral
- Berikan penggantian nesogatrik sesuai
yang berlebihan
output
- Dorong keluarga untuk membantu
pasien makan
- Tawarkan snack (jus buah, buah segar)
- Kolaborasi dengan dokter
- Atur kemungkinan transfuse
- Persiapan untuk transfuse
- Hypovolemia Management
- Monitor status cairan termasuk intake
dan output cairan
- Pelihara IV line
- Monitor tingkat Hb dan hematokrit
- Monitor tanda vital
- Monitor respon pasien terhadap
penambahan cairan
- Monitor berat badan
- Dorong pasien untuk menambah intake
oral
- Pemberian cairan Iv monitor adanya
tanda dan gejala kelebihan volume
cairan
- Monitor adanya tanda gagal ginjal

2. Ketidakefektifan termoregalusi b.d efek fototerapi

Definisi
Fruktuasi suhu diantara hipotermi dan hipertermia.
Batasan Karakteristik
 Dasar kuku sianostik
 Fruktuasi suhu tubuh diatas dan dibawah kisaran normal
 Kulit kemerahan
 Hipertensi
 Peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal
 Peningkatan frekwensi pernapasan
 Sedikit menggigil, Kejang
 Pucat sedang
 Piloereksi
 Penurunan suhu tubuh dibawah kisaran normal
 Kulit dingin, Kulit hangat
 Pengisian ulang kapiler yang lambat, Takikardi

Faktor yang berhubungan :


 Usia yang ekstrem
 Fluktuasi suhu lingkungan
 Penyakit
 Trauma

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
NOC NIC
Temperature regulation (pengaturan suhu)
 Hidration - Monitor suhu minimal tiap 2 jam
 Adherence behavior - Rencanakan monitoring suhu secara
 Immune status kontinyu
 Risk control - Monitor TD, nadi, dan RR
 Risk detektion - Monitor warna dan suhu kulit
- Monitor tanda-tanda hipertermi dan
Kriteria Hasil : hipotermi
 Keseimbangan antara produksi panas, - Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
panas yang diterima, dan kehilangan - Selimuti pasien untuk mencegah
panas hilangnya kehangatan tubuh
 Seimbang antara produksi panas, panas - Ajarkan pada pasien cara mencegah
yang diterima, dan kehilangan panas keletihan akibat panas
selama 28 hari pertama kehidupan - Diskusikan tentang pentingnya
 Keseimbangan asam basa bayi baru pengaturan suhu dan kemungkinan efek
lahir negative dari kedinginan
 Temperature stabil : 36,5-37°C - Beritahu tentang indikasi terjadinya
 Tidak ada kejang keletihan dan penanganan emergency
 Tidak ada perubahan warna kulit yang diperlukan
 Glukosa darah stabil - Ajarkan indikasi dari hipotermi dan
 Pengendalian risiko: hipertermia pananganan yang diperlukan
 Pengendalian risiko: hyporthermia - Berikan anti piretik jika perlu
 Pengendalian risiko: Proses menular
 Pengendalian risiko: paparan sinar
matahari

3. Ketidakefektifan pemberian ASI b.d diskontinuitas pemberian asi (indikasi fototerapi,


reflex menghisap menurun)

Definisi :
Ketidakpuasan pasien atau kesulitan ibu, bayi, anak menjalani proses pemberian ASI

Batasan Karakteristik :
 Ketidakadekuatan suplai ASI
 Bayi melengkung menyesuaikan diri dengan payudara
 Bayi menangis pada payudara
 Bayi menangis dalam jam pertama setelah menyusu
 Bayi rewel dalam jam pertama setelah menyusu
 Ketidakmampuan bayi untuk latch-on pada payudara ibu secara tepat
 Menolak latching on
 Tidak responsive terhadap kenyamanan lain
 Ketidakcukupan pengosongan setiap payudara setelah menyusui
 Ketidakcukupan kesempatan untuk mengisap payudara
 Kurang menambah berat badan bayi
 Tidak tampak tanda pelepasan ositosin
 Tampak ketidakadekuatan asupan susu
 Luka putting yang menetap setelah minggu pertama menyusui
 Penurunan berat badan bayi terus menerus
 Tidak mengisap payudara terus menerus
Faktor yang berhubungan :
 Deficit pengetahuan
 Anomaly bayi
 Bayi menerima makanan tambahan dengan putting buatan
 Diskontinuitas pemberian ASI
 Ambivalen ibu
 Ansietas ibu
 Anomaly payudara ibu
 Keluarga tidak mendukung
 Pasangan tidak mendukung
 Reflek menghisap buruk
 Prematuritas
 Pembedahan payudara sebelumnya
 Riwayat kegagalan menyusui sebelumnya

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
NOC NIC
Breastfeeding Assistence
 Breastfeeding ineffective - Evaluasi pola menghisap / menelan bayi
 Breathing pattern ineffective - Tentukan keinginan dan motivasi ibu
 Breasfeeding interupted untuk menyusui
- Evaluasi pemahaman ibu tentang isyarat
Kriteria Hasil : menyusui dari bayi (misalnya reflex
 Kemantapan pemberian ASI : Bayi : rooting, menghisap dan terjaga)
perlekatan bayi yang sesuai pada dan - Kaji kemampuan bayi untuk latch on dan
proses menghisap dari payudara ibu menghisap secara efektif
untuk memperoleh nutrisi selama 3 - Pantau keterampilan ibu dalam
minggu pertama pemberian ASI menempelkan bayi ke putting
 Kemantapan pemberian ASI : IBU : - Pantau integritas kulit putting ibu
kemantapan ibu untuk membuat bayi - Evaluasi pemahaman tentang sumbatan
melekat dengan tepat dan menyusu kelenjar susu dan mastitis
dari payudara ibu untuk memperoleh - Pantau kemampuan untuk mengurangi
nutrisi selama 3 minggu pertama kongesti payudara dengan benar
pemberian ASI - Pantau berat badan dan pola eliminasi
 Pemeliharaan pemeberian ASI : bayi
keberlangsungan pemberian ASI untuk
menyediakan nutrisi bagi bayi/toddler Breast Examination
 Penyapihan pemberian ASI : Lactation Supresion
Diskontinuitas progresif pemberian ASI - Fasilitasi proses bantuan interaktif untuk
 Pengetahuan pemberian ASI : tingkat membantu mempertahankan
pemahaman yang ditunjukan mengenai keberhasilan proses pemberian ASI
laktasi dan pemberian makan bayi - Sediakan informasi tentang laktasi dan
melalui proses pemberian ASI teknik memompa ASI (secara manual
 Ibu mengenali isyarat lapar dari bayi atau dengan pompa elektrik), cara
dengan segera mengumpulkan dan menyimpan ASI
 Ibu mengindikasikan kepuasan - Ajarkan pengasuh bayi mengenai topic-
terhadap pemberian ASI topik, seperti penyimpanan dan
 Ibu tidak mengalami nyeri tekan pada pencairan ASI dan penghindaran
putting member susu botol pada dua jam
 Mengenali tanda-tanda penurunan sebelum ibu pulang
suplai ASI - Ajarkan orang tua mempersiapkan,
menyimpan, menghangatkan dan
kemungkinan pemberian tambahan susu
formula
- Apabila penyapihan diperlukan,
informasikan ibu mengenai kembalinya
proses ovulasi dan seputar alat
kontrasepsi yang sesuai

Lactation Counseling
- Sediakan informasi tentang keuntungan
dan kerugian pemberian ASI
- Demonstrasikan latihan menghisap, jika
perlu
- Diskusikan metode alternative
pemberian makan bayi

4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d reflex hisap menurun

Definisi :
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.

Batasan karakteristik :
 Kram abdomen
 Nyeri abdomen
 Menghindari makanan
 Berat badan 20% atau lebih dibawah berat badan ideal
 Kerapuhan kapiler
 Diare
 Kehilangan rambut berlebihan
 Bising usus hiperaktif
 Kurang makanan
 Kurang informasi
 Kurang minat pada makanan
 Penurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat
 Kesalahan konsepsi
 Kesalahan informasi
 Mambran mukosa pucat
 Ketidakmampuan memakan makanan
 Tonus otot menurun
 Mengeluh gangguan sensasi rasa
 Mengeluh asupan makanan kurang dari RDA (recommended daily allowance)
 Cepat kenyang setelah makan
 Sariawan rongga mulut
 Steatorea
 Kelemahan otot pengunyah
 Kelemahan otot untuk menelan

Faktor-faktor yang berhubungan :


 Kram abdomen
 Faktor biologis
 Faktor ekonomi
 Ketidak mampuan untuk mengabsorbsi nutrient
 Ketidak mampuan untuk mencerna makanan
 Ketidak mampuan menelan makanan
 Faktor psikologis

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
NOC NIC
Nutrition Management
 Nutritional Status - Kaji adanya alergi makanan
 Nutritional Status : Food and Fluid - Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
Intake menentukan jumlah kalori dan nutrisi
 Nutritional Status : netrient Intake yang dibutuhkan pasien.
 Weight control - Anjurkan pasien untuk meningkatkan
intake Fe
Kriteria Hasil : - Anjurkan pasien untuk meningkatkan
 Adanya peningkatan berat badan protein dan vitamin C Berikan substansi
sesuai dengan tujuan gula
- Yakinkan diet yang dimakan
 Berat badan ideal sesuai dengan tinggi
mengandung tinggi serat untuk
badan mencegah konstipasi
 Mampu mengidentifikasi kebutuhan - Berikan makanan yang terpilih (sudah
nutrisi dikonsultasikan dengan ahli gizi)
 Tidak ada tanda tanda malnutrisi - Ajarkan pasien bagaimana membuat
 Menunjukkan peningkatan fungsi catatan makanan harian.
- Monitor jumlah nutrisi dan kanduncen
pengecapan dari menelan
kalori
 Tidak terjadi penurunan berat badan - Berikan informasi tentang kebutuhan
yang berarti nutrisi
- Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan

Nutrition Monitoring
- BB pasien dalam batas normal
- Monitor adanya penurunan berat
- Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang
biasa dilakukan
- Monitor interaksi anak atau selama
makan
- Monitor lingkungan selama makan
- Jadwalkan pengobatan dan tindakan
tidak selama jam makan
- Monitor kulit kering dan perubahan
pigmentasi
- Monitor turgor kulit
- Monitor kekeringan, rambut kusam, dan
mudah patah
- Monitor mual dan muntah
- Monitor kadar albumin, total protein,
Hb, dan kadar Ht
- Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
- Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
- Monitor kalori dan intake nuntrisi
- Catat adanya edema, hiperemik,
hipertonik papila lidah dan cavitas oral
- Catat jika lidah berwarna magenta,
scarlet

5. Ikterik neonatus b.d bilirubin takterkonjugasi didalam sirkulasi

Definisi
Kulit dan membram mukosa neonatus berwarna kuning yang terjadi setelah 24 jam
kehidupan sebagai akibat bilirubin tak-terkonjugasi ada didalam sirkulasi.

Batasan karakteristik :
 Profil darah abnormal (hemolisis; bilirubin serum total >2mg/dl; biiirubin serum total
pada rentang resiko tinggi menurut usia pada nomogram spesifik-waktu)
 Memar kulit abnormal
 Membram mukosa kuning
 Kulit kuning sampai orange
 Sclera kuning

Faktor-faktor yang berhubungan :


 Penurunan berat badan abnormal (>7-8% pada bayi baru lahir yang menyusui ASI;
15% pada bayi cukup bulan)
 Pola makan tidak ditetapkan dengan baik
 Bayi menunjukkan kesulitan dalam transisi ke kehidupan ekstrauterin
 Usia neonatus 1-7 hari
 Feses (mekonium) terlambat keluar

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
NOC NIC
Phothoterapy :Neonate
 Breasfeeding Inefektif - Meninjau sejarah ibu dan bayi untuk
 Breasfeeding Interupted faktor risiko untuk hiperbilirubinemia
 Liver Function, Risk of Impaired (misalnya, ketidakcocokan Rh atau ABO,
polisitemia, sepsis, prematuritas, mal
 Blood Glucose, Risk for Unstable
presentasi)
- Amati tanda-tanda ikterus
Kriteria Hasil : - Agar serum billirubin tingkat sebagai
 Menyusui secara mandiri protokol per yang sesuai atau
 Tetap mempertahankan laktasi permintaan praktisi primer
 Pertumbuhan dan perkembangan bayi - Melaporkan nilai laboratoriurn untuk
praktisi primer
dalam batas normal
- Tempat bayi di Isolette
 Mengetahui tanda-tanda penurunan - Instruksikan keluarga pada prosedur
suplai ASI fototerapi dan perawatan
 Ibu mampu mengumpulkan dan - Terapkan tambalan untuk menutup
menyimpan ASI secara aman kedua mata, menghindari tekanan yang
 Penyapihan pemberian ASI berlebihan
- Hapus tambalan mata setiap 4 jam atau
diskontinuitas progresif pemberian ASI
ketika lampu mati untuk kontak
 Kemampuan penyedia perawatan orangtua dan makan
untuk mencairkan, menghangatkan, - Memantau mata untuk edema, drainase,
dan menyimpan ASI secara aman dan warna
 Menunjukkan teknik dalam memompa - Tempat fototerapi lampu di atas bayi
ASI pada ketinggian yang sesuai
- Periksa intensitas lampu sehari-hari
 Berat badan bayi masa tubuh
- Memonitor tanda-tanda vital per
 Tidak ada respon alergi sistemik protokol atau sesuai kebutuhan
 Respirasi status : jalan nafas, - Ubah posisi bayi setiap 4 jam atau
pertukaran gas, dan ventilasi nafas bayi protokoi
adekuat - Memantau tingkat bilirubin serum per
 Tanda-tanda vital bayi dalam batas protokol atau permintaan praktisi
- Mengevaluasi status neurologis setiap 4
normal
jam atau per protokol
 Penerimaan: kondisi kesehatan - Amati tanda-tanda dehidrasi (misalnya,
 Dapat mengontrol kadar glukosa darah depresi fontanel, turgor kulit mengerut,
 Dapat memanajemen dan mencegah kehilangan berat badan)
penyakit semakin parah - Timbang setiap hari
 Tingkat pernahaman untuk dan - Mendorong delapan kali menyusui per
hari
pencegahan komplikasi
- Dorong keluarga untuk berpartisipasi
 Dapat meningkatkan istirahat dalam terapi cahaya
 Status nutrisi adekuat - Instruksikan keluarga pada fototerapi di
 Control resiko proses infeksi rumah yang sesuai

6. Kerusakan integritas kulit b.d hiperbilirubinemia dan diare

Definisi
Perubahan / gangguan epidermis dan / atau dermis.

Batasan karakteristik :
 Kerusakan lapisan kulit (dermis)
 Gangguan permukaan kulit (epidermis)
 Invasi struktur tubuh

Faktor yang berhubungan :


 Eksternal
- Zat kimia, Radiasi
- Usia yang ekstrim
- Kelembapan
- Hipertermia, Hipotermia
- Faktor mekanik (mis.,gaya gunting [shearing forces]
- Medikasi
- Lembab
- Imobilitasi fisik
 Internal
- Perubahan status cairan
- Perubahan pigmintasi
- Perubahan turgor
- Faktor perkembangan
- Kondisi ketidak seimbangan nutrisi (mis.,obesitas, emasiasi)
- Penurunan imunologis
- Penurunan sirkulasi
- Kondisi gangguan metabolik
- Gangguan sensasi
- Tonjolan tulang

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
NOC NIC
Pressure Management
 Tissue Integrity : Skin and Mucous - Anjurkan pasien untuk menggunakan
Membranes pakaian yang longgar
 Hemodyalis akses - Hindari kerutan pada tempat tidur
- Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih
Kriteria Hasil : dan kering
 Integritas kulit yang baik bisa - Mobilisasi pasien (ubah posisl pasien)
dipertahankan (sensasi, elastisitas, setiap dua jam sekali
- Monitor kulit akan adanya kemerahan
temperatur, hidrasi, pigmentasi)
- Oleskan lotion atau minyak/baby oil
 Tidak ada luka/lesi pada kulit pada derah yang tertekan
 Perfusi jaringan baik - Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
 Menunjukkan pemahaman dalam - Monitor status nutrisi pasien
proses perbaikan kulit dan mencegah - Memandikan pasien dengan sabun dan
terjadinya sedera berulang air hangat
 Mampu melindungi kulit dan
Insision site care
mempertahankan kelembaban kulit - Membersihkan, mementau dan
dan perawatan alami meningkatkan proses penyembuhan
pada luka yang ditutup dengan jahitan,
klip atau straples
- Monitor kesembuhan area insisi
- Monitor tanda dan gejala infeksi pada
area insisi
- Bersihkan area sekitar jahitan atau
staples, menggunakan lidi kapas steril
- Gunakan preparat antiseptic, sesuai
program
- Ganti balutan pada interval waktu yang
sesuai atau biarkan luka tetap terbuka
(tidak dibalut) sesuai program
- Dialysis Acces Maintenance

7. Resiko cidera b.d efek fototerapi

Definisi :
Beresiko mengaiami cedera sebagai akibat kondisi lingkungan berinteraksi deangan
sumber adaptif dan sumber defensif individu.

Faktor resiko :
 Eksternal
- Biologis (mis.,tingkat imunisasi komunitas, mikroorganisme)
- Zat kimia (mis.,racun, polutan, obat, agenens farmasi, alkohol, nikotin,
pengawet, kosmetik, pewarna)
- Manusia (mis.,agens nosokomial, pola ketegangan, atau faktor koknitif, afektif,
dan psikomotor)
- Cara pemndahan /transpor
- Nutrisi (mis.,desain, struktur, dan pengaturan komunitas, bangunan, dan /atau
peralatan)
 Internal
- Profil darah yang abnormal ( mis leukositosis / leukopenia, gangguan faktor
Koagulasi, trombositopenia, sel sabit, talasemia, penurunan hemoglobin)
- Disfungsi biokimia
- Usia perkembangan (fisiologis, psikososial)
- Disfungsi efektor
- Disfungsi imun-autoimun
- Disfungsi integratif
- Malnutrisi
- Fisik (mis.,integritas kulit tidak utuh, gangguan mobilitas)
- Psikologis (orientasi afektif)
- Disfungsi sensorik
- Hipoksia jaringan

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
NOC NIC

 Risk control Environment Management (Manajemen


lingkungan)
Kriteria Hasil : - Sediakan lingkungan yang aman untuk
 Klien terbebas dari cedera pasien
- Identifikasi kebutuhan keamanan pasien,
 Klien mampu menjelaskan
sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi
cara/metode untuk mencegah kognitif pasien dan riwayat terdahulu
injury/cedera pasien
 Klien mampu menjelaskan factor resiko - Menghidarkan lingkungan yang
dari lingkungan/perilaku personal berbahava (misalnya memindahkan
 Mampu memodifikasi gaya hidup untuk perabotan)
- Memasang side rail tempat tidur
mencegah injury
- Menyediakan tempat tidur yang nyaman
 Menggunakan fasilitas kesehatan yang dan bersih
ada - Menempatkan saklar lampu ditempat
 Mampu mengenali perubahan status yang mudah dijangkau pasien,
kesehatan - Membatasi pengunjung
- Menganjurkan keluarga untuk
menemani pasien
- Mengontrol lingkungan dari kebisingan
- Memindahkan barang-barang yang
dapat membahayakan
- Berikan penjelasan pada pasien dan
keluarga atau penguniung adanya
perubahan status kesehatan dan
penyebab penyakit

Anda mungkin juga menyukai