IKTERUS
IKTERUS
A. DEFINISI
Ikterus adalah gejala kuningan pada sclera kulit dan mata akibat bilirubin yang berlebihan di
dalam darah dan jaringan. Normalnya bilirubin serum kurang dari 9 µmol/L (0,5 mg%).
Ikterus nyata secara klinis jika kadar bilirubin meningkat diatas 35 µmol/L (2 mg%). (Wim de
Jong et al. 2005)
Klasifikasi Ikterus :
a. Prahepatik
Kelainan hemolitik, seperti sferositosis, malaria tropika berat, anemia permisiosa, atau
trnsfusi darah yang tidak kompatibel
b. Hepatic
- Hepatisi A, B, C, D, atau E, leptospirosis, mononucleosis
- Sirosis hepatis
- Kolestasis karena obat (klorpromazin)
- Zat yang meracuni hati seperti fosfor, kloroform, anestetik lain, karbontetraklorid
- Tumor hati multiple (kadang)
c. Pascahepatik
Obstruksi saluran empedu didalam hepar
- Sirosis hepatis
- Abses hati
- Hepatokolangitis
- Tumor maligna primer atau sekunder
Obstruksi didalam lumen saluran empedu
- Batu, askaris
Kalainan didinding saluran empedu
- Atresia bawaan
- Struktur traumatic
- Tumor saluran empedu
Kempaan saluran empedu dari luar
- Tumor kaput pancreas
- Tumor ampula vater
- Pancreatitis
- Metastatis kekelenjar limf dilegamentum hepatoduodenale
B. MANIFESTASI KLINIK
1. Ikterus terjadi 24 jam pertama
2. Peningkatan konsentrasi bilirubin 5 mg% atau lebih setiap 24 jam
3. Konsentrasi bilirubin seru sewaktu 10 mg% pada neonates kurang bulan dan 12,5 mg%
pada neonates cukup bulan
4. Ikterus yang disertai proses hemolisis (inkompatibilitis darah, defisiensi enzim G-6-PD
dan sepsis)
5. Ikterus yang disertai keadaan sebagai berikut :
- Berat lahir < 2000 gram
- Masa gestasi < 36 minggu
- Asfiksia, hipoksia, sindrom gangguan pernapasan
- Infeksi
- Trauma lahir pada kepala
- Hipoglikemia, hiperkarbia
- Hiperosmolalitas darah
D. DISCHARGE PLANING
1. Pelajari cara merawat bayi agar tidak terjadi infeksi dan daya tahan tubuh
2. Berikan ASI terus menerus (2 tahun) apabila sudah tidak ikterik. Namun bila
penyebabnya bukan dari jaundice ASI tetap diteruskan pemberiannya
3. Kenali komplikasi yang mungkin terjadi dan segera lapor dokter/perawat
4. Berikan imunisasi
5. Tanyakan tentang pengobatan yang diberikan dan tindakan selanjutnya
Definisi :
Penurunan cairan intravascular, interstisal, dan atau intraseluler. Ini mengacu pada
dehidrasi, kehilangan cairan saa tanpa perubahan pada natrium.
Batasan Karakteristik :
Perubahan status mental
Penurunan tekanan darah
Penurunan tekanan nadi
Penurunan volume nadi
Penurunan turgor kulit
Penurunan turgor lidah
Penurunan haluaran urin
Penurunan pengisian vena
Membrane mukosa kering
Kulit kering
Peningkatan hematokrit
Peningkatan suhu tubuh
Peningkatan frekwensi nadi
Peningkatan kosentrasi urin
Penurunan berat badan
Tiba-tiba (kecuali pada ruang ketiga)
Haus
Kelemahan
Definisi
Fruktuasi suhu diantara hipotermi dan hipertermia.
Batasan Karakteristik
Dasar kuku sianostik
Fruktuasi suhu tubuh diatas dan dibawah kisaran normal
Kulit kemerahan
Hipertensi
Peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal
Peningkatan frekwensi pernapasan
Sedikit menggigil, Kejang
Pucat sedang
Piloereksi
Penurunan suhu tubuh dibawah kisaran normal
Kulit dingin, Kulit hangat
Pengisian ulang kapiler yang lambat, Takikardi
Definisi :
Ketidakpuasan pasien atau kesulitan ibu, bayi, anak menjalani proses pemberian ASI
Batasan Karakteristik :
Ketidakadekuatan suplai ASI
Bayi melengkung menyesuaikan diri dengan payudara
Bayi menangis pada payudara
Bayi menangis dalam jam pertama setelah menyusu
Bayi rewel dalam jam pertama setelah menyusu
Ketidakmampuan bayi untuk latch-on pada payudara ibu secara tepat
Menolak latching on
Tidak responsive terhadap kenyamanan lain
Ketidakcukupan pengosongan setiap payudara setelah menyusui
Ketidakcukupan kesempatan untuk mengisap payudara
Kurang menambah berat badan bayi
Tidak tampak tanda pelepasan ositosin
Tampak ketidakadekuatan asupan susu
Luka putting yang menetap setelah minggu pertama menyusui
Penurunan berat badan bayi terus menerus
Tidak mengisap payudara terus menerus
Faktor yang berhubungan :
Deficit pengetahuan
Anomaly bayi
Bayi menerima makanan tambahan dengan putting buatan
Diskontinuitas pemberian ASI
Ambivalen ibu
Ansietas ibu
Anomaly payudara ibu
Keluarga tidak mendukung
Pasangan tidak mendukung
Reflek menghisap buruk
Prematuritas
Pembedahan payudara sebelumnya
Riwayat kegagalan menyusui sebelumnya
Lactation Counseling
- Sediakan informasi tentang keuntungan
dan kerugian pemberian ASI
- Demonstrasikan latihan menghisap, jika
perlu
- Diskusikan metode alternative
pemberian makan bayi
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d reflex hisap menurun
Definisi :
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Batasan karakteristik :
Kram abdomen
Nyeri abdomen
Menghindari makanan
Berat badan 20% atau lebih dibawah berat badan ideal
Kerapuhan kapiler
Diare
Kehilangan rambut berlebihan
Bising usus hiperaktif
Kurang makanan
Kurang informasi
Kurang minat pada makanan
Penurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat
Kesalahan konsepsi
Kesalahan informasi
Mambran mukosa pucat
Ketidakmampuan memakan makanan
Tonus otot menurun
Mengeluh gangguan sensasi rasa
Mengeluh asupan makanan kurang dari RDA (recommended daily allowance)
Cepat kenyang setelah makan
Sariawan rongga mulut
Steatorea
Kelemahan otot pengunyah
Kelemahan otot untuk menelan
Nutrition Monitoring
- BB pasien dalam batas normal
- Monitor adanya penurunan berat
- Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang
biasa dilakukan
- Monitor interaksi anak atau selama
makan
- Monitor lingkungan selama makan
- Jadwalkan pengobatan dan tindakan
tidak selama jam makan
- Monitor kulit kering dan perubahan
pigmentasi
- Monitor turgor kulit
- Monitor kekeringan, rambut kusam, dan
mudah patah
- Monitor mual dan muntah
- Monitor kadar albumin, total protein,
Hb, dan kadar Ht
- Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
- Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
- Monitor kalori dan intake nuntrisi
- Catat adanya edema, hiperemik,
hipertonik papila lidah dan cavitas oral
- Catat jika lidah berwarna magenta,
scarlet
Definisi
Kulit dan membram mukosa neonatus berwarna kuning yang terjadi setelah 24 jam
kehidupan sebagai akibat bilirubin tak-terkonjugasi ada didalam sirkulasi.
Batasan karakteristik :
Profil darah abnormal (hemolisis; bilirubin serum total >2mg/dl; biiirubin serum total
pada rentang resiko tinggi menurut usia pada nomogram spesifik-waktu)
Memar kulit abnormal
Membram mukosa kuning
Kulit kuning sampai orange
Sclera kuning
Definisi
Perubahan / gangguan epidermis dan / atau dermis.
Batasan karakteristik :
Kerusakan lapisan kulit (dermis)
Gangguan permukaan kulit (epidermis)
Invasi struktur tubuh
Definisi :
Beresiko mengaiami cedera sebagai akibat kondisi lingkungan berinteraksi deangan
sumber adaptif dan sumber defensif individu.
Faktor resiko :
Eksternal
- Biologis (mis.,tingkat imunisasi komunitas, mikroorganisme)
- Zat kimia (mis.,racun, polutan, obat, agenens farmasi, alkohol, nikotin,
pengawet, kosmetik, pewarna)
- Manusia (mis.,agens nosokomial, pola ketegangan, atau faktor koknitif, afektif,
dan psikomotor)
- Cara pemndahan /transpor
- Nutrisi (mis.,desain, struktur, dan pengaturan komunitas, bangunan, dan /atau
peralatan)
Internal
- Profil darah yang abnormal ( mis leukositosis / leukopenia, gangguan faktor
Koagulasi, trombositopenia, sel sabit, talasemia, penurunan hemoglobin)
- Disfungsi biokimia
- Usia perkembangan (fisiologis, psikososial)
- Disfungsi efektor
- Disfungsi imun-autoimun
- Disfungsi integratif
- Malnutrisi
- Fisik (mis.,integritas kulit tidak utuh, gangguan mobilitas)
- Psikologis (orientasi afektif)
- Disfungsi sensorik
- Hipoksia jaringan