Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Nama : Meilani Misnengria

Kelas : D3 keperawatan/ 2B

NIM : 201804059

Soal

1. Penanganan virus covid-19 saat pra bencana, bencana, dan post bencana di negara
prancis

Jawab

 Pra bencana
Pada Jumat (24/1/2020), Perancis mengonfirmasi penyebaran virus masuk ke
negaranya. Total tiga orang yang positif terjangkit virus ini, dua dirawat di rumah sakit di
Paris dan satu lainnya di Bordeaux. Menteri Kesehatan Perancis Agnes Buzyn
mengatakan, pihak berwenang telah memastikan dua kasus tersebut menjadi kasus
pertama di Eropa dan kemungkinan akan lebih banyak kasus lagi di negara itu. Buzyn
juga telah memberikan konfirmasi atas kasus ketiga dalam kesempatan terpisah pada hari
yang sama. Orang tersebut merupakan kerabat dari salah satu dari dua orang sebelumnya.

Menteri Kesehatan Prancis, Agnès Buzyn hari Minggu 26 januari 2020 angkat


bicara.
Ia mengatakan, pihaknya tengah menyoroti kasus tersebut.
"Ada lima orang yang tengah berada di bawah pengamatan dalam ruang isolasi,
sekitar 10 kasus lainnya sedang dalam pengawasan," kata Buzyn.
Namun ia menekankan, sejauh ini seluruh kasus itu dikonfirmasi terjadi pada
mereka yang telah melakukan perjalanan dari China.  
"Kami tidak pernah mengalami kasus ini di Prancis," kata dia.
Ia menambahkan, Prancis merupakan negara yang pertama kali mengembangkan
tes tentang virus ini.
"Itu mungkin sebabnya kami sekarang mendeteksi kasus ini."
selasa (28/1/2020), penumpang yang tiba di Bandara Prancis dari Tiongkok tidak
akan diperiksa menggunakan uji suhu, karena menurut Buzyn upaya itu akan sia-sia saja.
"Mengecek suhu tubuh hanya simbol, tapi itu keamanan palsu yang tidak ada
gunanya."
"Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak merekomendasikan teknik ini, cara
yang paling tepat adalah memberikan informasi kepada penumpang yang kami lakukan
dalam tiga bahasa," kata dia.
Pemerintah Prancis juga mengumumkan akan memulangkan warganya yang
bekerja di Kota Wuhan, China, di mana epidemi itu dimulai.
Terkait tiga pasien di Prancis, semuanya dalam ruang isolasi di rumah sakit dan
kondisinya stabil.
Gejala yang mereka alami termasuk diantaranya batuk, sakit kepala, kelelahan,
demam, sakit serta kesulitan bernafas.
Virus ini menyebar terutama melalui kontak udara atau kontak dengan benda
yang telah terkontaminasi.
Masa inkubasinya adalah dua hingga 14 hari, namun rata-rata mengalami proses
inkubasi selama 7 hari.
Saat isu virus ini menyebar di Prancis, belasan orang di jalanan Paris tampak
mengenakan masker bedah dan banyak apotek melaporkan penjualan masker yang
meningkat drastis.
Namun Menteri Kesehatan Prancis yang juga seorang dokter menyarankan agar
masyarakat Prancis juga membersihkan tangan secara benar.
Warga disarankan menggunakan gel sanitiser secara teratur, terutama jika telah
menyentuh ruang publik yang banyak disentuh masyarakat lainnya.
Disarankan pula agar menggunakan tisu sekali pakai. kamis 27 januari 2020
Perancis sejauh ini telah mengkonfirmasi 18 kasus infeksi dan dua kematian. Sebagai
tindakan pencegahan, Prancis telah mendesak warga negaranya untuk menghindari
kunjungan ke Italia utara. Mereka juga meminta warga yang baru kembali dari China,
Singapura, Korea Selatan, dan wilayah Italia seperti Lombardy dan Venice untuk tidak
meninggalkan rumah selama dua minggu setelah mereka kembali.
 Bencana
 Prancis dilaporkan telah membatalkan semua pertemuan atau perkumpulan
publik yang melibatkan 5.000 orang atau lebih pada Sabtu, 29 Februari 2020.

Pemberlakuan kebijakan itu bertujuan untuk mencegah penyebaran wabah Virus


Corona yang dilaporkan telah menyebar secara cepat di seluruh dunia, juga peningkatan
tingkat kewaspadaan risiko yang disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
ke level tertinggi, seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu, (1/3/2020). 

Pencegahan ini diumumkan setelah diadakannya pertemuan kabinet darurat.


Rapat menghasilkan kebijakan tersebut, yang juga termasuk pembatalan Paris Half
Marathon yang dijadwalkan akan berlangsung pada 1 Maret 2020, seperti dikutip
dari BBC. 

Semua pertemuan publik di daerah yang mengalami kasus terparah yaitu wilayah
Utara dari Paris, juga dilaporkan telah dilarang.

Macron memerintahkan pembatasan ketat pada pergerakan orang-orang di tengah


pandemi yang memburuk dengan cepat.Seperti dilansir dari France24, Selasa, 17 Maret
2020, ia mengatakan tentara akan ditugaskan untuk membantu memindahkan orang sakit
ke rumah sakit.

Macron menilai Prancis harus menerapkan lockdown karena kasus virus corona
terus melonjak hingga menjadikan Prancis sebagai negara dengan kasus Covid-19
terbanyak ketujuh di dunia.

Sampai Selasa, 17 Maret 2020, negara di Eropa Barat itu memiliki 6.633 kasus
Covid-19 dengan 148 kematian. Macron memerintahkan seluruh
masyarakat Prancis untuk berdiam diri di rumah selama 15 hari ke depan. Pemerintah
hanya mengizinkan perjalanan bagi warga dengan alasan penting dan darurat.
Dalam pidato selama 20 menit yang disiarkan secara nasional, Macron
menuturkan pemerintah Prancis "harus melarang pergerakan warga selama setidaknya 15
hari" dan meminimalisir kontak antara sesama masyarakat sebisa mungkin. Siapa yang
melanggar aturan baru ini akan dikenakan sanksi.

Lalu, apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama
masa lockdown nasional di Prancis? Menurut Menteri Dalam Negeri Prancis, Christophe
Castaner, pesannya sangat jelas yaitu : tinggal di rumah saja.

"Keluar rumah hanya diperbolehkan untuk kebutuhan mendesak seperti belanja


kebutuhan, perjalanan menuju rumah sakit atau fasilitas kesehatan, dan perjalanan
menuju kantor jika memang bekerja di rumah tidak memungkinkan," terang Castaner.

Selama masa lockdown, sejumlah toko dan supermarket akan tetap buka, tapi para
pembeli tidak boleh melakukan panic buying karena semua stok barang dalam kondisi
lengkap. Pengecualian untuk keluar rumah berlaku untuk kepentingan keluarga yang
mendesak, seperti untuk menjaga anak-anak atau lansia.

Pasangan suami-istri yang sudah berpisah dan mempunyai anak juga boleh pulang
pergi ke rumah mereka masing-masing untuk menjaga anak mereka.

"Untuk mereka yang ingin berolahraga atau membawa hewan peliharaannya


dalam waktu singkat juga masih diperbolehkan. Tapi untuk kegiatan yang melibatkan
banyak orang, seperti perlombaan atau pertandingan sepakbola, sangat dilarang," tutur
Castaner.

Turis berdiri di luar museum Louvre di Paris, Prancis pada Minggu (1/3/2020).
Louvre, museum yang paling banyak dikunjungi di dunia, ditutup sementara untuk
pengunjung setelah para staf menolak bekerja di tengah kekhawatiran terjangkit virus
corona tipe baru, Covid-19. (AP/Rafael Yaghobzadeh)
Satu lagi, mereka yang berpergian keluar rumah harus membawa formulir surat
ijin yang sudah disetujui pemerintah setempat. Selain harus mengisi data pribadi, para
pemohon juga harus mengisi alasan mereka keluar rumah. Setelah disetujui, formulir
tersebut bisa dicetak atau diunggah ke ponsel.

Surat ijin tersebut nantinya harus ditunjukkan kepada petugas yang berjaga-jaga
di setiap sudut kota dan jalan. Selain polisi, pemerintah Prancis juga menyiapkan sekitar
100 ribu tentara untuk membantu menjaga sejumlah pos pemeriksaan yang bakal
didirikan dalam waktu dekat ini.

Kalau ada penduduk yang nekat keluar rumah tanpa alasan mendesak, sama saja
melanggar hukum. Mereka harus siap didenda hingga 148 dolar AS atau sekitar Rp2,2
juta.

Selain itu, dilansir dari CNN, Rabu (18/3/2020), Presiden Macron juga
menyatakan mulai membatasi penggunaan masker dalam masa lockdown atau isolasi total
tersebut. "Kami memutuskan untuk mengutamakan masker bagi para tenaga kesehatan di
kota dan pedesaan, serta rumah sakit, terutama para dokter umum dan perawat yang saat
ini berada di garis depan untuk berurusan dengan krisis dan virus ini," jelas Macron.

 Post Bencana

Perancis menambah waktu liburan sekolah karena masih waspada terhadap


penyebaran virus corona(covid-19). Macron juga menjanjikan pemerintah Prancis akan
memberi tunjangan transportasi, penginapan, sampai tunjangan untuk anak-anak para
tenaga kesehatan yang harus bertugas tanpa mengenal waktu.

"Kami sudah membantu mereka dari mulai taman kanak-kanak hingga sekolah.
Kita juga harus memastikan mereka tetap tenang saat bepergian dan beristirahat. Maka
dari itu kami akan menanggung seluruh biaya taksi dan hotel mereka. Seluruhnya
ditanggung negara," ucap Macron.

Anda mungkin juga menyukai