Anda di halaman 1dari 6

Tugas ppm referensi mengenai kentang,keju dan mentega

1. Kentang
Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaceae yang
memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Umbi kentang
sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada
awalnya didatangkan dari Amerika Selatan.
Penjelajah Spanyol dan Portugis pertama kali membawa ke Eropa dan
mengembangbiakkan tanaman ini.
Tanaman kentang asalnya dari Amerika Selatan dan telah dibudidayakan oleh penduduk
di sana sejak ribuan tahun silam. Tanaman ini merupakan herba (tanaman pendek tidak
berkayu) semusim dan menyukai iklim yang sejuk. Di daerah tropis cocok ditanam di
dataran tinggi.
 Manfaat dan Nilai Gizi Kentang
Umbi kentang memiliki manfaat yang sama dengan jenis-jenis sayuran lainnya. Zat-zat
gizi yang terkandung dalam 100 gram bahan adalah kalori 347 kal, protein 0,3 gram,
lemak 0,1 gram, karbohidrat 85,6 gram, calsium (Ca) 20 mg, fosfor (P) 30 mg, besi (Fe)
0,5 mg, dan vitamin B 0,04 mg. Melihat kandungan gizinya, kentang merupakan sumber
utama karbohidrat. Sebagai sumber utama karbohidrat, kentang sangat bermanfaat untuk
meningkatkan energi di dalam tubuh, sehingga manusia dapat bergerak, berpikir, dan
melakukan aktivitas-aktivitas lainnya. Di samping itu, karbohidrat sangat penting untuk
meningkatkan proses metabolisme tubuh, seperti proses pencernaan, pernafasan, dan lain-
lain. Zat protein dalam tubuh manusia bermanfaat untuk pembangunan jaringan tubuh,
seperti otot-otot, daging, dan lain-lain. Sebagai sumber lemak juga dapat meningkatkan
energi. Kandungan  gizi lainnya, seperti zat kalsium dan fosfor bermanfaat untuk
pembentukan tulang dan gigi: zat besi (Fe) bermanfaat untuk pembentukan sel darah
merah (hemoglobin).
Kentang sebagai bahan pangan yang bergizi dapat dikonsumsi oleh masyarakat dalam
bentuk rebus, gorengan, aneka snack, bermacam-macam masakan sayuran (sup, gado-
gado, bistik, dan sebagainya.), bergedel, dan berbagai bentuk makanan lain yang berbedar
di pasaran.
Jenis-jenis kentang
1. Kentang putih

2. Kentang kuning

3. Kentang merah

4. Kentang hijau

5. Kentang hitam
Contoh Hasil Olahan Kentang
1. Mashed Potato
2. Roschti
3. Potato Wedges

2. Keju
Keju adalah sebuah makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat
dalam susu melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan
dengan bantuan bakteri atau enzim tertentu yang disebut rennet. Hasil dari proses tersebut
nantinya akan dikeringkan, diproses, dan diawetkan dengan berbagai macam cara. Dari
sebuah susu dapat diproduksi berbagai variasi produk keju. Produk-produk keju
bervariasi ditentukan dari tipe susu, metode pengentalan, temperatur, metode
pemotongan, pengeringan, pemanasan, juga proses pematangan keju dan
pengawetan, Umumnya, hewan yang dijadikan sumber air susu adalah sapi. Air
susu unta, kambing, domba, kuda, atau kerbau digunakan pada beberapa tipe keju lokal.
Makanan ini dikenal di seluruh dunia, tetapi diduga pertama kali dikenal di daerah
sekitar Timur Tengah. Meskipun tidak dapat dipastikan kapan keju pertama kali
ditemukan, menurut legenda keju pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh
seorang pengembara dari Arab.
Keju memiliki hampir semua kandungan nutrisi pada susu,
seperti protein, vitamin, mineral, kalsium, dan fosfor namun
juga lemak dan kolesterol yang dapat menyebabkan masalah kesehatan apabila
dikonsumsi secara berlebihan. Besaran kandungan lemak dalam keju tergantung pada
jenis susu yang digunakan. Keju yang dibuat dengan susu murni atau yang sudah
ditambah dengan krim memiliki kandungan lemak, kolesterol dan kalori yang
tinggi. Keju sangat bermanfaat karena kaya akan protein, terutama bagi anak kecil karena
mereka membutuhkan protein yang lebih banyak dibandingkan orang dewasa.
Macam-macam keju
1. Keju Parmesan 7. Keju Stilton
2. Keju Cheddar 8. Emmental
3. Mozarella 9. Chamembert
4. Edam 10. Blue cheese
5. Gouda 11. Cream Cheese
6. Chevre 12. Cheese spread
3. Mentega
Mentega adalah makanan produk susu, dibuat dengan mengaduk krim yang didapat
dari susu. Biasanya digunakan sebagai olesan roti dan biskuit, sebagai perantara lemak di
beberapa resep roti dan masakan, dan kadang-kadang bahan untuk menggoreng.
Pengganti mentega ialah margarin, yang biasanya lebih murah, dan memiliki
sedikit lemak dan kolesterol.
Mentega adalah emulsi air-dalam-minyak, kebalikan dari krim. Mentega tetap padat saat
didinginkan, tetapi meleleh secara konsisten pada suhu kamar / suhu ruangan.
Mentega hampir sama dengan roombutter tetapi roombutter adalah mentega yang
wanginya tajam dan berwarna putih.
Mentega adalah produk hewani yang dalam bahasa Inggris disebut butter. Selain itu ada
pula mentega jernih (clarified butter) yang disebut dengan minyak samin.
Cara membuat mentega
Bahan dasar untuk membuat mentega adalah krim susu. Krim susu adalah lapisan paling
atas dari susu yang terbentuk jika didiamkan selama beberapa hari di dalam kulkas. Krim
ini dipisahkan dari lapisan bawah susu atau skim. Mentega dibuat dengan cara mengaduk
(butter churning) krim susu menggunakan alat pengaduk mentega sampai berbentuk
padat. Krim susu terpisah menjadi bagian lemak yang padat dan bagian cair (air) setelah
proses pengadukan (churning) dengan menggunakan alat yang bernama churn.Cairan
yang terpisah dari mentega selama proses pengadukan itu dinamakan buttermilk (susu
mentega). Mentega kemudian dipadatkan dan dicetak sesuai selera dengan menggunakan
cetakan. Mentega ini selanjutnya dapat pula diolah menjadi ghee atau minyak
samin dengan cara memanaskan mentega dengan menggunakan nyala api kecil sampai
terbentuk warna kuning emas. Cairan yang terbentuk dipisahkan dari pengotor yang
berupa padatan. Minyak samin merupakan salah satu tradisi kawasan Asia
Selatan (India dan sekitarnya).
6  Macam Jenis Mentega dan Kegunaannya
1. Salted Butter
Salt jika diartikan kedalam bahasa Indonesia berarti asin atau garam, mentega asin ini
memang memiliki kandungan garam. Mentega ini merupakan jenis yang paling dikenal
luas oleh masyarakat. Mentega ini sering digunakan untuk mengoles roti atau martabak,
sebagai salah satu bahan utama pembuat kue, atau biasa juga digunakan untuk menumis
dan menggoreng.
2. Unsalted Butter

Mentega tawar ini tak memiliki kandungan garam sehingga tidak asin. Akan tetapi,
mentega ini tetap bisa digunakan untuk membuat macam-macam sajian kuliner. Jenis
mentega unsalted butter ini terbuat dari susu atau krim atau bahkan campuran keduannya.
Mentega ini setidaknya mengandung 80% lemak susu, yakni elemen lemak yang
terkandung dalam susu dan dipisahkan untuk membuat krim.
3. Organic Butter

Mentega organik memiliki cara yang berbeda dalam pembuatannya. Para sapi ternak ini
tidak diberi antibiotik atau hormon pertumbuhan, makanannya pun rumput organik yang
dirawat tanpa pemakaian pestisida atau pupuk sintesis. Mentega organik ini juga tersedia
dalam pilihan salted dan unsalted dan dapat digunakan seperti mentega pada umumnya.
4. Whipped Butter
Dalam mentega ini terdapat kandungan gas atau udara lain seperti nitrogen. Hal ini dapat
membuat mentega tersebut kurang memiliki tingkat kepadatan dari jenis mentega
biasanya. Tingkat kalorinya pun juga rendah dan teksturnya juga sangat ringan. Mentega
ini sangat cocok untuk dioles pada roti bakar, namun kurang cocok untuk jadi olahan kue
atau untuk memasak.
5. European-Style Butter

Jenis mentega ini mengandung banyak lemak susu, yakni sekitar 82% sampai 85%.
Teksturnya yang kurang halus, menjadikan kue lebih fluffy ketika diolah. Mentega ini
dibuat dari krim fermentasi, European-Style Butter juga dapat digunakan untuk berbagai
jenis masakan.
6. Light Butter

Kalori mentega ini sangat rendah sekitar 50% dibanding mentega biasa. Kandungan
lemak susunya sangatlah rendah, yaitu 40%. Lalu, terdapat komposisi lain yang
terkandung pada mentega ini seperti air, asam laktis, dan lainnya. Mentega ini tak
direkomendasikan untuk membuat kue yang dipanggang atau juga memasak.

Anda mungkin juga menyukai