Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR TUGAS MAHASISWA

Oleh : Mutiara S. Egavirarenza


1706046653
Mata Kuliah : Geologi Struktur.
Program Studi Geologi. Universitas Indonesia - 2018.

Force
 Force atau yang berarti gaya, adalah verktor pada sebuah benda bermassa yang mengalami
perubahan bentuk atautupun arah geraknya.
 Gaya gravitasi adalah gaya utama yang berkerja terhadap semua obyek/materi yang ada di bumi dan
sekitarnya, dimana besaran atau magnitudenya bergantung kepada jumlah materi bukan luas
permukaan dari materi tersebut.
 Vektor gaya yang berkeja pada Litosfere :
o Berlawanan dalam satu garis : Tarikan (tension,“-”), dan tekanan (compression,“+”)
o Berlawanan dalam satu bidang (couple)
o Berlawanan pada kedua ujung bidang (torsion)
o Berkerja pada segala arah (Tekanan Lithostatis, oleh adanya fluida yang menekan ke
segala arah dan meningkat kea rah dalam bumi)

Stress
 Stress atau tegasan adalah gaya yang berkerja pada suatu permukaan benda, didefinisikan sebagai
suatu kondisi yang terjadi pada batuan sebagai respon gaya-gaya yang berasal dari luar.
 Dibedakan menjadi dua, yaitu normal stress jika vector tegak lurus bidang, dan Shear Sress jika
pararel bidang. Perhitungan komponen stress menggunakan matriks (3x3) yang disebut stress tensor.
Namun, dalam studi geologi Principal Stresses (tegasan utama) hanya memiliki 3 kompone utama,
dengan cara mengubah orientasi sehingga semua komponen shear stress bernilai 0 (nol).
 Untuk mereprensentasikan stress yang dialami pada suatu titik dapat digunakan Mohr Diagram. Dan
memvisualisasikan dapat digunakan stress elips/ellipsoid.
 Jika suatu batuan mendapat gaya tegasan di luar batas kemampuan maka akan terbentuk retakan
ataupun patahan permanen.

Strain
 Strain atau tegangan adalah gaya yang dihasilkan oleh tegasan, menyebabkan deformasi non-rigid
(dilatasi dan distorsi)
 Jika terjadi perubahan tekanan hidrostatik, suatu benda (homogen) akan berubah volumenya.
 Saat gaya terpusat pada suatu benda, perubahan akan melewati tiga fasa : elastisitas – plastisitas –
hancur. Daya tahan batuan ditentukan oleh komposis dan pembentukannya.

Deformasi
 Deformasi adalah perubahan dalam hal bentuk dan struktur. Geologi : Perubahan geometri yang
terjadi pada batuan.
 Berupa :
 Distorsi, perubahan bentuk (non-rigid)
o Dilatasi, perubahan volume (non-rigid)
o Rotasi, perubahan orientasi (rigid)
o Translasi, perubahan posisi (rigid)
 Jika deformasi terjadi secara merata di seluruh tubuh batuan yang terdeformasi disebut deformasi
homogen, namun jika tidak terjadi secara merata di sebut deformasi heterogen.
 Faktor yang mempengaruhi deformasi batuan :
o Temperatur, mempengaruhi kekuatan ikatan antar molekul
o Laju tarikan, jika tertarik secara cepat mendadak material akan cenderung mudah
hancur karena perpindahan atom terjadi secara mendadak.
o Komposisi, berupa komposis mineral dan ada/tidaknya ikatan dengan moleku air, hal
ini menentukan tingkat ketahanan.

Pengertian Pure Shear


Pure shear is a perfect coaxial deformation. This means that a marker that is parallel to one of the
principal axes has not rotated away fromits initial position. Uniaxial strain, where the rock shortens or
extends in one direction, is another example of coaxial deformation. Coaxial deformation implies that lines
along the principal strain axes have the same orientation as they had in the undeformed state. Pure shear is
here considered a plane (two-dimensional) strain with no volume change, although some geologists also
apply the term to three-dimensional coaxial deformations. Pure shear is identical to balance shortening in
one direction with extension in the other. (Fossen, Ch 2 Pg 35)

Pengertian Simple Shear


Simple shear is a special type of constantvolume plane strain deformation. There is no stretching or
hortening of lines or movement of particles in the third direction. Unlike pure shear, it is a non-coaxial
deformation, meaning that lines parallel to the principal strain axes have rotated away from their initial
positions. (Fossen, Ch 2 Pg 35)

Hubungan antara force, stress, and strain. Dalam pembentukan :


 Sesar : Hal ini terjadi ketika ketiga komponen datang dari arah yang berbeda dengan besaran
melampui batas ketahanan batuan, dan datang dalam waktu relatif. Dimana atom-atom tidak
memiliki waktu yang cukup untuk berpindah dan tak mampu lagi mempertahankan ikatannya.
 Kekar : Fase awal sebelum terjadinya sesar. Gaya yang berkerja pada batuan telah atau hampir
mencapai batas ketahanan batuan tersebut.
 Lipatan : Jika komponen yang berkerja hampir mencapai titik elastisitas (tidak setinggi kekar dan
sesar) namun telah berada pada zona dimana deformasi menjadi permanen. Terjadi jika komponen
berkerja secara konstan, baik dalam hal besaran, maupun waktu berlangsungnya, sehingga atom-
atom masih sempat untuk berpindah posisi.

Deformasi pada batuan.


 Elastic : Jika sifat gaya tariknya dapat berbalik, tidak membentuk deformasi permanen
Ductile :Jika sifat gaya tariknya tidak dapat kembali lagi (permanen), deformasi terjadi secara
perlahan,lama, dan umumnya merata, sehingga batuan sempat terdeformasi sebelum mencapai titik
ketahanannya
Brittle : Jika sifat gaya tariknya tidak dapat kembali lagi (permanen), deformasi terjadi secara
spontan, dengan focus pada satu titik, sehingga batuan tidak sempat atau hanya sedikit terdeformasi
sebelum mencapai titik ketahanannya.
 Dalam pembentukan Joint, deformasi brittle yang sedikit ductile yang lebih berperan. Karena joint
adalah fase awal sesar yang terbentuk pada material brittle namun faktanya daya tahan material
cukup tinggi atau ductile sehingga tidak atau belum terbentuk sesar.
 Dalam pembentukan Sesar, deformasi brittle yang lebih berperan. Material dapat mengalami patahan
tanpa perlu terdeformasi.
 Dalam pembentukan Lipatan, deformasi ductile yang lebih berperan. Karena terjadinya deformasi
yang permanen namun gaya tidak melampaui batas ketahanan sehingga tak terbentuk patahan.

Anda mungkin juga menyukai