Anda di halaman 1dari 15

BUPATI KARAWANG

PROVINSI JAWA BARAT


PERATURAN BUPATI KARAWANG
NOMOR 20 TAHUN 2019
TENTANG
PEDOMAN PENGELOLAAN PEGAWAI NON PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARAWANG YANG MENERAPKAN
POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KARAWANG,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemenuhan kebutuhan penyelenggara


pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Karawang sebagai penyelenggara pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah perlu didukung sumberdaya
manusia yang berorientasi pada pemenuhan secara kualitatif dan
kuantitatif;
b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 42 Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, Bupati mempunyai
kewenangan mengatur mengenai pengangkatan dan
pemberhentian pegawai Badan Layanan Umum Daerah yang
berasal dari Non Pegawai Negeri Sipil;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang
Pedoman Pengelolaan Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil Pada
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karawang Yang
Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan


Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 8)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4
Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan
Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14
Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten
dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2851);

1
2. Undang-Undang Nomor 13 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39 (Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279);
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153);
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4502) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5340);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5135);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6037);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1199/MENKES/PER/X/2004
tentang Pedoman Pengadaan Tenaga Kesehatan Dengan Perjanjian
Kerja di Sarana Kesehatan Milik Pemerintah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BUPATI KARAWANG TENTANG PEDOMAN
PENGELOLAAN PEGAWAI NON PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARAWANG YANG
MENERAPKAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN
LAYANAN UMUM DAERAH.

2
BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah Kabupaten adalah Kabupaten Karawang.
2. Pemerintah Daerah Kabupaten adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah.
3. Bupati adalah Bupati Karawang.
4. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah pejabat yang mempunyai kewenangan
menetapkan pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian pegawai ASN dan
pembinaan manajemen ASN di instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
5. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disebut BLUD adalah
Perangkat Daerah atau Unit Kerja pada Perangkat Daerah yang dibentuk untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang
dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan
dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan
produktivitas.
6. Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disingkat RSUD adalah Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Karawang yang telah ditetapkan sebagai Badan
Layanan Umum Daerah secara penuh.
7. Pola Pengelolaan Keuangan BLUD yang selanjutnya disebut PPK BLUD adalah
pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan
untuk menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum
dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan
pengelolaaan keuangan daerah pada umumnya.
8. Pegawai adalah seseorang yang telah memenuhi syarat yang ditentukan,
diangkat oleh pejabat yang berwenang, ditempatkan di BLUD RSUD dan diserahi
tugas tertentu, yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dan non Pegawai Negeri
Sipil.
9. Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Pegawai Non PNS
adalah Pegawai BLUD RSUD yang telah memenuhi persyaratan yang ditentukan,
diangkat oleh pejabat yang berwenang dan digaji berdasarkan ketentuan yang
berlaku guna memenuhi kebutuhan ketenagaan BLUD RSUD yang tidak
terpenuhi oleh Pegawai Negeri Sipil.
10. Pengadaan Pegawai adalah proses kegiatan untuk mengisi formasi mulai dari
perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyaringan, penempatan, kelulusan
sampai dengan pengangkatan.
11. Rencana Bisnis dan Anggaran BLUD yang selanjutnya disingkat RBA adalah
dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran tahunan yang berisi program,
kegiatan, target kinerja dan anggaran BLUD RSUD.

3
Bagian Kedua
Maksud dan Tujuan

Pasal 2
(1) Maksud disusunnya Peraturan Bupati ini adalah untuk memberikan arah dan
pedoman dalam rangka pengelolaan Pegawai Non PNS pada BLUD RSUD.
(2) Tujuan disusunnya Peraturan Bupati ini adalah:
a. memberikan kepastian hukum bagi Pegawai Non PNS dalam rangka
manajemen kepegawaian BLUD RSUD; dan
b. memberikan pedoman bagi pengelolaan Pegawai Non PNS pada BLUD
RSUD.

BAB II
KLASIFIKASI, KEDUDUKAN, DAN TUGAS PEGAWAI NON PNS
PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Bagian Kesatu
Klasifikasi Pegawai Non PNS Pada Rumah Sakit Umum Daerah
Pasal 3
Klasifikasi Pegawai Non PNS Pada BLUD RSUD terdiri atas:
a. tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu mempunyai
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan; dan
b. tenaga non kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dan bekerja
tidak secara khusus dan langsung dalam bidang kesehatan.

Bagian Kedua
Kedudukan Dan Tugas
Pasal 4
Kedudukan Pegawai Non PNS pada BLUD RSUD adalah sebagai Pegawai yang
diangkat oleh Pemimpin BLUD RSUD.

Pasal 5
Pegawai Non PNS pada BLUD RSUD mempunyai tugas yang bersifat teknis fungsional
dan administratif berdasarkan kebutuhan dan kemampuan BLUD RSUD.

BAB III
PENGELOLAAN PEGAWAI NON PNS
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 6
(1) Ruang lingkup pengelolaan Pegawai Non PNS pada BLUD RSUD meliputi:
a. pengadaan;

4
b. peraturan kerja;
c. pembinaan, pengembangan dan penilaian kinerja;
d. kesejahteraan; dan
e. pemberhentian.
(2) Pengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan prinsip
netral, objektif, akuntabel, bebas, terbuka dan memperhatikan efektifitas dan
efisiensi.
(3) Pengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan
kemampuan keuangan BLUD RSUD.

Bagian Kedua
Pengadaan
Paragraf 1
Umum

Pasal 7
Pengadaan pegawai non PNS pada BLUD RSUD sebagaimana dimaksud dalam Pasal
6 ayat (1) huruf a, hanya dapat dilakukan apabila kebutuhan pegawai tidak terpenuhi
melalui pengadaan Pegawai Negeri Sipil.

Pasal 8
(1) Pengadaan pegawai non PNS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dilakukan
melalui tahapan:
a. perencanaan;
b. pengumuman lowongan;
c. pelamaran;
d. seleksi; dan
e. pengangkatan.
(2) Pengadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Panitia
Seleksi atau dapat di kerjasamakan dengan pihak ketiga.
(3) Panitia Seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diangkat dan diberhentikan
oleh Pimpinan BLUD RSUD.
(4) Tugas Panitia Seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi:
a. menyiapkan bahan ujian;
b. menentukan pedoman pemeriksaan dan penilaian seleksi;
c. menentukan tempat dan jadwal seleksi;
d. menyelenggarakan seleksi; dan
e. memeriksa dan menentukan hasil seleksi.

5
Paragraf 2
Perencanaan
Pasal 9
(1) Perencanaan kebutuhan pegawai non PNS disesuaikan dengan kebutuhan
pegawai pada BLUD RSUD.
(2) Kebutuhan pegawai non PNS pada BLUD RSUD sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dihitung berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja yang
dilakukan masing-masing BLUD RSUD.
(3) Analisis beban kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(4) Kebutuhan pegawai non PNS pada BLUD RSUD sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) harus mempertimbangkan rencana bisnis dan kemampuan anggaran
dalam RBA.

Pasal 10
(1) Perencanaan kebutuhan pegawai non PNS sebagaimana dimaksud dalam Pasal
9 ayat (1) diajukan oleh Pimpinan BLUD RSUD kepada Dinas Kesehatan.
(2) Dinas Kesehatan melakukan pengkajian atas kesesuaian perencanaan
kebutuhan pegawai non PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan
analisis jabatan dan analisis beban kerja.
(3) Dinas Kesehatan menyerahkan perencanaan kebutuhan pegawai non PNS yang
diajukan oleh Pimpinan BLUD RSUD kepada Pejabat Pembina Kepegawaian
Daerah melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Karawang untuk mendapat pertimbangan teknis, berdasarkan hasil
pengkajian sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
(4) Persetujuan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah terhadap perencanaan
kebutuhan pegawai non PNS pada BLUD RSUD sebagaimana dimaksud pada
ayat (3), menjadi dasar bagi Panitia Seleksi untuk pengumuman lowongan
formasi pegawai non PNS.

Paragraf 3
Pengumuman Lowongan
Pasal 11
(1) Pengumuman lowongan formasi pegawai non PNS dilakukan secara terbuka
kepada masyarakat oleh Panitia Seleksi.
(2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lambat 15
(lima belas) hari sebelum tanggal penerimaan lamaran.
(3) Dalam pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (2), paling sedikit
memuat:
a. jumlah dan jenis lowongan jabatan;
b. persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar;
c. alamat dan tempat lamaran ditujukan; dan
d. batas waktu pengajuan lamaran.

6
Paragraf 4
Pelamaran
Pasal 12
(1) Setiap pelamar yang melakukan pendaftaran untuk menempati formasi pegawai
non PNS, harus memenuhi persyaratan:
a. Warga Negara Indonesia;
b. berusia paling rendah 18 (delapan belas) tahun;
c. pendidikan, diatur sebagai berikut:
1. tenaga kesehatan paling rendah berpendidikan D III, kecuali tenaga
medis;
2. asisten tenaga kesehatan paling rendah berpendidikan minimum
pendidikan menengah di bidang kesehatan;
3. tenaga administrasi paling rendah berpendidikan SLTA/sederajat; dan
4. tenaga umum lainnya paling rendah berpendidikan minum
SLTP/sederajat.
d. tidak pernah dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap, karena melakukan suatu tindak
pidana kejahatan;
e. tidak pernah diberhentikan dengan hormat atas permintaan sendiri atau
tidak dengan hormat sebagai pegawai;
f. tidak berkedudukan sebagai calon pegawai negeri sipil atau pegawai negeri
sipil;
g. mempunyai pendidikan, kecakapan, keahlian dan keterampilan yang
diperlukan;
h. berkelakuan baik;
i. sehat jasmani dan rohani;
j. bersedia ditempatkan di setiap unit kerja yang berada pada BLUD RSUD
sesuai dengan formasi yang ditentukan oleh Pimpinan BLUD; dan
k. syarat lain yang ditentukan dalam persyaratan jabatan.
(2) Pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan secara online
dan/atau mengirim berkas lamaran yang ditujukan kepada Pimpinan BLUD
RSUD.
(3) Panitia Seleksi melakukan verifikasi terhadap pemenuhan persyaratan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang disampaikan pelamar.

Paragraf 5
Seleksi
Pasal 13
(1) Seleksi dilakukan melalui mekanisme seleksi administrasi, uji tertulis, seleksi
uji keterampilan dan wawancara oleh Panitia Seleksi.
(2) Uji keterampilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan bagi calon
pegawai non PNS yang dibutuhkan BLUD RSUD dengan kompetensi tertentu
untuk melakukan pekerjaan.
(3) Materi uji tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi materi
kompetensi dasar dan kompetensi bidang.
7
Pasal 14
Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme pelaksanaan seleksi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13, diatur oleh Pimpinan BLUD RSUD.

Pasal 15
(1) Pimpinan BLUD RSUD menetapkan dan mengumumkan hasil seleksi bagi
pelamar yang dinyatakan lulus seleksi.
(2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus menggunakan media
yang mudah diketahui oleh masyarakat luas dan diberitahukan melalui surat
kepada pelamar.
(3) Surat pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit berisi
tempat melapor, jadwal melapor dan batas waktu melapor.

Paragraf 6
Pengangkatan
Pasal 16
(1) Pelamar yang dinyatakan lulus seleksi, diterima sebagai calon pegawai non PNS
serta wajib melaporkan diri dan melakukan pendaftaran ulang.
(2) Dalam hal batas waktu untuk melapor yang telah ditentukan telah habis dan
pelamar tidak melakukan pendaftaran ulang, maka pelamar yang bersangkutan
dinyatakan mengundurkan diri.
(3) Pelamar yang diterima sebagai calon pegawai non PNS akan menerima perjanjian
kerja yang ditandatangani oleh calon pegawai non PNS dan Pimpinan BLUD
RSUD.

Pasal 17
(1) Daftar pelamar yang diterima sebagai calon pegawai non PNS sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 16 disampaikan oleh Pimpinan BLUD RSUD kepada
Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah melalui Dinas Kesehatan.
(2) Pengangkatan calon pegawai non PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan Keputusan Pimpinan BLUD RSUD.
(3) Calon pegawai non PNS yang sebagaimana dimaksud pada ayat (2), wajib
melaksanakan masa percobaan selama 6 (enam) bulan dan memenuhi penilaian
kinerja.

Pasal 18
(1) Pegawai non PNS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) berstatus
sebagai pegawai kontrak.
(2) Masa kontrak kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selama 1 (satu) tahun
dan dapat diperpanjang kembali setiap tahun apabila memenuhi persyaratan.

8
Bagian Kedua
Peraturan Kerja

Paragraf 1
Umum

Pasal 19
Peraturan kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b, merupakan
peraturan yang mengatur mengenai:
a. Kewajiban, hak dan larangan;
b. jam kerja dan pakaian;
c. batas usia pensiun; dan
d. sanksi.

Paragraf 2
Kewajiban, Hak dan Larangan

Pasal 20
Setiap pegawai non PNS pada BLUD RSUD memiliki kewajiban sebagai berikut:
a. setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
Pemerintah;
b. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. mengutamakan kepentingan Negara di atas kepentingan golongan atau diri
sendiri, serta menghindarkan segala sesuatu yang dapat merusak kepentingan
Negara oleh kepentingan golongan, diri sendiri, atau pihak lain;
d. menjunjung tinggi kehormatan dan martabat Negara dan Pemerintah Daerah;
e. menyimpan rahasia rahasia jabatan dan rahasia profesi, serta hanya dapat
mengemukakan rahasia jabatan dan rahasia profesi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
f. memperlihatkan dan melaksanakan segala ketentuan Pemerintah Daerah baik
yang langsung menyangkut tugas kedinasannya maupun yang berlaku secara
umum;
g. melaksanakan tugas kedinasan dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh
pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab;
h. bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan
Negara;
i. segera melaporkan kepada atasannya, apabila mengetahui ada hal yang dapat
membahayakan atau merugikan Negara/Pemerintah Daerah, terutama di
bidang keamanan, keuangan dan materiil;
j. masuk kerja dan mentaati ketentuan jam kerja;
k. menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik;
l. menggunakan dan memelihara barang-barang milik Negara/Daerah dengan
sebaik-baiknya;
9
m. memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat menurut
bidang tugasnya masing-masing;
n. berpakaian rapi dan sopan serta bersikap dan bertingkah laku sopan santun
terhadap masyarakat, sesama pegawai dan terhadap atasan;
o. mentaati segala peraturan yang berlaku; dan
p. mengindahkan dengan sebaik-baiknya setiap teguran yang diterima mengenai
pelanggaran peraturan kerja.

Pasal 21
(1) Pegawai non PNS pada BLUD RSUD, berhak atas:
a. penghasilan berupa gaji pokok dan penghasilan lain yang ditetapkan oleh
BLUD RSUD;
b. cuti;
c. perlindungan;
d. jaminan pensiun dan jaminan hari tua sesuai kemampuan BLUD RSUD;
dan
e. pengembangan kompetensi.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
a. jaminan kesehatan;
b. jaminan kecelakaan kerja; dan
c. jaminan kematian.

Pasal 22
Setiap pegawai non PNS pada BLUD RSUD dilarang:
a. melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan atau martabat Negara
dan Pemerintah;
b. menyalahgunakan wewenang;
c. tanpa izin menjadi pegawai atau pekerja untuk negara asing;
d. menyalahgunakan barang-barang, uang atau surat-surat berharga milik
Negara/Daerah;
e. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan atau meminjamkan
barang-barang, dokumen, atau surat-surat berharga milik Negara/Daerah
secara tidak sah;
f. melakukan kegiatan bersama dengan atasan, sesama pegawai atau orang lain di
dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan
pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung
merugikan Negara;
g. melakukan tindakan yang bersifat negatif dengan maksud membalas dendam
terhadap orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya;
h. memasuki tempat-tempat yang dapat mencemarkan kehormatan atau martabat
pegawai non PNS, kecuali untuk kepentingan tugas kedinasan;
i. melakukan suatu tindakan atau sengaja tidak melakukan suatu tindakan yang
dapat mengakibatkan menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang
dilayaninya, sehingga mengakibatkan kerugian bagi pihak yang dilayani;
j. menghalangi jalannya tugas kedinasan;
10
k. membocorkan dan/atau memanfaatkan rahasia Negara yang diketahui karena
tugas kedinasan untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain;
l. bertindak selaku perantara bagi sesuatu pengusaha atau golongan untuk
mendapatkan pekerjaan atau pesanan dari kantor/intansi Pemerintah; dan
m. melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun juga dalam
melaksanakan tugasnya untuk kepentingan pribadi, golongan, atau pihak lain.

Pasal 23
(1) Pegawai non PNS pada BLUD RSUD dilarang menjadi anggota dan/atau
pengurus partai politik atau organisasi yang berafiliasi dengan partai politik.
(2) Pegawai non PNS pada BLUD RSUD yang akan dan telah menjadi anggota
dan/atau pengurus partai politik atau organisasi yang berafiliasi dengan partai
politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib mengundurkan diri.
(3) Pegawai non PNS pada BLUD RSUD yang mengundurkan diri sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai non PNS.
(4) Pemberhentian dengan hormat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berlaku
terhitung mulai akhir bulan pada saat pengajuan pengunduran diri.

Paragraf 3
Jam Kerja dan Pakaian Kerja
Pasal 24
(1) Jam kerja dan hari kerja pegawai non PNS, diberlakukan sama dengan Pegawai
Negeri Sipil di lingkungan BLUD RSUD, kecuali dalam pelaksanaan tugas
tertentu.
(2) Pegawai non PNS pada BLUD RSUD dapat melaksanakan tugas di luar jam dan
hari kerja yang telah ditentukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Pasal 25
Pengaturan pakaian kerja pegawai non PNS pada BLUD RSUD, diberlakukan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang diatur dengan Keputusan Pimpinan
BLUD RSUD.

Paragraf 4
Batas Usia Pensiun

Pasal 26
(1) Batas usia pensiun bagi pegawai non PNS untuk tenaga medis 60 tahun dan
tenaga non medis adalah 56 (lima puluh enam) tahun dan dapat diperpanjang
apabila masih dibutuhkan.
(2) Pegawai non PNS yang diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan penghargaan sesuai kemampuan keuangan BLUD RSUD.

11
Paragraf 5
Sanksi
Pasal 27
(1) Setiap ucapan, tulisan atau perbuatan pegawai non PNS yang melanggar
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 dan Pasal 22 merupakan
pelanggaran peraturan kerja.
(2) Pegawai non PNS yang melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diberikan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pelaksanaan penjatuhan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur
lebih lanjut dengan Keputusan Pimpinan BLUD RSUD.

Bagian Ketiga
Pembinaan, Pengembangan Dan Penilaian Kinerja

Paragraf 1
Pembinaan
Pasal 28
Pembinaan pegawai non PNS pada BLUD RSUD, diselenggarakan untuk
meningkatkan kinerja pegawai melalui kegiatan pengembangan sumber daya
manusia dan penilaian kinerja.

Paragraf 2
Pengembangan

Pasal 29
(1) Pengembangan pegawai non PNS pada BLUD RSUD bertujuan untuk
membangun pegawai yang profesional, bertanggung jawab, memiliki komitmen
terhadap perwujudan kinerja, disiplin, mandiri, produktif, inovatif dan bertata
nilai.
(2) Pengembangan sumber daya manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dilakukan melalui kegiatan:
a. pendidikan; dan/atau
b. pelatihan.

Pasal 30
(1) Pengembangan pegawai non PNS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29
dilaksanakan berdasarkan analisa kompetensi dan analisa kebutuhan
pendidikan atau pelatihan.
(2) Pengembangan pegawai non PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan BLUD RSUD.

12
Paragraf 3
Penilaian Kinerja

Pasal 31
(1) Penilaian kinerja pegawai non PNS pada BLUD RSUD, dilaksanakan secara
objektif, terukur, akuntabel, partisipatif dan transparan.
(2) Penilaian kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada sasaran
kerja pegawai dan perilaku kerja.
(3) Penilaian sasaran kerja pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (2), meliputi:
a. ukuran atau jumlah banyaknya hasil kerja yang dicapai;
b. ukuran mutu setiap hasil kerja yang dicapai; dan
c. ukuran lamanya setiap hasil kerja yang dicapai.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai penilaian sasaran kerja pegawai dan perilaku
kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Keputusan Pimpinan
BLUD RSUD dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-
undangan yang mengatur mengenai sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja
pegawai.

BAB IV
PEMBERHENTIAN
Pasal 32
(1) Pemberhentian terhadap pegawai non PNS pada BLUD RSUD, dapat dilakukan
melalui:
a. pemberhentian dengan hormat; atau
b. pemberhentian tidak dengan hormat.
(2) Pemberhentian dengan hormat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
dilakukan apabila:
a. meninggal dunia;
b. berakhirnya masa kerja;
c. mengundurkan diri;
d. menderita sakit menetap yang menyebabkan pegawai yang bersangkutan
tidak mampu melaksanakan pekerjaan sehari-hari;
e. perampingan organisasi atau kebijakan Pimpinan BLUD RSUD yang
mengakibatkan pengurangan pegawai; atau
f. tidak memenuhi target kinerja yang disepakati.
(3) Pemberhentian tidak dengan hormat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b, dapat dilakukan apabila:
a. melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan Undang−Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang
telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana
kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan dan/atau pidana umum;
c. menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;

13
d. dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan pidana
penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana yang dilakukan secara
berencana; atau
e. pada waktu melamar dengan sengaja memberikan keterangan atau bukti
yang tidak benar.

Pasal 33
Pemberhentian pegawai non PNS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ditetapkan
dengan Keputusan Pimpinan BLUD RSUD.

Pasal 34
(1) Pemberhentian dengan hormat karena berakhirnya masa kerja sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2) huruf b, apabila pegawai yang bersangkutan
telah mencapai batas usia pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat
(1).
(2) Pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberitahukan kepada
pegawai yang bersangkutan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sebelum yang
bersangkutan mencapai batas usia pensiun tersebut.

Pasal 35
(1) Pemberhentian melalui pengunduran diri sebagaimana dimaksud dalam Pasal
32 ayat (2) huruf c, dapat ditolak dalam hal yang bersangkutan masih terikat
dalam keharusan bekerja sesuai yang tertuang dalam perjanjian kerja.
(2) Dalam hal terdapat kepentingan dinas yang mendesak, pemberhentian melalui
pengunduran diri sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat ditunda paling
lama 1 (satu) tahun.

Pasal 36
(1) Pemberhentian dengan hormat karena menderita sakit menetap sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2) huruf d, dilakukan setelah adanya surat
keterangan dari tim penguji kesehatan yang menyatakan:
a. pegawai tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan karena
kesehatannya;
b. menderita penyakit atau kelainan yang berbahaya bagi dirinya sendiri
dan/atau lingkungan kerjanya; dan
c. setelah selesai cuti sakit belum mampu bekerja kembali.
(2) Pegawai yang diberhentikan dengan hormat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tetap mendapatkan hak kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 37
Pemberhentian pembayaran gaji pegawai non PNS pada BLUD RSUD yang
diberhentikan, dilakukan mulai bulan berikutnya sejak diberhentikan.

14
BAB V
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 38
(1) Pegawai non PNS pada BLUD RSUD yang telah bekerja sebelum Peraturan
Bupati ini ditetapkan, dapat diangkat menjadi pegawai non PNS dengan
mempertimbangkan hasil penilaian kinerja dan kebutuhan formasi pegawai.
(2) Pegawai yang pernah atau telah bekerja baik sebagai pegawai outsourcing dan
atau pegawai yang pernah diikat secara resmi oleh Kepala BLUD RSUD
sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun berturut-turut, dapat diangkat menjadi
pegawai non PNS dengan mempertimbangkan hasil penilaian kinerja dan
kebutuhan formasi pegawai serta kemampuan keuangan BLUD RSUD.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 39
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati
ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Karawang.

Ditetapkan di Karawang
pada tanggal 20 Juni 2019
BUPATI KARAWANG,

ttd

CELLICA NURRACHADIANA
Diundangkan di Karawang
pada tanggal 20 Juni 2019
Pj.SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN
KARAWANG,

ttd

SAMSURI

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2019


NOMOR : 20 .

15

Anda mungkin juga menyukai