A. Problem
Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif dengan desain “Quasy
Experimental Pre-Post Test With Control Group”. Penelitian dilakukan
terhadap kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Penelitian ini bertujuan
untuk melihat bagaimana pengaruh tehnik distraksi menghardik dengan
spiritual terhadap halusinasi pasien, Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini sebanyak 94 respondenterdiri dari 47 responden kelompok intervensi dan
47 responden kelompok kontrol. Kelompok intervensi diberikan perlakuan
tehnik distraksi menghardik dengan spiritual. Pemberian terapi tehnik distraksi
menghardik dengan spiritual dilakukan sebanyak 1 kali dan selanjutnya
dilakukan pengamatan dan bimbingan bila pasien melakukan tehnik distraksi
tidak sesuai dengan modul maka akan diberikan bimbingan kembali.
B. Intervention
Pengumpulan data dilakukan dengan pretestdan posttest dilakukan 1 hari
setelah diberi terapi tehnik distraksi menghardik dengan spiritual. Data
dikumpulkandengan menggunakan kuisioner karakteristik responden yang
terdiri dari umur, jenis kelamin, pendidikan, lamanya sakit, lamanya dirawat
dan frekuensi dirawat. Selain itu juga terdapat kuisioner penilaian karakteristik
halusinasi yang dikembangkan oleh Haddock berupa Auditory Hallucinations
Rating Scale/AHRS (Ratcliff, et al, 2011). Adapun kriteria penilaian yang
dikembangkan oleh Haddock dengan total nilai 0-44. Penentuan tingkat atau
tahap halusinasi melalui perjumlah skor, yaitu bila Skor = 0 berarti pasien
belum berada pada tahap halusinasi, bila Skor 1-11 berarti pasien berada pada
tahap I (tahap comforting), bila Skor 12-22 berarti pasien berada pada tahap 2
(tahap comdemning) dan bilaskor 23-33 pasien berada pada tap III (tahap
controlling) serta bila skor 34-44 berarti pasien sudah berada pada tahap IV
(tahap conquering). Teknik analisis data menggunakan analisis data univariat
dan bivariat. Analisis univariate untuk data numerik dilakukan analisis dengan
sentral tendensi dan untuk data kategorik dianalisis distribusi frekuensi.
Analisis bivariat menggunakan uji Paired t-tes danindependenttest.
C. Comparation
1. Jurnal Pengaruh Tehnik Distraksi Menghardik Dengan Spiritual
Terhadap Halusinasi Pasien
Hasil :
Ada pengaruh tehnik distraksi menghardik dengan spiritual terhadap
penurunan halusinasi pasien dengan nilai ƿ value 0,000. Kesimpulan
penerapan tehnik distraksi menghardik dengan spiritual dapat menurunkan
halusinasi pasien
2. Jurnal “Pengaruh Intervensi Strategi Pelaksanaan Keluarga
Terhadap Pengetahuan Dan Kemampuan Keluarga Dalam Merawat
Klien Skizofrenia Dengan Halusinasi”
Hasil :
Hasil analisis terbukti ada pengaruh intervensi strategi pelaksanaan
terhadap pengetahuan dan kemampuan keluarga (p value =0, 000).
Simpulan, intervensi strategi pelaksanaan keluarga merupakan hal yang
sangat penting diperhatikan dan harus dilaksanakan sebagai bentuk
intervensi untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan keluarga
dalam merawat klien Skizofrenia, sehingga klien yang sudah pulang ke
rumah dapat dapat dirawat dengan baik dan benar oleh keluarga, dan
keluarga dapat dengan segera memutuskan untuk klien kembali
mendapatkan perawatan apabila terjadi kekambuhan
D. Outcome
penelitian ini membuktikan bahwa modifikasi asuhan keperawatan antara
tehnik distraksi menghardik dengan terapi spiritual terdapat adanya perbedaan
halusinasi pasien secara bermakna antara kelompok intervensi yang
dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan nilai p value 0.000. Halusinasi
pasien di kelompok intervensi saat pretest adalah 28,30 dan saat posttest
adalah 17,91. Hasil uji paired t-test didapatkan p-value 0,000 (p post-test
adalah 26,94. Hasil uji paired ttest didapatkan p-value 0,084 (p>0,05) yang
berarti tidak ada pengaruh tehnik distraksi menghardik dengan spiritual
terhadap halusinasi pasien pada kelompok kontrol.