OPINI JUMAT, 17 APRIL 2020

24 Sya’ban 1441 H 5

Antrean BBM dan

Perhatian Penguasa
DI tengah ancaman Covid-19 yang
merasuki seluruh lini kehidupan di daerah
ini, distribusi BBM berupa premium masih
saja jadi perhatian. Kendaraan pribadi baik
yang bermerek maupun bertahun tinggi
maupun mobil berkondisi “jadul” rela
mendapatkan bensin murah itu dengan
antre berjam-jam.
Sebelum ini, fenomena yang muncul
adalah pembelian melalui jiriken. Aksi
borong ini jelas membuat pemilik kenda-
raan sering menggerutu. Terkadang, saat
itu petugas SPBU lebih memilih melayani
pembeli yang menggunakan jeriken.
Padahal SPBU bukanlah untuk mengisi
diriken melainkan untuk pengisian BBM
bagi kendaraan bermotor.
Sebenarnya, petugas di SPBU tahu
dengan aturan. Tapi ada “tekanan”
sepertinya yang membuat mereka jadi
enggan “menghadang” niat pembeli
berjeriken itu. Para pembeli berjeriken
ini-pun sebenarnya juga melakukan hal
itu untuk sekedar penyambung hidup.
Secara aturan, tentu mereka,baik
Mensiasati Riset Saat
Pandemi Covid-19
pembeli berjeriken atau penjual BBM
sudah paham benar tentunya mereka akan
berhadapan dengan hukum terkait hal ini.
Aturannya-pun sebenarnya juga jelas dan
ada di antara mereka yang sudah dikenai

sanksi. Ada yang pernah ditangkap
petugas karena menjual BBM berjeriken
beberapa tahun lalu di sejumlah tempat,
salah satunya di Kalideres, Jakarta.
Soal regulasi, mereka melakukan
usaha yang tergolong ilegal. UU No. 21
Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
memang melarang praktik penjualan
bensin eceran. Di dalam Pasal 55 UU
Migas disebutkan bahwa orang yang
menjual bensin secara ilegal akan
dihukum. Tak tanggung-tanggung, huku-
man yang menghantui para penjual bensin
eceran bisa berupa denda sebesar Rp 6
miliar dan kurungan selama enam tahun.
Hanya saja, penjual bensin eceran
yang masih menjamur lantaran upaya
penegakan hukum belum optimal. Perta-
mina sendiri tak bisa melakukan apa-apa
terkait hal itu. Sebab, upaya penertiban
para penjual bensin eceran menjadi
kewenangan aparat penegak hukum.
Sementara itu, BPH Migas merupakan
regulator dari distribusi hilir migas. Tapi,
apa kita harus pasrah dengan keadaan?
Ada regulasi yang diatur oleh Perta-
mina dan pemerintah daerah mengenai
izin membeli minyak per jerigen. Namun
faktanya, penjualan bensin per jerigen
bebas, sehingga banyak bermunculan
pedagang bensin eceran. Oleh karena itu,
ia menilai peran aparat penegak hukum
untuk melakukan penindakan sangat
diperlukan.
Pertamina sendiri memang melarang
penjualan BBM di dalam jeriken untuk
pedagang BBM eceran. Namun, katanya,
pembelian BBM di dalam jerigen untuk
kebutuhan pertanian, industri kecil, dan
kepentingan sosial, diperbolehkan
sepanjang dilengkapi dengan rekomen-
dasi dari dinas instansi terkait.
Hal itu diatur dalam Peraturan Presi-
den (Perpres) No. 15 tahun 2012 tentang
Harga Jual Eceran dan Konsumen
Pengguna Jenis Bahan Bakar Tertentu.
Oleh karena itu, ia menyebut bahwa
Satuan Kerja Pemerintah Daerah lah yang
berhak menertibkan penjual bensin eceran
di pinggir-pinggir jalan. Sebab, SKPD
yang bertanggung jawab untuk melakukan
penentuan dan klasifikasi golongan yang
boleh membeli dengan jerigen. Wako
Padang beberapa waktu lalu pernah
“merazia”. Tapi sayang tak konsisten dan
akhirnya hal serupa, berupa antrean
kendaraan pemburu bensin tak terhin-
darkan. (*)
S
ERANGAN barannya yang mudah, maka
Coronavirus virus ini kemudian menyebar
Disease 2019 dengan cepat ke seluruh dunia
hingga ditetapkan oleh WHO
(Covid-19) telah menjadi pandemi.
mengubah berbagai Lebih kurang 4 bulan saja,
sendi kehidupan sejak awal ditemukan pada akhir
masyarakat dunia. Desember 2019 di Wuhan Chi-
Mulai dari tatanan na, 213 negara di dunia sudah
sosial, proses terinfeksi, dengan 1.7 juta pen-
pendidikan derita telah terkonfirmasi positif
di dunia dan mencapai 4.000-an
peribadatan, dan lain pasien terkonfirmasi positif di
sebagainya. Interaksi Indonesia. (Data WHO seperti
sosial tidak lagi dapat dilansir www.covid19.go.id).
dilakukan seperti Disebabkan daya sebar yang
biasa, bersalaman dan luar biasa ini, serta belum ditemu-
saling berdekatan kannya vaksin penawar ampuh
adalah sebuah yang dapat menyembuhkan virus
ini, maka salah satu cara yang
kekeliruan, pertemuan ditempuh adalah upaya pence-
dan perkumpulan gahan adalah anjuran untuk
terhalang oleh sebuah berdiam di rumah (stay at home)
protokol ketat, proses sebagai upaya memutus mata
pendidikan tidak lagi rantai penyebaran Covid-19,
dilangsungkan di sembari mengkonsumsi asupan
sekolah, hingga gizi yang seimbang untuk me-
ningkatkan imun tubuh, men-
peribadatan jauhi kerumunan orang dan
berjamaah harus menjaga kontak fisik (phisycal
“dirumahkan” demi distancing) dengan siapapun.
meminimalisir Melihat kondisi seperti ini,
penyebaran dan maka pemerintah mengambil
penularan virus ini. berbagai kebijakan. Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB)
yang sudah diterapkan di Jakarta
Oleh: dan akan diperluas ke daerah-
Dr. SUPRIADI, S.Ag, M.Pd daerah kategori merah lainnya,
meliburkan ASN, karyawan swasta,
DOSEN IAIN BUKITTINGGI
anak-anak sekolah hingga maha-
siswa dari berbagai strata di
Daya sebar dan daya bunuh seluruh Indonesia. Hal ini dilaku-
virus ini memang luar biasa, kan untuk membatasi penyeba-
bahkan hanya lewat sentuhan ran Covid-19 yang lebih luas.
fisik atau perantara benda-benda Sebagai gantinya, ada pro-
yang disentuh oleh suspect, dapat gram bekerja dari rumah (work
menjadi media penghantar efek- from home) dan belajar dari
tif penularan virus ini. Virus ini rumah (Study from Home) yang
juga dapat bertahan 9 hingga 12 dilakukan secara online atau
jam pada benda yang disentuh daring (dalam jaringan) menggu-
penderita. Karena proses penye- nakan berbagai aplikasi yang
tersedia. Begitu pula dalam
peribadatanm tidak ada salat
berjemaah di masjid, kebaktian
gereja, peribadatan pura, hingga
membubarkan kerumunan orang
di area publik.
Semua profesi saat pandemi
ini dihadapkan pada masalah
yang pelik, termasuk mahasiswa
di perguruan tinggi. Kebijakan
physical distancing menjadi
kendala tersendiri dalam melak-
sanakan proses penelitian dan
penyelesaian studi, yang note-
bane membutuhkan keterlibatan
banyak orang sebagai responden
riset awal, penelitian, validasi
instrumen dan produk, hingga
sidang akhir karya ilmiah. Kon-
disi seperti ini harus disiasati
dengan cerdas oleh mahasiswa,
sehingga kondisi ini tidak meru-
gikan mereka dengan penunda-
an penyelesaian studi akibat
gagalnya pelaksanaan penelitian
dan sidang karya ilmiah.
Tulisan sederhana ini ber-
maksud memberikan tips kepada
mahasiswa yang tengah menye-
lesaikan tugas akhirnya, agar tetap
eksis menjalankan proses peneli-
tian dan tidak terhalang oleh
darurat Covid ini. Pertama, pilihlah
permasalahan penelitian yang
tidak melibatkan banyak orang,
interaksi sosial, interaksi pembe-
lajaran, aktivitas organisasi masya-
rakat dan sebagainya, karena me-
ngumpulkan orang untuk men-
dapatkan data di saat physical di-
stancing seperti ini tentunya me-
rupakan suatu yang tidak mungkin.
Kedua, pilihlah sampel pene-
litian orang-orang yang mungkin
tersentuh oleh teknologi, memi-
liki perangkat teknologi dan
memungkinkan untuk melakukan
interaksi digital menggunakan
berbagai fasilitas teknologi, karena
dengan kondisi seperti ini, tekno-
logi IT lah yang menjadi solusi.
Ketiga, pilihlah lokasi pene-
litian pada daerah-daerah yang
terjagkau oleh jaringan internet
memadai, karena interaksi pene-
litian yang paling tepat pada
kondisi ini adalah interaksi
digital dengan bantuan tekno-
logi informasi. Pemilihan lokasi
penelitian di kampung sendiri di
satu sisi, justru akan menjadi
penghambat bagi proses pe-
ngumpulan data nantinya, apala-
gi kampung yang dijadikan
lokasi penelitian, berubah men-
jadi kampung yang diisolasi.
Keempat, pilihlah metode
penelitian yang tidak terlalu
banyak membutuhkan orang,
seperti penelitian laboratorium,
penelitian perpustakaan, penelitian
dan pengembangan, survei dll,
memilih metode eksperimen dan
tindakan kelas adalah pilihan
“bunuh diri” untuk saat ini, kecuali
anda memang tidak berniat untuk
cepat menyelesaikan studi.
Kelima, manfaatkan kekua-
tan teknologi sebagai alat pe-
ngumpul data. Sesungguhnya
amat banyak tersedia aplikasi
yang bisa digunakan untuk
membantu pengumpulan dan
pengolahan data secara online
seperti Googleform (G-form),
SurveyMonkey, Zoho Survey,
FormsApp, SurveyHeart, Brew-
Survey, Survey Gizmo, Typeform,
Survey Planet, dan Survey App,
masing-masing memberikan
kemudahan untuk kelancaran
penelitian saat Pandemi Covid
ini, tanpa perlu bertemu langsung
dengan responden.
Keenam, bagi yang sudah
terlanjur menyelesaikan seminar
proposal dan sedang melakukan
riset, langkah-langkah yang
mungkin dilakukan adalah
mengganti metode penelitian
dari metode yang berorientasi
banyak orang kepada metode
yang memungkinkan dilakukan
secara online, misalnya meng-
ganti dari penelitian eksperimen,
korelasi, tindakan kelas dan
sebagainya menjadi penelitian
survey. Hal ini memang merom-
bak hampir keseluruhan bagian
metode penelitian anda, akan
tetapi cara ini dinilai lebih
efektif, ketimbang menunggu di
tengah ketidakpastian ini.
Ketujuh, mensiasati pengam-
bilan sampelnya dengan meng-
ganti teknik penyamplingan,
sehingga diperoleh sampel terten-
tu dengan kriteria yang sesuai
dengan keadaan yang terjadi,
namun tetap tidak mengabaikan
keterwakilan populasi di dalamnya.
Kedelapan, tawarkan kepada
responden untuk bersedia mem-
berikan data dalam bentuk
kuisioner online dengan meng-
gunakan suatu aplikasi yang anda
beritahukan bersamanya, sertakan
petunjuk-petunjuk pengisian bila
perlu, untuk memudahkan mereka
mengisi kuisioner.
Kesembilan, manfaatkan
moment Covid-19 ini menjadi
kajian penelitian dalam aspek
yang beragam, sesuai dengan
keilmuan yang sedang digeluti,
karena issue Covid-19 ini, akan
menjadi komoditi sangat menarik
untuk diteliti dan hasil penelitiannya
bakal laku bahkan bisa jadi akan
mendapat bantuan dari pemerintah,
jika hasil penelitian anda tentang
Covid-19 menarik dan solutif.
Agaknya tips ini tidak saja
dapat dimanfaatkan oleh maha-
siswa dengan tugas akhir mereka,
akan tetapi dosen dan peneliti-
pun dapat memanfaatkan sembi-
lan strategi ini, untuk tetap eksisi
menghasilkan penelitian dan karya
ilmiah bermutu yang akan mengisi
“etalase” penerbitan ilmiah nasio-
nal, meskipun di tengah pandemi
Covid-19.Semoga!

POJOK Galakkan Edukasi

+ 10 Pasien Sembuh, 5
Tutup Usia
Covid-19
YTH Tim gugus Covid Sumbar agar terus
- Semoga grafik ke depan terus galakkan edukasi covid-19 ditingkat kelurahan
membaik agar tidak terjadi isu simpang siur yang tak jelas.
Mengingat masih ada masyarakat yang menolak
+ Eks-Kalaksa dan jika ada dokter dan perawat yang ingin bertemu
Bendahara Divonis Penjara dengan keluarga dilarang.
081266232***
- Tentu bukan berkah di tengah
wabah

www.harianhaluan.com „ Redaktur: Rakhmatul Akbar „ Layouter: Yohanes