Anda di halaman 1dari 18

2.

KONSEP ENTALPI (H)

Entalpi adalah jumlah energi yang terkandung dalam suatu zat.


Entalpi ini merupakan besaran termodinamika yang di tunjukkan
dengan huruf H yang berasal dari huruf awal pada kata Heat Of
Content. Entalpi merupkan fungsi keadaan yang nilainya
tergantung pada energi dalam (U), tekanan (p) dan volume (V).
Sehingga fungsi keadaan entalpi dapat dinyatakan oleh
persamaan sebagai berikut :

H = U +pV
Besarnya entalpi H tidak dapat diukur, namun perubahan
entalpinya dapat diukur dan nilainya adalah ∆H. perubahan entalpi
ini dapat dinyatakan dengan persamaan berikut ini :

∆H = ∆U + ∆(pV)

Jika tekanan konstan maka persamaan menjadi :

∆H = ∆U + p ∆V
atau
∆H = qp
qp adalah kalor yang diserap atau dilepaskan
system. Nilai qp akan menjadi positif Ketika
system menyerap kalor dan reaksinya akan
bersifat endoterm, sebaliknya nilai qp akan
negative Ketika system melepaskan kalor dan
reaksinya akan bersifat eksoterm.
Beberapa kondisi untuk entalpi :
• Jika system dilakukan pada keadaan tekanan tetap, maka kalor yang
diserap atau dilepas oleh system akan sama dengan perubahan
entalpinya.
• Pada reaksi yang melibatkan cairan atau padatan, perubahan volume
yang terjadi sangat kecil, hal ini disebabkan densitas zat yang
tekondensasi sangat tinggi.
• Ketika reaksi dilakukakan pada kondisi tekanan rendah seperti pada
tekanan satu atsmosfer, maka ∆(pV) sangatlah kecil dan dapat
diabaikan, sehingga perubahan entalpinya dapat dinyatakan sebgai
berikut:

∆H ≅ ∆U
• Jika gas diserap atau dihasilkan selama reaksi berlangsung, ∆H dan ∆U
dapat memiliki nilai yang bebeda karena mengikuti hukum gas ideal.
Kondisi untuk gas ideal yang berlangsung pada temperature tetap,
dapat dinyatakan seperti berikut :

∆(pV)= ∆nRT
Dengan nilai ∆n adalah perubahan mol gas selama reaksi berlangsung.
sehingga persamaan untuk sistem gas yang berlangsung pada temperatur
tetap dapat dinyatakan sebagai berikut :

∆H = ∆U + ∆nRT
CONTOH :

1. Satu mol es meleleh pada temperature 0ºC dan tekanan satu


atm. Pada proses pelelehan es tersebut kalor yang diserap
oleh system adalah 1440 kalori. Sedangkan volume molar es
adalah 0,0196 L dan volume molar air adalah 0,0180 L.
Hitunglah ∆H dan ∆U pada tekanan yaitu 1 atm.
PENYELESAIAN :

• Proses terjadi pada tekanan tetap maka ∆H adalah :


∆H = qp
qp = 1440 kal = J
Jadi ∆H, = J

• Proses terjadi pada tekanan rendah 1 atm maka ∆U adalah

∆H ≅ ∆U
J≅
pembuktian dengan memerhatikan nilai p(∆V) dimana tekanan konstan
yaitu 1 atm maka :
∆H = ∆U + p ∆V
➢ p(∆V) = p (V2 – v1)
=
= L. atm = J
➢ ∆H = ∆U + p ∆V
∆U = ∆H - p ∆V
= = J
TERBUKTI BAHWA ∆H ≅ ∆U
J≅ J
2. Bila perubahan energi dalam pembakaran sempurna mol naftalena
ialah -5150000 J.:
C10H18(s) + 12O2(g) → 10 CO2(g) + 4H2O(l)
Hitunglah perubahan entapi pembakarannya pada 298 K. konstan

Penyelesaiaan :
sistem gas yang berlangsung pada temperatur tetap, maka ∆H yaitu :
∆H = ∆U + ∆nRT

= J) + ( 10 -12 ) mol x ( )

= J =kJ
3. PROSES DENGAN ALIRAN TUNAK
Aliran tunak adalah aliran yang tidak di pengaruhi oleh waktu
(steady flow) sehingga aliran yang masuk sama dengan aliran
keluar. Pada kondisi tunak tidak terdapat laju akumulasi. Selain itu
pada sebuah system usaha sering kali berada dalam bentuk shaft
work (Ws). Jadi, kerja shaft adalah kerja yang dilakukan
fluida/diterima fluida yang mengalir karena adanya bantuan alat
mekanik penggerak. Misalnya pompa, kompresor, dan blower.
Kerja pada persamaan Hukum 1 Termodinamika yaitu :

W = Ws - p ∆V
suatu aliran dapat membawa energi dalam bentuk energi dalam
(U), energi kinetic( Ek)dan energi potensial (Ep). Selain itu, system
juga menerima energi dalam bentuk kalor (Q) dan laju kerja (w).
Maka persamaan Hukum 1 Termodunamika akan dihasilkan bentuk
modifikasi persamaan sebagai berikut:

∆H + ∆EK+ ∆EP = Q +W

Persamaan ini digunakan jika dalam system digunakan turbin,


kompresor atau pompa.
Proses Aliran Tunak Dapat Dikenali Sebagai Berikut :

1. Tidak ada perubahan besaran sifat terhadap waktu di


dalam volume kontrol. Dimana massa dan volume konstan.
2. Tidak ada perubahan besaran sifat terhadap waktu pada
batas system volume kontrol.
3. Panas dan kerja yang berinteraksi diantara system aliran
tunak dan lingkungannya tidak berubah terhadap waktu.
Akibatnya daya dan laju aliran panas dari dan ke system
konstam selama proses
Penerapan Persamaan Energi Liran Keadaan Tunak Yaitu :

1. Penukar panas, contohnya : kondensor, radiator, evaporator,


dan pembangkit uap. (panas akan dipindahkan dari aliran
bertemperatur tinggi ke aliran bertemperatur rendah)
2. Turbin dan kompresor untuk mengkonversi entalpi fluida
menjadi kerja
3. Nozzle untuk menaikkan kecepatan aliran fluida dan
menurunkan tekanan aliran
4. Diffuser untuk menurunkan kecepatan aliran fluida dan
menaikkan tekanan aliran
CONTOH

Udara dikompresikan dari kondisi 100 kPa dan 225 K, menjadi


1000 kPa dan 278 K. Kecepatan udara keluar kompresor
adalah 60 m/s. Hitunglah kerja yang diperlukan kompresor jika
laju alir udara yang dikompresikan sebesar 100 kg/jam. Jika
entalpi udara pada kondisi 1 489 kj/kg dan entalpi udara
pada kondisi 2 509 kJ/kg.
Penyelesaian :

∆H + ∆EK+ ∆EP = Q +W m= 𝑘𝑔/𝑠

∆H + ∆EK= W
➢ ∆H = H2 – H1
= kJ/kg - kJ/kg
= J/kg = J/kg x kg/s = J/s
𝟏
➢ ∆EK = 𝒙 𝒎 𝒙 ∆𝒗𝟐
𝟐

𝒌𝒈 𝒎
= 𝒙 𝒙
𝒔 𝒔

= J/s
∆H + ∆EK= W
W = ∆H + ∆EK
= J/s x J/s
= J/s = W
LATIHAN SOAL

1. Udara pada kondisi 1 bar dan 25°C masuk kompresor


dan keluar kompresor pada kondisi 3 bar. Udara
tersebut kemudian dialirkan pada sebuah nozzle
sehingga udara mengalami ekspansi yang
mengaibatkan udara kempali pada kondisi awal . Jika
kecepatan udara yang keluar dari nozzele 600 m/s dan
dikethui kerja kompresor adalah 240 kJ/kg. Tentukan
berapa besar panas yang harus di keluarkan dari
system proses berlangsung ?
2. Air dipompakan dari sumur yang kedalamannya 15 ft dengan laju alir
volumetric 200 gal/jam menuju suatu tangki penampangan yang
terletak pada ketinggian tertentu dari tanah . Jika diinginkan
ketinggian air pada wadah penampungan adalah 165 ft dai
permukaan tanah. Hitunglah daya pompa (Ws) yang di perlukan
dalam satuan hp.

Anda mungkin juga menyukai