Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

KEGIATAN
PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA PENGEMBANGAN
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

PEKERJAAN :
BANGUNAN BANK SAMPAH / HANGGAR

DINAS LINGKUNGAN HIDUP


KABUPATEN PELALAWAN
TAHUN ANGGARAN 2019

1
BAB I

URAIAN KEGIATAN YANG AKAN DILAKSANAKAN

A. LATAR BELAKANG

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan pada kegiatan


Pengadaan Sarana Dan Prasarana Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan yang dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Pelalawan Tahun Anggaran 2019 bertujuan untuk memberikan pelayanan yang
maksimal bagi masyarakat.

Pekerjaan Bangunan Bank Sampah / Hanggar bertujuan untuk memberikan


sarana dan prasarana yang baik dalam pelayanan kebersihan dan pengelolaan
persampahan bagi masyarakat khususnya di kecamatan Pangkalan Kerinci.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

MAKSUD
Maksud dari pekerjaan konstruksi Bangunan Bank Sampah ini adalah:
Menciptakan Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan dan
Meningkatkan Sarana dan Prasarana Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan.

TUJUAN
Tujuan dari dari pekerjaan konstruksi Bangunan Bank Sampah adalah untuk
membangun 1 unit Bangunan Bank Sampah sesuai dengan data perencanaan
yang ada.

C. SUMBER PENDANAAN
Kegiatan Pengadaan Sarana Dan Prasarana Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan yang dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Pelalawan ini menggunakan sumber pendanaan dari APBD
Kabupaten Pelalawan Tahun Anggaran 2019.

2
BAB II
WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN

Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi ini memerlukan waktu sebanyak 100 (Seratus)


hari kalender dimulai semenjak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

BAB III
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
Untuk mencapai hasil pekerjaan yang optimal maka dibutuhkan suatu spesifikasi
teknis sebagai acuan kerja seperti yang tertera dalam rencana kerja dan syarat-
syarat.

A. PERSYARATAN PENYEDIA DAN KUALIFIKASI TENAGA AHLI & PERSONIL


Persyaratan Penyedia Jasa Konstruksi untuk Pekerjaan Konstruksi ini adalah
perusahaan konstruksi dengan kualifikasi usaha kecil.
Tenaga Ahli dan Personil minimal yang dibutuhkan pada Pekerjaan Konstruksi ini
adalah SBU Jasa Pelaksana Untuk Konstruksi Bangunan Gedung Dll (BG 009)

3
B. PERALATAN UTAMA
Peralatan utama minimal yang diperlukan dalam Pekerjaan Konstruksi ini adalah:
No. Nama Alat Jenis Kapasitas Jumlah

1. Genset 1 unit
2. Contrate Mixer 2 unit
3. Mesin Las 2 unit
4. Mobil Pick-up 1 unit
5. Stemper 1 Unit
6. Gerobak Sorong 3 Unit
7. Peralatan Tukang 1 Set

C. SYARAT-SYARAT BAHAN YANG DIGUNAKAN


Bahan yang digunakan dalam Pekerjaan Konstruksi ini harus memenuhi syarat
No. Tenaga Ahli & Personil Kualifikasi Jml.

1. Pelaksana lapangan 1. Pendidikan S1 Teknik Sipil 1 orang


Pekerjaan Gedung (TS. 2. pengalaman min. 3 tahun
052)
3. ijazah + SKT + KTP

2. Tukang Kontruksi Baja 1. pendidikan STM / Sederajat 1 orang


Dan Plat (TS. 027) 2. pengalaman min. 2 tahun

3. ijazah + SKT + KTP

3. Tenaga Logistik 1. pendidikan SLTA/Sederajat 1 Orang

2. Pengalaman min. 2 tahun

3. Ijazah + KTP

4. Tenaga Administrasi 1. pendidikan SLTA / Sederajat 1 orang

2. pengalaman min. 2 tahun

3. ijazah + KTP
4
sebagai berikut:
1. Semen untuk konstruksi beton bertulang dipakai jenis-jenis semen yang
memenuhi persyaratan-persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum
dalam (Bagian A SKSNI-S-04-1989).
2. Pasir beton untuk konstruksi beton bertulang harus terdiri dari butir-butir yang
keras dan tajam, kadar lumpur maksimum 5 % dan tidak boleh terlalu banyak
mengandung bahan-bahan organis dan mempunyai butir yang beraneka
ragam besarnya antara 1 mm sampai 4 mm.
3. Kerikil beton untuk konstruksi beton bertulang terdiri dari butir-butir yang keras
dan tidak berpori, kadar lumpur maksimum 1 % apabila kadar lumpur
melampaui kadar maksimum maka kerikil beton harus dicuci, berukuran
antara 1 cm sampai 3 cm. Kerikil tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat
merusak beton seperti zat-zat reaktif alkali.
4. Batang tulangan yang digunakan harus bebas dari kotoran-kotoran lemak,
kulit giling, karat lepas serta bahan-bahan yang mengurangi daya lekat beton.
5. Air yang digunakan harus bersih, tidak mengandung lumpur, minyak dan
kotoran-kotoran lainnya, penggunaan air sumur dan air kali harus mendapat
izin dari pengawas lapangan.

D. SYARAT-SYARAT PENGUJIAN BAHAN DAN HASIL PRODUK


Untuk mutu beton di atas K-175 harus melampirkan Job Mix Formula dan hasil
pengujian laboratorium. Mutu beton di lapangan harus melalui pengujian terlebih
dahulu sebelum digunakan.

E. GAMBAR KERJA
Seluruh Gambar-gambar Rencana dapat diperoleh melalui pemberi tugas,
Penyedia Jasa Konstruksi akan mengetahui seluruh pelaksanaan bangunan ini,
sehingga dapat menyesuaikan program pekerjaannya secara baik dan benar.
Selama pelaksanaan, Penyedia Jasa Konstruksi harus memberi tanda dengan
warna pada gambar setiap bagian yang telah dilaksanakan termasuk kalau ada
perubahan dari perencanaan semula.
Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat Gambar Pelaksanaan (Shop Drawing)
untuk bagian yang dianggap perlu gambar ini harus diketahui dan disetujui oleh
Pengawas/Direksi. Setelah pekerjaan ini selesai, Penyedia Jasa Konstruksi harus

5
menjelaskan gambar terpasang (As build drawing) untuk dapat dicetak dan
diserahkan kepada Pengawas/Direksi

F. KRITERIA KINERJA PRODUK YANG DIINGINKAN


Adapun kriteria kinerja produk yang diinginkan adalah wujud fisik Bangunan Bank
Sampah yang sesuai dengan perencanaannya. Bangunan Bank Sampah ini
diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana dan prasarana kebersihan dan
persampahan.

G. TATA CARA PENGUKURAN


1. Semua ukuran yang dipakai adalah ukuran jadi/bersih, kecuali ada
ketentuan lain yang disepakati dan diperkuat dengan Berita Acara
Perubahan.
2. Sedangkan ukuran untuk Pekerjaan Struktur sebagaimana yang tertera
pada gambar merupakan ukuran dimensi struktur (beton).
3. Pemborong harus sudah memperhitungkan biaya untuk pengukuran atau
penelitian ukuran tata letak atau ketinggian/Ketebalan.
4. Sebelum melaksanakan pengukuran terhadap bangunan terlebih dahulu
Kontraktor mengukur situasi lapangan dengan mempergunakan alat ukur
(Meteran, Waterpass, Theodolite) guna untuk mengecek kembali
pengukuran yang dilaksanakan oleh Konsultan Perencana.
5. Apabila terdapat pengukuran terdahulu, maka Kontraktor memberitahukan
terlebih dahulu kepada Direksi Lapangan sebelum melaksanakan pekerjaan
dalam arti yang sebenarnya.
6. Sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor harus sudah menguasai situasi
lapangan baik mengenai luas, tinggi rendah permukaan tanah dan
sebagainya.
7. Hasil pengukuran harus dilaporkan kepada Pengawas agar dapat ditentukan
sebagai pedoman atau referensi dalam melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan gambar rencana dan persyaratan teknis.

6
BAB IV
TOTAL PERKIRAAN BIAYA PEKERJAAN

Untuk Pekerjaan Bangunan Bank Sampah ini, besarnya pagu anggaran adalah
sebesar Rp 336.000.000.00,- (Tiga ratus tiga puluh enam juta rupiah,- ) dengan
nilai HPS sebesar Rp. 335.837.522,79 (Tiga ratus tiga puluh lima juta delapan
ratus tiga puluh tujuh ribu lima ratus 79/100 rupiah,-)

BAB V
ANALISA KEBUTUHAN TENAGA

Dalam pelaksanaan paket kegiatan ini, dibutuhkan sejumlah personil / tenaga


dengan kualifikasi Pelaksana Lapangan, Tenaga Logistik, dan Tenaga Administrasi.
Kebutuhan personil tersebut didasarkan dari asumsi dan analisa kebutuhan tenaga
atau metode kerja yang direncanakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Adapun metode kerja untuk menganalisa kebutuhan tenaga tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Secara keseluruhan pekerjaan ini dipimpin oleh 1 (satu) orang Pelaksana
Lapangan dengan pendidikan S1 Teknik Sipil dan memiliki SKT Pelaksana
Lapangan yang bertanggung jawab terhadap seluruh hasil pekerjaan.
2. Pelaksana Lapangan membentuk 1 (satu) kelompok kerja dan dibantu oleh 1
(satu) orang Tenaga Logistik dan 1 (satu) orang Tenaga Administrasi;
3. Kelompok kerja melaksanakan tugasnya pendahuluan sampai dengan tahap
akhir dengan arahan dan koordinasi oleh Pelaksana Lapangan;
4. Untuk laporan perkembangan pekerjaan kepada pengguna barang/jasa, dapat
dilakukan sendiri oleh Pelaksana Lapangan ataupun Pelaksana Lapangan
dapat menyertakan sebagian atau seluruh personilnya sesuai dengan
permasalahan yang akan dibahas;
5. Koordinasi kerja antar personil dalam kelompok kerja menjadi tanggung jawab
Pelaksana Lapangan;
6. Pelaksana Lapangan bertanggung jawab atas keseluruhan hasil pekerjaan
dalam hubungannya dengan pihak pengguna barang/jasa.

7
BAB VI

PENUTUP

Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat sebagai dasar awal proses
konstruksi pada Pekerjaan Pembangunan Bank Sampah Pada Dinas Lingkungan
Hidup Kabupatan Pelalawan. Semoga dapat menjadi pedoman pelakasanaan
kegiatan dan pengawasan baik dari unsur internal maupun eksternal Pemerintah
Daerah Kabupaten Pelalawan.

Pangkalan Kerinci, 2019

Pejabat Pembuat Komitmen

ARI WISNU BROTO, S.Hut


NIP. 19730816 200502 1 001

Anda mungkin juga menyukai