Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH MENDENGARKAN MURATTAL AL-QURAN

TERHADAP TINGKAT STRES PADA MAHASISWA FAKULTAS


KEDOKTERAN UNIVERSITASMUHAMMADIYAH PALEMBANG
Oktavian Pramudiah
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang

Abstrak
Stres merupakan permasalahan kehidupan yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan, baik sementara maupun jangka waktu yang panjang. Dalam
lingkungan akademik stres banyak dialami oleh para mahasiswa karena tuntutan akademik berupa ujian serta tugas-tugas. Terapi muratttal Al-Qur’an
bekerja dengan memberikan nutrisi pada otak sehingga mempengaruhi sel-sel otak dan mengembalikan keseimbangan. Terapi murattal Al-Qur’an
adalah salah satu cara menurunkan hormon stres yang dapat meningkatkan perasaan rileks, mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang
serta mencapai ketenangan yang lebih baik. Penelitian ini adalah quacy eksperimen dengan menggunakan one group pre-post design. Pengambilan
data dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah dilakukan intervensi (pre-post test), kemudian dikumpulkan menggunakan kuisioner
Depression Anxiety and Stress Scale (DASS). Selanjutnya dianalisis menggunakan uji t-dependent atau berpasangan yang telah dilakukan uji
normalitas terlebih dahulu menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Dari 89 orang responden yang terdiri dari 22 laki-laki dan 67 perempuan
didapatkan nilai skala tingkat stres sebelum mendengarkan muratttal Al-Qur’an terdapat 35 orang mengalami stres normal, 24 orang mengalami stres
rendah, 16 orang mengalami stres sedang, dan 14 orang mengalami stres berat. Sedangkan nilai skala tingkat stres sesudah mendengarkan muratttal
Al-Qur’an terdapat 57 orang mengalami stres normal, 17 orang mengalami stres rendah, dan 15 orang mengalami stres sedang dan tidak ada
responden yang mengalami stres berat. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji statistik t-dependent didapatkan p value 0,0001, berarti
menunjukkan adanya perbedaan bermakna pengaruh mendengarkan murattal Al-Qur’an terhadap tingkat stres pada mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang.

Kata kunci : stres, mendengarkan, murattal, Al-Qur’an.

Abstract
Stress is a life problem that can cause discomfort, both temporary and long term. In the academic environment stress is experienced by many students
because of academic demands in the form of examinations and assignments. A Qur'an therapy works by providing nutrients to the brain that affect
brain cells and restore balance. Al-Qur'an Murattal Therapy is one way to reduce stress hormones that can increase feelings of relaxation, divert
attention from fear, anxiety and tension and achieve better calm. This study was quacy experiment using one group pre-post design. Data collection
was done twice, before and after the intervention (pre-post test), then collected using the Depression Anxiety and Stress Scale (DASS). Furthermore,
it was analyzed using a t-dependent or paired test which had been tested for normality first using the Kolmogorov Smirnov test. Of the 89 respondents
consisting of 22 men and 67 women, the scale value of stress level was obtained before listening to the Al-Qur’an muratttal. There were 35 people
experiencing normal stress, 24 people experiencing low stress, 16 people experiencing moderate stress, and 14 people experiencing severe stress.
While the scale value of stress levels after listening to the Al-Qur'an murattal there were 57 people experiencing normal stress, 17 people
experiencing low stress, and 15 people experiencing moderate stress and no respondents experiencing severe stress. The results of statistical tests
using the t-dependent statistical test p value 0,0001, means that there is a significant difference in the effect of listening to Al-Qur'an murattal on
stress levels in students of the Faculty of Medicine, Universitas Muhammadiyah Palembang.

Keywords : stress, listening, murattal, Al-Qur’an.

Pendahuluan
Stres merupakan permasalahan normal dalam kehidupan dan sesuatu hal yang tidak dapat dihindari, yang dapat
menimbulkan ketidaknyamanan, baik sementara maupun dalam jangka waktu yang panjangStres yang ada saat ini
merupakan sebuah atribut kehidupan modern. Hal ini disebabkan karena stres sudah menjadi bagian hidup yang tidak
bisa terelakan. Baik di lingkungan sekolah, kerja, keluarga, atau di manapun, stres bisa dialami oleh seseorang.
(Kupriyanov, R., & Zhdanov, R. 2014).

Dalam lingkungan akademik, stress merupakan pengalaman yang paling sering dialami oleh para siswa, baik yang
sedang belajar di tingkat sekolah ataupun perguruan tinggi. Hal tersebut dikarenakan banyaknya tuntutan akademik
yang harus di hadapi, misalnya ujian, tugas tugas, dan lain sebagainya. Sejumlah peneliti telah menemukan bahwa
siswa yang mengalami stress akan cenderung menunjukan kemampuan akademik yang menurun (Rafidah dkk, 2009).

Terapi murattal Al-Qur’an bekerja pada otak, dimana ketika didorong dengan rangsangan dari luar (terapi Al-
Qur’an) maka otak memproduksi zat kimia yang disebut neuropeptide. Molekul-molekul ini mengangkut reseptor-
reseptor mereka yang ada didalam tubuh sehingga tubuh memberi umpan balik berupa rasa nyaman (Lestari, 2015).
Metode

Penelitian ini jenis penelitian quacy eksperimen dengan menggunakan one group pre-post design. Data yang diambil
adalah data primer dengan pengambilan data sebanyak 2 kali yaitu sebelum dan sesudah dilakukannya intervensi
dengan jumlah sampel 89 orang responden. Pengolahan data menggunakan uji t-berpasangan yang sebelumnya telah
dilakukan uji normalitas menggunakan uji kolmogorov smirnov. Penelitian ini dilakukan pada bulan oktober-november.
Tempat penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.

Hasil dan Pembahasan

Tabel 1. Data Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin Sebelum Mendengarkan Murattal Al-Qur’an

Jenis kelamin Total


Laki-laki Perempuan
n % N % n %
Pretest Stres normal 6 27,3% 29 43,3% 35 39,3%

Stres ringan 7 31,8% 17 25,4% 24 27%


Stres sedang 5 22,7% 11 16,4% 16 18%
Stres berat 4 18,2% 10 14,9% 14 15,7%
Total 22 100% 67 100% 89 100%

Berdasarkan tabel 4.1 untuk distribusi responden menurut jenis kelamin sebelum mendengarkan murattal Al-
Quran didapatkan bahwa untuk responden berjenis kelamin laki-laki dari total 22 responden, yang mengalami stres
normal berjumlah 6 orang (27,3%), stres ringan 7 orang (31,8%), stres sedang 5 orang (22,7%), dan stres berat 4 orang
(18,2%). Sedangkan untuk jenis kelamin perempuan dari total 67 responden, yang mengalami stres normal berjumlah
29 orang (43,3%), stres ringan 17 orang (25,4%), stres sedang 11 orang (16,4%), dan stres berat 10 orang (14,9%).

Tabel 2. Data Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin Sesudah Mendengarkan Murattal Al-Qur’an

Jenis kelamin Total


Laki-laki Perempuan
N % n % n %
Posttest Stres normal 10 45,5% 47 70,1% 57 64%
Stres ringan 8 36,4% 9 13,4% 17 19,1%
Stres sedang 4 18,2% 11 16,4% 15 16,9%

Stres berat 0 0% 0 0% 0 0%
Total 22 100% 67 100% 89 100%

Berdasarkan tabel 4.2 untuk distribusi responden menurut jenis kelamin sesudah mendengarkan murattal Al-
Quran didapatkan bahwa untuk responden berjenis kelamin laki-laki dari total 22 responden, yang mengalami stres
normal berjumlah 10 orang (45,5%), stres ringan 8 orang (36,4%), stres sedang 4 orang (18,2%), dan stres berat 0 orang
(0%). Sedangkan untuk jenis kelamin perempuan dari total 67 responden, yang mengalami stres normal berjumlah 47
orang (70,1%), stres ringan 9 orang (13,4%), stres sedang 11 orang (16,4%), dan stres berat 0 orang (0%).

Tabel 3. Distribusi Gambaran Tingkat Stres Responden Sebelum Mendengarkan Murattal Al-Qur’an.

No Skala stres Frekuensi (n) Persentase (%)


1 Stres normal 35 39,3
2 Stres ringan 24 27,0
3 Stres sedang 16 18,0
4 Stres berat 14 15,7
Total 89 100,0

Berdasarkan Tabel 4.1 didapatkan bahwa nilai skala tingkat stres sebelum mendengarkan muratttal Al-Qur’an
terdapat 35 orang (39,3%) responden yang mengalami stres normal, 24 orang (27,0%) responden yang mengalami stres
rendah, 16 orang (18,0%) responden yang mengalami stres sedang, dan 14 orang (15,7%) responden yang mengalami
stres berat.

Tabel 4. Distribusi Gambaran Tingkat Stres Responden Sesudah Mendengarkan Murattal Al-Qur’an.

No Skala stres Frekuensi (n) Persentase (%)


1 Stres normal 57 64,0
2 Stres ringan 17 19,1
3 Stres sedang 15 16,9
4 Stres berat 0 0
Total 89 100,0

Berdasarkan Tabel 4.2 didapatkan bahwa nilai skala tingkat stres sesudah mendengarkan muratttal Al-Qur’an
terdapat 57 orang (64,0%) responden yang mengalami stres normal, 17 orang (19,1%) responden yang mengalami stres
rendah, 15 orang (16,9%) responden yang mengalami stres sedang dan tidak ada (0%) responden yang mengalami stres
berat.

Tabel 5. Uji Normalitas


N P Keterangan
Pretest 89 0,240 Normal
Posttest 89 0,177 Normal

Berdasarkan tabel 4.5 untuk uji normalitas yang menggunakan uji Kolomogorov Smirnov pada pretest dengan jumlah
sampel 89 didapatkan nilai p 0,240 sedangkan pada posttest dengan jumlah sampel 89 didapatkan nilai p 0,177 sehingga
dari kedua nilai p tersebut dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal (p>0,05).
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Stres Responden Sebelum Dan Sesudah Mendengarkan Murattal Al-
Qur’an.

Mean Selisih mean Signifikasi P value


Pretest 16,43
4,831 0,0001
Posttest 11,60

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa selisih antara pretest dan post sebesar 4,831 dimana pada tingkat stres
saat pretest lebih besar daripada tingkat stres saat posttest.
Sedangkan pada hasil uji statistik dengan menggunakan uji statistik t-dependent didapatkan p value 0,0001,
berarti menunjukkan adanya perbedaan bermakna pengaruh mendengarkan murattal Al-Qur’an terhadap tingkat stres
pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian pada distribusi responden menurut jenis kelamin, didapatkan bahwa pada jenis
kelamin perempuan menunjukkan angka yang lebih tinggi terjadi stres dibandingkan dengan jenis kelamin laki-laki,
baik sebelum mendengarkan murattal Al-Qur’an ataupun setelah mendengarkan murattal Al-Qur’an. Hasil ini sesuai
dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan Bazmi, N.I (2007) yang berjudul Anxiety And Depression Among
Student Of Medical College In Saudi Arabia, menunjukkan secara keseluruhan prevalensi kecemasan yakni perempuan
adalah 89,7% dan laki-laki 60% (p value = 0,006).
Hasil ini sesuai dengan teori pada Kaplan dan Sadock yang menyatakan kecemasan dan stres terjadi lebih
banyak pada perempuan. Perempuan memiliki tingkat stres yang tinggi karena akibat dari reaksi otonom yang
berlebihan dengan naiknya sistem simpatis, naiknya norepineprin, terjadi peningkatan pelepasan katekolamin dan
adanya gangguan regulasi serotonergik yang abnormal.
Hasil distribusi gambaran tingkat stres responden antara sebelum dan sesudah mendengarkan murattal al-qur’an
terjadi penurunan tingkat stres antara sebelum mendengarkan murattal Al-Qur’an dan sesudah mendengarkan murattal
Al-Qur’an. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mahjoob M, (2014) yang berjudul The
effect of Holy Qur’an Voice on Mental Health didapatkan nilai (P=0,037) artinya nilai p<0,05 yang menunjukkan
bahwa mendengarkan Al-Qur’an dapat meningkatkan kesehatan mental dan memberikan ketenangan yang lebih baik.
Hasil ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan dr. Qadhi di Klinik Besar Florida Amerika Serikat,
berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an, seorang muslim, baik mereka yang
berbahasa Arab ataupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar. Secara umum mereka
merasakan adanya penurunan stres, kesedihan dan memberikan ketenangan jiwa.
Adanya perubahan pada tingkat stres ini, menunjukkan bahwa dengan mendengarkan murattal Al-Qur’an dapat
menurunkan tingkat stres stres pada individu seseorang. Yang mana lantunan murattal Al-Qur’an secara fisik
mengandung unsur suara yang dapat menurunkan hormon-hormon stres, meningkatkan perasaan rileks, dan
mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang (Heru, 2008).
Pada uji statistik didapatkan hasil penelitian didapatkan p value = 0,000 (p<0,05), yang berarti menunjukkan
bahwa adanya perbedaan bermakna pengaruh mendengarkan murattal Al-Qur’an sebelum dan sesudah medengarkan
murattal Al-Qur’an terhadap tingkat stres pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang Angkatan 2017. Hasil ini sesuai dengan riset El-Zaky (2011) yang menunjukkan bahwa suara bacaan Al-
Qur’an yang dibacakan dengan tajwid yang benar dan disertai dengan kekhusyukan dalam mendengarkannya,
berpengaruh besar kepada kesehatan dan ketenangan jiwa seseorang.
Al-Qur’an yang diperdengarkan dalam bentuk suara, masuk menjadi rangsang auditori yang diterima oleh
telinga yang akan mengakibatkan getaran yang akan diteruskan ke tulang-tulang pendengaran, kemudian dipancarkan
ke saraf melalui nervus VII (Vestibule choclearis) ke otak, kemudian dilanjutkan ke lobus temporal untuk diteruskan ke
amigdala sebagai pusat emosi yang berperan penting sebagai salah satu sistem limbik, kemudian mengeluarkan
neurotransmiter yang akan memberikan perasaan menjadi tenang dan rileks (Sherwood, 2012)

Kesimpulan

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui pengaruh murattal Al-Qur’an terhadap stres
pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang maka kesimpulan yang didapat yaitu ada
pengaruh dari murattal Al-Qur’an terhadap stres pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang.
Saran untuk peneliti yaitu agar dapat dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan alat yang lebih
baik, serta dengan jumlah sampel lebih besar dengan intensitas intervensi yang lebih banyak.

Daftar pustaka

Bazmi, N.I. 2007. Anxiety and Depression among students of Medical College in Saudi Arabi. Department of Family
and Community Medicine, College of Medicine, Qassim University. Saudi Arabia. International Journal of
Health Sciences, Qassim University, Vol. 1, No 2. Downlad from adc.bmj.com on 12 Desember 2018.
Published by group.bmj.com

El-Zaky. 2011. Mukjizat Kesehatan Ibadah. Jakarta : Penerbit Zaman.

Heru. 2008. Ruqyah syar’i berlandaskan kearifan lokal. Diperoleh tanggal 30 Agustus 2018 dari
http://trainermuslim.com/feed/rss
Kaplan, H.I & Saddock, B.J. 2005. Sinopsis Psikiatri. Bina Rupa Aksara. Jakarta.
Kupriyanov, R., & Zhdanov, R. 2014. The eustress concept: problem and outlooks. Wor;d journal of medicine
sciences,11(2), 179-185. Doi: 10.5829/idiosi.wjms.2014.11.2.8433).

Lestari, Dian. 2015. Pengaruh Terapi Murarotal Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien dengan Penyakit Jantung
Koroner Di Ruang ICCU RSUD Dr. Soedarso Pontianak. Universitas Tanjung Pura. Hal 2.

Mahjoob, M, Nejati, J, Hosseini, A, Bakhshani, Noor M. 2014. The effect of Quran listening without its musical
tone (Tartil) on the mental health of personel in Zahedan University of Medical Sciences
(http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24421119#, diakses 28 Agustus 2018
Rafidah, K., et.al. 2009. Stress and academic performance: empirical evidence from university students. Academy
of educational leadership journal, 13(1), 37-51.

Sherwood, L. 2012. Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem, Ed, 6. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai