Anda di halaman 1dari 5

Makalah Sila Pertama Pancasila

Universitas Merdeka Malang(UNMER)


2020

Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Tugas Mata Kuliah


Pendidikan Pancasila

Disusun oleh:
Yunior Wahyu Ramadhani (17041000023)
Moch Mustadz Rofani Yahya (17041000034)
Abdul Mugist (17041000075)
Teknik Sipil
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu bangsa Indonesia
yang majemuk. Mengapa begitu besar pengaruh Pancasila terhadap bangsa dan negara
Indonesia? Kondisi ini dapat terjadi karena perjalanan sejarah dan kompleksitas keberadaan
bangsa Indonesia seperti keragaman suku, agama, bahasa daerah, pulau, adat istiadat,
kebiasaan budaya, serta warna kulit jauh berbeda satu sama lain tetapi mutlak harus
dipersatukan.
Pancasila sebagai dasar negara memang sudah final. Menggugat Pancasila halnya akan
membawa ketidakpastiaan baru. Bukan tidak mungkin akan timbul chaos (kesalahan) yang
memecah-belah eksistensi negara kesatuan. Akhirnya Indonesia akan tercecer menjadi
negara-negara kecil yang berbasis agama dan suku. Untuk menghindarinya maka penerapan
hukum-hukum agama (juga hukum-hukum adat) dalam system sistem hukum negara menjadi
penting untuk diterapkan. Pancasila yang diperjuangkan untuk mengikat agama-agama dan
suku-suku itu harus tetap mengakui jati diri dan ciri khas yang dimiliki setiap agama dan
suku.
Sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung makna adanya
keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang menciptakan alam semsta beserta isinya.
Diantara makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berkaitan dengan sila ini ialah
manusia. Sebagai Maha Pencipta, kekuasan Tuhan tidaklah terbatas, sedangkan selain-Nya
adalah terbatas.
Negara Indonesia yang didirikan atas landasan moral luhur, yaitu berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa berkonsekuensi untuk menjamin kepada warga negara dan penduduknya
memeluk dan untuk beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya, seperti
pengertiannya terkandung dalam :
a Pembukaan UUD 1945 aline ketiga, yang antara lain berbunyi :
“Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa…..”
Dari bunyi kalimat ini membuktikan bahwa negara Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai-
nilai KeTuhanan.
b Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-
masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya.

Oleh karena itu, di dalam Bangsa Indonesia tidak boleh ada pertentangan dalam hal
Ketuhanan Yang Maha Esa. Kita seharusnya menghindari sikap atau perbuatan yang anti
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, anti agama. Untuk itulah sebagai generasi penerus bangsa,
kita wajib mengkaji, memahami, dan menerapkan sila pertama Pancasila. Diharapkan melalui
pembahasan sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini, akan terwujud generasi-generasi penerus
Bangsa Indonesia yang menjunjung nilai-nilai KeTuhanan dan berbudi luhur.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam karya tulis ini adalah :
1. Apakah makna penting Pancasila bagi Bangsa Indonesia?
2. Apakah makna sila pertama Pancasia, Ketuhanan Yang Maha Esa?
3. Apa sejakah butir-butir pengalaman Pancasila sila pertama?
4. Bagaimanakah penerapan sila pertama Pancasila dalam kehidupan berbangsa saat ini?
1.3. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar pembaca dapat :
1. Memahami makna penting Pancasila bagi bangsa Indonesia.
2. Memakai sila pertama, Pancasila “Ketuahan Yang Maha Esa” sebagai salah satu nilai yang
penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Menerapkan sila pertama Pancasila beserta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dalam
kehidupan sehari-hari dengan sebaik-baiknya.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Makna Penting Pancasila Bagi Bangsa Indonesia


Pancasila merupakan jati diri bangsa Indonesia, namun masih banyak warga negara yg
kurang memahami arti dari Pancasila, dari sini saya akan menjelaskan arti Pancasila bagi
Rakyat Indonesia.
1. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Pancasila adalah suatu kristalisasi dari nilai-nilai sebagai pandangan hidup bangsa, yang
diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad untuk diwujudkan dalam kehidupan sehari-
hari, baik kehidupan kemasyarakatan maupun kehidupan kenegaraan.

Pancasila merupakan suatu pandangan hidup Bangsa Indonesia yang sangat asasi demi
kekokohan dan kelestarian hidupnya. Pancasila dapat mempersatukan kita, dapat memberi
petunjuk dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagian lahir dan batin meskipun masyarakat
kita beraneka ragam sifatnya.

a Pancasila sebagai dasar negara


Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum yang berlaku di Negara
Indonesia.

b Pancasila merupakan jiwa dan kepribadian Bangsa Indonesia


Pancasila merupakan jiwa dan kepribadian Bangsa Indonesia karena memberikan
corak yang khas yang membedakan dari Bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Memang
terdapat kemungkinan, bahwa tiap-tiap sila secara terlepas dari yang lain
bersifat universal, yang mungkin juga dimiliki bangsa lain didunia ini akan tetapi sila yang
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisah-pisah yang menjadikan ciri khas bangsa
Indonesia.

c Pancasila merupakan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia


Tujuan yang akan dicapai Bangsa Indonesia yakni, suatu masyarakat adil-makmur
yang merata materil dan spiritual berdasarkan Pancasila didalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang merdeka, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana
kehidupan bangsa yang aman, tentram tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan
dunia yang merdeka, bersahabat tertib dan damai.

d Pancasila nerupakan perjanjian luhur rakyat Indonesia


Pancasila yang telah disetujui oleh wakil-wakil rakyat Indonesia menjelang
proklamasi kemerdekaan yang kita junjung tinggi, bukan sekedar karena ia ditemukan
kembali dari kandungan kepribadian dan cita-cita Bangsa Indonesia yang terpendam sejak
berabad-abad yang lalu, melainkan karena Pancasila telah mampu membuktikan
kebenarannya setelah diuji oleh sejarah perjuangan bangsa.

e Pancasila sebagai sumber hukum


Pancasila merupakan segala sumber hukum bagi kehidupan Bangsa Indonesia.

f Perwujudan Pancasila sebagai penggalian sejarah


Dimasa lampau kita telah bersatu untuk mempertahankan Pancasila dengan
pengorbanan. Untuk masa depan kita terpanggil untuk mengamalkan Pancasila. Untuk itu
semua kita perlukan kesatuan bangsa, kesatuan pandangan dan gerak langkah dalam
mengahayati dan mengamalkan Pancasila.

2. Arti Sila Ketuhanan Yang Maha Esa


Pancasila sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa berarti bahwa negara
mengakui adanya Tuhan. Tuhan merupakan pencipta seluruh alam semesta ini. Yang Maha
Esa berarti Maha Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya, Esa dalam zat-Nya, dalam sifat-Nya
maupun dalam perbuatan-Nya. Tuhan sendirilah yang Maha Mengetahui, dan tiada yang
sanggup menandingi keagungan-Nya. Tidak ada yang bisa mengatur-Nya karena Tuhan
mengatur segala aturan. Tuhan tidak diciptakan oleh makhluk lain melainkan Tuhan yang
menciptakan segalanya. Bahagia, tertawa, sedih, tangis, duka, dan gembira juga Tuhan yang
menentukan.
Dengan demikian Ketuhanan Yang Maha Esa Tunggal, yang menciptakan alam semesta
beserta isinya. Dan diantara makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berkaitan dengan
sila ini ialah manusia. Sebagai aha Pencipta, kekuaaan Tuhan tidaklah terbatas, sedangkan
selain-Nya adalah terbatas.

3. Butir-butir Pancasila Sila Ketuhanan Yang Maha Esa


Ketetapan MPR No.I/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancasila menjabarkan kelima asas
dalam Pancasila menjadi 45 butir pengalaman sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan
Pancasila. Ketetapan ini kemudian dicabut dengan Tap MPR No.I/MPR/2013.
a Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.

b Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama


dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

c Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan


terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

d Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.

e Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai


dengan agama dan kepercayaannya masing-masing

f Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain.
Dari butir-butir yang telah disebutkan di atas, telah di sebutkan bahwa dalam kehidupan
beragam itu tidak diperbolehkan adanya suatu paksaan. Setelah ketetapan ini dicabut, tidak
pernah dipublikasikan kajian mengenai apakah butir-butir ini benar-benar diamalkan dalam
keseharian warga Indonesia.
Manusia selain merupakan makhluk ciptaan Tuhan juga merupakan makhluk sosial, yang
berarti bahwa manusia memerlukan pergaulan dengan manusia lainnya. Setiap manusia perlu
bersosialisasi dengan anggota masyarakat lainnya.
Bangsa Indonesia yang beraneka agama, menjalankan ibadahnya masing-masing dimana
pemeluk melaksanakan ajaran agama sesuai dengan norma agamanya. Agar tidak terjadi
pertentangan antara pemeluk agama yang berbeda, maka hendaknya dikembangkan sikap
toleransi beragama, yaitu sikap hormat menghormati sesama pemeluk agama yang berbeda,
sikap menghormati kebebasan menjalanakan ibadah sesuai ajaran agama masing-masing,
dan tidak boleh memaksakan suatu agamma kepada orang lain. Toleransi beragama tidak
berarti bahwa ajaran agama yang satu bercampur aduk dengan ajaran agama lainnya.

4. Penerapan Pancasila Sila Pertama Dalam Kehidupan Berbangsa Saat Ini


Penerapan Sila ini dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
Misalnya menyayangi binatang; menyayangi tumbuh-tumbuhan dan merawatnya; selalu
menjaga kebersihan dan sebagainya. Dalam Islam bahkan ditekankan, bahwa Allah tidak
suka pada orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, tetapi Allah senang terhadap
orang-orang yang selalu bertaqwa dan selalu berbuat baik. Lingkunagn hidup Indonesia yang
dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa kepada rakyat dan bangsa Indonesia merupakan
karunia dan rahmat-Nya yang wajib dilestarikan dan dikembangkan kemampuannya agar
tetap dapat menjadi sumber dan penunjang hidup bagi rakyat dan Bangsa Indonesia serta
makhluk hidup lainnya demi kelangsungan dan peningkatan kualitas hidup itu sendiri.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara
sesungguhnya berisi:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa Tunggal, yang menciptakan alam semesta beserta isinya.
2. Toleransi beragama tidak berarti bahwa ajaran agama yang satu bercampur aduk dengan
ajaran agama lainnya.
3. Menjalankan ibadahnya masing-masing dimana pemeluk melaksanakan ajaran agama sesuai
dengan norma agamanya. Agar tidak terjadi pertentangan antara pemeluk agama yang
berbeda, maka hendaknya dikembangkan sikap toleransi beragama.

B. SARAN
Seluruh masyarakat agar berpegang teguh dengan dasar dan sila-sila dalam Pancasila.
Masyarakat Indonesia harus senantiasa toleransi atas perbedaan-perbedaan yang ada di
masyarakat Indonesia. Senantiasa melakukan musyawarah setiap ada permasalahan.

Anda mungkin juga menyukai