Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2018), Vol. 6 No.

3, 185 – 194

PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PENDEKATAN


HUMAN RESOURCES SCORECARD

Raditya Ardianwiliandri, Remba Yanuar Efranto dan Amelia Handini


Jurusan Teknik Industri, Universitas Brawijaya
e-mail: raditya_ti_ub@ub.ac.id

ABSTRAK
Pengukuran kinerja saat ini belum memperhatikan korelasi antara visi dan misi perusahaan terhadap
strategi sumber daya manusia, sehingga manajemen tidak mengetahui apakah tindakan yang telah
dilakukan pada salah satu perspektif, telah mendukung tindakan di perspektif lainnya dalam mencapai
visi & misi perusahaan yang telah ditetapkan. Agar terjadi keselaran antara Strategy Objectives (SO),
program inisiatif, dan aktivitas khususnya di bidang SDM terhadap visi, misi, dan tujuan perusahaan,
serta strategi sumber daya manusia, maka perlu diterapkan metode Human Resources Scorecard. Tujuan
dari penelitian ini yaitu menentukan, mengukur, dan menganalisis strategy objectives dan indikator kunci
yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan serta memberikan rekomendasi perbaikan kepada
pengukuran kinerja sumber daya manusia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Human
Resources Scorecard, Analytical Hierarchy Process, Scoring System OMAX, dan Traffic Light System.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan menggunakan metode Human Resources Scorecard,
didapatkan 10 strategy objectives, 13 program Inisiatif, dan 20 Aktivitas yang dapat diterapkan oleh
perusahaan.

Kata kunci: Pengukuran Kinerja, Human Resources Scorecard, Analytical Hierarchy Process, Scoring
System,Traffic Light System

ABSTRACK
Current performance measurement has not paid attention to the correlation between the vision and
mission of the company towards the human resource strategy, so that management does not know
whether the actions taken in one perspective, have supported actions in other perspectives in achieving
the company's vision and mission. In order for harmony between Strategy Objectives (SO), initiative
programs, and activities specifically in the field of HR towards the company's vision, mission and
objectives, as well as human resource strategies, it is necessary to apply the Human Resources Scorecard
method. The purpose of this study is to determine, measure, and analyze the strategy objectives and key
indicators that are in line with the company's vision and mission and provide recommendations for
improvement in measuring the performance of human resources. The method used in this study is the
Human Resources Scorecard, Analytical Hierarchy Process, OMAX Scoring System, and Traffic Light
System. Based on the results of performance measurement using the Human Resources Scorecard
method, 10 objectives strategies, 13 Initiative programs, and 20 activities can be implemented by the
company.

Keywords: Performance Measurement, Human Resources Scorecard, Analytical Hierarchy Process,


Scoring System, Traffic Light System

PENDAHULUAN Sumber daya manusia memiliki peran penting


Kinerja atau performance merupakan dalam pengukuran kinerja karena sumber daya
gambaran mengenai tingkat pencapaian manusia, yaitu karyawan, merupakan salah satu
pelaksanaan suatu program kegiatan atau faktor utama penentu keberhasilan perusahaan.
kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, Pada pengukuran kinerja berdasarkan aspek
visi, dan misi organisasi yang dituangkan sumber daya manusia, terdapat empat perspektif
melalui perencanaan strategis suatu organisasi yaitu perspektif Financial, perspektif
[1]. Pengukuran kinerja (performance Customers, perspektif Internal Business
measurement) yaitu kegiatan pengumpulan data Process, dan perspektif Learning and Growth
dan informasi yang relevan dengan sasaran- [2].
sasaran atau tujuan program evaluasi [1].

185
Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia dengan Pendekatan Human Resources Scorecard
Raditya Ardianwiliandri, Remba Yanuar Efranto dan Amelia Handini

Penelitian ini dilaksanakan pada salah aktivitas, dengan menggunakan AHP [4].
satu perusahaan manufaktur yang bergerak di Tingkat kepentingan yang digunakan untuk
bidang produksi etanol di Indonesia. Pada saat perhitungan bobot masing-masing indikator
ini perusahaan masih sedang melakukan didapatkan melalui kuesioner yang diberikan
pengukuran kinerja yang masih dalam tahap uji kepada divisi HRD. Bobot pada masing-masing
coba. Kinerja yang dinilai hanya sebatas target indikator akan digunakan untuk perhitungan
kerja serta kompetensi yang dimiliki oleh scoring system OMAX [5] sehingga dapat
masing-masing individu dan dinilai berdasarkan diketahui posisi level untuk masing-masing
jabatan oleh atasan. Saat ini, nilai dari hasil indikator tersebut. Kemudian level pada setiap
pengukuran kinerja sebagian besar hanya indikator dikelompokkan berdasarkan traffic
digunakan untuk menentukan besarnya gaji atau light system [5] untuk mengetahui indikator apa
insentif yang diterima karyawan. Sehingga saja yang perlu dilakukan perbaikan lebih
perhatianyang diberikan masih kecil terhadap lanjut. Indikator yang memerlukan perbaikan
tindakan pengembangan karyawan dan belum tersebut kemudian dianalisis penyebab
mengetahui aspek-aspek mana saja yang perlu permasalahannya dengan menggunakan root
diperbaiki untuk membuat sumber daya cause analysis sehingga dapat diberikan
manusia yang dimiliki lebih efektif serta efisien. rekomendasi perbaikan yang optimal untuk
Dari kondisi yang ada, dapat diketahui bahwa setiap indikator.
perusahaan belum memiliki pengukuran kinerja Pendekatan Pemecahan Masalah
yang sesuai. Hal tersebut menyebabkan Dalam penelitian ini, digunakan metode
perusahaan tidak mengetahui kelebihan, penelitian deskriptif. Hal ini dikarenakan
kelemahan, serta keselarasan peran sumber penelitian memusatkan pada pemecahan
daya manusia yang dimiliki saat ini terhadap masalah-masalah aktual yang ditemui saat
visi dan misi perusahaan serta tidak mengetahui penelitian dilaksanakan dan dilakukan deskripsi
serta analisis dari permasalahan yang ada
apakah tindakan yang telah dilakukan pada
sehingga ditemukan solusi perbaikan yang
salah satu perspektif telah mendukung tindakan
dapat diberikan untuk permasalahan tersebut.
di perspektif lainnya dalam mencapai visi & Berikut adalah langkah-langkah dalam
misi perusahaan yang telah ditetapkan. pengolahan data yang dilakukan dalam
Untuk menentukan Strategy Objectives melakukan penelitian ini:
(SO), program inisiatif, dan aktivitas yang 1). Human Resources Scorecard.
selaras dengan visi, misi, tujuan perusahaan, Berikut adalah fungsi penggunakan metode
serta strategi sumber daya manusia, digunakan Human Resources Scorecard dalam
metode Human Resources Scorecard [2]. penelitian ini:
Metode Human Resources Scorecard a). Identifikasi Strategy Objectives (SO).
mendefinisikan serta memperjelas peran sumber b). Strategy Map Objectives.
daya manusia yang ada terhadap visi dan misi c). Identifikasi KPI, yaitu program inisiatif
perusahaan. Setelah mendapatkan Strategy dan aktivitas.
d). Pendefinisian kriteria kinerja karyawan.
Objectives, program inisiatif, dan aktivitas,
2). Pembobotan KPI dan perhitungan
kemudian dilakukan pembuatan Strategy Map pembobotan dengan menggunakan AHP.
Objectives [3]. Strategy Map Objectives Pada tahap ini dilakukan penyebaran
berfungsi untuk mengetahui hubungan kuesioner kepada karyawan di bagian HRD
keterkaitan antar Strategy Objectives (SO) suatu untuk mendapatkan bobot kepentingan
perspektif dengan perspektif lainnya. untuk setiap indikator yang berkaitan
Langkah selanjutnya yaitu menghitung kemudian dihitung bobot total dengan
bobot untuk masing-masing perspektif, Strategy menggunakan AHP.
Objectives (SO), program inisiatif, dan 3). Scoring system KPI.

186
Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2018), Vol. 6 No. 3, 185 – 194

Tahap ini digunakan untuk mengetahui kemudian dilakukan pembobotan untuk masing-
tingkat pencapaian masing-masing masing indikator tersebut. Pembobotan untuk
indikator. masing-masing indikator tersebut dilakukan
4). Pengkategorian masing-masing nilai KPI ke dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh
dalam traffic light system. manajer, jabatan supervisor, jabatan training
Tahap ini digunakan mengetahui indikator and development, jabatan payroll staff, jabatan
apa saja yang memerlukan tindakan
HR administrasi, dan staf di divisi HRD.
perbaikan lebih lanjut.
5). Analisis KPI dengan menggunakan Root
Tabel 1. Strategy Objectives Perusahaan
Cause Analysis (RCA).
Tahap ini dilakukan dilakukan analisis Perspektif Kode Strategy Objectives
dengan menggunakan RCA sehingga dapat Peningkatan efisiensi biaya
F1
diketahui penyebab dasar mengapa indikator tenaga kerja
Financial
tersebut masih belum mencapai kinerja yang Peningkatan kesejahteraan
F2
karyawan
maksimal.
Peningkatan kepuasan
6). Analisis dan Pembahasan C1
karyawan
Hasil pengolahan data digunakan sebagai Customers
Peningkatan loyalitas
acuan atau dasar dalam memunculkan solusi C2
karyawan
yang tepat untuk permasalahan yang ada. Peningkatan kinerja
I1
karyawan
HASIL DAN PEMBAHASAN I2
Peningkatan employee
Internal
Berikut ini penjelasan mengenai hasil dan quliaty relationship
Business
pembahasan dari penelitian yang telah Peningkatan fleksibilitas
Process I3
internal
dilakukan.
Peningkatan
I4
Identifikasi SO, Program Inisiatif, dan tanggungjawab karyawan
Aktivitas SDM Peningkatan standar
Learning L1
penerimaan karyawan
Langkah pertama yang dilakukan yaitu and
Peningkatan kualifikasi
perumusan dan identifikasi strategy objectives Growth L2
karyawan
(SO), yang terdiri dari empat perspektif, yaitu
perspektif financial, customers, internal Tabel 2. Program Inisiatif Perusahaan
business process, dan learning and growth. Perspektif Program Inisiatif
Input dari langkah ini yaitu visi dan misi F11: Efisiensi biaya perjalanan
perusahaan, tujuan perusahaan, serta strategi dinas karyawan
SDM divisi HRD. Strategi yang telah Financial
F12: Efisiensi biaya
dirumuskan dan diidentifikasi, diuji validitasnya pengembangan karyawan
dengan menggunakan metode expert judgment. F21: Meningkatkan kesejahteraan
karyawan
Berikut strategy objectives, program inisiatif
C11: Meminimalkan persentase
dan aktivitas yang telah dirumuskan. Program keluhan karyawan
inisiatif merupakan program yang dirumuskan Customers
C21: Menekan tingkat turn over
dan diputuskan untuk dilaksanakan secara karyawan
sistematis dalam mencapai visi dan misi I11: Mengevaluasi kinerja
perusahaan. karyawan
I21: Meningkatkan intensitas
Internal pertemuan formal karyawan
Pembobotan Tingkat Kepentingan Business I22: Meningkatkan intensitas
Perspektif, SO, Program Inisiatif, dan Process pertemuan nonformal
Aktivitas I31: Evaluasi aktivitas rotasi kerja
Setelah merumuskan perspektif, strategy I41: Meningkatkan tingkat
objectives, program inisiatif, dan aktivitas, kehadiran karyawan

187
Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia dengan Pendekatan Human Resources Scorecard
Raditya Ardianwiliandri, Remba Yanuar Efranto dan Amelia Handini

Lanjutan Tabel 2. Program Inisiatif Perusahaan Tabel 4. Pembobotan Perspektif


Perspektif Program Inisiatif Perspektif Bobot
L11: Penerapan prosedur Financial 0,205
penerimaan karyawan Customers 0,253
Learning
L21: Meningkatkan skill karyawan Internal Business Process 0,177
and Growth
L22: Meningkatkan knowledge Learning and Growth 0,365
karyawan Jumlah 1
Inconsistency Ratio 0.04
Tabel 3. Aktivitas SDM Perusahaan Kesimpulan Konsisten
Perspektif Aktivitas
F111: Jumlah perjalanan dinas Scoring System dengan Metode OMAX dan
karyawan setiap tahun Traffic Light System
F112: Biaya perjalanan dinas Setelah melakukan pembobotan dengan
karyawan menggunakan AHP, dilakukan perhitungan
F121: Biaya pelatihan (training)
karyawan
untuk masing-masing indikator dengan metode
Financial F122: Biaya seminar karyawan scoring system OMAX dan traffic light system.
F211: Pemberian fasilitas Kemudian diketahuinya indikator apa saja yang
pendukung yang sesuai ketentuan memerlukan analisa dan perbaikan lebih lanjut.
dan kebutuhan karyawan Pada perhitungan OMAX, nilai setiap level
F212: Pemberian tunjangan yang
akan ditentukan sehingga diketahui pencapaian
sesuai ketentuan dan kebutuhan
karyawan kinerja dari masing-masing aktivitas akan
Customers C111: Perhitungan jumlah keluhan berada pada level berapa dan dikategorikan
karyawan sesuai dengan traffic light system. Pada metode
C112: Survei kepuasan karyawan OMAX, level 8 diisikan dengan target optimum
C211: Perhitungan jumlah turn over tahun tersebut. Sedangkan level 3 diisikan
karyawan
dengan nilai terendah yang mungkin dicapai
Internal I111: Evaluasi aktivitas yang
Business terlaksana divisi HRD dalam keadaan terburuk.
Process I112: Program reward and
punishment Perbandingan Program Inisiatif
I211: Mengadakan rapat evaluasi Berdasarkan Traffic Light System
periodik antar departemen setiap Setelah dilakukan pengukuran kinerja
minggu secara keseluruhan, didapatkan nilai indeks
I221: Mengadakan pertemuan total pada tahun 2015 sebesar 6,38 sedangkan
koordinasi antar staf setiap hari
pada tahun 2016 sebesar 7,88. Berdasarkan
I222: Mengadakan family gathering
setiap tahun traffic light system, nilai indeks total pada
I311: Ketepatan jumlah karyawan kedua tahun tersebut mengalami kenaikan
yang mendapatkan rotasi kerja meskipun tetap berada pada kategori kuning.
I411: Perhitungan jumlah kehadiran Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja
karyawan sumber daya manusia yang ada belum tercapai
Learning L111: Proses seleksi penerimaan meskipun sudah mendekati target yang
and karyawan ditetapkan.
Growth L112: Evaluasi orientasi penerimaan
karyawan baru Root Cause Analysis Untuk Program Inisiatif
L211: Jumlah pelatihan (training)
Berwarna Kuning
tiap tahun
L221: Jumlah seminar tiap tahun Diketahui bahwa terdapat 7 program
inisiatif berwarna kuning pada tahun 2016.
Berikut adalah analisis untuk program inisiatif
berwarna kuning dengan menggunakan RCA.

188
Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2018), Vol. 6 No. 3, 185 – 194

1. Efisiensi Biaya Perjalanan Dinas Karyawan Tabel 6. Hasil Pengukuran Kinerja


Program inisiatif ini mengalami penurunan Perusahaan Tahun 2016
kinerja, dari kategori warna hijau pada Program
Perspektif SO Aktivitas
tahun 2015 menjadi kategori kuning pada Inisiatif
tahun 2016. Hal tersebut disebabkan karena F111
F11 (6,33)
meningkatnya total biaya perjalanan dinas
(6,30) F112
karyawan dari tahun 2015 sebesar Rp F1 (6,28)
249.500.000 hingga tahun 2016 sebesar Rp (7,54) F121
284.500.000. (Gambar 1) F F12 (8,64)
2. Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan (6,84) (8,29) F122
(7,07)
Pada tahun 2016, perusahaan hanya mampu
F211
memberikan fasilitas kesehatan kepada 75% F2 F21 (5,92)
karyawan beserta keluarga, dan 85% untuk (6,15) (6,15) F212
karyawan yang telah diberikan tunjangan. (6,5)
(Gambar 2) C111
C1 C11 (7,5)
C (8,60) (8,60) C112
Tabel 5. Hasil Pengukuran Kinerja Perusahaan (7,06) (10)
Tahun 2015 C2 C21 C211
Program (6,33) (6,33) (6,33)
Perspektif SO Aktivitas I111
Inisiatif
F111 I1 I11 (10)
F11 (10) (10) (10) I112
(10) F112 (10)
F1 (10) I21 I211
(9) F121 (6,75) (6,75)
F F12 (8,34) I I2 I221
(6,05) (8,39) F122 (7,91) (7,59) I22 (10)
(8,58) (9,14) I222
F211 (8)
F2 F21 (3,83) I3 I31 I311
(3,10) (3,10) F212 (6,33) (6,33) (6,33)
(2) I4 I41 I411
C111 (7,25) (7,25) (7,25)
C1 C11 (6) L111
C (7,76) (7,76) C112 L1 L11 (8)
(7,18) (10) (8) (8) L112
C2 C21 C211 L (8)
(6,90) (6,90) (6,9) (9,02) L21 L211
I111 L2 (10) (10)
I1 I11 (5,5) (9,16) L22 L221
(9,06) (9,06) I112 (6,33) (6,33)
(10) Indeks Total
I21 I211 7,88
I (4,67) (4,67)
(6,91) I2 I221 3. Menekan Tingkat Turn Over Karyawan
(6,23) I22 (10) Program inisiatif ini bertujuan untuk
(9,14) I222
(8) menekan tingkat turn over karyawan
I3 I31 I311 (Gambar 3).
(4,67) (4,67) (4,67) 4. Meningkatkan Intensitas Pertemuan Formal
I I4 I41 I411
Karyawan
(6,91) (6,75) (6,75) (6,75)
Indeks Total Program inisiatif ini masih berada pada
6, 38 kategori kuning dikarenakan belum
terpenuhinya target jumlah pertemuan

189
Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia dengan Pendekatan Human Resources Scorecard
Raditya Ardianwiliandri, Remba Yanuar Efranto dan Amelia Handini

dalam satu tahun, yaitu sebanyak 48 kali


(Gambar 4).
5. Evaluasi Aktivitas Rotasi Kerja
Program insiatif ini memiliki tujuan untuk
peningkatan skill, knowledge, serta
pengalaman bagi karyawan.

Tabel 7. Rekapitulasi Program Inisiatif Sesuai Traffic Light System


Program Inisiatif
Kode
2015 2016
F11 Efisiensi biaya perjalanan dinas Efisiensi biaya perjalanan dinas
F12 Efisiensi biaya pengembangan Efisiensi biaya pengembangan
karyawan karyawan
F21 Meningkatkan kesejahteraan Meningkatkan kesejahteraan
karyawan karyawan
C11 Meminimalkan persentase keluhan Meminimalkan persentase keluhan
karyawan karyawan
C21 Menekan tingkat turn over karyawan Menekan tingkat turn over karyawan
I11 Mengevaluasi kinerja karyawan Mengevaluasi kinerja karyawan
I21 Meningkatkan intensitas pertemuan Meningkatkan intensitas pertemuan
formal karyawan formal karyawan
I22 Meningkatkan intensitas pertemuan Meningkatkan intensitas pertemuan
nonformal nonformal
I31 Evaluasi aktivitas rotasi kerja Evaluasi aktivitas rotasi kerja
I41 Meningkatkan tingkat kehadiran Meningkatkan tingkat kehadiran
karyawan karyawan
L11 Penerapan prosedur penerimaan Penerapan prosedur penerimaan
karyawan karyawan

Efisiensi biaya perjalanan


dinas

Total biaya perjalanan dinas


karyawan meningkat

Uang harian yang Perbedaan biaya Perbedaan biaya


melebihi anggaran transportasi penginapan

Perbedaan kelas
Terdapat biaya tidak Perbedaan harga Perbedaan biaya Perbedaan tipe
hotel (bintang 3 &
terduga tiket sewa mobil kamar hotel
4)

Perbedaan harga Perbedaan harga


Perbedaan maskapai Perbedaan harga
Pengeluaran pribadi tiket pesawat (high kelas hotel (high
yang digunakan kelas pada kereta api
season/low season) season/low season)

Gambar 1. Root Cause Analysis Efisiensi Biaya Perjalanan Dinas

190
Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2018), Vol. 6 No. 3, 185 – 194

Meningkatkan
kesejahteraan karyawan

Kesejahteraan karyawan
belum merata

Belum semua karyawan beserta Jumlah karyawan yang


keluarga mendapatkan fasilitas mendapatkan tunjangan
kesehatan belum merata

Kinerja karyawan yang


Kondisi/kemampuan Kondisi/kemampuan
Lama bekerja karyawan berbeda di masing-
financial perusahaan financial perusahaan
masing divisi

Kemampuan dan usaha


setiap karyawan berbeda

Terdapat karyawan yang


tidak mengikuti training
yang diberikan

Gambar 2. Root Cause Analysis Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan

Menekan tingkat turn over


karyawan

Jumlah turn over meningkat

Terdapat karyawan yang resign

Karyawan keberatan dengan Karyawan tidak dapat memenuhi


aturan perusahaan kriteria perusahaan

Karyawan tidak memiliki skill,


Jarak antar tempat tinggal dengan
knowledge, dan usaha yang
perusahaan terlalu jauh
diinginkan perusahaan

Perusahaan tidak memaksimalkan


fasilitas yang dimiliki

Gambar 3. Root Cause Analysis Menekan Tingkat Turn Over Karyawan

191
Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia dengan Pendekatan Human Resources Scorecard
Raditya Ardianwiliandri, Remba Yanuar Efranto dan Amelia Handini

Meningkatkan intensitas
pertemuan formal
karyawan

Intensitas pertemuan
formal belum mencapai
ketentuan

Peserta rapat yang


Terdapat agenda
hadir tidak memenuhi
perusahaan yang lain
target

Deadline setiap Kunjungan kerja Kunjungan kerja


Audit divisi
divisi dengan client dengan client

Gambar 4. Root Cause Analysis Meningkatkan Intensitas Pertemuan Formal Karyawan

Evaluasi aktivitas rotasi kerja

Kinerja karyawan Tidak terdapat jabatan


belum maksimal/ kosong pada suatu
sesuai divisi

Kurangnya
Kurangnya skill
knowledge
yang dimiliki
karyawan

Terdapat karyawan Terdapat karyawan


yang tidak yang tidak
mengikuti training menghadiri seminar
yang diberikan yang diberikan

Gambar 5. Root Cause Analysis Evaluasi Aktivitas Rotasi Kerja

6. Meningkatkan Tingkat Kehadiran keseluruhan kinerja program inisiatif ini


Karyawan masih berada di kategori warna kuning
Program inisiatif ini memiliki tujuan untuk (Gambar 6).
meningkatkan kehadiran atau mengurangai 7. Meningkatkan Knowledge Karyawan
absensi karyawan di PT. Molindo Raya Program inisiatif ini bertujuan untuk
Industrial. Tingkat kehadiran karyawan dari meningkatkan knowledge karyawan
tahun 2015 hingga 2016 mengalami terhadap pekerjaannya dan meratakan
peningkatan, yaitu dari 595 karyawan knowledge antar karyawan pada masing-
menjadi 597 karyawan. Tetapi secara masing divisi (Gambar 7).

192
Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2018), Vol. 6 No. 3, 185 – 194

Meningkatkan tingkat
kehadiran karyawan

Terdapat karyawan yang


tidak hadir dengan alasan
yang jelas

Hak cuti karyawan


Izin urusan pribadi
habis

Gambar 6. Root Cause Analysis Meningkatan Tingkat Kehadiran Karyawan

Meningkatkan
knowledge karyawan

Knowledge karyawan
tidak merata pada
masing-masing divisi

Kondisi karyawan

Terdapat karyawan yang Terdapat karyawan yang Terdapat karyawan yang


tidak mengetahui materi sulit menyerap materi tidak mengikuti seminar
yang diseminarkan seminar yang diberikan

Terdapat perbedaan
pengetahuan dasar antar Faktor usia
karyawan

Gambar 7. Root Cause Analysis Meningkatkan Knowledge Karyawan

Rekomendasi Perbaikan Untuk Program a. Pemesanan akomodasi dilakukan oleh


Inisiatif Berwarna Kuning perusahaan
Berikut adalah rekomendasi yang dapat b. Penentuan tarif batas maksimum
diusulkan untuk setiap program inisiatif yang c. Melakukan kerjasama dengan suatu
berada pada kategori warna kuning. maskapai penerbangan
1. Program Inisiatif Efisiensi Biaya Perjalanan d. Melakukan kerjasama dengan suatu
Dinas Karyawan perusahaan perhotelan
Rekomendasi yang dapat diberikan untuk 2. Program Inisiatif Meningkatkan
mengatasi total biaya perjalanan dinas Kesejahteraan Karyawan
karyawan yang meningkat yaitu:

193
Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia dengan Pendekatan Human Resources Scorecard
Raditya Ardianwiliandri, Remba Yanuar Efranto dan Amelia Handini

Hal ini dilakukan dengan memaksimalkan Rekomendasi yang dapat diberikan yaitu
kinerja perusahaan yang beriringan dengan mengadakan program sharing pengetahuan
meningkatkan kinerja karyawan sehingga antar karyawan setelah seminar.
dapat membawa keuntungan financial.
3. Program Inisiatif Menekan Tingkat Turn KESIMPULAN
Over Karyawan Dapat diketahui bahwa kinerja sumber
Rekomendasi yang dapat diusulkan untuk daya manusia pada tahun 2015 memiliki nilai
mengatasi permasalahan jumlah turn over indeks total sebesar 6,38 dan pada tahun 2016
yang meningkat yaitu: sebesar 7,88. Pada tahun 2016, terdapat 7
a. Memanfaatkan fasilitas yang ada bagi program inisiatif yang berada pada kategori
karyawan yang jarak antar tempat warna kuning dan 6 program inisiatif yang
tinggal dengan perusahaan terlalu jauh berada pada kategori hijau. Sedangkan pada
b. Memberikan training khusus pada tahun 2015 terdapat 1 program inisiatif yang
karyawan dengan kinerja di bawah rata- berada pada kategori warna merah, 6 program
rata inisiatif yang berada pada kategori kuning, dan
4. Program Inisiatif Meningkatkan Intensitas 6 program inisiatif yang berada pada kategori
Pertemuan Formal Karyawan warna hijau. 7 program inisiatif yang sampai
Rekomendasi yang dapat diusulkan yaitu tahun 2016 tetap berada pada kategori warna
membuat jadwal khusus untuk melakukan kuning, dilakukan analisis dengan root cause
pertemuan formal (rapat) antar manajer dan analysis untuk mendapatkan penyebab yang
supervisor dari seluruh divisi setiap mempengaruhi kinerja program inisiatif
minggunya. Jadwal yang diusulkan untuk tersebut sehingga dapat diberikan rekomendasi
melakukan pertemuan yaitu setiap hari perbaikan yang sesuai.
Senin, yang dimulai pada pukul 09.00
hingga 16.00. DAFTAR PUSTAKA
5. Program Inisiatif Evaluasi Aktivitas Rotasi [1] Moeheriono. (2010). Pengukuran Kinerja
Kerja Berbasis Kompetensi. Bogor: Penerbit
Rekomendasi yang dapat diberikan untuk Ghalia Indonesia.
permasalahan mengenai ketepatan jumlah [2] Becker, B., Huselid, M. & Ulrich D.
karyawan yang melakukan rotasi kerja (2001). The HR Scorecard: Linking
yaitu: People, Strategy, and Performance.
a. Membuat pemetaan skill dan knowledge Boston: Harvard Business School Press.
karyawan [3] Iveta, Gabcanova. (2012). Human
b. Mempersiapkan karyawan yang Resources Key Performance Indicators.
berpotensi untuk melakukan rotasi kerja Journal Of Compatitiveness. 4 (1): 117-
c. Membuat penjadwalan rotasi kerja 128.
d. Mengadakan pertukaran karyawan antar [4] Kusrini. (2007). Konsep dan Aplikasi
divisi yang berbeda Sistem Pendukung Keputusan.
6. Program Inisiatif Meningkatkan Tingkat Yogyakarta: Andi.
Kehadiran Karyawan [5] Riggs, James L. (1986). Essentials Of
Rekomendasi perbaikan yang dapat Engineering Economics (McGraw-Hill
diberikan yaitu memberikan punishment Series In Industrial Engineering And
untuk karyawan yang bersangkutan sesuai Management Science). 2nd Edition. New
dengan yang tertulis pada kontrak kerja. York City: McGraw-Hill Education.
7. Program Inisiatif Meningkatkan Knowledge
Karyawan

194

Anda mungkin juga menyukai