3, 185 – 194
ABSTRAK
Pengukuran kinerja saat ini belum memperhatikan korelasi antara visi dan misi perusahaan terhadap
strategi sumber daya manusia, sehingga manajemen tidak mengetahui apakah tindakan yang telah
dilakukan pada salah satu perspektif, telah mendukung tindakan di perspektif lainnya dalam mencapai
visi & misi perusahaan yang telah ditetapkan. Agar terjadi keselaran antara Strategy Objectives (SO),
program inisiatif, dan aktivitas khususnya di bidang SDM terhadap visi, misi, dan tujuan perusahaan,
serta strategi sumber daya manusia, maka perlu diterapkan metode Human Resources Scorecard. Tujuan
dari penelitian ini yaitu menentukan, mengukur, dan menganalisis strategy objectives dan indikator kunci
yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan serta memberikan rekomendasi perbaikan kepada
pengukuran kinerja sumber daya manusia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Human
Resources Scorecard, Analytical Hierarchy Process, Scoring System OMAX, dan Traffic Light System.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan menggunakan metode Human Resources Scorecard,
didapatkan 10 strategy objectives, 13 program Inisiatif, dan 20 Aktivitas yang dapat diterapkan oleh
perusahaan.
Kata kunci: Pengukuran Kinerja, Human Resources Scorecard, Analytical Hierarchy Process, Scoring
System,Traffic Light System
ABSTRACK
Current performance measurement has not paid attention to the correlation between the vision and
mission of the company towards the human resource strategy, so that management does not know
whether the actions taken in one perspective, have supported actions in other perspectives in achieving
the company's vision and mission. In order for harmony between Strategy Objectives (SO), initiative
programs, and activities specifically in the field of HR towards the company's vision, mission and
objectives, as well as human resource strategies, it is necessary to apply the Human Resources Scorecard
method. The purpose of this study is to determine, measure, and analyze the strategy objectives and key
indicators that are in line with the company's vision and mission and provide recommendations for
improvement in measuring the performance of human resources. The method used in this study is the
Human Resources Scorecard, Analytical Hierarchy Process, OMAX Scoring System, and Traffic Light
System. Based on the results of performance measurement using the Human Resources Scorecard
method, 10 objectives strategies, 13 Initiative programs, and 20 activities can be implemented by the
company.
185
Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia dengan Pendekatan Human Resources Scorecard
Raditya Ardianwiliandri, Remba Yanuar Efranto dan Amelia Handini
Penelitian ini dilaksanakan pada salah aktivitas, dengan menggunakan AHP [4].
satu perusahaan manufaktur yang bergerak di Tingkat kepentingan yang digunakan untuk
bidang produksi etanol di Indonesia. Pada saat perhitungan bobot masing-masing indikator
ini perusahaan masih sedang melakukan didapatkan melalui kuesioner yang diberikan
pengukuran kinerja yang masih dalam tahap uji kepada divisi HRD. Bobot pada masing-masing
coba. Kinerja yang dinilai hanya sebatas target indikator akan digunakan untuk perhitungan
kerja serta kompetensi yang dimiliki oleh scoring system OMAX [5] sehingga dapat
masing-masing individu dan dinilai berdasarkan diketahui posisi level untuk masing-masing
jabatan oleh atasan. Saat ini, nilai dari hasil indikator tersebut. Kemudian level pada setiap
pengukuran kinerja sebagian besar hanya indikator dikelompokkan berdasarkan traffic
digunakan untuk menentukan besarnya gaji atau light system [5] untuk mengetahui indikator apa
insentif yang diterima karyawan. Sehingga saja yang perlu dilakukan perbaikan lebih
perhatianyang diberikan masih kecil terhadap lanjut. Indikator yang memerlukan perbaikan
tindakan pengembangan karyawan dan belum tersebut kemudian dianalisis penyebab
mengetahui aspek-aspek mana saja yang perlu permasalahannya dengan menggunakan root
diperbaiki untuk membuat sumber daya cause analysis sehingga dapat diberikan
manusia yang dimiliki lebih efektif serta efisien. rekomendasi perbaikan yang optimal untuk
Dari kondisi yang ada, dapat diketahui bahwa setiap indikator.
perusahaan belum memiliki pengukuran kinerja Pendekatan Pemecahan Masalah
yang sesuai. Hal tersebut menyebabkan Dalam penelitian ini, digunakan metode
perusahaan tidak mengetahui kelebihan, penelitian deskriptif. Hal ini dikarenakan
kelemahan, serta keselarasan peran sumber penelitian memusatkan pada pemecahan
daya manusia yang dimiliki saat ini terhadap masalah-masalah aktual yang ditemui saat
visi dan misi perusahaan serta tidak mengetahui penelitian dilaksanakan dan dilakukan deskripsi
serta analisis dari permasalahan yang ada
apakah tindakan yang telah dilakukan pada
sehingga ditemukan solusi perbaikan yang
salah satu perspektif telah mendukung tindakan
dapat diberikan untuk permasalahan tersebut.
di perspektif lainnya dalam mencapai visi & Berikut adalah langkah-langkah dalam
misi perusahaan yang telah ditetapkan. pengolahan data yang dilakukan dalam
Untuk menentukan Strategy Objectives melakukan penelitian ini:
(SO), program inisiatif, dan aktivitas yang 1). Human Resources Scorecard.
selaras dengan visi, misi, tujuan perusahaan, Berikut adalah fungsi penggunakan metode
serta strategi sumber daya manusia, digunakan Human Resources Scorecard dalam
metode Human Resources Scorecard [2]. penelitian ini:
Metode Human Resources Scorecard a). Identifikasi Strategy Objectives (SO).
mendefinisikan serta memperjelas peran sumber b). Strategy Map Objectives.
daya manusia yang ada terhadap visi dan misi c). Identifikasi KPI, yaitu program inisiatif
perusahaan. Setelah mendapatkan Strategy dan aktivitas.
d). Pendefinisian kriteria kinerja karyawan.
Objectives, program inisiatif, dan aktivitas,
2). Pembobotan KPI dan perhitungan
kemudian dilakukan pembuatan Strategy Map pembobotan dengan menggunakan AHP.
Objectives [3]. Strategy Map Objectives Pada tahap ini dilakukan penyebaran
berfungsi untuk mengetahui hubungan kuesioner kepada karyawan di bagian HRD
keterkaitan antar Strategy Objectives (SO) suatu untuk mendapatkan bobot kepentingan
perspektif dengan perspektif lainnya. untuk setiap indikator yang berkaitan
Langkah selanjutnya yaitu menghitung kemudian dihitung bobot total dengan
bobot untuk masing-masing perspektif, Strategy menggunakan AHP.
Objectives (SO), program inisiatif, dan 3). Scoring system KPI.
186
Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2018), Vol. 6 No. 3, 185 – 194
Tahap ini digunakan untuk mengetahui kemudian dilakukan pembobotan untuk masing-
tingkat pencapaian masing-masing masing indikator tersebut. Pembobotan untuk
indikator. masing-masing indikator tersebut dilakukan
4). Pengkategorian masing-masing nilai KPI ke dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh
dalam traffic light system. manajer, jabatan supervisor, jabatan training
Tahap ini digunakan mengetahui indikator and development, jabatan payroll staff, jabatan
apa saja yang memerlukan tindakan
HR administrasi, dan staf di divisi HRD.
perbaikan lebih lanjut.
5). Analisis KPI dengan menggunakan Root
Tabel 1. Strategy Objectives Perusahaan
Cause Analysis (RCA).
Tahap ini dilakukan dilakukan analisis Perspektif Kode Strategy Objectives
dengan menggunakan RCA sehingga dapat Peningkatan efisiensi biaya
F1
diketahui penyebab dasar mengapa indikator tenaga kerja
Financial
tersebut masih belum mencapai kinerja yang Peningkatan kesejahteraan
F2
karyawan
maksimal.
Peningkatan kepuasan
6). Analisis dan Pembahasan C1
karyawan
Hasil pengolahan data digunakan sebagai Customers
Peningkatan loyalitas
acuan atau dasar dalam memunculkan solusi C2
karyawan
yang tepat untuk permasalahan yang ada. Peningkatan kinerja
I1
karyawan
HASIL DAN PEMBAHASAN I2
Peningkatan employee
Internal
Berikut ini penjelasan mengenai hasil dan quliaty relationship
Business
pembahasan dari penelitian yang telah Peningkatan fleksibilitas
Process I3
internal
dilakukan.
Peningkatan
I4
Identifikasi SO, Program Inisiatif, dan tanggungjawab karyawan
Aktivitas SDM Peningkatan standar
Learning L1
penerimaan karyawan
Langkah pertama yang dilakukan yaitu and
Peningkatan kualifikasi
perumusan dan identifikasi strategy objectives Growth L2
karyawan
(SO), yang terdiri dari empat perspektif, yaitu
perspektif financial, customers, internal Tabel 2. Program Inisiatif Perusahaan
business process, dan learning and growth. Perspektif Program Inisiatif
Input dari langkah ini yaitu visi dan misi F11: Efisiensi biaya perjalanan
perusahaan, tujuan perusahaan, serta strategi dinas karyawan
SDM divisi HRD. Strategi yang telah Financial
F12: Efisiensi biaya
dirumuskan dan diidentifikasi, diuji validitasnya pengembangan karyawan
dengan menggunakan metode expert judgment. F21: Meningkatkan kesejahteraan
karyawan
Berikut strategy objectives, program inisiatif
C11: Meminimalkan persentase
dan aktivitas yang telah dirumuskan. Program keluhan karyawan
inisiatif merupakan program yang dirumuskan Customers
C21: Menekan tingkat turn over
dan diputuskan untuk dilaksanakan secara karyawan
sistematis dalam mencapai visi dan misi I11: Mengevaluasi kinerja
perusahaan. karyawan
I21: Meningkatkan intensitas
Internal pertemuan formal karyawan
Pembobotan Tingkat Kepentingan Business I22: Meningkatkan intensitas
Perspektif, SO, Program Inisiatif, dan Process pertemuan nonformal
Aktivitas I31: Evaluasi aktivitas rotasi kerja
Setelah merumuskan perspektif, strategy I41: Meningkatkan tingkat
objectives, program inisiatif, dan aktivitas, kehadiran karyawan
187
Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia dengan Pendekatan Human Resources Scorecard
Raditya Ardianwiliandri, Remba Yanuar Efranto dan Amelia Handini
188
Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2018), Vol. 6 No. 3, 185 – 194
189
Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia dengan Pendekatan Human Resources Scorecard
Raditya Ardianwiliandri, Remba Yanuar Efranto dan Amelia Handini
Perbedaan kelas
Terdapat biaya tidak Perbedaan harga Perbedaan biaya Perbedaan tipe
hotel (bintang 3 &
terduga tiket sewa mobil kamar hotel
4)
190
Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2018), Vol. 6 No. 3, 185 – 194
Meningkatkan
kesejahteraan karyawan
Kesejahteraan karyawan
belum merata
191
Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia dengan Pendekatan Human Resources Scorecard
Raditya Ardianwiliandri, Remba Yanuar Efranto dan Amelia Handini
Meningkatkan intensitas
pertemuan formal
karyawan
Intensitas pertemuan
formal belum mencapai
ketentuan
Kurangnya
Kurangnya skill
knowledge
yang dimiliki
karyawan
192
Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2018), Vol. 6 No. 3, 185 – 194
Meningkatkan tingkat
kehadiran karyawan
Meningkatkan
knowledge karyawan
Knowledge karyawan
tidak merata pada
masing-masing divisi
Kondisi karyawan
Terdapat perbedaan
pengetahuan dasar antar Faktor usia
karyawan
193
Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia dengan Pendekatan Human Resources Scorecard
Raditya Ardianwiliandri, Remba Yanuar Efranto dan Amelia Handini
Hal ini dilakukan dengan memaksimalkan Rekomendasi yang dapat diberikan yaitu
kinerja perusahaan yang beriringan dengan mengadakan program sharing pengetahuan
meningkatkan kinerja karyawan sehingga antar karyawan setelah seminar.
dapat membawa keuntungan financial.
3. Program Inisiatif Menekan Tingkat Turn KESIMPULAN
Over Karyawan Dapat diketahui bahwa kinerja sumber
Rekomendasi yang dapat diusulkan untuk daya manusia pada tahun 2015 memiliki nilai
mengatasi permasalahan jumlah turn over indeks total sebesar 6,38 dan pada tahun 2016
yang meningkat yaitu: sebesar 7,88. Pada tahun 2016, terdapat 7
a. Memanfaatkan fasilitas yang ada bagi program inisiatif yang berada pada kategori
karyawan yang jarak antar tempat warna kuning dan 6 program inisiatif yang
tinggal dengan perusahaan terlalu jauh berada pada kategori hijau. Sedangkan pada
b. Memberikan training khusus pada tahun 2015 terdapat 1 program inisiatif yang
karyawan dengan kinerja di bawah rata- berada pada kategori warna merah, 6 program
rata inisiatif yang berada pada kategori kuning, dan
4. Program Inisiatif Meningkatkan Intensitas 6 program inisiatif yang berada pada kategori
Pertemuan Formal Karyawan warna hijau. 7 program inisiatif yang sampai
Rekomendasi yang dapat diusulkan yaitu tahun 2016 tetap berada pada kategori warna
membuat jadwal khusus untuk melakukan kuning, dilakukan analisis dengan root cause
pertemuan formal (rapat) antar manajer dan analysis untuk mendapatkan penyebab yang
supervisor dari seluruh divisi setiap mempengaruhi kinerja program inisiatif
minggunya. Jadwal yang diusulkan untuk tersebut sehingga dapat diberikan rekomendasi
melakukan pertemuan yaitu setiap hari perbaikan yang sesuai.
Senin, yang dimulai pada pukul 09.00
hingga 16.00. DAFTAR PUSTAKA
5. Program Inisiatif Evaluasi Aktivitas Rotasi [1] Moeheriono. (2010). Pengukuran Kinerja
Kerja Berbasis Kompetensi. Bogor: Penerbit
Rekomendasi yang dapat diberikan untuk Ghalia Indonesia.
permasalahan mengenai ketepatan jumlah [2] Becker, B., Huselid, M. & Ulrich D.
karyawan yang melakukan rotasi kerja (2001). The HR Scorecard: Linking
yaitu: People, Strategy, and Performance.
a. Membuat pemetaan skill dan knowledge Boston: Harvard Business School Press.
karyawan [3] Iveta, Gabcanova. (2012). Human
b. Mempersiapkan karyawan yang Resources Key Performance Indicators.
berpotensi untuk melakukan rotasi kerja Journal Of Compatitiveness. 4 (1): 117-
c. Membuat penjadwalan rotasi kerja 128.
d. Mengadakan pertukaran karyawan antar [4] Kusrini. (2007). Konsep dan Aplikasi
divisi yang berbeda Sistem Pendukung Keputusan.
6. Program Inisiatif Meningkatkan Tingkat Yogyakarta: Andi.
Kehadiran Karyawan [5] Riggs, James L. (1986). Essentials Of
Rekomendasi perbaikan yang dapat Engineering Economics (McGraw-Hill
diberikan yaitu memberikan punishment Series In Industrial Engineering And
untuk karyawan yang bersangkutan sesuai Management Science). 2nd Edition. New
dengan yang tertulis pada kontrak kerja. York City: McGraw-Hill Education.
7. Program Inisiatif Meningkatkan Knowledge
Karyawan
194