NIM : 710016129
Kelas : 04
Ujian Semester Akhir PKM
Jawab.
A. Nama : Yunanda Biyan Prastama
NIM : 710016129
Judul Proposal : MENERAPKAN KONSEP MASYARAKAT MADANI “WAWASAN
KEBANGSAAN”
Nama Ketua : Yunanda Biyan Prastama
NIM Ketua : 710016129
1. Latar belakang : Ironis sekali jika melihat kondisi Pemerintahan Indonesia saat ini.
Negara yang notabene religius ternyata menyimpan berbagai masalah dalam hal etika
dan moral. Korupsi, hanya merupakan salah satu contoh dari penyimpangan moral yang
terjadi di Indonesia belakangan ini, korupsi seakan-akan telah melembaga di dalam
masyarakat serta sudah menjadi suatu rahasia umum. Bahkan bagi para pejabat, korupsi
seperti menjadi kewajiban, dan justru dianggap menyimpang kalau tidak
melakukannya. Apalagi membahas tentang perumusan kebijakan, akhir-akhir ini telah
kita dengar istilah “Pasal Pesanan” yang sangat tidak mencerminkan etika
pemerintahan yang baik.
Konsep Good Governance yang ditawarkan oleh sistem demokrasi untuk menjadi
sebuah solusi terbaik nampaknya hanya merupakan janji manis yang ditawarkan pada
awal masa kampanye saja. Namun prakteknya di lapangan, demokrasi dijalankan hanya
oleh para elit politik dan kurang menyentuh keterlibatan masyarakat secara luas.
Akibatnya akuntabilitas, responsibilitas dan responsivitas pemerintah hanya berputar-
putar dikalangan elit politik saja, tidak kepada masyarakat. Konsep “Masyarakat
Madani” yang sering digunakan oleh negara-negara Eropa Timur, memiliki pandangan
lain tentang masyarakat dan pemerintah.
Maka berdasarkan konsep Masyarakat Madani tersebut, untuk mewujudkan tata
pemerintahan yang baik perlu adanya sinergitas diantara empat bagian, yaitu
community (masyarakat), government (pemerintah), business (usaha perekonomian
atau pengusaha), dan voluntary (organisasi/gerakan kedermawanan atau LSM).
Masing-masing bagian berporos pada satu wadah berupa individual, bertanggungjawab
untuk menemukan nilai-nilai yang berbeda dalam rangka “The search for the good life”
(menemukan kehidupan yang baik).
Tujuan : Menguapayakan penerapan konsep masyarakat Madani kepada masyarakat
Indonesia agar mendapatkan nilai-nilai dari konsep masyarakat madani tersebut.
2. Salah satu cara untuk mewujudkan masyarakat madani adalah dengan melakukan
demokratisasi pendidikan. Masyarakat madani perlu segera diwujudkan karena
bermanfaat untuk meredam berbagai tuntutan reformasi dari dalam negeri maupun
tekanan-tekanan politik dan ekonomi dari luar negeri. Di samping itu, melalui
masyarakat madani akan muncul inovasi-inovasi pendidikan dan menghindari
terjadinya disintegrasi bangsa.
3. Terkait dengan kesulitan anggaran pada proposal ini kami sama sekali tidak
menemukan kesulitan dalam anggaran biaya yang dikeluarkan. Dikarenakan pada
penelitian ini kami hanya berfokus kepada masyarakat yang tempat tinggalnya berada
di sekitar tempat tinggal yang kami huni.
4. Kami berbagi tugas dalam penyusunan ini yaitu salah satu anggota (Yunanda Biyan
Prastama) mencari ide pokok konsep mengenai masyarakat Madani yang akan
diterapkan kepada masyarakat sekitar, sedangkan anggota yang satunya lagi (Regita
Cahyani Surahmad) menjalankan tugas sebagai relawan yang turun langsung ke
masyarakat sekitar untuk menjelaskan apa itu konsep masyarakat Madani.
5. Analisa SWOT
Strengths (kekuatan) :
Lokasi dan waktu penelitian : Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Kobo Besar, Kota
Kotamobagu, Sulawesi Utara. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2020.
Metode penelitian : Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Pre
Experimental. Desain yang digunakan adalah One-shot case study. Pengunaan desain
ini, penelitian hanya mengadakan treatment satu kali yang diperkirakan sudah
mempunyai pengaruh.
Teknik penelitian : Mensosialisasikan penerapan masyarakat madani kepada penduduk
setempat yang berjumlah sebanyak 30 orang. Dengan begitu terbangun komunikasi
dengan masyarakat dan kemudian dipaparkan terkait dengan apa itu masyarakat
madani, dan apa yang bisa didapatkan ketika sistem masyarakat madani nantinya akan
diterima oleh masyarakat setempat.
Weaknesses (kelemahan) :
Kurangnya reputasi : Karena berhubung kami masih merupakan mahasiswa, jadi
mungkin dari stigma masyarakat kebanyakan masih menganggap apa yang telah kami
sampaikan belum bisa sepenuhnya dapat diterapkan oleh mereka sendiri.
Opportunities (peluang) :
Target tercapainya : Melihat peluang yang ada pada masyarakat sekitar membuat kami
menjadikan itu sebagai bahan acuan dalam melakukan sosialisasi mengenai konsep
demokrasi masyarakat Madani. Yang dimana masyarakat sekitar masih terikat dengan
pemikiran fanatisme terhadap individu ataupun kelompok. Jadi sangat efisien apabila
konsep demokrasi masyarakat Madani ini dapat diterima dan diterapkan oleh
masyarakat sekitar.
Threats (ancaman) :
Resiko atau ancaman yang dapat ditimbulkan dari penerapan konsep masyarakat
Madani ini sangat minim, karena unsur-unsur konsep masyarakat Madani ini pun sudah
sangat relevan dengan keadaan demokrasi kita sekarang, dan mungkin hanya akan
timbul beberapa interupsi bagi yang tidak memamhami konsep ini secara detail.