Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ASUHAN KEPERAWATAN
A. KASUS
Kasus Diabetes Mellitus :
Keluarga saya yang berdarah Jawa sangat suka sekali dengan makanan manis, karena
sudah tradisi nenek moyang. Termasuk Ayah saya (65 tahun) yang seringkali tidak
terkontrol dalam mengkonsumsi gula. Sudah sejak 1 bulan terakhir ayah sering mengeluh
lemas badannya namun nafsu makan meningkat. Seminggu yang lalu Ayah dirawat di RS
akibat adanya luka pada jempul kaki kiri dan keluhan ini disertai rasa kebas, kulitnya
terlihat melepuh kemudian membengkak, dan keluar nanah, luka ini pun tak kunjung
tidak sembuh. Saat perawat melakukan anamnesa diketahui bahwa ayah mengalami
penurunan berat badan yang drastic padahal nafsu makan saya cenderung meningkat.
Hasil pemeriksaan fisik di dapatkan ulkus diabetic pada tumit kanan dengan panjang 20
cm dengan undermining arah jam 2 kurang lebih 10 cm. Kondisi luka nampak tendon dan
gangrene tepi ulkus, PUS ++, berbau busuk. Saat itu perawat juga menyatakan bahewa
saya mengalami polidipsi, polipagi, poliuri. Saya disarankan untuk diet rendah kalori
sebab kadar gula darah saya masih belum stabil. Dari hasil lab didapatkan : GDS 415
mg/dl, GDP 234 mg/dl, HB 12 mg/dl, L 22.000 Ui, LED 10 mm/jam, trombosit 175.000,
hematokrit 30%. Pasien diberikan terapi Novolin 70/30 yang termasuk Short Acting
Insulin
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. D DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES
MELLITUS DI RUANG DAHLIA RSUD CIERENG
A. PENGKAJIAN
I. Identitas
A. Identitas Pasien
1) Nama inisial : Tn. D
2) No RM : 222115
3) Usia : 65 Thn
4) Status perkawinan : Menikah
5) Pekerjaan : wiraswasta
6) Agama : Islam
7) Pendidikan : SLTP
8) Suku : Jawa
9) Alamat rumah : jln kapten hanapiah no.10 Subang
10) Sumber biaya : BPJS
11) Tanggal masuk RS : 15 April 2020
12) Tanggal pengkajian : 15 April 2020
13) Diagnosa Medis : Diabetes Mellitus
B. Identitas Penanggungjawab
1) Nama : Tn. E
2) Umur : 29 Thn
3) Hubungan dengan pasien : Anak
4) Pendidikan : Sarjana
5) Alamat : Subang
II. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Luka pada jempol kaki kiri
2. Komunikasi terdiri dari pola interaksi sosial sebelum dan saat sakit
Sebelum sakit: klien mengatakan mengikuti aktivitas dilingkungan
rumahnya dan bersosialisasi
Saat sakit: klien mengatakan berinteraksi dengan keluarganya petugas
medis yang ada di rumah sakit
f. Lingkungan
1. Rumah
Kebersihan :klien mengatakan rumahnya bersih
Polusi : klien mengatakan bahwa rumahnya jauh dari polusi
2. Pekerjaan
Kebersihan : klien tidak bekerja
Tidaknyeri Nyeriringan Nyeri sedang Nyeri berat Sangat Nyeri Nyeri tak tertahan
□0-1 □2-3 □ 4-5 6-7 □ 8-9 □ 10
3) Mata : Kesimetrisan, kelopak mata, alis, pergerakan bola mata, pupil, sclera, kornea,
konjungtiva, test penglihatan, penggunaan alat bantu
Simetris, alis tampak sejajar, reflek pupil mengecil ketika di beri rangsangan
cahaya, penglihatan normal, tidak menggunakan kacamata.
JVP tidak meningkat, kelenjar tiroid tidak membesar, tidak ada nyeri saat
menelan.
9) Abdomen : Bentuk, warna, kesimestrisan, adanya bekas luka, distensi, asites, aukultasi
bising usus dan bruit, perkusi seluruh kuadran, adanya shifting dullness, palpasi adanya
nyeri tekan/nyeri lepas dan pembesaran organ (hepar, lien, ginjal, gaster), ketok ginjal
Simestris, bising usus 9x/menit, tidak ada nyeri tekan.
10) Genital :Bentuk, kebersihan, adanya pembengkakan (vagina, testis, penis dan prostat),
sekresi cairan, nyeri atau keluhan lain saat BAK/BAB, frekuensi/ konsistensi/warna/bau
urine/feses, siklus menstruasi, penggunaan kateter, palpasi blader
Daerah genitalia cukup bersih, tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri atau
keluhan pada saat BAB/BAK, frekuensi BAK > 8x/hari warna kuning, bau khas
urin, frekuensi BAB 1x/hari konsistensi padat, warna kuning, bau khas feces, tidak
terpasang kateter.
11) Ekstremitas Atas dan Bawah : Warna, kesimetrisan, deformitas, kontraktur, CRT, turgor
kulit, kondisi luka /dekubitus, gangrene, luka bakar (Rule of nine), ROM, Kekuatan otot,
Krepitasi, nyeri pada sendi dan tulang, penggunaan alat bantu (kruk, kursi roda, traksi,
gips, ORIF,OREF)
Kaji Refleks Biceps, Triceps, Brachialis, Achiles, Patella, Baninski
Atas
Bentuk simetris, tidak ada lesi tidak ada nicotine stanting
Bawah
ada ulkus diabetic pada tumit kanan dengan panjang 20 cm dengan undermining
arah jam 2 kurang lebih 10 cm, adanya pus, berbau busuk.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan nekrosis kerusakan jaringan
2. Lemas berhubungan dengan metabolisme fisik untuk produksi energi berat akibat gula darah
tinggi
3. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan gangguan
kesimbangan insulin, makanan dan aktivitas
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA PERENCANAAN
NO
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Kerusakan integritas jaringan - Tupan : 1. Jaga kulit pasien agar 1. Mengurangi resiko
berhubungan dengan nekrosis Sirkulasi kembali normal tetap bersih dan kering infeksi pada luka
- Tupen 2. Ubah posisi pasien 2 jam pasien
kerusakan jaringan Setelah dilakukan tindakan sekali 2. Melatih dan
asuhan keperawatan 2x24 3. Observasi luka mengurangi resiko
jam diharapkan kerusakan 4. Ajarkan keluarga pasien luka dekubitus
integritas jaringan dapat tentang luka dan 3. Mengetahui
berkurang dengan kriteria perawatan luka lokasi,dimensi,
hasil : kedalaman luka,
1. Perfusi jaringan jaringan nekrotik,
normal tanda-tanda infeksi
2. Ketebalan dan tekstur lokal
jaringan normal 4. Agar keluarga
3. Menunjukan pasien paham dan
terjadinya mengerti cara
penyembuhan luka pengobatan luka