“RHABDOMIOSARCOMA”
Guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak
Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, tuhan yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang. Atas bimbingan dan pertolongannya sehingga
makalah ini dapat tersusun dengan berdasarkan berbagai sumber pengetahuan
yang bertujuan untuk membantu proses belajar mengajar mahasiswa agar dapat
berlangsung secara efektif dan efisien. Sehingga dapat di terbitkan sesuai dengan
yang di harapkan dan dapat di jadikan pedoman dalam melaksanakan kegiatan
keperawatan dan sebagai panduan dalam melaksanakan makalah dengan judul
“Rhabdomiosarcoma”
Penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan,namun
selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.Akhir kata penulis
berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar...................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................2
1.4 Manfaat..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Rabdomiosarkoma...................................................................3
2.2 Etiologi dari Rabdomiosarkoma............................................................3
2.3 Patofisiologi dari Rabdomiosarkoma.....................................................4
2.4 Manifestasi Rabdomiosarkoma..............................................................6
2.5 Pemeriksaan Penunjang Rabdomiosarkoma..........................................6
2.6 Penatalaksanaan dari Rabdomiosarkoma...............................................7
2.7 Komplikasi dari Rabdomiosarkoma......................................................11
2.8 Asuhan Keperawatan dari Rabdomiosarkoma.......................................12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpuan.............................................................................................20
3.2 Saran......................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui definisi Rabdomiosarkoma
1.3.2 Untuk mengetahui etiologi dari Rabdomiosarkoma
1.3.3 Untuk mengetahui manifestasi dari Rabdomiosarkoma
1.3.4 Untuk mengetahui patofisiologi dari Rabdomiosarkoma
1.3.5 Untuk mengetahui komplikasi dari Rabdomiosarkoma
1.3.6 Untuk mengetahui penatalaksanaan dari Rabdomiosarkoma
1.3.7 Untuk mengetahui askep dari Rabdomiosarkoma
1.4 Manfaat
Dalam penulisan makalah ini di harapkan dapat bermanfaat bagi:
1.4.1 Mahasiswa
Dapat di jadikan salah satu refrensi untuk belajar,selain itu
makalah ini dapat di jadikan sebagai salah satu refrensi dalam
melakukan asuhan keperawatan dalam ruang lingkup
Rabdomiosarkoma
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Rabdomiosarkoma berasal dari bahasa Yunani, (rhabdo yang artinya bentuk
lurik, dan myo yang artinya otot). Rabdomiosarkoma merupakan suatu tumor
ganas yang aslinya berasal dari jaringan lunak ( soft tissue ) tubuh, termasuk disini
adalah jaringan otot, tendon dan connective tissue. Rabdomiosarkoma adalah
tumor yang sangat agresif dan cenderung berinfiltrasi di permukaan dan dalam
jaringan di sekitarnya dan juga menyebar secara limfogen dan hematogen.
(Djajadiman Gatot dan Bulan G.M. 2005).
Tumor ini dapat ditemukan terutama di kepala, leher, kandung kemih, vagina,
tangan, kaki, dan batang tubuh. Rabdomiosarkoma juga dapat ditemukan pada
bagian tubuh yang memiliki sedikit atau tanpa otot serat lintang, seperti prostat,
telinga bagian tengah, dan saluran empedu.Umumnya terjadi pada anak-anak
usia 1-5 tahun dan bisa ditemukan pada usia 15-19 tahun walaupun
insidennya sangat jarang. Rabdomiosarkoma relatif jarang terjadi. Dua bentuk
yang sering terjadi adalah embrional rabdomiosarkoma dan alveolar
rabdomiosarkoma.
2.2 Etiologi
Penyebab dari Rabdomiosarkoma sendiri sampai saat ini belum jelas.
Beberapa sindroma genetik dan faktor lingkungan dikatakan berkaitan dengan
peningkatan prevalensi dari RMS.
Beberapa sindroma genetik yang berhubungan dengan angka kejadian RMS :
Neurofibromatosis (4-5% risk of any of a number of malignancies)
Li-Fraumeni syndrome (germline mutation of the tumor suppressor gene
TP53)
Rubinstein-Taybi syndrome
Beckwith-Wiedemann syndrome
2.3 Patofisiologi
Meskipun rabdomiosarkoma berasal dari sel otot skeletal, tumor ini bisa
menyerang bagian manapun dari tubuh kecuali tulang. Botrioid adalah
bentuk dari embrional rabdomiosarkoma yang berasal dari mukosa daerah
yang berongga, seperti kandung kencing, vagina, nasofaring dan telinga tengah.
Lesi pada ekstremitas lebih banyak merupakan alveolar rabdomiosarkoma.
Metastasis ditemukan terutama di paru, sumsum tulang, tulang, kelenjar limfe,
payudara dan otak.
Walaupun merupakan tumor yang paling sering dijumpai pada anak-anak,
etiologi dari rabdomiosarkoma tidak diketahui. Rabdomiosarkoma diduga
timbul dari mesemkim embrional yang sama dengan otot serat lintang. Atas
dasar gambaran mikroskopik cahaya, rabdomiosarkoma termasuk kelompok
“tumor sel bulat kecil”, yang meliputi sarkoma Ewing, neuroblastoma, tumor
neuroektodermal primitif dan limfoma non hodgkin. Diagnosis pasti adalah
histopatologi atau perlu ditambah pemeriksaan imunohistokimia dengan
menggunakan antibody terhdap otot skelet (desmin, aktin khas otot) dan
mikroskop elektron untuk membedakan gambaran khas.
Patofisiologi
Genetik Lingkungan
Mutasi gen
RABDOMIOSARKOMA
Pembengkakan
Kepala Anggota
gerak
Mata Nasofaring
Terdapat
benjolan
Mata Sel mudah Terjadi
menonjol rapuh obstruksi Sulit
pernafasan bergerak
Paralisis otot- Mudah terjadi
otot mata pendarahan Sulit Gangguan
Bersihan
bernafas jalan nafas mobilitas fisik
Gangguan Epitaksis tidak
penglihatan Pola nafas efektif
tidak efektif
Resiko
Resiko cidera kekurangan Traktus
cairan Resiko ISK Genitourinaria
penyebaran
infeksi
kemoterapi Mual, muntah Obstruksi Pendarahan
uretra pd vagina
Sel darah
Rambut Nafsu makan Resiko HB
mati
rontok kurang penyebaran
eliminasi urin
Anemia Anemia
Gangguan Nutrisi
citra tubuh kurang dari
kelemahan kebutuhan Gangguan
perfusi jaringan
serebral
Ganggun Gangguan
pemenuhan integritas kulit
ADL
2.6 Penatalaksanaan
2.6.1 Farmakologi/obat-obatan
A. Golongan Alkilator
Jenis-jenis obat yang termasuk dalam golongan alkilator yaitu :
1. Siklofosfamid
2. Klorambusil
Fungsi obat ini yaitu sebagai obat kanker yang sudah stadium lanjut,
bisa di kategorikan obat keras yaitu obat yang mematikan perjalanan
kanker ganas.
3. Prokarbazin
B. Golongan Antimetabolit
Jenis-jenis obat yang termasuk dalam golongan antimetabolit
yaitu:
1. Methotrexat
A. Pengkajian
Pemeriksaan Fisik
1. Kepala dan leher
a. Kepala :
Inspeksi: terdapat bengkak, penyebaran rambut tidak merata,
mudah rontok.
Palpasi: terdapat benjolan, adanya nyeri tekan pada bagian
luka.
b. Muka :
Inspeksi: Tidak simetris, warna kulit kemerahan karena adanya
inflamasi.
Palpasi: ada nodul, dan nyeri pada muka.
c. Mata :
Inspeksi: tidak simetris, pada muka tampak mata menonjol,
bengkak pada palpebra, bulu mata rontok.
Palpasi: adanya nyeri tekan pada bola mata.
d. Hidung :
Inspeksi: tidak simetris, hidung tersumbat, sekret hidung
berupa darah atau nanah.
Palpasi: ada nodul yang lebih dari 1 cm yang berisi pust.
e. Leher:
Inspeksi: tidak simetris, ada bengkak pada daerah kanker,
pemebsaran pada daerah kelenjar tiroid.
Palpasi: Ada massa pada sekitar kelenjar tiroid. Tekstur kasar
pada kulit.
2. Dada dan thorax
Inspeksi: Bengkak, adanya lesi kulit.
Palpasi: ada massa pada dada.
(pada dada dan thorax jarang di temukannya penyakit kanker
Rabdomiosarkoma)
3. Ekstremitas
Inspeksi:Lesi, dan berwarna kemerahan.
Palpasi: Berupa benjolan dengan tanpa rasa sakit, lunak
4. Genetalia
Inspeksi: Terdapat lesi pada vagina, sekret vagina yang
mengandung darah (pada wanita), pembesaran di salah satu
scrotum (pada laki-laki).
Palpasi: ada benjolan pada sekitar kemaluan/pubis yg lunak.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tak efektif b.d terjadinya obstruksi
2. Pola nafas tidak efektif b.d sulit benafas
3. Gangguan perfusi jaringan serebral b.d pendaran pada vagina
4. Resiko kekurangan cairan b.d epitaksis
5. Gangguan mobilitas fisik b.d sulit bergerak
C. Intervensi Keperawatan
D. Implementasi Keperawatan
No Diagnosa Implementasi
Keperawatan
1 Bersihan jalan nafas 1. BHSP
tak efektif b.d 2. Posisikan pasien dengan nyaman
terjadinya obstruksi 3. Mengajarkan tehnik relaksasi
4. Melakukan Auskultasi area paru, catat area
penurunan/tak ada aliran udara dan bunyi nafas,
misalnya : krekels, mengi.
5. Membantu pasien latihan nafas sering. Tunjukkan
/ Bantu pasien mempelajari melakukan batuk,
missal menekan dada dan batuk efektif sementara
posisi duduk tinggi.
6. Membantu Pengisapan sesuai indikasi
7. Membantu mengawasi efek pengobatan
E. Evaluasi
Dilakukan dengan pemeriksaan penunjang seluruh tubuh, dikombinasi
dengan pemeriksaan darah secara berkala pada 1-3 bulan pertama
Evaluasi berkala sangat penting karena Kanker Rabdomiosarkoma yang
sudah dinyatakan berhasil ablasinya ternyata setelah 5-10 tahun proses
keganasan bisa timbul kembali. Dianjurkan kontrol 1 tahun untuk 5 tahun
pertama setelah dinyatakan ablasi total berhasil, kemudian tiap 2 tahun
sekali.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Rabdomiosarkoma adalah tumor ganas yang berasal dari jaringan lunak
tubuh, terutama pada otot serat lintang yang menempel pada tulang dan membantu
tubuh untuk bergerak. Tumor ini dapat ditemukan terutama di kepala, leher,
kandung kemih, vagina, tangan, kaki, dan batang tubuh. Rabdomiosarkoma juga
dapat ditemukan pada bagian tubuh yang memiliki sedikit atau tanpa otot serat
lintang, seperti prostat, telinga bagian tengah, dan saluran empedu. Sel kanker ini
dapat bermetastasis ke bagian tubuh yang lain.
Penyebab dari Rabdomiosarkoma sendiri sampai saat ini belum jelas.
terdapat sindroma genetik dan faktor lingkungan dikatakan berkaitan dengan
peningkatan prevalensi dari RMS.
Tanda – tanda penyakit rabdomiosarkoma ini biasanya seperti sebuah tumor,
paling sering di daerah kepala dan leher yang meliputi orbita, nasofaring, sinus,
telinga tengah dan kulit kepala, dan dapat dijumpai pula pada saluran urogenital.
3.2 Saran
Makalah sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sebagai
kelompok mengharapkan kritikan dan saran dari dosen pembimbing dan teman –
teman sesama mahasiswa. Selain itu penyakit Rabdomiosarkoma ini sangat
berbahaya dan kita sebagai host harus bisa menerapkan pola hidup sehat agar
kesehatan kita tetap terjaga.
DAFTAR FUSTAKA