Intervensi :
1) Bayi normal atau tidak asfiksia : Skor APGAR 8-10. Bayi normal tidak memerlukan
resusitasi dan pemberian oksigen secara terkendali.
2) Asfiksia Ringan : Skor APGAR 5-7. Bayi dianggap sehat, dan tidak memerlukan
tindakan istimewa, tidak memerlukan pemberian oksigen dan tindakan resusitasi.
3) Asfiksia Sedang : Skor APGAR 3-4. Pada Pemeriksaan fisik akan terlihat frekuensi
jantung lebih dari 100 kali/menit, tonus otot kurang baik atau baik, sianosis, refleks
iritabilitas tidak ada dan memerlukan tindakan resusitasi serta pemberian oksigen
sampai bayi dapat bernafas normal.
4) Asfiksia Berat : Skor APGAR 0-3. Memerlukan resusitasi segera secara aktif dan
pemberian oksigen terkendali, karena selalu disertai asidosis, maka perlu diberikan
natrikus dikalbonas 7,5% dengan dosis 2,4 ml/kg berat badan, dan cairan glukosa
40% 1- 2 ml/kg berat badan, diberikan lewat vena umbilikus. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan frekuensi jantung kurang dari 100 kali/menit, tonus otot buruk, sianosis
berat, dan kadang-kadang pucat, refleks iritabilitas tidak ada.
TUGAS KE-2
1. Jelaskan Critical Component untuk emncegah Bayi Baru Lahir dari kehilagan
panas tubuh selama pemeriksaan fisik
a. Keringkan bayi dengan seksama Mengeringkan dengan cara menyeka tubuh bayi,
juga merupakan rangsangantaktil untuk membantu bayi memulai pernapasannya.
b. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat Ganti handuk atau kain
yang telah basah oleh cairan ketuban dengan selimut atau kain yang baru (hanngat,
bersih, dan kering)
c. Selimuti bagian kepala bayi Bagian kepala bayi memiliki luas permukaan yg relative
luas dan bayi akan dengan cepat kehilangan panas jika bagian tersebut tidak tertutup.
d. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya Pelukan ibu pada tubuh bayi
dapat menjaga kehangatan tubuh dan mencegah kehilangan panas. Sebaiknya
pemberian ASI harus dimulai dalam waktu satu (1) jam pertama kelahiran
e. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir Karena bayi baru
lahir cepat dan mudah kehilangan panas tubuhnya, sebelum melakukan
penimbangan, terlebih dahulu selimuti bayi dengan kain atau selimut bersih dan
kering.
f. Berat badan bayi dapat dinilai dari selisih berat bayi pada saat
berpakaian/diselimuti dikurangi dengan berat pakaian/selimut. Bayi sebaiknya
dimandikan sedikitnya enam jam setelah lahir.
2. Intervensi yang dialkukan apabila terdapat hasil pengukuran yang tidak sesuai
Untuk bayi BBLR dengan komplikasi tertentu, seperti paru-paru yang belum matang atau
masalah pada usus, maka bayi tersebut perlu dirawat di ruang perawatan intensif neonatal
(NICU). Di ruang ini, petugas medis akan membaringkan bayi di tempat tidur yang
suhunya telah diatur, serta memberikan susu dengan teknik dan alat khusus. Bayi baru
diperbolehkan pulang setelah komplikasi dapat diatasi dan ibunya dapat memberikan ASI
secara normal. Untuk merawat bayi prematur atau bayi yang berat badan lahirnya rendah,
dokter juga biasanya akan menyarankan metode kangguru. Untuk bayi BBLR, dokter
sangat menganjurkan pemberian ASI, karena dapat mendukung pertumbuhan dan
kenaikan berat badan. Jika ibunya tidak bisa memberikan ASI, bayi dapat diberikan ASI
dari donor.Bayi BBLR yang lahir tanpa komplikasi dapat mengejar ketertinggalan
pertumbuhannya seiring waktu. Namun pada saat dewasa, kebanyakan bayi BBLR
berisiko mengalami berat badan berlebih atau obesitas, serta berisiko menderita diabetes,
tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. Beberapa bayi BBLR juga dapat mengalami
keterlambatan perkembangan mental.