Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN

DIARE DAN TYPOID FEVER

Oleh:

NI MADE VINA WIDYA YANTI (18.321.2849)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
TAHUN AJARAN 2020
Pathway diare
1. Keluhan utama merupakan keluhan yang paling dirasakan dan yang paling sering
mengganggu pasien pada saat itu. Keluhan utama pasien dijadikan sebagai acuan dalam
menggali informasi lebih dalam, melakukan pemeriksaan, dan pemberian tindakan.
2. Riwayat penyakit sekarang merupakan rincian dari keluhan utama yang berisi tentang
riwayat perjalanan pasien selama mengalami keluhan secara lengkap.
3. Pemeriksaan fisik merupakan data yang didapatkan berdasarkan hasil pemeriksaan secara
langsung pada pasien. Pemeriksaan terdiri dari:
a. Kepala
b. Mata
c. Hidung
d. Dada
e. Leher
f. Jantung
g. Abdomen
h. Genetalia
i. Ekstermitas (atas dan bawah)
• Inspeksi adalah suatu tindakan pemeriksaan menggunakan indra penglihatan untuk
mendeteksi karakteristik normal atau tanda tertentu dari bagian dan fungsi tubuh pasien.
• Palpasi adalah pemeriksaan dengan cara meraba, menekan, dan memegang bagian tubuh
pasien untuk mengetahui adanya nyeri, spasme, suhu lokal, tonus, bengkak, dan lain-lain.
• Perkusi merupakan pemeriksaan dengan cara memberikan ketukan pada anggota tubuh
pasien yang mengalami gangguan.
• Auskultasi merupakan proses mendengarkan suara yang dihasilkan tubuh untuk
membedakan suara normal dan abnormal menggunakan alat bantu stetoskop. Suara yang
didengarkan berasal dari sistem kardiovaskuler, respirasi, dan gastrointestinal

4. Diagnosa
a. Diare b.d proses infeksi, inflamasi diusus
b. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif
c. Kerusakan integritas kulit b.d eksresi/BAB sering
5. Intervensi/Rencana Keperawatan
Rencana tindakan adalah desain spesifik intervensi untuk membantu klien dalam
mencapai kriteria hasil. Rencana tindakan dilaksanakan berdasarkan komponen penyebab
diagnosa keperawatan. Oleh karena itu rencana mendefinisikan suatu aktifitas yang
diperlukan untuk membatasi factor-faktor pendukung terhadap suatu permasalahan.
No No Tujuan dan Intervensi Rasional
Diagnosa Kriteria Hasil
1 1 Setelah dilakukan 1. Monitor 1. Untuk
tindakan keperawatan tanda dan mengetahui
selama…x24 jam, gejala diare tanda dan
diharapkan diare dapat 2. Instruksikan gejala dari
berkurang dengan pasien dan pasien
Kriteria Hasil: keluarga 2. Untuk
1. Feses berbentuk, untuk mengatahui
BAB sehari mencatat tekstur dari
sekali-tiga hari
warna, feses
2. Menjaga daerah
sekitar rectal dari jumlah, tersebut
iritasi frekuensi dan 3. Untuk
3. Tidak mengalami konsistensi mengurangi
diare dari feses stress yang
3. Ajarkan dihadapi
teknik oleh pasien
menurunkan 4. Untuk
stress mengetahui
4. Evaluasi jenis
intake makanan
makanan yang
yang masuk dimakan
pasien

2 2 Setelah dilakukan 1. Monitor vital 1. Agar


tindakan keperawatan sign mengetahui
selama …x24 jam, 2. Tawarkan keadaan
diharapkan volume snack (jus umum
cairan dapat meningkat buah/ buah pasien
dengan Kriteria Hasil: segar) 2. Agar
1. Tekanan darah,
3. Dorong pasien
nadi, suhu tubuh
dalam batas keluarga tidak
normal untuk dehidrasi
2. Tidak ada tanda membantu 3. Agar
tanda dehidrasi pasien makan nutrisi
3. Elastis turgor 4. Kolaborasi pasien
kulit baik, pemberian terpenuhi
membrane
cairan IV 4. Agar
mukosa lembab,
tidak ada rasa kebutuhan
haus yang cairan
berlebihan pasien
terpenuhi
3 3 Setelah dilakukan 1. Monitor 1. Agar
tindakan keperawatan status nutrisi kebutuhan
selama …x24 jam, pasien nutrisi
diharapkan dapat 2. Mobilisasi pasien
integritas kulit dapat pasien setiap terpenuhi
meningkat dengan dua jam 2. Agar
Kriteria Hasil: sekali pasien
1. Pertahankan 3. Anjurkan merasa
integritas kulit
pasien untuk nyaman
yang baik
2. Menunjukkan menggunakan 3. Agar
pemahaman pakaian yang pasien
dalam proses longgar merasa
perbaikan kulit 4. Oleskan lebih
dan mencegah lotion pada nyaman
terjadinya cedera daerah yang 4. Agar kulit
berulang
tertekan pasien
3. Mampu
melindungi kulit, terasa
mempertahankan lembab
kelembaban kulit

5. Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah
disusun pada tahap perencanaan.
6. Evaluasi merupakan langkah proses keperawatan yang memungkinkan perawat untuk
menentukan apakah intervensi keperawatan telah berhasil meningkatkan kondisi klien
atau perbandingan yang sistematis dan terencana antara hasil akhir yang teramati dan
tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan.

Pathway Typoid fever


1. Keluhan utama merupakan keluhan yang paling dirasakan dan yang paling sering
mengganggu pasien pada saat itu. Keluhan utama pasien dijadikan sebagai acuan dalam
menggali informasi lebih dalam, melakukan pemeriksaan, dan pemberian tindakan.
2. Riwayat penyakit sekarang merupakan rincian dari keluhan utama yang berisi tentang
riwayat perjalanan pasien selama mengalami keluhan secara lengkap.
3. Pemeriksaan fisik merupakan data yang didapatkan berdasarkan hasil pemeriksaan secara
langsung pada pasien. Pemeriksaan terdiri dari:
a. Kepala
b. Mata
c. Hidung
d. Dada
e. Leher
f. Jantung
g. Abdomen
h. Genetalia
i. Ekstermitas (atas dan bawah)
• Inspeksi adalah suatu tindakan pemeriksaan menggunakan indra penglihatan untuk
mendeteksi karakteristik normal atau tanda tertentu dari bagian dan fungsi tubuh pasien.
• Palpasi adalah pemeriksaan dengan cara meraba, menekan, dan memegang bagian tubuh
pasien untuk mengetahui adanya nyeri, spasme, suhu lokal, tonus, bengkak, dan lain-lain.
• Perkusi merupakan pemeriksaan dengan cara memberikan ketukan pada anggota tubuh
pasien yang mengalami gangguan.
• Auskultasi merupakan proses mendengarkan suara yang dihasilkan tubuh untuk
membedakan suara normal dan abnormal menggunakan alat bantu stetoskop. Suara yang
didengarkan berasal dari sistem kardiovaskuler, respirasi, dan gastrointestinal

4. Diagnosa
a. Ketidakefektifan termoregulasi b.d fluktuasi suhu lingkungan, proses penyakit
b. Nyeri akut b.d proses peradangan
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yang tidak
adekuat
5. Intervensi/Rencana Keperawatan
Rencana tindakan adalah desain spesifik intervensi untuk membantu klien dalam
mencapai kriteria hasil. Rencana tindakan dilaksanakan berdasarkan komponen penyebab
diagnosa keperawatan. Oleh karena itu rencana mendefinisikan suatu aktifitas yang
diperlukan untuk membatasi factor-faktor pendukung terhadap suatu permasalahan.
No No Tujuan dan Intervensi Rasional
Diagnosa Kriteria Hasil
1 1 Setelah dilakukan 1. Monitor 1. Agra
tindakan keperawatan tanda-tanda mengetahui
selama …x24 jam, vial keadaan
diharapkan 2. Selimuti umum
termoregulasi dapat pasien pasien
meningkat dengan 3. Ajarkan 2. Untuk
Kriteria Hasil: pasien cara mencegah
1. Tanda-tanda vital mencegah hilangnya
2. Tidak ada
keletihan kehangatan
perubahan warna
kulit akibat tubuh pasien
panas 3. Agar pasien
4. Diskusikan bisa
tentang mengetahui
pentingnya cara
pengaturan pencegahan
suhu 4. Agar bisa
mengetahui
suhu pasien
2 2 Setelah dilakukan 1. Monitor 1. Agar
tindakan keperawatan vital sign mengetahui
selama …x24 jam, 2. Berikan keadaan
diharapkan nyeri dapat analgesic umum
berkurang dengan teapt waktu pasien
Kriteria Hasil: tertama saat 2. Agar rasa
1. Mampu
nyeri hebat nyeri
mengontrol nyeri
2. Mampu 3. Bantu berkurang
mengenali nyeri pasien dan 3. Agar pasien
dengan skala keluarga mendapatkan
nyeri 1 untuk dukungan
3. Menyatakan rasa mencari 4. Agar pasien
nyaman setelah dukungan mendapatkan
nyeri berkurang
4. Kolaborasi perawatan
dengan lebih intensif
dokter jika
ada keluhan
dan
tindakan
nyeri tidak
berhasil
3 3 Setelah dilakukan 1. Monitor BB 1. Agar
tindakan keperawatan pasien mengetahui
selama …x24 jam, dalam batas berat badan
diharapkan kebutuhan normal pasien
nutirsi dapat meningkat
dengan Kriteria Hasil: 2. Berikan 2. Agar nutrisi
1. Berat badan ideal informasi pasien
sesuai dengan tentang terpenuhi
tinggi badan kebutuhan 3. Agar pasien
2. Tidak terjadi
nutrisi bisa
penurunan berat
badan yang 3. Ajarkan membuat
berarti pasien cara buku catatan
3. Mampu membuat harian
mengidentifikasi buku makanan
kebutuhan nutrisi catatan 4. Agar
makanan kebutuhan
harian nutrisi dan
4. Kolaborasi kalori pasien
dengan ahli terpenuhi
gizi untuk
menentukan
jumlah
kalori dan
nutrisi yang
dibutuhkan
pasien

5. Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah
disusun pada tahap perencanaan.
6. Evaluasi merupakan langkah proses keperawatan yang memungkinkan perawat untuk
menentukan apakah intervensi keperawatan telah berhasil meningkatkan kondisi klien
atau perbandingan yang sistematis dan terencana antara hasil akhir yang teramati dan
tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan.
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.ums.ac.id/35761/6/KTI%20BAB%20III%20fix.pdf

Nanda. 2011. Panduan Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi. Jakarta : EGC

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator
Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2017). Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI

Anda mungkin juga menyukai