Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

HASIL PENELITIAN AIR TEH

DOSEN PEMBIMBING
Drs.P.Sigit S,M.Pd

Disusun oleh:

Hendri Kurniawan (182017)

AKADEMI MARITIM YOGYAKARTA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dankarunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa
penulis ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaatbagi pembaca dan
teman- teman.

Yogyakarta,11 Desember 2018


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
A.Pendahuluan..............................................................................................................1
B.Metode Penelitian......................................................................................................2
D.Kesimpulan...............................................................................................................5
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Teh merupakan salah satu tanaman industri yang sangat penting. Dari tanaman ini diambil
daunnya yang masih muda. Kemudian diolah dan digunakan untuk bahan minuman yang
lezat. Disamping itu, the juga diekspor dan menghasilkan devisa untuk negara. Kebutuhan
akan the di dalam dan di luar negeri terus meningkat. Karena itu, diusahakan penanaman the
diperluas dan diperbaiki. Tanaman teh karena berasal dari sub tropis, maka cocok ditanam di
daerah pegunungan. Garis besar syarat tumbuh untuk tanaman teh adalah kecocokan iklim
dan tanah.

Tanaman teh umumnya mulai dapat dipetik daunnya secara menerus setelah umur 5 tahun.
Dengan pemeliharaan yang baik tanaman teh dapat memberi hasil daun teh yang cukup besar
selama 40 tahun. Kebun-kebun teh karenanya perlu senantiasa memperoleh pemupukan
secara teratur, bebas serangan hama penyakit tanaman, memperoleh pemangkasan secara
baik, memperoleh curah hujan yang cukup. Kebun-kebun teh perlu diremajakan setelah
tanaman tehnya berumur 40 tahun ke atas. Sesudah abad ke-18, teh dikenal di seluruh dunia.
Mula-mula hanya di daratan China dan India. Pada abad ke-9 teh mulai ditanam di Jepang.
Orang Eropa mengenal teh di abad ke-16. Teh mempunyai 2 varietas, yakni: varietas Sinensis
dan varietas Assamica. Teh assamica-lah yang paling banyak ditanam di Indonesia.
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

A.      Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini saya lakukan selama 4 hari pada hari Senin, 3 Desember 2018 samapai dengan
Kamis, 6 Desember 2018.

B.       Alat dan Bahan


1 .Gelas
2. 1 bungkus teh
3. Sendok
C.       Hasil Pengamatan

1.Teh hari pertama masih beraroma khas teh.

2. Teh hari ke-2 warnanya sudah mulai keruh dan sedikit bau kecing.

3.Teh hari ke-3 mulai ada jamur diatas teh dan berbau kecing.
4.Teh hari terakhir ditumbuhi banyak jamur dan beraroma kecing.

BAB III

KESIMPULAN

Bahwa teh di panaskan di bawah sinar


matahari secara langsung akan
menyebabkan perubahan yang drastis dan tentunya akan menimbulkan jamur-jamur pada teh
tersebut.Dan teh tersebut pun tidak dapat dikonsumsi lagi karena didalam teh tersebur
terdapat berbagai bakteri-bakteri yang berbahaya bagi kesehatan

Anda mungkin juga menyukai