Anda di halaman 1dari 7

FLORA DAN FAUNA

1. Pengertian

Flora dan fauna adalah tanaman dan satwa liar, yang asli liar di wilayah
geografis yang sering disebut sebagai wilayah flora dan fauna. Kedua-duanya
adalah istilah kolektif, merujuk pada kelompok tanaman atau satwa liar tertentu ke
suatu daerah atau suatu periode waktu. Misalnya, flora dan fauna yang hangat
dapat terdiri dari daerah tropis ke sedang hangat-tumbuhan dan jenis burung
eksotis.

Definisi, flora berasal dari bahasa Latin yaitu Flora, dewi yang bunga.
Flora dapat merujuk kepada sekelompok tanaman, sebuah penyelidikan dari
kelompok tanaman, serta bakteri. Flora adalah akar kata bunga, yang berarti
menyangkut bunga. Fauna dapat merujuk pada kehidupan hewan atau binatang
klasifikasi dari daerah tertentu, jangka waktu, atau lingkungan. Fauna juga berasal
dari bahasa Latin. Dalam Mitologi Romawi Fauna adalah kakak dari Faunus, roh
yang baik dari hutan dan dataran.

Flora dan fauna di suatu wilayah yang biasanya dijelaskan dalam istilah
biologi untuk menyertakan genus dan spesies tanaman dan hewan hidup, pilihan
mereka tumbuh berkembang biak atau kebiasaan, dan sambungan ke satu sama
lain di lingkungan juga. Selain kelompok geografis, lingkungan juga akan
membantu lebih lanjut klasifikasi flora dan fauna. Misalnya, air flora dan fauna di
kawasan merujuk kepada tanaman dan hewan yang hidup di dalam air atau sekitar
satu wilayah geografis.

Biologists and environmentalists memepelajari flora dan fauna untuk


sejumlah alasan. Pelestarian dan konservasi serta mendapatkan pemahaman baru
biologi hanyalah beberapa alasan mengapa flora dan fauna yang sangat penting
bagi peneliti. Beberapa organisasi, termasuk Fauna dan Flora International (FFI),
bekerja sama untuk menggunakan mereka untuk penelitian dan temuan lebih
lanjut tentang kebijakan konservasi dan pelestarian serta keanekaragaman hayati.

1
Indonesia merupakan negara yang memiliki sumberdaya alam hayati yang tinggi
dan tersebar di seluruh pelosok tanah air. Kekayaan sumberdaya alam hayati
menjadi tumpuan baru bagi pembangunan nasional selain penggunaan
sumberdaya alam takterbarukan seperti minyak bumi dan gas alam.

Kemajuan pembangunan nasional terus berlanjut menuju era


industrialisasi, sementara itu pemantauan mutu lingkungan memerlukan perhatian
khusus sebagai dampak dari sisi lain pembangunan nasional, meskipun Indonesia
telah menganut azas pemanfaatan secara lestari namun kerusakan lingkungan
akibat pembangunan tidak dapat dihindarkan.

Upaya pemanfaatan kekayaan sumberdaya alam hayati tidak dapat terlepas


dari UUD 1945, khususnya Pasal 33 Ayat (3) yang berbunyi “Bumi dan air dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran Rakyat”. Pengertian dikuasai
oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat tidak
berarti pemanfaatannya dilakukan dengan semena-mena namun juga harus
memperhatikan aspek-aspek keserasian, keselarasan, keseimbangan, keadilan
yang merata dan berkelanjutan, baik bagi generasi masa kini maupun yang akan
datang.

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk tetap menjaga keutuhan


dan keberlanjutan dari sumberdaya alam hayati yang dapat terperbarukan sebagai
tumpuan pembangunan saat ini, sehingga daya dukung lingkungan tetap
seimbang. Ditetapkannya Undang-undang No.4 Tahun 1982 mengenai Ketentuan-
ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Undangundang No. 5 Tahun
1990 mengenai Konservasi Sumberdaya Alam. Hayati dan Ekosistemnya serta
Undang-undang No. 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan United Nations
Convention on Biological Diversity (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa
mengenai Keanekaragam Hayati), mencerminkan bahwa Pemerintah tidak
mengabaikan keberadaan lingkungan yang tetap utuh dan seimbang sehingga
tidak mengkhawatirkan bagi generasi penerusnya.

2
Sumberdaya alam hayati yang meliputi keanekaragaman flora dan fauna
mempunyai fungsi dan manfaat sebagai unsur pembentuk lingkungan hidup yang
kehadirannya tidak dapat diganti. Mengingat sifatnya yang tidak dapat diganti dan
memiliki kedudukan serta berperan penting bagi kehidupan manusia, maka upaya
konservasi sumberdaya alam hayati flora dan fauna menjadi kewajiban mutlak
bagi setiap generasi.

Upaya-upaya konservasi tidak akan mendapatkan hasil seperti yang


diharapkan tanpa dukungan dan peran serta aktif dari segenap lapisan masyarakat.
Oleh karena itu salah satu upaya yang dianggap strategis dan efektif oleh
Pemerintah adalah dengan menetapkan berbagai macam kekayaan sumberdaya
alam hayati tersebut ke dalam bentuk Identitas Flora dan Fauna Daerah.
Penetapan Identitas Flora dan Fauna Daerah merupakan upaya nyata yang
dilakukan sebagai tindak lanjut dari Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1993
tentang Satwa dan Bunga Nasional. Dengan ditetapkannya Flora dan Fauna
Identitas Daerah Tingkat I ini dapat dilanjutkan pula dengan pemilihan Flora dan
Fauna di Tingkat II, Kecamatan dan Desa. Diharapkan dengan demikian akan
dapat mendorong upaya-upaya perlindungan, pengawetan, serta pemanfaatan
secara berkelanjutan sumberdaya alam hayati flora dan fauna baik oleh aparat
Pemerintah di Daerah maupun masyarakat secara keseluruhan sampai dengan ke
Tingkat II bahkan Kecamatan dan Pedesaan.

2. Persebaran Flora & Fauna / Hewan & Tumbuhan Di Indonesia - Ilmu


Geografi

Indonesia meliliki keanekaragaman flora dan fauna baik di Indonesia


bagian barat, tengah dan timur akibat pengaruh keadaan alam, rintangan alam dan
pergerakan hewan di alam bebas. Ketiga wilayah di Indonesia memiliki keunikan
dan ciri khas keragaman binatang dan tanaman yang ada di alam bebas.

3
Alfred Russel Wallace dan Max Wilhelm Carl Weber adalah orang-orang
yang mengelompokkan tipe flora dan fauna Indonesia ke dalam tiga kelompok,
yaitu :

a. Fauna Asiatis Wilayah = Indonesia bagian barat (sumatera, jawa,


kalimantan hingga selat makassar dan selat lombok) Hewan = badak,
harimau, orangutan, gajah, dsb.
b. Fauna Peralihan dan Fauna Asli Wilayah = Indonesia bagian tengah
(sulawesi dan nusa tenggara) Hewan = Babi rusa, kuskus, burung maleo,
kera, dll.
c. Fauna Australis Wilayah = Indonesia bagian timur (papua)
Binatang = Burung cendrawasih, burung kakatua, kangguru, dsb.

Dalam peta persebaran flora dan fauna Indonesia Antara fauna tipe asiatis
dan peralihan terdapat garis wallace. Antara fauna tipe peralihan dan tipe australis
terdapat garis weber.

Kondisi flora dan fauna di setiap daerah dipengaruhi oleh banyak hal
seperti:

1. Tinggi rendah dari permukaan laut


2. Jenis tanah
3. Jenis hutan
4. Iklim
5. Pengaruh manusia, dan lain-lain

3. Persebaran Flora & Fauna di Indonesia

  Wilayah Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman


sumber daya hati baik yang terdapat di darat, laut maupun udara.

4
Keanekaragaman flora dan fauna tersebut mendorong pada peneliti dan pecinta
alam datang ke Indonesia untuk meneliti flora dan fauna.

a. Persebaran Flora (dunia tumbuhan) di Indonesia

Tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu tempat ada yang tumbuh


secara alami dan ada juga yang dibudidayakan oleh manusia. Flora ataua
dunia tumbuhan di berbagai tempat di dunia pasti berbeda-beda, hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut :

 Iklim
 Jenis tanah
 Relief atau tinggi rendah permukaan bumi
 Biotik (pengaruh makhluk hidup).

Adanya faktor-faktor tesebut, Indonesia memeliki keanekara- gaman


jenis tumbuh-tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang sangat besar
terutama suhu udara dan curah hujan. Daerah yang curah hujannya tinggi
memiliki hutan yang lebat dan jenis tanaman lebih bervariasi, misalnya: di
Pulau Sumatera dan Kalimantan

Sedangkan daerah yang curah hujannya relatif kurang tidak memiliki


hutan yang lebat seperti di Nusa Tenggara. Daerah ini banyak di tum- buhi
semak belukar dengan padang rumput yang luas.

Suhu udara juga mempengaruhi tanaman yang dapat hidup di suatu


tempat. Junghuhn telah membuat zonasi (pembatasan wilayah) tumbuh-
tumbuhan di Indonesia sebagai berikut :

 Daerah panas (0 – 650 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini


adalah kelapa, padi, jagung, tebu, karet.
 Daerah sedang ( 650 – 1500 meter), tumbuhan yang cocok di
daerah ini adalah kopi, tembakau, teh, sayuran.
 Daerah sejuk ( 1500 – 2500 meter), tumbuhan yang cocok di
daerah ini adalah teh, sayuran, kina, pinus.

5
 Daerah dingin (di atas 2500 meter) tidak ada tanaman budidaya

Beberapa jenis flora di Indonesia yang dipengaruhi oleh iklim antara lain
sebagai berikut :

 Hutan Musim, terdapat di daerah Indonesia yang memiliki suhu


udara tinggi dan memiliki perbedaan kondisi tumbuhan di musim
hujan dan musim kemarau. Pada musim kemarau pohonnya akan
meranggas dan pada musim hujan akan tumbuh hijau kembali.
Contoh hutan mu- sim ialah hutan jati dan kapuk randu. Hutan
musim banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
 Hutan Hujan Tropis, terdapat di daerah yang curah hujannya
tinggi. Indonesia beriklim tropis dan dilalui garis khatulistiwa
sehing- ga Indonesia banyak memperoleh sinar matahari sepanjang
tahun, curah hujan tinggi dan temperatur udara tinggi. Di Indonesia
hutan hujan tropis terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi dan Papua.
 Sabana, terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit. Sabana
beru- pa padang rumput yang diselingi pepohonan yang
bergerombol. Sabana terdapat di Nusa Tenggara Barat dan Nusa
Tenggara Timur.
 Steppa, adalah padang rumput yang sangat luas. Stepa terdapat di
daerah yang curah hujannya sangat sedikit atau rendah. Stepa
terda- dapat di Nusa Tenggara Timur, baik untuk peternakan.
 Hutan Bakau atau Mangrove, adalah hutan yang tumbuh di pantai
yang berlumpur. Hutan bakau banyak terdapat di pantai Papua,
Sumatera bagian timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.

6
b. Persebaran Fauna (dunia hewa) di Indonesia)

Keanekaragaman dan perbedaan fauna di Indonesia dipengaruhi oleh


keadaan alam, gerakan hewan dan rintangan alam. Fauna atau dunia
hewan di Indonesia digolongkan menjadi tiga kelompok berdasarkan
pengelompokan oleh Alfred Russel Wallace dan Max Wilhelm Carl
Weber. Secara ringkas tiga kelompok fauna di Indonesia adalah ebagai
berikut :

 Fauna tipe Asiatis, menempati bagian barat Indonesia sampai Selat


Makasar dan Selat Lombok. Di daerah ini terdapat berbagai jenis
hewan menyusui yang besar seperti gajah, harimau, badak,
beruang, orang utan.
 Fauna tipe Australis, menempati bagian timur Indonesia, meliputi
Papua dan pulau-pulau sekitarnya. Di daerah ini terdapat jenis
hewan seperti kangguru, burung kasuari, cendrawasih, kakaktua.
 Fauna Peralihan dan asli, terdapat di bagian tengah Indonesia,
meliputi Sulawesi dan daerah Nusa Tenggara. Di daerah ini
terdapat jenis hewan seperti kera, kuskus, babi rusa, anoa dan
burung maleo.

Peta Persebaran Fauna Indonesia berdasarkan Garis Wallace dan Garis Weber

 Garis Wallace membatasi Fauna Asiatis dengan Fauna Peralihan


 Garis Weber membatasi Fauna Australis dengan Fauna Peralihan.

Anda mungkin juga menyukai