Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Latar Belakang
sebagai dampak penyebaran COVID-19 juga dirasakan melalui pembatasan orang yang
secara global.
sejauh ini belum terjadi kekurangan pangan karena penyebaran COVID-19. Dampak
ini masih sulit diprediksi, karena begitu banyak yang tidak diketahui tentang COVID-
19, termasuk seberapa cepat penyebaran dan efektifnya tindakan pengendalian yang
dapat dilakukan.
angka sementara dari BPS adalah sebesar 1.342.861 ton, dan pada tahun 2020 produksi
padi diprediksi sebesar 1.810.646,1 ton. Peningkatan ini disebabkan oleh kontribusi
program Optimasi Lahan Rawa (Program SERASI) pada tahun 2019 seluas 104 ribu ha
yang mempunyai potensi produksi sebesar 400.000 ton GKG. Sedangkan untuk
tanaman hortikultura seperti bawang merah, cabe besar dan cabe merah pada tahun
2019 berdasarkan angka tetap dari BPS untuk bawang merah produksinya adalah
sebesar 1.143,10 ton dan pada tahun 2020 produksinya diprediksikan sebesar 1.034,8
Ha. Cabe besar produksi di tahun 2019 adalah sebesar 11.392 ton dan pada tahun
2020 produksinya diprediksikan sebesar 10.417,5 ton. Cabe rawit pada tahun 2019
produksi nya sebesar 13.768 ton dan pada tahun 2020 produksinya diprediksikan
NO URAIAN Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec 2020
1 Produksi Gabah 35.079,03 73.775,57 263.956,25 209.709,29 164.734,15 190.412,38 206.885,10 311.005,13 182.435,14 129.469,42 72.013,10 26.939,46 1.866.414,01
2 Penggunaan Gabah 2.392,39 5.031,49 18.001,82 14.302,17 11.234,87 12.986,12 14.109,56 21.210,55 12.442,08 8.829,81 4.911,29 1.837,27 127.289,44
3 Ketersediaan Gabah 32.686,64 68.744,08 245.954,44 195.407,12 153.499,28 177.426,25 192.775,53 289.794,58 169.993,06 120.639,61 67.101,81 25.102,19 1.739.124,58
4 Konversi Beras 21.471,86 45.157,98 161.567,47 128.362,94 100.833,67 116.551,30 126.634,25 190.366,06 111.668,44 79.248,16 44.079,18 16.489,63 1.142.430,94
5 Penggunaan Beras 105,21 221,27 791,68 628,98 494,09 571,10 620,51 932,79 547,18 388,32 215,99 80,80 5.597,91
6 Ketersediaan Beras 21.366,64 44.936,71 160.775,79 127.733,96 100.339,59 115.980,20 126.013,74 189.433,26 111.121,27 78.859,84 43.863,19 16.408,83 1.136.833,02
7 Konsumsi Beras 33.174,68 33.174,68 33.174,68 33.174,68 33.174,68 33.174,68 33.174,68 33.174,68 33.174,68 33.174,68 33.174,68 33.174,68 398.096,20
8 Surplus/Minus - 11.808,04 11.762,03 127.601,11 94.559,27 67.164,91 82.805,52 92.839,06 156.258,58 77.946,58 45.685,16 10.688,50 - 16.765,86 738.736,82
Sedangkan untuk komoditas bawang dan cabe yang sering kali menjadi
bawang merah, artinya produksi dalam daerah masih belum mampu memenuhi
tahun 2019 sebesar 1.143 ton, sedangkan konsumsinya mencapai 11.124 ton per tahun.
B. Tujuan
Terpenuhinya ketersediaan bahan pangan dalam menghadapi pandemic virus
2
A. Pengertian COVid-19
SARS-COV-2, atau seringkali disebut Virus Corona. Virus Corona terdiri dari
berbagai macam jenis. Ada yang menginfeksi hewan, seperti kucing dan anjing.
SARS-COV-2 merupakan virus yang pada awalnya berasal dari kelelawar, dan
kemudian bisa menulari manusia. Saat ini, tidak ada bukti penularan SARS-COV-2
dari kucing dan anjing ke manusia. Terdapat lebih dari 1,8 juta orang terinfeksi dan
lebih dari 100 ribu orang meninggal dunia. Di Indonesia sendiri, ada lebih dari 4 ribu
kasus ditemukan dan hampir 400 orang telah meninggal dunia. Kenapa banyak yang
tertular? Pertama, karena COVID-19 merupakan penyakit baru, jadi manusia belum
punya kekebalan tubuh terhadap Virus SARS-COV-2. Kedua, vaksin dan obatnya
belum ditemukan. Saat ini, peneliti di penjuru dunia masih berlomba-lomba mencari
1. Padi Rawa
memiliki lahan rawa yang berpotensi untuk pengembangan padi lahan rawa
3
diantaranya Kabupaten Banjar, Tanah laut, Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan dan
Jenis Padi rawa di biasa di tanam masyarakat Kalimantan Selatan ada berbagai
macam yaitu : padi lokal( seperti siam unus), padi unggul (seperti : ciherang,
Berdasarkan angka sementara dari BPS pada tahun 2019 luas panen tanaman
padi di Provinsi Kalimantan Selatan adalah seluas 578.245 Ha, Produktivitas sebesar
38,28 ku/Ha dan Produksi sebesar 2.213.467 Ton. Pada tahun 2018 luas panen
2. Bawang Merah
sebelah utaranya, tetapi kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia, baik sub-
tropis maupun tropis. Wujudnya berupa umbi yang dapat dimakan mentah, untuk
bumbu masak, acar, obat tradisional, kulit umbinya dapat dijadikan zat pewarna dan
tani bawang merah menjadi sumber pendapatan dan kesempatan kerja bagi petani di
ekonomi wilayah. bawang merah sebagai salah satu komoditas hortikultura yang
termasuk dalam kategori komoditas bernilai tinggi (high value comodity) sehingga
kabupaten Tanah Laut, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Barito Kuala, Tabalong dan
merah di Kalimantan selatan adalah seluas 186 Ha, produksi sebesar 1.143,10 Ton
dan produktivitas sebesar 6,15 Ton/Ha, sedangkan pada tahun 2018 luas panen seluas
269 Ha, produksi sebanyak 1.411,5 Ton dan produktivitas sebesar 5,25 Ton/Ha. Dari
angka tetap BPS tersebut Luas panen tanaman bawang merah pada tahun 2019
sebesar 19,02 Ton dan produktivitas mengalami peningkatan sebesar 17,12 Ton/Ha.
3. Cabe
dibudidayakan, yakni cabe besar, cabe rawit dan cabe hibrida. Disamping itu
terdapat beberapa jenis cabe hias yang tidak untuk dikonsumsi seperti jenis-jenis
cabe hias.
besar dan cabe rawit. Cabe besar dikembangkan di kabupaten Tanah Bumbu,
Tanah Laut, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara,
kabupaten Tanah Bumbu, Tanah Laut, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai
Jenis cabe besar yang biasa ditanam masyarakat Kalimantan selatan adalah cabe
besar jenis hibrida. Sedangkan untuk cabe rawit yang biasa di tanam masyarakat
Kalimantan Selatan adalah cabe rawit local dan cabe rawit hibrida.
5
Berdasarkan angka tetap dari BPS pada tahun 2019 luas panen tanaman cabe
besar di Kalimantan selatan adalah seluas 1.638 Ha, produksi sebesar 11.392 Ton
dan produktivitas sebesar 6,95 Ton/Ha, sedangkan pada tahun 2018 luas panen seluas
1.535 Ha, produksi sebanyak 11.162,1 Ton dan produktivitas sebesar 7,27 Ton/Ha.
Dari angka tetap BPS tersebut Luas panen cabe besar pada 2019 mengalami
kenaikan sebanyak 6,71 Ha, produksi juga mengalami kenaikan sebesar 2,06 Ton
Untuk cabe rawit berdasarkan angka tetap dari BPS pada tahun 2019 luas panen
di Kalimantan selatan adalah seluas 2.428 Ha, produksi sebesar 13.768 Ton dan
produktivitas sebesar 5,67 Ton/Ha, sedangkan pada tahun 2018 luas panen seluas
2.462 Ha, produksi sebanyak 12.670,6 Ton dan produktivitas sebesar 5,15 Ton/Ha.
Dari angka tetap BPS tersebut Luas panen cabe rawit pada tahun 2019 mengalami
penurunan sebanyak 1,38 Ha, produksi mengalami kenaikan sebesar 8,66 Ton dan
6
BAB III – METODE PELAKSANAAN
upayakan untuk terpenuhi demi menyangga masalah kesehatan akibat dari dampak covid
19.
perekonomian global. Hal ini berimplikasi pada penurunan kinerja sektor pertanian. Tiga
strategi yg ditetapkan oleh Pemerintah untuk menghadapi dampak Covid-19 ini terkait
Pangan, yaitu :
1. Strategi Pertama yaitu Strategi SOS atau agenda mendesak, SOS utamanya agenda
yang sangat mendesak yang perlu dilakukan bersama-sama dalam menghadapi Covid-
19, antara lain pertanian harus menjamin ketersediaan Buffer stock 11 pangan utama
2. Strategi Kedua yaitu agenda temporary atau agenda penengah, yang di dalamnya
mengatur bantuan saprodi seperti benih dan bibit kepada petani yang terdaftar sebagai
3. Strategi Ketiga adalah strategi permanen atau jangka panjang, yaitu peningkatan
produksi 7 persen per tahun, ekspor tiga kali lipat, losses turun menjadi 5 persen, dan
untuk keperluan sampai akhir tahun 2020, dan dapat ditinjau kembali tahun depan
7
2. Pelaksana kegiatan ditunjuk oleh Pemerintah Propinsi disesuaikan dengan
5.000.000.000,-. Data buruh tani dan petani penggarap yang terkena dampak Covid-
1. Strategi ini dilakukan sebagai langkah substitusi/ pengganti kegiatan APBN yang
dipotong oleh Pusat dan juga untuk menjaga produksi pangan Daerah.
2. Bantuan Saprodi yang diberikan sebagai Langkah untuk mengurangi beban biaya yang
Untuk melaksanakan stategi tersebut di atas Dinas Tanaman pangan dan Hortikultura
Provinsi Kalimantan Selatan melalui mengusulkan beberapa kegiatan melalui dana belanja
tidak terduga.
Strategi ini merupakan strategi nasional terkait peningkatan ketahanan pangan terdiri dari 3
pokok strategi peningkatan produksi 7 persen per tahun, ekspor tiga kali lipat, losses turun
menjadi 5 persen, dan target pengusaha petani milenial 2,5 juta orang.
A. Sasaran Kegiatan
Kabupaten Kabupaten Banjar, Tanah laut, Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan dan
8
2. Pengembangan Bawang Merah
kabupaten Tanah Laut, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Barito Kuala, Tabalong dan
3. Pengembangan Cabe
- Cabe Besar
kabupaten Tanah Bumbu, Tanah Laut, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu
Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tabalong, Barito Kuala, Banjarbaru dan
Balangan.
- Cabe Rawit
kabupaten Tanah Bumbu, Tanah Laut, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu
B. Lokasi Kegiatan
Banjar seluas 5.826 Ha, Tanah laut seluas : 11.250 Ha, Barito Kuala seluas 8.750
Ha, Hulu Sungai Selatan seluas 250 Ha dan Hulu Sungai Tengah seluas 450 Ha.
20 Ha, Tapin 65 Ha, Hulu Sungai Selatan 20 Ha, Barito Kuala 10 Ha, Tabalong 40
9
3. Pengembangan Cabe
- Cabe Besar
Ha, Tanah Laut 50 Ha, Tapin 40 Ha, Hulu Sungai Selatan 40 Ha, Hulu Sungai
Tengah 15 Ha, Hulu Sungai Utara 30 Ha, Tabalong 30 Ha, Barito Kuala 35 Ha,
- Cabe Rawit
Ha, Tanah Laut 50 Ha, Tapin 45 Ha, Hulu Sungai Selatan 35 Ha, Hulu Sungai
Balangan 10 Ha.
Kegiatan pengembangan bawang merah dilaksanakan pada bulan agustus 2020 s/d
desember 2020
3. Pengembangan Cabe
- Cabe Besar
Kegiatan pengembangan cabe besar dilaksanakan pada bulan agustus 2020 s/d
desember 2020.
- Cabe Rawit
Kegiatan pengembangan cabe rawit dilaksanakan pada bulan agustus 2020 s/d
desember 2020.
10
D. Rencana Anggaran Biaya
1. Pengembangan Padi Sawah Rawa seluas 26.376 Ha berupa bantuan saprodi yaitu :
No. Uraian Volume Satuan Jumlah
Adapun rincian calon lokasi dan calon petani pelaksana kegiatan ini terdapat pada
lampiran.
11
2. Pengembangan Bawang Merah seluas 170 Ha berupa bantuan saprodi yaitu :
3. Pengembangan Cabe
12
- Cabe Rawit seluas 245 Ha berupa saprodi, yaitu :
Adapun untuk rincian calon petani dan calon lokasi kegiatan pengembangan
bawang merah, cabe rawit dan cabe besar dapat dilihat pada lampiran.
13
BAB IV - PENUTUP
Penyebaran COVID-19 hingga kini masih terus berlangsung dan belum dapat
diketahui hingga kapan wabah ini akan mereda dan berakhir. Dengan demikian diharapkan
poposal pengajuan kegiatan prioritas yang di usulkan Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultuta Provinsi Kalimantan Selatan melalui dana Belanja Tidak Terduga ini dapat
menjadi pertimbangan sebagai salah satu strategi dalam memenuhi ketersediaan pangan di
masa pandemi covid 19 dan menjaga ketahanan pangan daerah di Provinsi Kalimantan
Selatan.
14
LAMPIRAN
15