Anda di halaman 1dari 3

Nama : Komang Wahyu Bramastha Gina

Nim : 1862122027

Kls : Arsitektur Reg B

Perawatan Dan Pemeliharaan Banguna

Pemeliharaan bangunan sangat penting dan perlu setelah bangunan tersebut selesai dibangun
dan dipergunakan. Pemeliharaan ini akan membuat umur bangunan tersebut menjadi lebih panjang,
ditinjau dari aspek : kekuatan, keamanan, dan penampilan (performance) bangunan. Pada umumnya
usia suatu bangunan diperhitungkan ± 20 tahun.oleh kerena itu pemeliharaan bangunan sangatlah
penting, mulai dari tahap pra konsnstruksi, konstruksi, dan pasca konstruksi, sehingga diharapkan
dengan pemeliharaan ini bangunnan menjadi lebih awet.

Perawatan dan pemeliharaan bangunan gedung di Indonesia merujuk kepada Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor : 24/Prt/M/2008 30 Desember 2008. Dapat kita lihat pada,

MENGENAI KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini terdapat 13 bagaian yang menentukan tentang jeni, tata kelola,
kepemilitan tentang gedung atau bangunan, beberapa contoh 13 bagaian tersebut:

a. Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat
kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan / atau di dalam tanah dan / atau
air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau
tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan
khusus
b. Pemeliharaan bangunan gedung merupakan kegiatan menjaga keandalan bangunan gedung
beserta prasarana dan sarananya agar bangunan gedung selalu layak fungsi
c. Perawatan bangunan gedung merupakan kegiatan memperbaiki dan / atau mengganti bagian
bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan / atau prasarana dan sarana agar
bangunan gedung tetap layak fungsi

MANAJEMEN, LINGKUP, TATA CARA DAN METODE

Pasal 3

Manajemen Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung

1. Manajemen pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung , Persyaratan penyedia jasa dan
tenaga ahli / terampil pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung.
2. Rincian manajemen pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tercantum dalam lampiran peraturan menteri ini, yang merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan dengan peraturan menteri ini.
3. Setiap orang atau badan termasuk instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam
melaksanakan administrasi dan manajemen pemeliharaan dan perawatanbangunan gedung
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memenuhi pedoman pemeliharaan dan perawatan
bangunan gedung ini

pasal 4

Lingkup Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung

Meliputi tentang pemeliharaan dan perawatan gedung, dengan persyaratan keselamatan gedung,
kesehatan gedung, kenyamanan gdun dan kemudahan gedung. Setiap orang atau badan termasuk
instansi Pemerintah dan pemerintah daerah dalam melaksanakan administrasi dan manajemen
pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memenuhi
pedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung ini.

Pasal 5

Tatacara dan Metode Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung

Tata cara dan metode perawatan dan pemeliharaan bangunan gedung melipiti prosedur dan metode,
programkerja pemeliharaan, perlengkapan dan peralatan, strandar dan kinerja pemeliharaan dan
perawatan bangunan gedung. Setiap orang atau badan termasuk instansi Pemerintah dan pemerintah
daerah dalam melaksanakan administrasi dan manajemen pemeliharaan dan perawatan bangunan
gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memenuhi pedoman pemeliharaan dan perawatan
bangunan gedung ini.

Ruang lingkup pemeliharaan bangunan/gedung:

a. Tahap Pra Konstruksi


Pemeliharaan dilakukan sebelum pekerjaan konstruksi / fisik bangunan dilaksanakan.
b. Tahap Konstruksi
Pemeliharaan dilakukan pada saat pelaksanaan konstruksi fisik.
c. Tahap Pasca Konstrusi
Pemeliharaan gedung dilakukan secara periodik, rutin pada saat pekerjaan pembangunan
telah selesai.

Penggolongan Pekerjaan Pemeliharaan:

1. Perawatan terus menerus (teratur, rutin), misalnya pembersihan saluran drainase dari sampah
dan kotoran, pembersihan ruangan-ruangan dan halaman dari sampah dan kotoran dan
pembersihan terhadap kaca, jendela, kursi, meja, lemari, dll.
2. Perawatan berkala, misalnya perbaikan atau pengecatan kusen-kusen, pintu, tembok dan
komponen bangunan lainnya yang sudah terlihat kusam, perbaikan mebeulair (lemari, kursi,
meja, dll) serta pengecatan ulang dan pelapisan plesteran pada tembok yang retak atau
terkelupas.
3. Perbaikan darurat dapat dilakukan terhadap kerusakan yang tidak terduga sebelumnya dan
berbahanya / merugikan apabila tidak diantisipasi secepatnya.

Hal-Hal Yang Diperlukan Sehubungan Dengan Pemeliharaan

 Tenaga kerja sukarela seperti guru dan murid, swadaya masyarakat, dan pekerja harian lepas
atau musiman
 Alat dan bahan yaitu alat untuk melakukan kebersihan dalam kegiatan pemeliharaan bangunan
dan bahan yang diperlukan untuk melakukan perbaikan, contoh bahan yaitu batu, pasir dan
semen.
 Biaya yang bersumber dari anggaran sekolah, swadaya masyarakat, bantuan dari pemerintah
 Akibat dari pemeliharaan yang buruk dapat menyebabkan kondisi bangunan akan cepat rusak,
kegiatan yang terganggu, mengancam keamanan, suasana bangunan yang tudak nyamam dan
bisa menimbulkan masalah penyakit,dan jika terjadi kerusakan bisa saja memerlukan biaya yang
lebih mahal.
 Perincian pekerjaan pemeliharaan bangunan yang meliputi atap, kusen, dinding, kaca, lantai,
toilet, listruk dan air, furniture, saliran pembuangan, halaman dan taman, pagar.

Anda mungkin juga menyukai