Anda di halaman 1dari 59

SMART Safety

Holistic Approach of Safety Management


Safety Management & Attitute Reinforcement Technique

Menerapkan SMK3
berbasis Budaya K3
Untuk menghadapi Era Kenormalan Baru

Making safety a way of life…..worldwide


1
PENDAHULUAN
• Seluruh dunia sedang bertarung
menghadapi serangan musuh yang tidak
tampak Covid-19
• Membawa dampak luas terhadap seluruh
sendi kehidupan manusia
• Mempengaruhi kelangsungan usaha akibat
terhentinya produksi, suplai bahan baku
dan turunnya permintaan
• Setiap organisasi perlu menyiapkan diri
untuk menghadapi new normal
• Aspek K3 menjadi pilar menghadapi
pandemi..

2
Safety menjadi Trend Global

7 isu
safety
global

• Era Globalisasi melanda dunia dalam berbagai


bentuk
Banyak terjadi • Manusia menghadapi berbagai ancaman bencana
bencana dalam kehidupannya
Disaster menjadi isu • Masyarakat memerlukan safety untuk melindungi
global dan menghadapi semua potensi bahaya-bencana
• Safety menjadi trend global

3
Berbagai macam pandemi dalam peradaban manusia
1. Epidemic Cocoliztli, 1545-1548 – Meksiko 15 juta tewas
2. Wabah London, 1665-1666 – korban 100.000
Pandemi Covid-19 yang dimulai
lokal
3. Wabah besar Marseille, 1720 – 1723 – korban 100.000 dari Wuhan menyebar dengan
4. Wabah Rusia, 1770 – 1772 korban lebih 100.000 cepat dan masif ke seluruh dunia
5. Demam Kuning Philadelphia, 1793 – korban lebih 5000
6. Wabah Flu, 1889 – 1890 – korban 1 juta
• Mobilitas masyarakat tinggi
7. Wabah Polio di Amerika, 1916= korban 27.000 • Teknologi informasi dan
8. Flu Spanyol, 1918 – 1920- korban 500 juta
komunikasi
9. Flu Asia, 1957 – 1958 – korban 1,1 juta
10. AIDS, 1981 – sekarang – korban 35 juta • Kepadatan penduduk dan
11. H1N1, Flu Burung, 2008 – 2010 – korban 575.400
global
urbanisasi-cluster
Livescience.com
• Interaksi masyarakat tinggi
• Budaya safety rendah

Faktor yang
mempengaruhi
Case 3/6 6,464,480
Deaths: 382,727
Recovered: 3,077,625 Update Corona Global 25
Mei 2020 Pagi: Total Kasus
Capai 5,49 Juta

4
Business Impact of Covid-19

Gawat! Banyak Perusahaan di Jepang Bangkrut


Akibat Dampak Corona
JC Penney could join a growing list of
bankruptcies during the coronavirus pandemic
Published Fri, May 15 20202:29 PM EDT
Lion Air Grup Tutup Lagi Penerbangan Mulai 5
Juni

5
Tujuan
• Melindungi pekerja agar tidak
ketularan
• Melindungi operasi perusahaan
supaya lancar dan aman
• Melindungi konsumen yang terkait
dengan perusahaan
• Melindungi keluarga pekerja
• Melindungi masyarakat sekitar dari
penularan

6
Normal – Abnormal – New Normal

NORMAL ABNORMAL

• Dampak terhadap keselamatan, pekerja dan konsumen


• Dampak terhadap kelangsungan bisnis
• Perlu perubahan mendasar – teknologi, bisnis,budaya

7
Persyaratan New Normal WHO

Apa dampak
terhadap bisnis
Apakah kita siap
menghadapinya
PERSYARATAN NEW NORMAL WHO
1. Harus memiliki bukti bahwa penularan COVID-19 di wilayahnya
telah bisa dikendalikan. • Menerapkan manajemen risiko
dalam setiap aspek kehidupan
2. Melengkapi Sistem kesehatan dan sarana untuk melakukan
identifikasi, isolasi, pengujian, pelacakan kontak, hingga melakukan • Meningkatkan teknologi dan
karantina orang yang terinfeksi. prasarana pengendalian risiko
SM • Meningkatkan ketelibatan dan
3. Mengendalikan Risiko wabah untuk wilayah atau tempat dengan K3
kerentanan yang tinggi.
partisipasi masyarakat
• Menerapkan sistem manajemen
4. Lingkungan kerja harus menerapkan langkah-langkah pencegahan
K3
melalui penerapan jaga jarak fisik (physical distancing), fasilitas cuci
tangan, dan etika pernapasan (dengan masker). • Membangun budaya safety
5. Mengendalikan Risiko terhadap kasus dari pembawa virus yang
masuk ke suatu wilayah Budaya baru berbasis safety
6. Membangun Partisipasi dan keterlibatan Masyarakat . Menerapkan SMK3
8
Syarat 1 Syarat 3
Harus memiliki bukti bahwa penularan COVID- Mengendalikan Risiko wabah untuk wilayah atau
19 di wilayahnya telah bisa dikendalikan tempat dengan kerentanan yang tinggi.
Program Implementasi Program Implementasi
• Melakukan Test seluruh Pekerja • Mengadakan kordinasi dengan petugas
• Memastikan perusahaan sudah masuk zona setempat untuk memantau kerentanan
Hijau wilayah
• Tingkat penularan Covid sudah menurun • Membuat pembatas masuk ke area kerja
• Menjaga jarak dengan masyarakat setempat
Syarat 2 Syarat 4 Pengendalian
Melengkapi Sistem kesehatan dan sarana untuk Lingkungan kerja harus menerapkan langkah-
melakukan identifikasi, isolasi, pengujian, langkah pencegahan melalui penerapan jaga
pelacakan kontak, hingga melakukan karantina jarak fisik (physical distancing), fasilitas cuci
orang yang terinfeksi. tangan, dan etika pernapasan (dengan masker).
Program Implementasi Program Implementasi
• Menyiapkan sarana pengetesan suhu, • Menyiapkan SOP kerja secara new normal
disinfektan dll
• Melakukan protokol yang telah ditetapkan
• Pembatasan pengunjung masuk area kerja
• Menyiapkan sarana APD yang diperlukan

9
Syarat 5 Syarat 6
Mengendalikan Risiko terhadap kasus dari Membangun Partisipasi dan keterlibatan
pembawa virus yang masuk ke suatu wilayah Masyarakat
Program Implementasi Program Implementasi
• Disinfektan untuk semua kendraraanm • Membentuk tim pengendalian Covid di setiap
yang masuk area perusahaan tempat kerja
• Pengendalian bagi pekerja pada saat • Melakukan sosialisasi kepada semua pekerja,
masuk kerja keluarga dan masyarakat
• Pengendalian masyarakat yang tidak • Mengaktifkan komite P2K3 untuk
berkepentingan mengantisipasi dampak pandemi

SMK3

Tameng menghadapi pandemi

10
SM
K3

SMK3 MERUPAKAN PERISAI MENGHADAPI COVID-19

11
TEMPAT KERJA
YANG AMAN
6 DAN SEHAT
SYARAT BEBAS DARI
SMK3 BAHAYA
PANDEMI

Pekerja Berbudaya K3

12
3 - Pilar Keselamatan

SERTIFIKAT
KELAIKAN SMK3

HSEMS
HOLISTIC

13
KONSEP HOLISTIK SISTEM MANAJEMEN K3-SMART SAFETY
PLAN DO/IMPLEMENTASI CHECK ACTION

ACC. PREVENTION PENANGGULANGAN

BARRIER
PROGRAM K3
OHS Inves AUDIT
tigasi
Hazard Engineering
barrier
ERP
HA Tinjau
administration ACCI Peman an
ZARDS DENT tauan MGT
barrier
Business
Hazards •Human barrier BCP
•bbsl
PENG
UKUR
AN

RISK REFERENSI

Risk Management

Risk Assessment
Risk Ranking
Barrier Management
APLIKASI SMK3L
UNTUK MENGHADAPI
PANDEMI COVID-19
DALAM ERA NEW
NORMAL

IMPLEMENTASI SMK3
BERBASIS RISIKO
MENGHADAPI COVID-19

15
Aplikasi SMK3 – Kebijakan Manajemen
• Tetapkan kebijakan dan komitmen manajemen
untuk menghadapi pandemi Covid-19
Kebijakan dan
Komitmen
• Bangun keterlibatan semua unsur
• Bentuk tim untuk menghadapi kondisi pandemi
yang dapat mengancam kelangsungn operasi
dan keselamatan pekerja

Menjadikan isu pandemi


sebagai motivasi untuk
membudayakan K3 dalam
perusahaan

16
Aplikasi SMK3 – Analisa Risiko

• Lakukan analisa risiko pandemi


Analisa Risiko dan Peluang terhadap perusahaan dan pekerja
• Lakukan analisa risiko secara
komprehensif dengan menggunakan
berbagai teknik yang sesuai
• Buat mapping risiko sesuai dengan
kondisi lingkungan dan wilayah
• Lakukan analisa risiko sejak dari rumah-
jalan-tempat kerja

• Manusia sebagai virus carrier


• Peralatan yang digunakan
• Kegiatan operasi/produksi
• Lingkungan sekitar Tempat kerja

17
MANAJEMEN K3 HOLISTIK
Safety Management Systems
– Why They Fail and How to Avoid It
• Companies
• Sector culture
• Perusahaan peduli • Senior Management
K3 dan telah
menerapkan SMK3 • Middle Management
• Sarana dan fasllitas • Line Management
lengkap REASON • People in the company
• Sumberdaya for • Safety advisers
terpenuhi Failure • Inflexibilities of proprietary SMS
• Mengapa of SMS
systems
Kecelakaan masih • Inadequately scoped bespoke
terjadi????
systems
• Consultants

Clive Brookes to the Revitalizing Network 29 January 2009

UNSUR MANUSIA MENJADI KUNCI KEBERHASILAN PENERAPAN


SMK3
19
Perlu Pendekatan Holistik
Untuk menuju “world class safety”
perlu penerapan K3 yang holistik
yng terintegrasi meliputi
• Sistem dan prosedur (SMK3)
• Operasional/Process Safety
• Manusia (Budaya Safety)

SMART SAFETY
Safety Management And Attitude Reinforcement Technique

20
3 Pilar K3 Holistik - SMART Safety

Unsur manusia (WHO)


Menentukan
Keberhasilan penerapan SMK3

21
SMK3
berbasis
Safety
culture

22
FRAMEWORK MANAJEMEN K3 HOLISTIK

FILOSOFI

WHO WHAT

K3
HOW TOOLS

23
Sasaran K3

Menciptakan
tempat kerja
TUJUAN yang aman dan
K3 selamat

18 Kriteria
Tempat kerja
WHAT
aman
UU No 1 Tahun 1970 : Syarat-syarat Keselamatan Kerja (Psl 3)
1. mencegah dan mengurangi kecelakaan; 10. menyelenggarakan suhu dan lembab udara
2. mencegah, mengurangi dan memadamkan yang baik;
kebakaran; 11. menyelenggarakan penyegaran udara yang
cukup;
3. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
12. memelihara kebersihan, kesehatan dan
4. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan ketertiban;
diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian
13. memperoleh keserasian antara tenaga kerja,
lain yang berbahaya;
alat kerja, lingkungan, cara dan proses
5. memberi pertolongan pada kecelakaan; kerjanya;
6. memberi alat-alat perlindungan diri pada para 14. mengamankan dan memperlancar
pekerja; pengangkutan orang, binatang, tanaman atau
7. mencegah dan mengendalikan timbul atau barang;
menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, 15. mengamankan dan memelihara segala jenis
kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, bangunan;
sinar radiasi, suara dan getaran; 16. mengamankan dan memperlancar pekerjaan
8. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan
barang;
akibat kerja baik fisik maupun psikis, peracunan,
infeksi dan penularan. 17. mencegah terkena aliran listrik yang
berbahaya;
9. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
18. menyesuaikan dan menyempurnakan
pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
WHAT
PENERAPAN SMK

Menciptakan
tempat kerja yang
TUJUAN PROGRAM
K3
aman dan selamat
K3

TOOLS
18 Kriteria
Tempat kerja
aman

WHAT
Elemen Program K3L
1 HSE Policy 11 HSE Inspection
2 Organization & Resources 12 Contractors Safety
3 Administration & Procedures 13 Kesehatan dan Industrial Hygiene
4 HSE Committee 14 Alat Keselamatan Kerja
5 Risk Management 15 Fire Management
6 Training & Education 16 Environmental Management
7 Safe Work Practices 17 HSE Measurement and Monitoring
8 Project Safety Review 18 Incident Investigation& Reporting
9 HSE Promotion and Campaign 19 Emergency Response
10 HSE Communication 20 HSE Audit
SoehatmanRamli 2011
PENERAPAN SMK

Menciptakan
tempat kerja yang
TUJUAN PROGRAM
K3
aman dan selamat
K3

TOOLS
HOW 18 Kriteria
Tempat kerja
SMK3 aman

WHAT
PENERAPAN SMK

PROGRAM
Menciptakan
K3 tempat kerja yang
TUJUAN
(BARRIER) aman dan selamat
K3 RC

TOOLS 18 Kriteria
HOW Tempat Kerja Aman
UUNo 1/Pasal 3

SMK3 (HIRA)

WHO WHAT
FRAMEWORK MANAJEMEN K3 HOLISTIK SMART SAFETY

HIRA

SMART SAFETY
Psl 3 UU No 1 /1970

30
SAFETY CULTURE
Safety Culture Maturity Level

The Keil Centre : Safety Culture Maturity® Model (SCMM)

32
Fenomena Covid-19-PSBB

Indicator of
safety
culture

33
Tindakan Tidak Aman
• Unsafe Act
• Unsafe Condition

80% kecelakaan
Unsafe Act
Mencegah Kecelakaan
adalah memperbaiki
perilaku

AT RISK BEHAVIOR
UNSAFE ACT
SAFE BEHAVIOR

SoehatmanRamli 2011
Membangun budaya K3

• Apakah Perilaku
dapat diubah??
• Apakah Budaya K3
bisa dibangun??
• Bagaimana Strategi
yang sesuai???

36
Apakah Perilaku dapat diubah
KOMPAS, Sabtu, 18
Oktober 2003

2003 2012 2013

37
Ternyata…..dapat diubah

2015
Pendekatan Top Down dari Jonan dikombinasi dengan Pendekatan
Kesisteman dan Engineering, dapat merubah perilaku

38
Mencegah Kecelakaan = Merubah Perilaku

Perilaku
Perilaku
Tidak Keselamatan
aman
aman

39
Safety Value
• Budaya Keselamatan perlu
dibangun
• Keselamatan menjadi nilai-
nilai dalam diri manusia
• K3 menjadi jalan hidup – way
of life.
• K3 menjadi filosofi dalam
hidup
• K3 menjadi budaya

40
Development of Safety Culture

A Safety Culture starts


with leadership;
leadership drives culture,
which in turn drives
behavior.
Managing of Culture Change
Start from Value
Value/Belief
Leadership
Value → Standard → Practices

1. All Injuries can be


prevented
2. Good Safety = Good
Business
3. People are the most
critical elements
Belief → Attitude→Behavior
4. Safety ownership is in
People line management
terlihat

Didalam
1 diri

3
4

What is safety culture? Safety culture adalah nilai-nilai


“The safety culture of an organisation is the yang ada dalam diri manusia yang
product of individual and group values, attitudes, menganggap bahwa Safety adalah
perceptions, competencies, and patterns of unsur penting dalam kehidupannya
behaviour. yang kemudian akan tercermin
ACSNI Human Factors Study Group: Third report - Organising for safety HSE
Books 1993 dalam sikap dan tindakannya
MEMBANGUN BUDAYA SAFETY DALAM ERA KENORMALAN BARU
Kombinasi pendekatan Top-down dan Bottom-up

MEMBANGUN
BUDAYA PERILAKU
SAFETY AMAN

BOTTOM UP TOP DOWN


APPROACH APPROACH
• Membangun • Mengawasi
kesadaran dan dan paksaan
nilai2 K3 • Lama
• Lama kelamaan
kelamaan menjadi
menjadi budaya
budaya • Lebih cepat
• Perlu waktu • Tidak pasti
• Permanen permanen
MENANAM BUDAYA
NILAI2 SAFETY

44
SMART SAFETY
SMART SAFETY UNTUK K3 ERA 4.0

PENDEKATAN K3 HOLISTIK
BERBASIS PERILAKU

46
SMART Safety
• Safety Management & Attitude
Reinforcement Techniques (SMART)
adalah pendekatan K3 dengan
mensinergikan pendekatan Kesisteman,
Operasional Safety dan Human Factors.
• SMART Safety berdasarkan pendekatan
kultur atau budaya lokal dengan mengadopsi
pendekatan K3 yang sudah berkembang
seperti OHS Management System, BBS dan
Process Safety Management

47
Membangun budaya K3
harus melibatkan semua
unsur dalam perusahaan

Setiap level memiliki


peran dan
tanggungjawab dalam
K3

Penerapan K3 harus melibatkan seluruh unsur


dalam organisasi

48
Star for Top Management

• Manajemen puncak menjadi kunci


keberhasilan K3 dalam perusahaan

• Manajemen seperti Bintang di


langit yang memberikan arah,
cahaya dan inspirasi untuk
pelaksana K3

•“The Leader is a Mirror of the


Company.”
-- Business Quote

49
Peran Manajemen Puncak
• Manajemen puncak memegang peranan kunci
keberhasilan K3
• Keberhasilan ditentukan oleh komitmen
manajemen puncak seperti BINTANG (STAR)
yang menyinari seluruh perusahaan
• Manajemen berkepentingan dan bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan dan keberhasilan
K3 dalam perusahaan
Manajemen menjadi Roles Models dan menunjukkan
komitmennya (visible commitment) dalam membangun
budaya K3 melalui program STAR (Safety Tour And Review)
50
Peran Komitmen Manajemen
• Manajemen harus
menunjukkan komitmennya
terhadap Keselamatan
• Komitmen manajemen harus
dilihat, dirasakan dan
“You will achieve the
level of safety that dipahami oleh semua unsur
you demonstrate
you dalam perusahaan.
want to achieve.”

51
New Paradigm of Safety Management
The Straits Times, July 24, 2003

Good Safety
is
Good business
Safety equals to any
other knowledge, science
and technology for better
business profitability and
sustainability

52
Untuk senior manager
Berapa banyak waktu
diluangkan setiap hari
untuk K3?????

For safety

Lakukan 5 perkara – 5 menit


53
Peran Manajer Senior
• Setiap manajer senior harus terlibat
langsung dalam penerapan K3 di
organisasinya masing-masing melalui
program 5M
• K3 harus menjadi bagian integral dari
operasinya
• Manajer harus meluangkan waktunya
sekurangnya 5 Menit setiap hari untuk
melihat dan meninjau apakah K3
sudah berjalan dan masalah apa yang
ada di lingkungan kerjanya

54
• Pengawas merupakan ujung
BEKAL tombak keberhasilan K3

KESELAMATAN Pengawas berperan mengawasi dan
membina langsung bawahannya
• Melakukan BEKAL
Keselamatan (Bicarakan,
Kerjakan dan Lanjutkan) semua
hasil observasi yang dilakukan
untuk memperbaiki kondisi
lingkungan kerja.

• Bicarakan
• Kerjakan
• Lanjutkan

55
Roles of Supervisor (Safety Champion)
• Champion/pengawas merupakan
ujung tombak membangun budaya
safety
• Para pengawas berada di tempat
kerja
• Pengawas paling memahami
pekerjaannya dan potensi bahaya
yang ada
• Pengawas memiliki emosi dan
hubungan dekat dengan anak
buahnya
• Pengawas menjadi roles models dan
panutan bagi bawahannya
• Pengawas bertanggung jawab
menjaga keselamatan tempat kerja
dan anak buahnya
• Keberhasilan K3 ditentukan oleh
SIM-K3 keterlibatan dan kepedulian semua
orang terhadap K3
• Setiap pekerja individu wajib
Peran setiap pekerja
terlibat dan peduli dengan kondisi
tidak aman dan berbahaya yang
ada disekitarnya
• Setiap orang wajib melaporkan
keadaan tidak aman dan keadaan
berbahaya (dengan menggunakan
kartu SMART)

57
SIM-K3
• SIM-K3 (Saling Ingat Mengingatkan dalam
K3) merupakan kunci keberhasilan program
SMART dalam perusahaan
• Saling ingat mengingatkan adalah ajaran
semua agama yang mengajar untuk berbuat
baik dan saling ingat mengingatkan dalam
kebaikan dan kebenaran
• Budaya K3 level tertinggi adalah
“interdependent” dimana setiap orang sudah
sadar untuk saling ingat mengingatkan satu
dengan lainnya

58
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai