Anda di halaman 1dari 7

50

Gambar 2.1 Kurva kesetimbangan pengaruh waktu terhadap konsentrasi

Pada saat reaksi tidak berhenti, tetapi reaksi berlangsung dua arah dengan kecepatan
yang sama.

Ada jenis sistem kesetimbangan, yaitu homogen dan heterogen. Sistem


kesetimbangan homogen adalah suatu sistem kesetimbangan yang hanya terdiri atas
satu fasa.
Contoh : H2(g) + I2(g) ↔ 2HI(g)

2SO2(g) + O2(g) ↔ 2SO3(g)

Fe3+(l) + CNS-(l) ↔ Fe(CNS)2+

C2H5OH(l) + CH3COOH ↔ CH3COOC2H5(l) + H2O(l)

Sistem kesetimbangan heterogen adalah suatu sistem kesetimbangan yang


fasanya lebih dari satu
Contoh : CaCO3(p) ↔ CaO(p) + CO2(g)

2BaO2(p) ↔2BaO(p) + O2(g)

AgCl(p) ↔Ag+(l) + Cl-(l)

C(p) + 2H2(g) ↔CH4(g)

Keterangan : Tanda p, l dan g dalam kurung menujukkan fasa padatan, larutan dan
gas.

Rangkuman
Kesetimbangan akan terjadi bila suatu reaksi kimia dapt berlangsung dua arah. Pada
saat kesetimbangan tercapai, kecepatan reaksi ke kiri adalah sama dengan kecepatan
51

reaksi ke kanan. Sistem kesetimbangan homogen terjadi bila dalam sistem terdapat
satu fasa sedangkan jia fasa komponen lebih dari satu fasa disebut sistem
kesetimbangan heterogen.

Soal Test Formatif 1

1. Apa yang dimaksud dengan keadaan setimbang?


2. Berilah contoh reaksi kesetimbangan homogen dan heterogen?

Cara Penilaian

1. Diskusi dan Tanya-Jawab (50%)


2. Test Formatif (50%)
52

SUB BAB 2
KESETIMBANGAN HOMOGEN

1. Tetapan Kesetimbangan

Gas A dan gas B bereaksi membentuk gas C dan D. Pada saat tertentu terjadi
reaksi setimbang. Pada saat setimbang, kecepatan reaksi pembentukan gas C dan D
adalah sama dengan pembentukan gas A dan gas B. Reaksi ini dapat dinyatakan
dengan persaman :

A(g) + B(g) ↔ C(g) + D(g)

V1 adalah kecepatan reaksi pembentukan gas C dan D. V 2 adalah kecepatan reaksi


pembentukan gas A dan B. Pada saat setimbang :

V1 = V 2 dimana V1 = k1 [A] [B]

V2 = k2 [C] [D]

k1 [A] [B] = k2 [C] [D]


k 1 [ C ][ D ]
=
k2 [ A] [ B]

[ C ] [ D]
atau K= ......................................................................................
[ A ] [ B]
(1)

Harga K adalah tetap pada temperatur tertentu yang tetap. Untuk reaksi pada
temperatur tetap, secara umum dinyatakan denga persamaan :
mA + nB ↔ pC +qD
Menurut persamaan termodinamika ∆G =∆G°+ RT ln Ka
( a¿¿ D) q
Ka = (a¿ ¿C ) p ¿¿
( a¿¿ A )m (a ¿¿ B)n ¿ ¿
................................................................................(2)
aA, aB, aC, aD adalah aktivitas zat A, B, C dan D.
Untuk reaksi dalam Keadaan kesetimbangan ∆G°= 0 dan Ka = tetap, sehingga :
∆G°= -RT ln Ka
53

Untuk larutan harga a = f x C, sehingga Ka = Kf x Kc. Karena harga Ka tetap dan


harga Kf dan Kc berubah sesuai dengan konsentrasi. Pada larutan sangat encer
ataupun larutan ideal konsentrasi (C) mendekati nol, maka Kf = 1. Dengan demikian
harga Kc = Ka dan ∆G°= -RT ln Kc.
[C ]p [ D ]q
Kc = m n ...................................................................................(3)
[A] [ B ]
Pada rumus ini m, n, p dan q menunjukkan koefisien stoikiometri reaksi. Tanda [....]
menyatakan konsentrasi yang mempunyai satuan mol per liter.

Contoh soal :
1. Sejumlah gas PCl5 dipanaskan dalam bejana 12 liter pada temperatur 250°C. Pada
saat kesetimbangan, bejana berisi 0,21 mol gas PCl 5 0,32 mol gas PCl3 dan 32 mol
gas Cl2. Hitung harga tetapan kesetimbangan disosiasi PCl5 pada temperatur 250°C.
Penyelesaian :
PCl5(g) ↔ PCl3(g) + Cl2(g)
0,21 mol 0,32 mol 0,32 mol

Konsentrasi PCl5 = (0,21/12) mol dm-3


Konsentrasi PCl3 = (0,32/12) mol dm-3
Konsentrasi Cl2 = (0,32/12) mol dm-3
[ P Cl3 ] [ C l2 ]
Kc =
[ PC l 5 ]
( 0,32 /12 ) mol dm -3 x ( 0, 32 /12 ) mol d m -3
Kc =
( 0,21/12 ) mol dm -3
Kc = 0,041 mol dm-3
Jadi tetapan kesetimbangan (Kc) disossiasi adalah 0,041 mol dm-3

2. Bila1,0 mol etanol murni dicampur dengan 1,0 mol asam asetat pada temperatur
kamar, maka pada saat kesetimbangan campuran mengandung 2/3 mol ester dan 2/3
mol air.
Hitung :
a. Harga Kc.
b. Berapa mol ester yang terbentuk pada saat kesetimbangan tercapai, bila 3,0 mol
etanol dicampur dengan 1,0 mol asam asetat?
Penyelesaian :
54

a. Reaksi C2H5OH(l) + CH3COOH(l) ↔ CH3COOC2H5(l) + H2O(l)


mol mula-mula 1,0 1,0 - -
yang bereaksi -2/3 -2/3 2/3 2/3
mol saat setimbang 1/3 1/3 2/3 2/3

Volume kesetimbangan V liter


[ ester ] [ air ]
Ka =
[ etanol ] [ asam asetat ]
2/3 2/3
x
V V
Ka =
1/3 1/3
x
V V
Ka = 4,0
Jadi, harga tetapan kesetimbangan (Kc) adalah 4,0.
b. Misalnya, etanol yang bereaksi X, maka
Reaksi C2H5OH(l) + CH3COOH(l) ↔CH3COOC2H5(l) + H2O(l)
mol mula-mula 3 1 - -
yang bereaksi X X X X
mol saat setimbang 3-X 3-X X X
[ ester ] [ air ]
Ka =
[ etanol ] [ asam asetat ]
X X
x
V V
Ka =
3- X 3- X
x
V V
3X2 – 16X + 12 = 0
-b ±√ ( b2 -4 ac )
Dengan rumus abc : X =
2a
didapatkan X=0,9 mol
Jadi, ester yang terbentuk adalah 0,9 mol.

Persamaan kesetimbangan termodinamika juga berlaku untuk fasa gas, hanya


besarnya a= j x P, sehingga Ka = Kj x Kp.
Untuk P (tekanan) mendekati nol gas dapat dianggap ideal, maka j = 1 dan Kp
= Ka, sehingga ∆G = -RT ln Kp.
55

Secara umum harga Kp untuk reaksi


mA + nB ↔ pC + Qd
( P¿¿ D)q
p
Kp =( P¿¿ C) ¿¿
(P¿¿ A )m ( P¿¿ B)n ¿ ¿
Pada persamaan ini, Kp adalah tetapan kesetimbangan tekanan P A, PB, PC, PD adalah
tekanan parsial gas A, B, C dan D
Contoh soal :
Reaksi antara gas hidrogen dengan gas karbon monoksida membentuk methanol,
sesuai dengan persamaan reaksi :
2H2(g) + CO(g) ↔ CH3OH(g)
Harga Kp pada 500 K adalah 6,25 x 10-3 atm-2. Hitung harga ∆G°?
Penyelesaian :
∆G° = -RT ln Kp
= -1,987 x 500 x ln (6,25 x 10-3)
= 5042,21 kal

2. Hubungan Kp dan Kc
Persamaan keadaan gas ideal dapat ditulis sebagai berikut :
P = (n/V) RT
Karena n/V = konsentrasi (C), maka P = CRT.
Untuk reaksi A(g) + B(g) → C(g) + D(g)
harga Kp menjadi :
p p (C ¿¿ D)q (R T )q
Kp = (C ¿¿ C) ( R T ) x ¿¿
(C¿¿ A)m (R T )m x (C¿ ¿ B)n (R T )n ¿¿
p (C¿¿ D)q
Kp =(C ¿¿ C) x ¿¿
(C¿¿ A)m x (C¿¿ B)n ( RT ) p+q −(m+ n) ¿ ¿
( )

............................................(5)
Kp = Kc x (RT)∆n .................................................................................(6)
Dengan n = E√i ; √i = koefisien stoikhiometri reaksi
Bila : ∆n = 0 maka Kp = Kc
∆n > 0 maka Kp > Kc
∆n < 0 maka Kp < Kc

Contoh soal
1. Harga tetapan kesetimbangan (Kc) untuk reaksi :
56

2SO3(g) ↔ 2SO2(g) + O2(g)


adalah 3, 57 x 10-3 pada 1000 K. Hitung harga Kp
Penyelesaian
Kp = Kc (RT)∆n
Pada reaksi 2SO3(g) ↔ 2SO2(g) + O2(g)
∆n = (2+1)-2 = 1
R = 0,08206 atm liter mol-1 K-1
T = 1000 K
Kp = Kc (RT)∆n = 3,57 x 10-3 (0,08206 x 1000)1 =0,29 atm

2. Reaksi N2O4(g) ↔ 2NO2(g) mempunyai tetapan kesetimbangan (Kp) sebesar 636 atm
pada 417°C. Apabila tekanan total adalah 1,82 atm dan reaksi pada tekanan tetap,
maka hitung persentase gas N2O4 yang terdisosiasi!
Penyelesaian :
Bila gas N2O4 mula-mula yang dimasukkan = 1 mol dan volume total pada
kesetimbangan V liter, maka :
Reaksi : N2O4(g) ↔ 2NO2(g)
mol mula-mula : 1 -
reaksi : x 2x
mol saat setimbang : 1-x 2x (Pada volume V liter)
jumlah mol saat setimbang = (1-x) + 2x = 1 + x
(P NO2 )2
Kp = x Pt
( P N 2 O4 )
4 x2
636 = x 1,82
( 1+ x ) (1- x )
1364 x2 = 636
x = 0,6828
Jadi, persentase gas N2O4 yang terdisosiasi adalah 68,28 %

3. Prinsip Le Chatelier
Pada tahun 1884, Le Chatelier meringkas pengaruh konsentrasi, tekanan, volume dan
temperatur terhadap sistem kesetimbangan. Prinsip Le Chatelier menyatakan bahwa

Anda mungkin juga menyukai