Seminar Proposal Ranc - Tesis
Seminar Proposal Ranc - Tesis
Disusun Oleh :
NIM : 0103518073
Rombel 5 Dikdas
PASCASARJANA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Masalah
Pembelajaran IPA
1. Orientasi Masalah
2.
1. Mengorganisasikan
Orientasi masalah siswa
3. Membantu pemecahan masalah
2.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil
5. Menganalisa dan mengevaluasi hasil
pemecahan masalah
Hasil belajar
Efektivitas
R O1 X O2
R
O3
O4
(Sugiyono, 2018: p.116)
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 2018: p.131)
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV
SDN Kebonagung 1 dan siswa kelas IV SDN Kebonagung 2.
Pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik nonprobability
sampling yaitu tehnik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Bentuknya
purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dengan
pertimbangan-pertimbangan tertentu.(Sugiyono, 2018: p.133)
Penentuan sampel dari beberapa SD dipilih sekolah yag
mempunyai kriteria sebagai berikut:
a. Seluruh SD gugus Pattimura Kecamatan Kebonagung
Kabupaten Demak.
b. SD yang memiliki akreditasi terbaru dengan kriteria A.
c. Rata-rata nilai PTS muatan pelajaran IPA yang hampir
setara.
Berdasarkan pertimbangan diatas maka dipilih 2
sekolah yang menjadi sampel penelitian, yaitu SDN
Kebonagung 1 sebagai kelompok kontrol dan SDN
Kebonagung 2 sebagai kelompok eksperimen. Kelompok
kontrol diberi perlakuan menggunakan model problem based
learning (PBL). Kelompok eksperimen diberi perlakuan
menggunakan model problem based learning dengan
mengguakan metode eksperimen.
1. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain
yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki individu atau kelompok (Arikunto, 2012: 293).
Sasaran tes yang digunakan adalah pencapaia kompetensi
yang termuat dalam indikator. Bentuk tes yang digunakan
adalah tes tertulis untuk mengukur tingkat pemahaman
siswa dalam bentuk data kemampuan berpikir kritis sesudah
siswa mendapatkan pembelajaran dengan model problem
based learning (PBL) menggunakan metode eksperimen.
2. Observasi
Observasi adalah suatu tehnik yang dilakukan denngan cara
megadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara
sistematis (Arikunto, 2012: 45). Observasi dilakukan utuk
mengamati keterlibatan siswa selama megikuti
pembelajaran dengan model problem based learning (PBL)
menggunakan metode ekssperimen. Observasi dilakukan
oleh observer dengan menggunakan lembar observasi
keterlibatan siswa dengan menggunakan lembar
pengamatan berbentuk checklist.
3. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya
barang-barang tertulis (Arikunto, 2014: 201). Dokumentasi
dilakukan untuk memperkuat data yang diperoleh dari
observasi. Pengumpulan data dengan dokumentasi berupa
foto aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran,
data daftar nama siswa, data kemampuan berpikir kritis
siswa dan data kemampuan kerjasama siswa.
b. Instrumen pengumpulan data
1. Instrumen Test
- Uji Validitas
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan
tingkatan-tingkatan kevalidan dan kesahihan instrumen.
Data yang valid adalah data yang tidak berbeda denga
data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data
sesungguhnya yang terjadi pada obyek penelitian
(Sugiyono, 2016: 363). Uji validitas dalam penelitian
ini adalah soal uraian. Uji validitas dilakukan dengan
bantuan program SPSS Statistic 16.0 Sugiyono (2016:
134) meyebutka bahwa jika koefisien korelasi sama
dengan 0, 30 atau lebih maka butir instrumen
dinyatakan valid. Kategoti inilah yang diguaka untuk
menentukan item tersebut valid atau tidak.
- Uji Reliabilitas
Sukardi (2008: 127) meyebutkan bahwa suatu
instrumen penelitia dikatakan reliabilitas tinggi apabila
tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam
mengukur apa yang hendak diukur. Dalam penelitian
ini, uji reliabilitas hanya dilakukan pada soal yang
sudah dinyatakan valid. Pengujian reliabilitas instrumen
menggunakan bantuan program SPSS Statistic 16.0 for
windows.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk menyelidiki terpenuhinya
tidak sifat homogen pada varians antarkelompok. Uji
hipotesis mengenai homogenitas variasi dilakukan dengan
uji independen sanple t-test, yang menggunakan SPSS versi
16 dengan pengambilan keputusan dan penarikan
kesimpulan terhadap uji hipotesis dilakukan pada taraf
signifikan 5%. Jika signifikansinya lebih dari 0, 05 maka
disimpulkan bahwa variansinya sama (homogen), namun
jika sigifkansinya kurang dari 0, 05 maka variansinya
berbeda (Prayitno, 2010: 7) Hipotesis yang diuji dalam uji
homogenitas yaitu sebagai berikut:
H 0 :σ 21=σ 22 (Varian kedua kelas sampel homogen)
H a :σ 21 ≠ σ 22 (Varian kedua kelas sampel tidak homogen)
3.6
Fembriani. (2015). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Ipa Model Learning
Cycle 7E Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis. Journal of
Primary Education, 4(1). https://doi.org/10.15294/jpe.v4i1.6917