Anda di halaman 1dari 7

Tugas Mata Kuliah Telaah Kurikulum Fisika

Nama : Silvia Laeli

NIM : 1900007001

Prodi : Pendidikan Fisika

MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM HILDA TABA (INVERTED MODEL)

Model Taba merupakan modifikasi dari model Tyler, yang menekankan pada pemusatan perhatian
guru. Teori Taba mempercayai bahwa guru merupakan faktor utama dalam usaha pengembangan
kurikulum.

Karakteristik Model Kurikulum Taba yaitu pengembangan Kurikulum dilakukan guru dan
memposisikan guru sebagai inovator dalam pengembangan kurikulum.

Langkah-langkah Pengembangan; membuat unit-unit eksperimen bersama dengan guru, menguji


unit eksperimen, mengadakan revisi dan konsolidasi, pengembangan keseluruhan kerangka
kurikulum, serta Implementasi dan desiminasi

Kelemahan Model Taba yaitu model induktif Taba mungkin tidak menarik bagi pengembang
kurikulum yang lebih memilih mempertimbangkan aspek-aspek yang lebih global dari kurikulum
sebelum melanjutkan ke spesifik.

EVALUASI KURIKULUM

Evaluasi Kurikulum adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid
dan reliabel untuk membuat keputusan tentang kurikulum yang sedang berjalan atau telah
dijalankan. Dimaksudkan untuk memeriksa kinerja kurikulum secara keseluruhan ditinjau dari
berbagai kriteria efektivitas, relevansi, efisiensi, dan fleksibility program.

Tujuan Evaluasi Kurikulum Perbaikan program, pertanggungjawaban kepada berbagai pihak,


penentuan tindak lanjut hasil, menentukan efektivitas suatu kurikulum, keunggulan dan kelemahan
kurikulum, tingkat keberhasilan pencapaian hasil belajar peserta didik, masukan untuk memperbaiki
program, mendeskripsikan kondisi pelaksanaan kurikulum, dan menetapkan keterkaitan antar
komponen kurikulum.

Langkah Umum Evaluasi : Identifikasi tujuan evaluasi, identifikasi karakteristik evaluan,


pengumpulan dan pengolahan data serta pelaporan hasil.

Model Evaluasi Kurikulum : Measurement, Congruence, Illumination, Illumination Educational


System Evaluation, dan CIPP.

KONSEP PEMBELAJARAN

Konsep Belajar ialah proses memperoleh ilmu yang berkenaan dengan disposisi atau kapabilitas
individu, melalui latihan-latihan yang dilakukan, ruang lingkup belajar pun tak terbatas bisa belajar
dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan.

Konsep Mengajar diantaranya yaitu upaya guru untuk membangkitkan atau mendorong seseorang
untuk belajar, menciptakan lingkungan untuk proses belajar, usaha untuk membuat siswa untuk
terjadinya perubahan tingkah laku, dan pekerjaan yang berorientasi layanan yang berarti guru
memiliki kewajiban utama terhadap siswa.

Kaitan Kurikulum dengan proses belajar dan mengajar Dengan kurikulum tersebut para siswa
melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku
siswa, sesuai dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran. Kurikulum juga melibatkan pengajar
untuk mengimplementasikan program pendidikan yang ada dalam kurikulum. Dari sini lah terjadi
proses belajar mengajar atau transfer ilmu dari pengajar ke pelajar dengan tujuan untuk memenuhi
tujuan pendidikan dan pembelajaran yang terdapat pada kurikulum.

KOMPONEN-KOMPONEN DALAM PEMBELAJARAN

HAKEKAT : Anak sebagai subjek dan objek, perubahan, serta guru sebagai fasilitator.

Ciri-Ciri : Memiliki Tujuan, ada prosedur, desain materi, aktivitas anak (KBM), disiplin, dan ada Batas
waktu.

Proses belajar mengajar adalah proses mengatur, mengorganisir lingkungan yg ada di sekitar siswa
sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong siswa melakukun proses belajar. Pada tahap
berikutnya belajar mengajar adalah proses memberikan bimbingan bantuan kpd siswa dalam
melakukan proses belajar.

Komponen belajar mengajar : Tujuan, bahan, metode, alat, sumber, evaluasi.

LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

Goals adalah tujuan yang diharapkan dicapai setelah melalui satu periode pembelajaran.

Tujuan pembelajaran haruslah memenuhi tujuan pembelajaran harus operasional, harus dapat
diukur ketercapaiannya, dan harus mencakup domain kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Kriteria Pengembangan Tujuan pembelajaran meliputi; berorientasi pada siswa, berisikan hasil
pembelajaran (learning outcomes) , jelas, dan dapat diobservasi.

Keuntungan pengembangan tujuan pembelajaran objectives yaitu; memudahkan dalam komunikasi


KBM, memudahkan guru menyusun bahan ajar, menentukan KBM & media pengajaran, menentukan
bentuk evaluasi.

SMARTER meliputi; specific, measurable, acceptable, realistic, time frame, extending, dan
rewarding.

Pengembangan Bahan Ajar; TERPILIH yaitu bahan pelajaran dipilih sesuai dengan tujuan, tingkat
perkembangan mental intelektual, dan didasarkan atas asas kebermanfaatan dan kebermaknaan.
TERORGANISASI yaitu membagi dan  menyusun sesuatu dalam bagian secara teratur serta melihat
keterhubungan satu terhadap yang lain. Seperti mempersiapkan materi pembelajaran yang akan
disampaikan sebelum, selama, dan setelah mengajar.

PENDEKATAN, STRATEGI, METODE, TEKNIK, TAKTIK DAN MODEL PEMBELAJARAN


Pendekatan model pembelajaran; Berpusat pada siswa (student centered approach) dan berpusat
pada guru (teacher centered approach).

Strategi pembelajaran; suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Bagiannya yaitu Exposition-discovery
learning dan Group-individual learning.

Metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran,


diantaranya: ceramah, demonstrasi, diskusi, simulasi, laboratorium, pengalaman lapangan,
brainstorming, debat, simposium.

Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.

Taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik
pembelajaran tertentu yang sifatnya individual.

Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal
sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.
MENDIAGNOSA SISWA & TINDAKLANJUT (Masa Pandemi)
COVID-19 (masih) menerpa dunia

Menurut UNESCO(2020), Sekitar setngah populasi siswa dunia sekarang tidak bersekolah
karena pandemi COVID-19 dan 940 juta siswa di 195 negara tidak sekolah karena Corona.
Indonesia pun terdampak juga, menurut Kemdikbud, Kemenag(2019) jumlah siswa
sekolah/madrasah sebesar 35,3 juta, mahasiswa sebanyak 8,1 juta, dengan total
siswa/mahasiswa sebesar 43,4 juta.

Beragamnya kondisi sosial ekonomi, akses teknologi, dan sebaran covid-19 menyebabkan
proses belajar & capaian belajar siswa sangat bervariasi. Pada tahun ajaran baru, sebelum
pembahasan materi baru, perlu diawali dengan asesmen untuk mengdiagnosa pengaruh
belajar di rumah (BDR) pada capaian belajar siswa. Belajar di rumah, dalam beberapa kasus
menyebabkan terjadinya defisit capaian belajar.

SUSTAIN EDUCATION ON PANDEMIC (0ECD, 2020)

- Asses Student Needs ; akademik, emosi, sosial, dan kesiapan


- Strengthen Learning Ecosystem ; ragam belajar, lingkungan belajar, ekosistem,
blanded learning
- Recover Learning Loss ; defisit kompetensi, hilang waktu belajar, dan asesmen
diagnostik
- Rebalance The Curriculum ; kompetensi esensial, keseimbangan kognitif,emosi, dan
sosial, dan kaji KD
Tahun ajaran baru 2020/2021 tetap dimulai pada bulan Juli 2020

Prinsip Kebijakan Pendidikan di Masa Pandemi COVID-19 : Kesehatan dan keselamatan


peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat merupakan
prioritas utama dalam menetapkan kebijakan pembelajaran.

KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH FASE NEW NORMAL

1. Penyesuaian Kurikulum 2013

2. Diawali dengan Asesmen DIAGNOSTIK

3. Pembelajaran dengan Protokol Kesehatan


4. Pembelajaran Daring & Blended

5. New Normal.

ASESMEN DIAGNOSIS

Proses sistematis untuk mengumpulkan data siswa yang berfungsi untuk melihat kemampuan
dan kesulitan yang dihadapi dalam belajar. Berdasarkan informasi tersebut guru akan dapat
menyusun program pembelajaran yang bersifat realitas sesuai dengan kenyataan objektif.

DIAGNOSTIC ASSESSMENT (Brummitt, 2020)

Sebuah bentuk pra-penilaian yang memungkinkan guru untuk menentukan individu siswa
kekuatan, kelemahan, pengetahuan, dan keterampilan sebelum instruksi. Hal ini terutama
digunakan untuk mendiagnosis siswa kesulitan dan membimbing pelajaran serta Perencanaan
kurikulum.

MANFAAT ASESMEN DIAGNOSTIK (Brummitt, 2020)

- Merencanakan pembelajaran yang efisien


- Memperoleh informasi yang lengkap tentang siswa (kelebihan, kesulitan) belajar
- Merancang baseline utk Asesmen bekajar lebih lanjut

TES DIAGNOSTIK ASESMEN AWAL

ASESMEN AWAL :

1) untuk mengetahui kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik, termasuk kesalahan
pemahaman konsep, saat Belajar di Rumah (BDR)
2) Untuk mengidentifikasi kelemahan peserta didik sebagai dasar interpretasi dalam
memberikan tindak lanjut.
TAHAPAN ASESMEN DIAGNOSTIK -Masa Pandemi (salah satu opsi)

1) Menganalisis Kompetensi Dasar Kelas Asesmen


2) Mengidentifikasi Kompetensi Dasar prasyarat
3) Menganalisis keterkaitan materi pada KD prasyarat dg KD di Kelas asemen
4) Menyusun soal
5) Menganalisis jawaban siswa
6) Interpretasi
7) Tindaklanjut
POSISI ASESMEN DIAGNOSTIK

Antara kelas sebelumnya berupa KD kelas sebelumnya, asesmen diagnostik berupa


menganaliasa kesulitan siswa, dan kelas tahun ajaran baru berupa KD di kelas baru
posisinya yaitu saling beririsan yang artinya bahwa setiap posisi salin berkaitan satu sama
lain.

PROSES PEMBELAJARAN BERMAKNA

Antara kelas sebelumnya, interpretasi dan tindaklanjut, serta kelas tahun ajaran baru saling
berkaitan. Lalu setelah itu terjadi proses entry behavior, process of intruction, dan intended
goal.

Dari materi di atas dapat saya serap bahwa pembelajaran di Era New Normal ini tidak lah
mudah. Karena terjadi setelah pandemi Covid-19 menyerang jadi kurikulum atau kebijakan-
kebijakan tentang prosedur pembelajaranpun terjadi modifikasi. Seperti diawali dengan
Asesmen Diagnostik, pembelajaran dengan protokol kesehatan, serta pembelajaranpun
menjadi daring dan Blanded.

Diawali dengan Asesmen Diagnostik, hal ini berarti dibutuhkan kemampuan untuk membuat
plan pembelajaran yang efisien yang haruslah tersusun secara sistematis sesuai dengan
keadaan realatias sekarang ini.

Pembelajaran dengan protokol kesehatan, hal ini berarti prosedur pembelajaran harus
mengikuti protokol tersebut. Yang mana siswa harus selalu menjaga kebersihan agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Pembelajaran daring dan blanded, pembelajaran di era new normal ini tidak sama dengan
pembelajaran seperti biasa dan tidak sama pula dengan pembelajaran pada saat pandemi.
Pemebelajaran akan berlangsung dengan mengkombinasikan antara daring dan tatap muka.
Jika pembelajaran benar-benar membutuhkan agar siswa bertatap muka langsung dengan
guru aka hal tersebut boleh dilaksanakaan dengan catatan harus sesuai dengan protokol
kesehatan yang sudah berlaku.

Anda mungkin juga menyukai